Erlina Fazriana
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada Bandung

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Sehat Masada

Pengembangan Program Posyandu Lansia dengan Aplikasi Pendekatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Wilayah Kerja Puskesmas Rancaekek (Studi Kualitatif) Erlina Fazriana; Oktarian Pratama
Sehat MasadaJurnal Vol 12 No 2 (2018): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v12i2.65

Abstract

Program pengelolahan penyakit kronis (Prolanis) adalah suatu sistim pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang di laksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS. Berdasarkan informasi dari Kepala Puskesmas Rancaekek, bahwa program lansia yang diselenggarakan di lingkungan Puskesmas Rancaekek untuk program posyandu lansia sudah diberlakukan pendekatan program yang bekerjasama dengan BPJS yaitu program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) sejak Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mulai diberlakukan di Indonesia yaitu sejak awal tahun 2015. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran makna dari pengembangan program posyandu lansia dengan aplikasi pendekatan program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) di wilayah Puskesmas Rancaekek. Jenis penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi deskriptif. Sampel informan dalam penelitian ini dipilih berdasarkan teknik sampling purposive sampling. informannya adalah pemegang program lansia di puskesmas tersebut dan 4 orang Kader di wilayah Puskesmas Rancaekek. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara (indepth interview), data observasi, alat perekam dan buku catatan lapangan. Uji validitas pada penelitian kualitatif ini dilakukan dengan Triangulasi. Analisa data dilakukan dengan cara analisa deskriptif. Hasil penelitian yang didapatkan dari hasil wawancara dengan tema evaluasi input: bertambahnya jumlah kader Posyandu lansia yang datang dan bertambahya dukungan pembiayaan dari BPJS Kesehatan, evaluasi proses: belum melaksanakan 10 jenis layanan dan belum menerapkan sistem 5 meja sesuai standar pelaksanaan Posyandu Lansia dari Kemenkes RI namun dalam pelaksanaannya tenaga kesehatan professional sudah dilibatkan, evaluasi output: kurangnya cakupan kunjungan lansia namun dampak dari pelaksanaan PROLANIS terlihat ada perubahan perilaku pengendalian penyakit kronis (Hipertensi dan DM) serta peningkatan kualitas hidup lansia. Saran bagi tenaga kesehatan mengoptimalkan kuantitas pelayanan Posyandu lansia dengan selalu melaksanakan 10 jenis layanan posyandu lansia dan menggunakan tahapan 5 meja dalam pelaksanaan posyandu lansia.
Hubungan Hipertensi dengan Fungsi Kognitif pada Lansia di UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia dan Pemeliharaan Makam Pahlawan Ciparay Kabupaten Bandung Eka Suci Wulandari; Erlina Fazriana; Shinta Apriani
Sehat MasadaJurnal Vol 13 No 2 (2019): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v13i2.109

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang sering dialami lansia. Salah satu komplikasi hipertensi pada sistem syaraf pusat selain stroke juga dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Pada tahun 2016 di Jawa Barat ditemukan 790.382 orang dengan kasus hipertensi (2,46% terhadap jumlah penduduk = 18 tahun), dengan jumlah kasus yang diperiksa sebanyak 8.029.245 orang, tersebar di 26 Kabupaten/Kota. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan hipertensi dengan fungsi kognitif pada lansia di UPTD Panti Rehabilitasi Lanjut Usia dan Pemeliharaan Makam Pahlawan Ciparay Kabupaten Bandung. Jenis penelitian ini deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 35. Metode pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 35 responden. Intrumen penelitian menggunakan lembar observasi tekanan darah dan kuisioner mini mental state examination (MMSE). Hasil penelitian menunjukan bahwa lansia yang mengalami hipertensi terbanyak berada pada stage 1 sebanyak 21 (60,0%), fungsi kognitif lansia normal sebanyak 22 (62,9%). Hasil analisis uji statistik menggunakan spea-rman rank didapatkan hubungan hipertensi dengan fungsi kognitif lansia memiliki nilai ρ-value 0,022 (<0,05). Dimana terdapat hubungan antara hipertensi dengan fungsi kognitif pada lansia.
Profil Aktivitas Sehari-Hari Lansia Demensia di Panti Sosial Tresna Wredha Nazareth Kota Bandung Erlina Fazriana; Maria Roslinda Dua Luju
Sehat MasadaJurnal Vol 15 No 1 (2021): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v15i1.171

Abstract

Lanjut usia yang mengalami gangguan demensia akan menemui berbagai masalah dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Semakin berat gangguan demensia yang dialami lansia, semakin sulit lansia dapat melakukan aktivitas secara mandiri. Lansia yang berada di PSTW Nazareth sebanyak 17 orang mengalami demensia dan mengalami gangguan fungsi kognitif dan perilaku. Tujuan dari Penelitian ini adalah mengetahui profil aktivitas sehari-hari lansia yang mengalami demensia di PSTW Nazareth Kota Bandung. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi adalah seluruh lansia yang terdiagnosa demensia di Panti Nazareth Kota Bandung. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah sampel adalah 17 orang. Kuesioner yang dipakai adalah Barthel Indeks Modifikasi sudah baku serta valid. Analisa Data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan dari 17 responden lansia, sebanyak 4 lansia (23,5%) berada pada kategori mandiri, 11 orang (64,7%) dengan kategori ketergantungan ringan dan 2 orang (11,8%) dengan kategori ketergantungan sedang. Saran bagi panti Nazareth Memberikan kegiatan yang lebih bervariasi lagi selain senam yang dilakukan secara rutin misal jenis senamnya latihan senam otak, relaksasi progresif,dll, memberikan kegiatan yang produktif seperti membuat handycraft yang sesuai dengan kemampuan lansia, memfasilitasi untuk bertukar informasi tentang kesehatan lansia dengan membaca informasi-informasi di grup whatsap serta tetap mendampingi lansia selama melakukan aktivitas sehari-hari
Profil Tingkat Kecemasan Berdasarkan Karakteristik Lansia Diabetes Melitus di Kelurahan Babakan Sari Wilayah Kerja UPT Puskesmas Babakan Sari Kota Bandung Erlina Fazriana; Yustiani Nur Afifah
Sehat MasadaJurnal Vol 14 No 1 (2020): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prevalensi penderita Diabetes Melitus di Indonesia yaitu 12 juta orang dan prevalensi tertinggi terdapat pada usia 55-64 tahun. Dukungan keluarga adalah suatu bentuk hubungan interpersonal yang meliputi sikap, tindakan dan penerimaan terhadap anggota keluarga. Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman dan gelisah disertai dengan respon otonom. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan lansia yang mengalami diabtes melitus di Kelurahan Babakansari Wilayah Kerja Puskesmas Babakansari. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian berjumlah 112 dengan sampel 87 lansia. Penelitian ini menggunakan kuisioner dukungan keluarga dan kuisioner HARS. Variabel independen yang diteliti yaitu tingkat kecemasan berdasarkan karakteristik lansia dengan disbetes melitus. Analisa data univariat menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan lansia yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 28 responden (32,2%). Saran bagi pihak puskesmas untuk melibatkan keluarga secara aktif dalam perawatan pasien Diabetes Melitus dirumah dan mengajarkan terapi yang bisa menurunkan kecemasan seperti, relaksasi nafas dalam, distraksi, senam untuk diabetes melitus dan lainnya.