Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Sehat Masada

Hubungan Konsumsi Gluten Dan Kasein Dengan Perilaku Hiperaktif Anak Autisme Di Slb Yayasan Puspa Suryakanti Dan Rumah Autis Hasanah Bandung Oktarian Pratama
Sehat MasadaJurnal Vol 11 No 2 (2017): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Autisme mengalami gangguan pada sistem pencernaanya hal tersebut menyebabkan terjadinya gangguan dalam mencerna protein, khususnya gluten dan casein, sehingga peptida dari gluten dan casein tidak tercerna keluar dari dinding usus. Peptida tersebut dibawa bersama oksigen melalui aliran darah masuk ke otak. Hal tersebut dapat memperburuk keadaan anak autis dengan meningkatnya hiperaktivitas anak autisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi gluten dan kasein pada anak autisme, perilaku hiperaktif anak autisme, dan hubungan antara konsumsi gluten dan kasein dengan perilaku hiperaktif anak autisme di SLB Yayasan Puspa Suryakanti dan Rumah Autis Hasanah Bandung. Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi korelasi mengunakan rancangan yang didesain secara cross sectional dan dianalisis mengunakan analisis univariat dan bivariat dengan jumlah responden 38 anak dan mengunakan tehnik total sampling dalam menentukan sampel. Data konsumsi gluten dan kasein diperoleh dengan menggunakan food recall. Data perilaku hiperaktif anak autisme diperoleh dengan mengunakan lembar observasi perilaku. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 38 responden, konsumsi gluten dan kasein pada anak autisme yang tidak bebas ada 33 responden (87%), sedangkan perilaku hiperaktif anak autisme yang hiperaktif ada 31 responden (82%). Analisis hasil menunjukan ada hubungan antara konsumsi gluten dan kasein dengan perilaku hiperaktif anak autisme dengan p-value = 0,000 < É‘ = 0,05. Kategori tidak bebas pada konsumsi gluten dan kasein diikuti juga dengan terlihatnya perilaku hiperaktif pada anak autisme. Oleh karena itu, di harapkan sekolah lebih memperhatikan konsumsi gluten dan kasein pada anak autis dengan briefing satu bulan sekali kepada orang tua anak autisme dan melakukan pengecekan makanan anak di sekolah.
Pengembangan Program Posyandu Lansia dengan Aplikasi Pendekatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Wilayah Kerja Puskesmas Rancaekek (Studi Kualitatif) Erlina Fazriana; Oktarian Pratama
Sehat MasadaJurnal Vol 12 No 2 (2018): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v12i2.65

Abstract

Program pengelolahan penyakit kronis (Prolanis) adalah suatu sistim pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang di laksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS. Berdasarkan informasi dari Kepala Puskesmas Rancaekek, bahwa program lansia yang diselenggarakan di lingkungan Puskesmas Rancaekek untuk program posyandu lansia sudah diberlakukan pendekatan program yang bekerjasama dengan BPJS yaitu program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) sejak Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mulai diberlakukan di Indonesia yaitu sejak awal tahun 2015. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran makna dari pengembangan program posyandu lansia dengan aplikasi pendekatan program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) di wilayah Puskesmas Rancaekek. Jenis penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi deskriptif. Sampel informan dalam penelitian ini dipilih berdasarkan teknik sampling purposive sampling. informannya adalah pemegang program lansia di puskesmas tersebut dan 4 orang Kader di wilayah Puskesmas Rancaekek. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara (indepth interview), data observasi, alat perekam dan buku catatan lapangan. Uji validitas pada penelitian kualitatif ini dilakukan dengan Triangulasi. Analisa data dilakukan dengan cara analisa deskriptif. Hasil penelitian yang didapatkan dari hasil wawancara dengan tema evaluasi input: bertambahnya jumlah kader Posyandu lansia yang datang dan bertambahya dukungan pembiayaan dari BPJS Kesehatan, evaluasi proses: belum melaksanakan 10 jenis layanan dan belum menerapkan sistem 5 meja sesuai standar pelaksanaan Posyandu Lansia dari Kemenkes RI namun dalam pelaksanaannya tenaga kesehatan professional sudah dilibatkan, evaluasi output: kurangnya cakupan kunjungan lansia namun dampak dari pelaksanaan PROLANIS terlihat ada perubahan perilaku pengendalian penyakit kronis (Hipertensi dan DM) serta peningkatan kualitas hidup lansia. Saran bagi tenaga kesehatan mengoptimalkan kuantitas pelayanan Posyandu lansia dengan selalu melaksanakan 10 jenis layanan posyandu lansia dan menggunakan tahapan 5 meja dalam pelaksanaan posyandu lansia.
Pengaruh Promosi Kesehatan dalam Peran Pemberi ASI Ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Arcamanik Kota Bandung Oktarian Pratama
Sehat MasadaJurnal Vol 14 No 1 (2020): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v14i1.122

Abstract

Target nasional pemberian ASI Eksklusif di Indonesia itu 80 %, akan tetapi data ASI Eksklusif di Kota Bandung tahun 2017 sebanyak 27.291 bayi umur 0-6 bulan yang diberikan ASI Eksklusif hanya 67,3%. Ketidak siapan ibu hamil diakibatkan karena kurangnya pengetahuan tentang ASI Eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas kesiapan penyuluhan kesehatan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol mengenai pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Arcamanik Kota Bandung. Jenis penelitian ini menggunakan Quasi eksperimen dengan bentuk desain Pretest-Posttest with Control Group. Dengan populasi 30 orang ibu hamil trimester III. Data penelitian dilakukan menggunakan kuesioner dengan skala likert dan skala dikotomi jumlah kuesioner 25. Hasil penelitian yang dilakukan kepada kelompok sebelum dan sesudah penyuluhan menggunakan uji Paired T-Test diperoleh p-value=0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan adanya efektivitas penyuluhan kesehatan “POSFLIP ASI” terhadap kesiapan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Arcamanik Kota Bandung. Saran bagi puskesmas agar selalu melakukan edukasi baik kepada ibu hamil ataupun ibu menyusui.
Hubungan Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Kelompok Lesbian Dan Gay Di Kabupaten Subang Rima Mutiara Putri; Usan Daryaman; Oktarian Pratama
Sehat MasadaJurnal Vol 14 No 1 (2020): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prevalensi lesbian dan gay di Indonesia 1.095.970. tertinggi di Jawa Barat terdapat prevalensi lesbian dan gay di Kabupaten Subang yaitu 3000 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan konsep diri dengan interaksi sosial pada kelompol lesbian dan gay di Kabupaten Subang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif korelasional . munggunakan teknik random sampling dan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 500 dengan sampel 83 lesbian dan gay. Penelitian ini menggunakan kuesioner konsep diri dan kuesioner interaksi sosial. Variabel independen yang diteliti yaitu konsep diri dan variabel dependen yaitu interaksi sosial. Analisa data univariat distribusi frekuensi dan bivariat menggunkan chi-square. Hasil penelitian menunjukan responden yang memiliki konsep diri negatif sebanyak 56 (67,47%) dan yang memiliki interaksi sosial rendah sebanyak 69 (83,13%). Terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan konsep diri dengan interaksi sosial P-value 0,01. Saran bagi pemerintahan Kabupaten Subang memberikan memberikan penanggulangan, konseling untuk meningkatkan kepribadian mereka.
Pengetahuan dan Sikap Lansia tentang Booster COVID-19 di Desa Sukajaya Wilayah Kerja Puskesmas Cikondang Kabupaten Cianjur Lusinda Pebrian; Hery Prayitno; Oktarian Pratama
Sehat MasadaJurnal Vol 17 No 1 (2023): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v17i1.411

Abstract

Background: In 2020 the World Health Organization (WHO) announced that COVID-19 was categorized as a pandemic. COVID-19 continues to undergo mutations forming new variants. The new variant that has been detected is the Omicron variant. Vaccines are one way that can be done to break the chain of spread of COVID 19 is to vaccinate. In January 2022 Indonesia has started a third dose or booster vaccine program. This program is a form of continued efforts from primary vaccination. Objective: The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge and attitudes with the COVID-19 Booster Vaccination in the elderly in Sukajaya Village, Cikondang Health Center Working Area, Cianjur Regency. Methods: Analytical descriptive type of research through a cross-sectional approach. Results: The results of the research 36.7% had a good level of knowledge of the COVID-19 Booster vaccination, 57.8% had a positive attitude towards the COVID-19 Booster vaccination and there was a relationship between the level of knowledge and attitude with the COVID-19 booster vaccination with a p Value of 0.000. Conclusion: Elderly knowledge about the COVID-19 Booster vaccination in Sukajaya Village, Cikondang Health Center Work Area, Cianjur Regency in 2022 showed that 55 respondents (61.1%) were good. The attitude of the elderly regarding the COVID-19 Booster vaccination showed that 52 respondents (57.8%) were positive. There is a Relationship Between Knowledge and COVID-19 Booster Vaccination in Sukajaya Village, Cikondang Health Center Work Area, Cianjur Regency with p. Values 0.000.
TINGKAT PENGETAHUAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) PADA PETUGAS CLEANING SERVICE PT. MITRA ABADI KARYA YANG BERTUGAS DI RUMAH SAKIT Muhammad Fahmi Ashsidik; Jahidul Fikri Amrullah; Oktarian Pratama; Fitra Herdian
Sehat MasadaJurnal Vol 17 No 2 (2023): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v17i2.435

Abstract

Henti nafas dan atau henti jantung (cardiac arrest) merupakan kondisi kegawatdaruratan medik yang harus segera mendapatkan penanganan baik dari petugas medis maupun masyarakat sekitar kejadian. Salah satu upaya meningkatkan harapan hidup korban henti jantung adalah melakukan pertolongan pertama, salah satunya yaitu Bantuan Hidup Dasar (BHD) dengan melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP). hasil survey pendahuluan terhadap 10 orang cleaning service PT. Mitra Abadi Karya (MAK) yang bertugas di rumah sakit, 8 diantaranya belum terlalu memahami tentang praktik BHD. Tujuan penelitian mengetahui gambaran tingkat BHD pada petugas Cleaning Service PT. MAK Penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif Pendekatan waktu pengumpulan data menggunakan rancangan cross sectional. Populasi penelitian 250 cleaning service. Jumlah sampel 72 orang menggunakan teknik random sampling. Analisa data menggunakan uji univariat menggunakan program SPSS. Pengetahuan cleaning service tentang BHD kategori baik 19 orang (26,4%), cukup 44 orang (61,1%), kurang 9 orang (12,5%). Cleaning service lebih banyak memiliki kategori pengetahuan baik tentang Definisi (94%), indikasi (81%), prinsip BHD (78%) dan penghentian RJP (97%), sedangkan prosedur BHD lebih banyak kategori pengetahuan kurang (82%). Diharapkan PT. MAK Melaksanakan evaluasi terhadap kemampuan BHD baik teori maupun praktik pada petugas cleaning service terutama pada yang sudah mendapat pelatihan. Melakukan Refreshing pelatihan BHD agar seluruh cleaning service mengerti dan memahami teori dan praktik BHD. Adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pengetahuan bantuan hidup dasar.