Aidi Daslin
Balai Penelitian Sungei Putih - Pusat Penelitian Karet Sungei Putih, Galang, Deli Serdang, Sumatra Utara

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EVALUASI PENGUJIAN LANJUTAN KLON KARET IRR SERI 200 PADA MASA TANAMAN BELUM MENGHASILKAN Daslin, Aidi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v29i2.241

Abstract

Kegiatan pemuliaan tanaman karet generasi keempat yang dimulai tahun 1985 telah menghasilkan klon IRR seri 200. Dari hasil uji plot promosi telah diseleksi beberapa klon harapan dengan daya hasil lateks tinggi, pertumbuhan jagur, resisten terhadap  penyakit serta memiliki sifat-sifat sekunder penting yang baik. Untuk mendapatkan informasi yang lebih luas  telah dilakukan uji lanjutan sebanyak 12 klon pada dua lokasi masing-masing  di kebun Serbangan, PT. Bakrie Sumatra Plantation dan kebun Aek Pamienke, PT. Socfin Indonesia  provinsi Sumatera Utara, yang dibangun tahun 2005 dengan menggunakan rancangan acak kelompok. Pengamatan pertumbuhan lilit batang dilakukan pada umur 2, 3, dan 4 tahun, tebal kulit, jumlah saluran, dan diameter pembuluh lateks masing-masing pada umur 5 tahun serta intensitas serangan penyakit gugur daun Colletotrichum, Oidium, dan Corynespora pada umur 3 dan 5 tahun. Dari pertumbuhan lilit batang pada umur empat tahun, IRR 220 dan IRR 211 tergolong klon yang jagur (masing-masing lilit batang 44,9 dan 51,0 cm). Klon IRR 220 tergolong stabil di dua lokasi pengujian, sedangkan  IRR 211 adaptif di lokasi dengan iklim yang lebih basah. Berdasarkan ketebalan kulit dan pembuluh lateks, klon IRR 208, IRR 211, IRR 215, IRR 217 dan IRR 220 diprediksi berpotensi cukup baik sebagai  penghasil lateks. Semua klon yang diuji tergolong agak resisten sampai dengan resisten terhadap penyakit gugur daun Colletotrichum, Oidium, dan Corynespora.  Diterima : 2 Februari 2011; Disetujui : 3 Mei 2011How to Cite : Daslin, A. (2011). Evaluasi pengujian lanjutan klon karet IRR seri 200 pada masa tanaman belum menghasilkan. Jurnal Penelitian Karet, 29(2), 93-101. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/241
UJI RESISTENSI GENOTIPE TERPILIH DARI PLASMA NUTFAH IRRDB TERHADAP PENYAKIT GUGUR DAUN CORYNESPORA DENGAN METODE CAKRAM DAUN Daslin, Aidi; Fairuzah, Zaida; Dalimunthe, Cici Indriani
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 29, Nomor 1, Tahun 2011
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v29i1.106

Abstract

Corynespora cassiicola (Berk & Curt) Wei adalah jamur penyebab penyakit gugur daun yang menginfeksi daun muda dan daun tua, dan dapat mengakibatkan daun karet gugur sepanjang tahun, sehingga menyebabkan tertundanya matang sadap, produksi lateks menurun pada tanaman menghasilkan, dan bahkan pada klon yang sangat rentan dapat mematikan tanaman. Seleksi terhadap berbagai genotipe karet sejak awal sangat penting untuk mengetahui tingkat ketahanannya terhadap penyakit. Pada penelitian ini dilakukan uji resistensi 29 genotipe terpilih dari plasma nutfah IRRDB terhadap penyakit gugur daun C. cassiicola, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 60 perlakuan kombinasi dan 2 ulangan. Pengujian dilakukan  terhadap isolat dari Sumatera Utara dan Aceh dengan klon PB 260 sebagai pembanding (kontrol). Semua genotipe diinokulasikan pada setiap isolat C. cassiicola dengan menggunakan metode cakram daun dan penilaian intensitas serangan penyakit diklasifikasikan dalam kategori resisten (0–20%), agak resisten (21–40%), moderat (41–60%), agak rentan (61–80%), dan rentan (81–100%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan resistensi genotipe plasma nutfah IRRDB terhadap isolat dan kontrol. PB 260 yang merupakan klon yang tergolong resisten terhadap kedua isolat. Genotipe PN 386, PN 398, PN 807, PN 5666, PN 5730, dan PN 5808 tergolong moderat terhadap isolat Sumatera Utara tetapi agak resisten terhadap isolat Aceh. Genotipe PN 803 tergolong agak rentan terhadap isolat Sumatera Utara dan moderat terhadap isolat Aceh sedangkan genotipe lainnya tergolong agak resisten terhadap kedua isolat. Isolat yang berasal dari Sumatera Utara mempunyai tingkat virulensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan isolat yang berasal dari Aceh.  How to Cite : Daslin, A., Fairuzah, Z., & Dalimunthe, C. I. (2011). Uji resistensi genotipe terpilih dari plasma nutfah IRRDB terhadap penyakit gugur daun Corynespora dengan metode cakram daun. Jurnal Penelitian Karet, 29(1), 16-24. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/106
KETAHANAN LAPANGAN TANAMAN KARET KLON IRR SERI 100 TERHADAP TIGA PATOGEN PENTING PENYAKIT GUGUR DAUN Dalimunthe, Cici Indriani; Fairuzah, Zaida; Daslin, Aidi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 33, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v33i1.169

Abstract

Penyakit gugur daun utama pada tanaman karet di Indonesia disebabkan oleh jamur Colletotrichum gloeosporioides, Oidium heveae dan Corynespora cassiicola. Penggunaan klon resisten merupakan metode pengendalian yang efektif dan efisien karena kemampuan tanaman menghambat atau menahan gangguan penyakit tanpa menggunakan fungisida. Rendahnya kerusakan tanaman pada klon resisten adalah sebagai akibat penurunan populasi awal patogen dan laju infeksi patogen. Penelitian dilakukan di kebun Sungei Baleh, PT. Bakrie Sumatera Plantation, Deli Serdang, Sumatera Utara, menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan dan dua belas perlakuan terdiri dari IRR 100, IRR 104, IRR 105, IRR 107, IRR 109, IRR 110, IRR 111, IRR 112, IRR 117, IRR 118, IRR 120 dan RRIC 100 sebagai pembanding (kontrol). Pengamatan intensitas serangan penyakit gugur daun di lapangan  dilakukan dengan menentukan secara acak 10 pohon contoh/klon dan dari setiap pohon diambil 10 tangkai daun atau 30 helai daun dari dua sisi yang berlawanan diantara gawangan tanaman. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui resistensi klon IRR seri 100 terhadap tiga patogen utama penyakit gugur pada berbagai tingkat umur tanaman. Hasil penelitian menunjukkan intensitas serangan C. gloesporioides, O. heveae dan C. cassiicola berbeda nyata diantara klon karet IRR seri 100 yang diuji. Intensitas serangan C. gloesporioides berkisar antara 23,55-30,99% sehingga semua  klon yang diuji termasuk dalam kategori agak resisten. Intensitas serangan O. heveae antara 13,98-18,66%,  klon IRR 100, IRR 104 dan IRR 109 tergolong resisten sedangkan klon lainnya agak resisten. Intensitas serangan C. cassiicola berkisar  0,00-74,00%, klon IRR 100, IRR 104, IRR 105, IRR 110, IRR 111, IRR 112, IRR 117, IRR 118, IRR 120 tergolong resisten  sedangkan IRR 107  moderat dan IRR 109  rentan. Dari seluruh klon IRR seri 100 yang diuji, IRR 100 dan IRR 104 memiliki ketahanan yang baik terhadap ketiga patogen penyebab penyakit gugur daun pada karet dengan tingkat resistensi tergolong agak resisten terhadap C. gloesporioides  dan  resisten terhadap O. Heveae dan C. cassiicola. Diterima : 8 November 2014; Direvisi : 9 Januari 2015; Disetujui : 16 April 2015  How to Cite : Dalimunthe, C. I., Fairuzah, Z., & Daslin, A. (2015). Ketahanan lapangan tanaman karet klon IRR seri 100 terhadap tiga patogen penting penyakit gugur daun. Jurnal Penelitian Karet, 33(1), 35-46. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/169
EFEKTIVITAS BAKTERI ANTAGONIS (Pseudomonas sp.) UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT CABANG JAMUR UPAS (Corticium salmonicolor) Fairuzah, Zaida; Dalimunthe, Cici Indriani; Daslin, Aidi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v32i1.149

Abstract

Penyakit jamur upas (Corticium salmonicolor) pada batang dan cabang tanaman karet tidak sepopuler serangan penyakit daun maupun akar meskipun demikian dampak kerugian yang disebabkan oleh kerusakan cabang dan batang cukup tinggi terutama di daerah yang mempunyai curah hujan tinggi dan kelembaban tinggi. Untuk itu perlu ditemukan mikroorganisme antagonis efektif dan efisien untuk  pengendalian  penyakit cabang jamur upas seperti bakteri Pseudomonas sp. Oleh karena itu, perlu penegasan mengenai keefektivan dari Pseudomonas sp. tersebut dengan melakukan pengujian kembali. Pengujian dilakukan dengan cara mengoleskan Pseudomonas sp. pada cabang yang terserang jamur upas dengan berbagai tingkat serangan. Perlakuan dilakukan sebanyak empat kali dengan interval satu minggu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan 7 perlakuan yang terdiri dari Pseudomonas sp (tanpa penyimpanan, satu bulan penyimpanan, dua bulan penyimpanan, dan tiga bulan penyimpanan), dua macam fungisida kimia (Triadimefon dan Heksakonazol), dan kontrol (tanpa aplikasi). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali dengan 20 tanaman sampel pada setiap unitnya. Pengamatan dilaksanakan setiap bulan setelah aplikasi ke empat dengan parameter persentase kesembuhan penyakit. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan pada tingkat kepercayaan lima persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pseudomonas sp. dengan penyimpanan selama tiga bulan memiliki kemampuan terbaik mengendalikan penyakit jamur upas di lapangan dengan persentase kesembuhan mencapai 80,49%. Hal ini tidak berbeda nyata dengan perlakuan fungisida kimia tetapi berbeda nyata bila dibandingkan dengan kontrol. Diterima : 30 Juli 2013; Direvisi : 2 September 2013; Disetujui : 27 Maret 2014  How to Cite : Fairuzah, Z., Dalimunthe, C. I., & Daslin, A. (2014). Efektivitas bakteri antagonis (Pseudomonas sp.) Untuk mengendalikan penyakit cabang jamur upas (Corticium salmonicolor). Jurnal Penelitian Karet, 32(1), 37-44. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/149
EVALUASI PENGUJIAN LANJUTAN KLON KARET IRR SERI 120-140 Daslin, Aidi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 30, Nomor 2, Tahun 2012
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v30i2.123

Abstract

Program pemuliaan dan seleksi tanaman karet dilakukan secara bertahap dari mulai seleksi progeni, uji plot promosi dan pendahuluan serta uji lanjutan dan adaptasi.  Dari hasil uji pendahuluan telah dihasilkan beberapa genotipe  yang potensial sebagai penghasil lateks serta memiliki sifat-sifat sekunder penting yang baik. Untuk mendapatkan informasi yang lebih luas, sebanyak 17 genotipe  terpilih dari uji pendahuluan diregistrasi menjadi klon IRR seri 120-140 dan diuji pada tahap lanjutan di lokasi kebun percobaan Sungei Putih. Percobaan dibangun pada tahun 1997, menggunakan rancangan acak kelompok. Pengamatan produksi karet kering dilakukan dua kali sebulan, lilit batang mulai umur dua tahun, tebal kulit murni dan jaringan pembuluh lateks pada umur lima tahun, fisiologi aliran lateks, intensitas serangan penyakit gugur daun Colletotrichum, Oidium, dan Corynespora serta karakter sekunder lainnya. Dari hasil evaluasi, IRR 132 dan IRR 133 merupakan klon yang memiliki penampilan terbaik sebagai klon penghasil lateks dan memiliki sifat sekunder yang baik. Rata-rata produksi karet kering kg/ha/th selama delapan tahun penyadapan, klon IRR 132 (2.088 kg) dan IRR 133 (2.006 kg),  15-20% lebih tinggi dari PB 260 (1.739 kg). Ukuran lilit batang pada umur empat tahun berkisar 42,8-43,6 cm dengan rata-rata pertambahan sebelum penyadapan  7,1-10,9 cm/th dan setelah penyadapan 3,0-3,8 cm/th, rata-rata tebal kulit murni 6,5-6,7 mm serta tergolong moderat resisten sampai dengan resisten terhadap penyakit gugur daun Colletotrichum, Oidium, dan Corynespora. Klon IRR 131 dan IRR 140 sesuai dikembangkan sebagai penghasil lateks dan kayu (volume kayu total 0,99-1,03 m3/ph), dengan produksi karet kering kg/ha/th  berkisar 1.610-1.638 kg. Diterima : 21 Maret 2012; Disetujui : 12 Juli 2012 How to Cite : Daslin, A. (2012). Evaluasi pengujian lanjutan klon karet IRR seri 120-140. Jurnal Penelitian Karet, 30(2), 65-74. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/123
HETEROSIS DAN HERITABILITAS PADA PROGENI F1 HASIL PERSILANGAN KEKERABATAN JAUH TANAMAN KARET Sayurandi, Sayurandi; Daslin, Aidi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 29, Nomor 1, Tahun 2011
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v29i1.105

Abstract

Perbaikan potensi genetik merupakan faktor yang penting dalam upaya meningkatkan produktivitas karet. Kemajuan pemuliaan karet sangat tergantung kepada potensi dan ketersediaan sumber keragaman genetik, yang diperoleh melalui kegiatan persilangan antara tetua yang memiliki hubungan kekerabatan jauh. Seleksi progeni pada populasi F1 diharapkan dapat menghasilkan keturunan yang lebih baik dari kedua tetuanya, yang besarnya dapat diukur dari nilai heterosis, heterobeltiosis, derajat dominansi gen yang diukur dari rasio nilai potensi, dan heritabilitas.  Untuk mempelajari pengaruh parameter tersebut dilakukan suatu analisis dengan menggunakan 40 progeni F1 umur enam tahun hasil persilangan PB 260 dan PN 7111 yang memiliki hubungan kekerabatan genetik jauh. Hasil analisis menunjukkan keragaman yang cukup signifikan pada tujuh peubah yang diamati, dengan koefisien keragaman produksi g/p/s (62,39%), lilit batang (22,02%), jumlah ring pembuluh lateks (28,17%), diameter pembuluh lateks (17,72%), indeks penyumbatan (41,01%), kadar sukrosa (30,13%), dan kadar fosfat anorganik (69,78%). Berdasarkan nilai heterosis pada karakter lilit batang, progeni nomor 1087, 1184, dan 1086 memiliki nilai heterosis bernilai positif, sedangkan progeni yang lain bernilai negatif. Nilai heterobeltiosis untuk karakter lilit batang dari 40 progeni F1 bernilai negatif. Demikian juga untuk  karakter hasil lateks, 40  progeni F1 tersebut memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis bernilai negatif.  Berdasarkan derajat dominansi gen yang diukur dengan rasio nilai potensi pada karakter ukuran lilit batang,  progeni  nomor  1089, 1184, dan 1086 menunjukkan aksi gen dominan positif tidak sempurna, sedangkan untuk  karakter hasil lateks, keempat puluh progeni F1 menunjukkan aksi gen dominan negatif tidak sempurna. Nilai heritabilitas karakter hasil lateks, jumlah ring pembuluh lateks, diameter ring pembuluh lateks, kadar sukrosa, dan kadar fospat anorganik  tergolong tinggi dengan nilai h2 antara 0,52–0,85, sedangkan nilai heritabilitas karakter lilit batang  dan indeks penyumbatan tergolong sedang, dengan nilai h2 masing- masing yaitu 0,39 dan 0,47.  How to Cite : Sayurandi, & Daslin, A. (2011). Heterosis dan heritabilitas pada progeni F1 hasil persilangan kekerabatan jauh tanaman karet. Jurnal Penelitian Karet, 29(1), 1-15. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/105
KETAHANAN GENETIK BERBAGAI KLON KARET INTRODUKSI TERHADAP PENYAKIT GUGUR DAUN Daslin, Aidi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 31, Nomor 2, Tahun 2013
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v31i2.135

Abstract

Penyakit gugur daun Corynespora cassiicola, Colletotrichum gloeosporioides dan Oidium heveae pada karet  merupakan penyakit utama yang secara signifikan menurunkan produktivitas kebun. Serangan yang luas penyakit gugur daun tersebut  banyak terjadi di berbagai negara penghasil karet alam seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Sri Langka, India dan beberapa negara lain di Afrika. Penelitian lapangan dan  laboratorium dengan metode uji cakram dilakukan untuk mengetahui tingkat resistensi beberapa klon introduksi terhadap penyakit gugur daun karet, menggunakan Rancangan Acak Lengkap, tiga ulangan dan dua puluh perlakuan (klon). Klon introduksi yang diuji  terdiri dari klon asal Malaysia (PB 260, PB 217, PB 254, PB 312, PB 314, PB 330, PB 340, PB 350, PB 359, PB 366, RRIM 901, RRIM 908, RRIM 911, RRIM 921, RRIM 937), asal Sri Langka (RRIC 100, RRIC 102, RRIC 110), dan asal India (RRII 105, RRII 176). Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan resistensi klon yang diuji terhadap patogen dari C. cassiicola, C. gloeosporioides dan O.heveae. Klon yang tergolong resisten terhadap  C. gloeosporioides adalah RRIC 100, moderat resisten (PB 254, PB 260, PB 312, PB 314, PB 340, PB 366, RRIM 911, RRIM 921, RRIC 102), moderat (PB 330, PB 350, PB 359, RRIM 901, RRIM 908, RRIC 110, RRII 105, RRII 176), dan moderat rentan (PB 217, RRIM 937). Tidak ada klon yang diuji tergolong resisten terhadap O. heveae, sedangkan  yang tergolong moderat resisten adalah PB 260, PB 217, PB 254, PB 312, PB 314, PB 350, PB 359, RRIM 908, RRIM 911, RRIM 921, RRIM 937, RRIC 100, RRIC 110, RRII 105, RRII 176, moderat (PB 330, PB 366, RRIM 901, RRIC 102) dan moderat rentan (PB 340). Klon yang tergolong resisten terhadap C. cassiicola adalah PB 260 dan RRIC 100, moderat resisten (PB 217, PB 254, PB 312, PB 314, PB 330, PB 340, PB 350, PB 366, RRIM 901, RRIM 908, RRIM 921, RRIM 937, RRIC 102, RRIC 110, RRII 105, RRII 176) dan moderat (PB 359, RRIM 911). Klon-klon yang resisten dapat dikembangkan dalam program pemuliaan karet untuk merakit klon unggul penghasil lateks tinggi dan tahan penyakit gugur daun. Diterima : 25 April 2013; Disetujui : 15 Mei 2013  How to Cite : Daslin, A. (2013). Ketahanan genetik berbagai klon karet introduksi terhadap penyakit gugur daun. Jurnal Penelitian Karet, 31(2), 79-87. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/135
UJI ADAPTASI KLON KARET IRR SERI 100 PADA AGROKLIMAT KERING DI KEBUN SUNGEI BALEH KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA Daslin, Aidi; Pasaribu, Syarifah Aini
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 33, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v33i1.168

Abstract

Kegiatan pemuliaan karet pada generasi seleksi ke empat (1985-2010) telah menghasilkan berbagai jenis klon unggul diantaranya klon IRR seri 100.  Informasi kinerja yang lebih luas dari berbagai klon  unggul baru diperlukan  untuk pengembangan perkebunan karet pada lokasi tertentu. Percobaan adaptasi klon dibangun tahun 2002 di Kebun Sungei Baleh, PT. Bakrie Sumatra Plantation, bertujuan untuk mengetahui potensi pertumbuhan dan produksi khususnya di daerah Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.  Bahan pengujian adalah 14 klon IRR seri 100, yaitu IRR 100, IRR 104, IRR 105, IRR 107, IRR 109, IRR 110, IRR 111, IRR 112, IRR 117, IRR 118, IRR 120, dengan klon pembanding PB 260, menggunakan rancangan  acak kelompok dengan tiga ulangan, tiap plot terdiri dari  550 pohon (11 baris x 50 tanaman), jarak tanam 2,8 x 5,2 m.  Observasi dilakukan terhadap produktivitas karet kering  dengan sistem sadap 1/2S d/3. ET 2,5% (disadap setengah spiral, frekuensi sekali tiga hari, menggunakan stimulant Etefon 2,5%). Sifat pertumbuhan yang diamati adalah lilit batang, rata-rata pertambahan lilit batang per tahun, dan tebal kulit, masing-masing diamati pada ketinggian  setinggi 150 cm dari permukaan tanah,  sedangkan sifat fisiologi yang diamati adalah kecepatan aliran lateks dan indeks penyumbatan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa klon IRR 107  dan IRR 112 memiliki  produktivitas karet kering  tertinggi masing-masing 1.527 kg/ha/th dan 1.426 kg/ha/th, pertumbuhan yang cepat dengan  rata-rata pertambahan lilit batang sebelum sadap antara 13,0 cm – 13,4 cm per tahun dan setelah penyadapan 3,9 cm - 4,3 cm per tahun. Klon IRR 107 dan IRR 112  memiliki potensi keunggulan yang baik dan secara spesifik sesuai dikembangkan  di kebun Sungei Baleh, Asahan, Sumatera Utara. Diterima : 19 November 2014; Direvisi : 9 Februari 2015; Disetujui : 21 April 2015 How to Cite : Daslin, A., & Pasaribu, S. A. (2015). Uji adaptasi klon karet IRR seri 100 pada agroklimat kering di Kebun Sungei Baleh Kabupaten Asahan Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Karet, 33(1), 25-34. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/168