Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

The existence kiai of the islamic boarding school in the community Abdul Mun'im Amaly; Ahmad Syamsu Rizal; Udin Supriadi
ATTARBIYAH: Journal of Islamic Culture and Education Vol 5, No 1 (2020): Attarbiyah: Journal of Islamic Culture and Education
Publisher : IAIN Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/attarbiyah.v5i1.14-30

Abstract

Many consider that Islamic boarding schools are lagging behind the times and are unable to meet the needs of the community. In contrast, Islamic boarding schools are considered as social education institutions, where Kiai plays a central role in uniting boarding school and community. Therefore the purpose of this study is to explore how the part of Kiai in the community. This study uses qualitative approaches and descriptive methods. The data in this study obtained through participant observation, interviews with Kiai, administrators, principals, surrounding communities, and documentation. The results of this study indicate that Kiai can establish strong relationships without stopping with people who are far from religious understanding. Kiai is an influential figure who can integrate all existing social institutions with the institutional boarding school he leads. Further, Kiai is used as a primary role model in thinking, acting, and behave. So that the community recognizes the existence of the Kiai, Kiai can answer every problem that the society faces and accommodate every aspiration of the community.
PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN PERANANNYA DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN ISLAMI Tatang Hidayat; Ahmad Syamsu Rizal; Fahrudin Fahrudin
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v8i2.3397

Abstract

The presence of Islamic education is expected to be an alternative solution to educational problems caused by the materialism education system. This present study aims at investigating education from an Islamic perspective and its role in fostering Islamic personality. This study employed a qualitative approach and literature review method. Based on the results of the discussion, there has been no agreed term on education based on Islamic perspective. However, in this case, the writer is more inclined to ta'dÄb as the term for education in Islam since it, based on its conceptual structure, has included the elements of science (ilm), teaching (ta'lÄ«m), and good care (tarbiyaħ). The purposes of Islamic education are to develop an Islamic personality and to master Islamic safaqah, science and technology, and adequate expertise. In Islam, teachers are regarded as a highly honored person, and students are encouraged to maintain good character and conduct (adab) when they interact with their teachers. In addition, Islamic curriculum and education materials are supposed to be in line with the Islamic Aqeedah (faith). In principle, Islamic education methods have their own characteristics and one of them is the Quranic education method. All media and facilities are permissible as long as it does not conflict with the Islamic Aqeedah (faith). The evaluation in Islamic education consists of measurements and assessments covering the aspects of aqliyah, qolbiyah, and amāliyah. Islamic education plays an important role in fostering Islamic personality since it is inseparable from the idea of Islamic education in order to foster an Islamic personality.
Designing Islamic Values Integration into Sociology Learning Tatang Hidayat; Ahmad Syamsu Rizal; Aam Abdussalam; Ahmad Ghiyats Fawwaz
Jurnal Pendidikan Islam Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : The Faculty of Tarbiyah and Teacher Training associated with PSPII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jpi.v6i1.8119

Abstract

The effort to integrate Islamic values into learning has both attracted Islamic scholars to discuss and led them to offer their models which are open to examine. The purpose of this study is to discover a hypothetical model of integration planning of Islamic values into learning sociology at SMA (Sekolah Menengah Atas/Senior High School) PGII (Persatuan Guru Islam Indonesia/The Association of Indonesian Islamic Teachers) 2 Bandung. This present study employed a qualitative approach and a descriptive method in the form of case study. The data were collected using techniques namely: interviews, observation, and study documentation.  The data were analysed through several steps namely: reducing, coding, displaying, interpreting of findings, and conclusion drawing. Based on the results of the study, the planning of the integration of Islamic values in learning sociology at SMA PGII 2 Bandung was applied through the use of the 2013 curriculum instrument. This integration occurred in the level of justification models. This is to say that the Quran was used as a justification tool for the learning contents of sociology learning. In this regard, the monotheism paradigm was brought into existence in the learning phases namely beginning, middle, and end of learning.  Those phases served as efforts to create a religious atmosphere so that were designed and planned in order to reach Islamic values integration in sociology learning.
IMPLEMENTASI PRAGMATISME PADA PENDIDIKAN TINGGI VOKASIONAL ABAD XXI Deni Supardi Hambali; Ahmad Syamsu Rizal; Encep Syarief Nurdin
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Vol 5, No 1 (2020): TUHAN DAN ESKATOLOGI
Publisher : Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Negri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.71 KB) | DOI: 10.15575/jaqfi.v5i1.7325

Abstract

Bentuk perdagangan bebas di era global ini dampaknya adalah Indonesia harus mempersiapkan pengembangan  Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompetensi dan standarisasinya mengikuti kualifikasi dunia. Penerapan teknologi baru dalam industri mengandung konsekuensi peningkatan permintaan  Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi guna mendukung peningkatan  Produktivitas.Perguruan Tinggi Vokasional   sebagai lembaga pendidikan tinggi  selepas sekolah tingkat menengah, memiliki  peran besar  dalam merencanakan dan menciptakan SDM  yang profesional  dan  produktif. Pendidikan  di berbagai perguruan tinggi vokasional setingkat akademi maupun politeknik    bertujuan untuk meningkatkan  pengetahuan  dan  keterampilan  mahasiswa  dalam  rangka  menyiapkan  mereka  sebagai  tenaga  kerja   tingkat  midle atau top namun memilki ketrampilan yang memadai  disamping memiliki ketrampilan konseptual  yang bisa diandalkan  Pendidikan vokasional merupakan jenis pendidikan yang unik karena bertujuan untuk mengembangkan pemahaman, sikap dan kebiasaan kerja yang berguna bagi individu sehingga dapat memenuhi kebutuhan sosial, politik, dan ekonomi sesuai dengan ciri yang dimiliki. Pendidikan dan pelatihan kejuruan merupakan pendekatan pendidikan yang menekankan pada kebutuhan industri sehingga peningkatan dan pengembangan individu dapat dilakukan di industri. Berdasar teori yang ada, pendidikan vokasional berpeluang untuk menjawab berbagai tantangan perubahan yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi yang ditandai oleh revolusi digital dan era disrupsi.Namun kebijakan yang akhir-akhir ini ditetapkan oleh kemendikbud pada dasarnya adalah kebijakan yang mengimplementasikan pemikiran-pemikiran filsafat pragmatisme yakni filsafat yang menggunakan konsekuensi-konsekuensi praktis sebagai standar untuk menentukan nilai dan kebenaran.   Akar dari pemikiran pragmatisme ini selajutnya akan memiliki implikasi dalam menetapkan tujuan pendidikan kedepan seperti: ketrampilan-ketrampilan kejuruan (pekerjaan), kemampuan bertransaksi secara efektif dengan masalah-masalah sosial (mampu memecahkan masalah-masalah social secara secara efektif). Bagi perguruan tinggi yang yang menyelenggarakan pendidikan vokasional, kondisi ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan untuk lebih meningkatkan perannya sebagai penghasil sumberdaya manusia yang mampu menopang kebutuhan pasar dunia industri yang terus menuntut kualitas  sumberaya  manusia guna mengimbangi perubahan yang ada.
ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KONTEKS PENDIDIKAN UMUM MENURUT KAJIAN TEORI KRITIS JURGEN HUBERMAS Asep Dahliyana; Ahmad Syamsu Rizal; Encep Syarief Nurdin
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 12, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jvip.v12i2.39107

Abstract

Pendidikan karakter bukan merupakan hal yang baru di Indonesia. Akan tetapi, implementasi pendidikan karakter di sekolah hasilnya tidak begitu menyenangkan. Pendekatan yang digunakan dengan dirumuskannya mata kuliah wajib dalam konteks pendidikan umum yang diproses melalui bangku perkuliahan kurang memuaskan. Pendekatan yang digunakan untuk memperoleh data yaitu dengan mix method yaitu melalui teknik survey dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) implementasi pendidikan karakter di Indonesia baru pada tataran nilai 2,65; (2) implementasi pendidikan karakter terhadap perkembangan karakter peserta didik belum dapat optimal sebab kurangnya pelatihan-pelatihan kepada pendidik; (3) implementasi pendidikan karakter dalam konteks pendidikan umum masih lemah, sebab pendidikan umum masih mengalami tumpang tindih dengan ranah disiplin ilmu lainnya.
Ilmu sebagai Substansi Esensial dalam Epistemologi Pendidikan Islam Ahmad Syamsu Rizal
Taklim : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 14, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPendidikan tidak identik dengan sekedar proses mentransfer ilmu pengetahuan, karena target didik tidak sekedar kepandaian akali, tetapi juga menargetkan dimensi yang lebih luas pada diri manusia seperti sikap, watak, perilaku dan keterampilan. Meskipun  demikian, ilmu pengetahuan menjadi sarana bagi seseorang untuk mencapai kapasitas ke arah pembentukan aspek-aspek tersebut. Oleh karena itu,  kajian serius tentang ilmu pengetahuan, baik secara konseptual, fungsi, nilai, ragam serta jenis, juga sumber yang dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan merupakan aspek mendasar dalam merumuskan muatan pendidikan Islam. Dalam hal ini, Islam menawarkan konsepsi khasnya sendiri berkenaan dengan ilmu pengetahuan selaras dengan teleologis kependidikannya dan anggapan dasarnya tentang aspek-aspek potensial kemanusiaan, sebagai objek didik yang harus dikembangkan. Yang paling mendasar dari itu semua adalah bahwa dalam Islam ilmu itu dipandang sebagai milik Allah. Sebagian di antaranya diberikan kepada manusia secara langsung melalui para Nabi dan sebagian lagi diberikan bahannya untuk dikaji dan dikembangkan oleh manusia sendiri berbasis pada akal dan pengalamannya. Dalam pendidikan Islami, kedua jenis ilmu ini harus diberikan secara  seimbang dalam rangka mencapai pembentukan dan pengembangan diri Islami yang utuh secara lahir dan batin.Kata kunci: ilmu pengetahuan, pengembangan diri Islami, pendidikan Islam
IMPLEMENTATION OF THE TRIPLE HELIX MOHAMMAD NATSIR IN ARABIC EDUCATION IN STIBA ARRAAYAH Rizal Firdaus; Kama Abdul Hakam; Momod Abdul Somad; Ahmad Syamsu Rizal
Ijaz Arabi Journal of Arabic Learning Vol 5, No 3 (2022): Ijaz Arabi: Journal Of Arabic Learning
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/ijazarabi.v5i3.17185

Abstract

The integration of mosque institutions, islamic boarding schools and campuses in the educational process according to Mohammad Natsir is very necessary. He believes that this concept is very in line with the culture of Indonesian society, according to him, the educational process that integrates the three institutions can make graduates become intellectually, emotionally and spiritually intelligent people. Arraayah College of Arabic Teaching (STIBA  Arraayah) including one of the institutions that have successfully applied the concept in the field of Arabic language education. This is evident in his achievements in various Arabic language competitions and the interest of partner institutions in STIBA Arraayah graduates is very high. This success cannot be separated from the strategy and innovation that boils down to the integration of the three components of the institution in STIBA Arraayah, namely mosques, islamic boarding schools (pesantren) and campuses or college. This research uses qualitative techniques, data sourced from documentation studies and interviews, the data analysis techniques used are Miles and Huberman data analysis techniques, namely data analysis techniques consisting of three stages of analysis, namely collecting data and data reduction, display data and conclusion. The findings in this study are the implementation of Mohammad Natsir's triple helix at Arraayah University including 1) Implementation of Arabic language teaching in the Arraayah Mosque through ilqo kalimah activities (short speech), halaqoh of the Qur'an (tahfidz), mashrohiyyah (arabic theatrical), scientific competitions, 2) The implementation of Arabic language teaching at Pesantren Arraayah is carried out in various places such as in madrasahs through Arabic language learning activities, dormitories through study group activities, monitoring Arabic-language discipline, direct evaluation from the senior student, Arabic environtment conditioning, sports fields through Arabic-language conditioning activities in various sports activities, open spaces and in other public facilities in pesantren through activities  jalsah tarbawiyyah; 3) The implementation of Arabic language teaching at the Arraayah Campus is carried out in lecture classes through learning materials for Arabic and Islamic studies as well as the development of Arabic language education through teaching practices and research in the Arabic Teaching Studies.
Pemetaan Sistem Politik dalam Lingkup Mahasiswa dalam Perspektif Islam Bayu Batara Direza; Feri Nurjamil Syafari; Muhammad Hanif Ikhlashul Amal; Ahmad Syamsu Rizal; Nurti Budiyanti
Sosio Religi: Jurnal Kajian Pendidikan Umum Vol 21, No 1 (2023): JURNAL KAJIAN PENDIDIKAN UMUM
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Politik merupakan alat untuk mengatur persoalan yang ada di suatu tempat. bentuk politik dalam negara Indonesia sudah cukup jelas bagian bagiannya, dan kita sebagai muslim harus tahu apa kaitannya dengan islam dengan terbentuknya bagian bagian tersebut namun untuk memiliki akses informasi tersebut cukup terbatas. Kita sebagai mahasiswa sebaiknya tahu bagaimana bentuk politik di lingkungan mahasiswa dalam perspektif islam. maka dari itu, penulis ingin menanyakan bentuk politik dalam salah satu organisasi di lingkungan UPI. Metode penelitian dalam artikel ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini terdiri dari dua, yaitu data primer yang diambil dari hasil wawancara dan data sekunder yang diambil dari literatur-literatur yang relevan dan terpercaya. Berdasarkan hasil wawancara terhadap salah satu Ketua Organisasi di lingkungan UPI bahwa Organisasinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang kita tahu bersumber dari Al-Qur’an.
Media Sosial sebagai Perekat Ukhuwah Islamiyah Thifa Azahra; Tiara Siti Aulia Nura; Ahmad Syamsu Rizal; Nurti Budiyanti
Sosio Religi: Jurnal Kajian Pendidikan Umum Vol 21, No 1 (2023): JURNAL KAJIAN PENDIDIKAN UMUM
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sosio religi.v21i1.58965

Abstract

Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan antara sesama umat Islam terjalin karena adanya rasa kerukunan dan kecintaan yang kuat terhadap sesama saudara muslimin. Berkat perkembangan teknologi yang begitu pesat, masyarakat dapat menerapkan ukhuwah Islamiyah secara online melalui media sosial. Media sosial dapat mengeratkan ukhuwah Islamiyah umat, tetapi juga dapat menjadi alat pemecah ukhuwah. Oleh sebab itu, penulis melakukan pengkajian lebih lanjut mengenai hal-hal apa saja yang dapat menguatkan sekaligus merusak ukhuwah Islamiyah serta bagaimana cara mengatasinya. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui hasil kuesioner dan literatur yang terpercaya dan relevan. Berdasarkan hasil penelitian. didapatkan bahwa media sosial dapat menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah.
Menghidupkan Sunnah Harian Rasulullah dalam Pembentukan Karakter Pribadi Muslim Muhammad Aditya Wirasasmita; Muhammad Fauzan Nasrulloh; Ahmad Syamsu Rizal; Nurti Budiyanti
Sosio Religi: Jurnal Kajian Pendidikan Umum Vol 21, No 1 (2023): JURNAL KAJIAN PENDIDIKAN UMUM
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian manusia adalah suatu hal yang membedakan manusia dari manusia lainnya. Dalam masyarakat terdapat kepribadian yang berbeda-beda. Dalam Islam, kepribadian tidak bisa lepas dari akhlak seseorang, bahkan kepribadian seringkali disamakan dengan akhlak. Tetapi, kepribadian sebagian besar umat muslim masih belum menunjukkan kepribadian yang baik. Demi membina akhlak seorang yang baik, salah satu caranya adalah dengan melakukan gerakan ihyaus sunnah. Gerakan ihyaus sunnah adalah gerakan menghidupkan sunnah-sunnah harian rasul. Dengan mengikuti gerakan ihyaus sunnah sebagai teladan mereka terhadap Rasulullah SAW, kepribadian seorang muslim akan mendapatkan dampak yang positif.