Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS POTENSI WILAYAH PENGEMBANGAN TERNAK RUMINANSIA DI KABUPATEN PURWAKARTA Andre R. Daud
Sosiohumaniora Vol 11, No 2 (2009): SOSIOHUMANIORA, JULI 2009
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v11i2.5414

Abstract

Penelitian mengenai analisis potensi pengembangan ternak ruminansia di wilayah Kabupaten Purwakarta Propinsi Jawa Barat telah dilaksanakan di Kabupaten Purwakarta Propinsi Jawa Barat dari tanggal 3 September sampai 1 Oktober 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) menentukan komoditas ternak ruminansia yang dapat diunggulkan oleh Kabupaten Purwakarta; dan (2) wilayah yang dapat dijadikan sebagai basis pengembangan ternak ruminansia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Objek dari penelitian ini adalah kecamatan di wilayah Kabupaten Purwakarta yang terdiri dari 17 kecamatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang dihimpun merupakan data berkala selama periode lima tahun yaitu dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2006 yang bersumber dari beberapa instansi terkait antara lain yaitu Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat, Sub Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta, Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Barat, Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta, BAPEDA Kabupaten Purwakarta dan Sub Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Purwakarta. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah populasi ternak, lahan pertanian, rumah tangga pertanian, fasilitas pelayanan peternakan, Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Pemerintah Daerah, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta. Model perhitungan yang digunakan adalah (1) Location Quotient (LQ), (2) Penentuan daya tampung wilayah yang terdiri dari perhitungan potensi produksi rumput, perhitungan potensi limbah pertanian, dan perhitungan daya tampung wilayah, (3) Indeks Spesialisasi untuk rumah tangga pertanian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) ternak ruminansia, khususnya ruminansia kecil, memiliki dukungan sumberdaya wilayah yang memadai untuk pengembangan dalam jangka panjang; dan (2) Kecamatan Bojong, Pasawahan, Pondoksalam, Wanayasa dan Kiarapedes merupakan wilayah kecamatan yang memiliki potensi sebagai basis pengembangan ternak unggulan tersebut.
NILAI EKONOMI MANFAAT BIOGAS PADA RUMAHTANGGA PETERNAK SAPI PERAH: Survey di Desa Haurngombong Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang Andre R. Daud
Sosiohumaniora Vol 13, No 3 (2011): SOSIOHUMANIORA, NOPEMBER 2011
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.069 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v13i3.5504

Abstract

Penelitian ini bertujuan terutama untuk mengetahui nilai manfaat ekonomi biogas pada rumahtangga peternakan. Sebanyak 45 rumahtangga peternakan di wilayah penelitian dijadikan rumahtangga contoh. Nilai manfaat ekonomi biogas diperhitungkan dengan menggunakan pendekatan pangsa biaya konsumsi energi, yang kemudian dimodelkan secara ekonometrik dengan teknik estimasi OLS. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa penggunaan biogas sebagai alternatif bahan bakar secara nyata dapat menurunkan pangsa biaya konsumsi energi rumahtangga sebesar 52,2%, dimana penurunan tersebut setara dengan nilai sebesar Rp. 133,000 per bulan. Kata kunci: biogas, nilai ekonomi, rumahtangga peternakan, pangsa biaya.
DISPERSI POPULASI SAPI PASUNDAN BERDASARKAN KONDISI GEOGRAFIS DI KABUPATEN GARUT Johar Arifin; Andre R. Daud; Asep Anang; Rija Sudirja
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 1, No 1 (2020): April
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.601 KB) | DOI: 10.24198/jptt.v1i1.27645

Abstract

Garut District is one of Pasundan Cows Population in West Java, The modus of population is the south coast. The aim of the research is to determinate about dispersion population of Pasundan cows at Garut District based on geographic condition themselves and migration pattern them. The research was done from  December 2019 until January 2020 at basic population area. The method using is descriptive, so survey was done on area basic population based on topography, agronomy, temperature, rainfall, humidity and hydrology. The result of this research is the dispersion population of Pasundan Cows at Cibalong, Pameungpeuk and Cikelet sub district that have villages with sloping and flat topography (land slope  under 450) on height from sea level under 500 hsl, air temperature 25-32 ºC  on rain fall 2000-25000 mm/year. Their climatology adapted with agro climatology and hydrology on grazing. The hydrology is influenced Cikaso, Cibaluk and Cieurih River. Mekarmukti and Caringin Sub District are not basic population of Pasundan Cows, because two area is a exclusive gardeners. The migration among animal is influenced geographic condition it. Conclusion of this research is dispersion of Pasundan Cows Population is influenced the geographic condition, as agro climatology, topography, temperature, rainfall, humidity and hydrology that enveloping grazing area.