Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Energy Efficiency Analysis of Trawlers (Case Study: Indonesian’s Trawler) Dasira, Alyuan; Laurens, Jean Marc
IPTEK Journal of Proceedings Series Vol 1, No 1 (2014): International Seminar on Applied Technology, Science, and Arts (APTECS) 2013
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2014i1.202

Abstract

Nowadays, the energy efficiency is of most importance in all economical activities. For the fishing industry, it is particularly critical. Energy efficiency in the fishing sector can be expressed in term of the ratio of fishing capture over operational cost. The fuel cost in ship operation became a dominant factor of the total operational cost. Moreover, fuel cost is high and continues to increase. One way to achieve better energy efficiency is to use a high efficiency ship propeller in order to diminish fuel consumption.   Trawlers have two main operational conditions; they are the voyage condition and the trawling condition. The voyage condition is when the trawler travels to port and to the fishing grounds. The trawling condition is when the trawler pulls the trawl to catch fish. Most of trawler problem is in trawling operation with trawls, the ship resistance increased tremendously and then the propeller must work harder to ensure the ship can advance against the trawling resistance at low speed, 3, 5 Knots. This condition corresponds to a heavy load condition. In this condition, the propeller efficiency is low. Duct propeller is one of the configurations that increase the propeller efficiency in heavy loaded condition. The other strategy is to increase the energy efficiency is to optimize ship speed in voyage condition.  In this research, the numerical simulations performed for the propeller-duct interactions were made possible thank to an iterative procedure where the flow around each of the several components are modeled with a potential flow theory. Boundary element Method (BEM) or panel method is used to solve the potential flow model. The models and methods are described in the document as well as the iterative procedure that has been developed within the framework of this project. We have investigated energy efficiency with fuel consumption approach. Propeller with and without duct in same size (B3-65 and Kaplan 65 in Duct 19A) are analyzed and optimized ship speed 9 Knots to 7 Knots. It shows that 13.7 % of the fuel consumption was saved with a duct propeller in trawling condition and 35% of the fuel consumption was saved with an optimized ship speed in voyage condition.
ANALISIS PROSES PENERBITAN DOKUMEN MUATAN BATU GRANIT KE KAPAL OLEH PT. BARRA ASEAN SHIPPING CABANG TANJUNG BALAI KARIMUN Alyuan Dasira; Nisha Desfi Arianti; Mey Krisselni Sitompul; Yosi Prayoga
JURNAL JALASENA Vol 3 No 2 (2022): FEBRUARI 2022
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Karimun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/jalasena.v3i2.545

Abstract

Proses Penanganan Dokumen muatan Batu Granit, dokumen muatan dibuat dari awal pemilik barang memberikan invoice dan packing list yang berisikan jumlah muatan dalam ton dan dalam kilo gram dan jumlah harga dalam ton maupun dalam kilo gram serta nama penerima barang atau penerima muatan yang akan dibawa oleh kapal, setelah dokumen lainya sudah dikira lengkap pihak agen akan mengakses data tersebut menggunakan aplikasi nama nya ceisa manifest. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan apa saja syarat-syarat dokumen muatan yang diterbitkan, dan mengetahui kendala apa saja saat menerbitkan dokumen yang terjadi adalah kesalahan kalkulasi jumlah muatan antara dokumen invoice dan laporan surveyor/LS. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif, teknik pengumpulan data dengan menggunakan data primer yaitu melalui observasi, wawancara dengan responden atau beberapa nara sumber dari dari pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan penerbitan dokumen muatan kapal serta dokumentasi yang dilakukan di lapangan. Hasil penelitian yang di peroleh dalam penerbitan dokumen muatan perlu terlebih dahulu menerima dokumen dari pengirim barang /shipper berupa invoice, packing list, Laporan surveyor dan pajak daerah yang kemudian akan di berikan oleh perusahaan pelayaran untuk di terbitkan dokumen cargo manifest, Bill of Lading, PPFTZ dan surat persetujuan pengeluaran barang /SPPB, setelah semuanya telah di terbitkan dan di setujui oleh pihak Bea dan Cukai maka perusahaan pelayaran akan mengajukan penyegelan barang di kantor KBBC untuk segera di lakukan penyegelan muatan yang di saksikan oleh nakhoda, shipper dan pihak perusahaan pelayaran, apabila semua telah selesai baik itu dokumen muatan Invoice, Packing List, Cargo Manifes, Bill of Lading, Laporan Surveyor (LS), Pajak daerah, PPFTZ, SPPB dan berita acara penyegelan muatan.
METODE DAN PROSES FABRIKASI CABLE LADDER SUPPORT UNTUK RUANG AKOMODASI PADA DRILLSHIP “DEEP WATER TITAN” DI PT. KARIMUN SEMBAWANG SHIPYARD Abdul Qayyum Redha; Zakwan Hilmy; Alyuan Dasira
JURNAL JALASENA Vol 1 No 1 (2019): AGUSTUS 2019
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Karimun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (988.017 KB) | DOI: 10.51742/jalasena.v1i1.11

Abstract

Sistem kelistrikan merupakan sesuatu yang sangat penting, baik untuk penerangan (lighting), power, dan keperluan lainnya yang mengunakan energi listrik. Tanpa adanya kelistrikan di kapal, maka peralatan pemenuhan kebutuhan di kapal yang menggunakan energy listrik semuanya tidak akan berfungsi. Pembangkit listrik pada kapal harus dapat menghasilkan tegangan dan frekuensi konstan serta daya yang cukup untuk menyuplai seluruh kebutuhan listrik pada kapal baik dalam kondisi sandar, persiapan berlayar dan berlayar. Perhitungan beban listrik sangat menentukan pemilihan kapasitas dan jumlah generator yang digunakan dengan ruangan yang terbatas pada kapal .salah satu instrument pendukung yang sangat penting dalam kelistrikan di kapal adalah cable ladder, dimana cable ladder ini berfungsi sebagai jalur pengaman dari system pengkabelan di kapal. Cable ladder juga memerlukan konstruksi yang biasa di sebut penyangga kabel tray.Oleh karena itu, proses fabrikasi cable ladder support in ijuga harus mengikuti standar dari electrical dan instrument yang sudah di tentukan dari pihak perusahaan.
MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI DAN PEMASANGAN PIPA BERBAHAN CPVC DI PT. KARIMUN SEMBAWANG SHIPYARD Muhammad Septyan Herido; Trisno Susilo; Alyuan Dasira; Andrew Pradana Putra; Muhammad Zaki Prawira
JURNAL JALASENA Vol 1 No 2 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Karimun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.036 KB) | DOI: 10.51742/jalasena.v1i2.99

Abstract

Karimun Sembawang Shipyard merupakan perusahaan multinasional yang bergerak dibidang jasa perbaikan kapal (ship repair) dan bangunan baru (ship new building). Untuk efektivitas produksi perusahaan dan mencapai target yang telah disepakati oleh pihak pemilik kapal (owner) dan pihak penyedia jasa pembuatan kapal diperlukan perencanaan teknis produksi yang tepat. Sistem perpipaan merupakan salahsatu komponen pendukung operasional pada kapal yang sangat penting, pada proses produksinya dengan material yang terbatas metode fabrikasi dan pemasangan pipa CPVC berdasarkan pembagian per paket sistem (test package) harus lebih diprioritaskan agar dapat mencapai efisiensi pekerjaan dalam waktu yang lebih singkat dan mempermudah proses line check dibandingkan dengan teknis produksi berdasarkan semua sistem karena membutuhkan waktu produksi yang lebih lama.
MENENTUKAN PENEMPATAN POSISI PALING TEPAT DALAM PROSES PEMUATAN (LOADING) BLOCK-BLOCK KAPAL KEATAS TONGKANG DALAM PROSES PENGIRIMAN (SHIPMENT) DI PT KARIMUN SEMBAWANG SHIPYARD Trisno Susilo; Herlinawati Herlina wati; Alyuan Dasira; Andrew Pradana Putra; Muhammad Zaki Prawira
JURNAL JALASENA Vol 1 No 1 (2019): AGUSTUS 2019
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Karimun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.715 KB) | DOI: 10.51742/jalasena.v1i1.7

Abstract

Kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan dimana jauh lebih luas lautannya dari pada daratan maka sudah merupakan hal yang wajar pembangunan dan pengaturan transportasi laut perlu mendapat perhatian yang besar, sehingga mendukung kelancaran angkutan laut yang salah satunya kegiatan pemuatan block-block kapal. Kegiatan pemuatan block-block kapal adalah kegiatan yang dapat mendukung kelancaran dalam mode transportasi dari pelabuhan PT. Karimun Sembawang Shipyard ke pelabuhan lainnya yang ada di Singapura. Agar proyek pembangunan kapal dapat berjalan sesuai rencana maka kegiatan pemuatan block-block kapal ke kapal tongkang mempuyai kedudukan yang sangat penting. Proses pemuatan tak lepas dari posisi penempatan titik berat dari block –block kapal yang akan di muat pada tongkang yaitu Center of Gravity dan Tujuan penelitian ini untuk mengetahui posisi pemuatan blok-blok kapal yang paling tepat diatas tongkang yang dilakukan menggunakan tongkang Ellite Progress I/II yang berbeda posisi pada proses pengiriman. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa posisi dengan Center of Gravity paling tepat terbilang dapat membantu dalam segi keamanan dan kestabilan kapal tongkang dalam pengiriman juga posisi seimbang tongkang yang diinginkan dengan keadaan trim yang lebih terangkat kebelakang agar mempermudah penarikan tali dengan tug boat dan juga heel atau kemiringan yang seimbang dari sisi kiri dan kanan tongkang untuk menjaga keseimbangan yang baik selama perjalanan pengiriman.
ANALISA TEGANGAN DAN DEFORMASI TERHADAP PENGARUH VARIASI SUDUT KEMIRINGAN V BEVEL PADA PROSES PENGELASAN STAINLESS STEEL BUTT JOINT MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Zakwan Hilmy; Muhammad Zaki Prawira; Alyuan Dasira; Andrew Pradana Putra
JURNAL MARITIM Vol 4 No 1 (2022): Agustus 2022
Publisher : Prodi Manejemen Kepelabuhan dan Pelayaran, Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Karimun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/ojsm.v4i1.658

Abstract

Baja merupakan material yang sering digunakan dalam proses fabrikasi kapal. Dalam proses pembangunannya, material baja akan ditreatmen sedemikian rupa agar tersambung dengan struktur lain. Proses penyambungan ini disebut pengelasan dimana terdapat perlakuan panas pada base metal (baja) menggunakan/tidak menggunakan filler (logam pengisi). Hal tersebut tentunya akan membuat hasil pengelasan memiliki resiko terjadinya tegangan dan deformasi. Salah satu treatment yang dilakukan sebelum pengelasan adalah proses pembuatan bevel. Bevel dibuat sebagai jalur las untuk selanjutnya diisi oleh logam pengisi. Pada penelitian ini dilakukan analisa menggunakan metode elemen hingga pada hasil pengelasan dengan variasi bevel untuk melihat deformasi dan tegangan pada hasil sambungan. Adapun variasi yang digunakan adalah 5, 15, 30, 45, 60 (dalam derajat per single bevel). Hasil dari simulasi menunjukan bahwa besar dari sudut kemiringan bevel mempengaruhi fenomena-fenomena pengelasan seperti normal stress,deformasi, equivalen stress, distribusi suhu, dan directional heat flux.dimana niilai tegangan (normal stress dan equivalen) yang dihasilkan pengelasan dengan sudut kemiringan bevel 5 derajat. Sedangkan dengan menggunakan sudut kemiringan 60 derajat tegangan yang dihasilkan adalah yang terkecil. Selain itu semakin luas area bevel yang digunakan pada proses pengelasan maka distribusi panas terkecil yang diterima oleh base metal maka semakin kecil. Dan semakin menjauhi WCL maka distrubusi panas akan semakin turun.. Pada directional heat flux yang emrupakan jumlah energi yang dihasilkan dari masukan panas pengelasan tertinggi dihasilkan oleh pengelasan dengan sudut kemiringan bevel 30 derajat.
ANALISA FINITE ELEMENT METHOD (FEM) UJI BEBAN PADA MEJA POLYETHYLENE Muhammad Fazly Arliansyah; Saputra saputra; Rahman Rahman; Widi Suyudi Ashari; Muhammad Zaki Prawira; Alyuan Dasira
JURNAL JALASENA Vol 4 No 2 (2023): FEBRUARI 2023
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Karimun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51742/jalasena.v4i2.877

Abstract

FEM is an overall method based on an approach using numerical analysis. In this method, the structure to be analyzed is discretized into small elements (finite elements) which are connected to each other by nodal points (discrete points). The use of FEM analysis is also commonly used with the ANSYS workbench application. The use of the table is often found in everyday life. In this study, we will test the strength of a table made of polyethylene against a load of 5000N which will be applied to the surface of the table. The results to be taken from this study are the results of the deformation and equivalent stress of the table surface. After carrying out a load test of the size of the table using the ANSYS workbench software, the maximum deformation result for the table surface is 0.0086057 or 0.008 x 1000 = 8cm. Meanwhile, the equivalent stress result was 6.99 Pascals.