Kodok buduk (Duttaphrynus melanostictus) merupakan jenis kodok yang umum dijumpai di perkotaan dan keberadaannya sering diabaikan. Tujuan penelitian adalah menganalisis pemilihan pakan dari kodok buduk di habitat alamnya, kelimpahan pakan, lebar relung dan tumpang tindih relung serta mengetahui potensi kodok ini sebagai pengendali serangga hama. Analisis dilakukan pada 100 spesimen kodok buduk (50 jantan dan 50 betina) dari sekitar kampus IPB Darmaga, Bogor dengan cara pembedahan. Frekuensi pakan tertinggi di lambung jantan maupun betina kodok buduk adalah Ordo Hymenoptera, Coleoptera, Blattaria, Diplopoda, dan Isoptera. Dari segi volume, pakan tertinggi adalah Blattaria, Coleoptera, dan Scolopendromorpha, namun berdasarkan densitas relatif pakan di lambung didominasi oleh Isoptera, Hymenoptera dan Coleoptera. Ordo-ordo yang disebut di atas termasuk hama yang merugikan manusia seperti kecoak dan rayap. Tidak terdapat korelasi antara ukuran tubuh dengan volume pakan, karena terdapat bias pada data spesimen yang diambil yakni dengan ukuran tubuh 60-90 mm atau ukuran dewasa. D. melanostictus adalah satwa oportunis, namun pemilihan pakan cenderung pada jenis tertentu saja sehingga menyebabkan rendahnya nilai relung. Jantan dan betina mempunyai komposisi pakan yang sama, sehingga tumpang tindih relung menjadi tinggi. Secara umum, kodok buduk penting sebagai predator hama di daerah perkotaan. Kata kunci: analisis kodok, kebiasaan pakan, musuh alami, sumberdaya pakan