Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN PRAKTIK HIGIENE SANITASI DENGAN CEMARAN BAKTERI Escherichia coli PADA OLAHAN IKAN BAKAR DI WARUNG MAKAN SEAFOOD PANTAI DEPOK, BANTUL, YOGYAKARTA Kurniaty, Rulia Try; Lustiyati, Elisabeth Deta; Nisari, Naomi
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6978.78 KB) | DOI: 10.35842/formil.v2i2.68

Abstract

KEEFEKTIFAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DUSUN GUNUNG SAREN KIDUL DENGAN UNIT ANAEROBIC BAFFLE REACTOR Lustiyati, Elisabeth Deta; Multazam, Multazam
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.771 KB) | DOI: 10.35842/formil.v1i1.8

Abstract

SOSIALISASI PENGELOLAAN SAMPAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) RUMAH TANGGA DI DUSUN KLODRAN, PADUKUHAN SANAN, DESA SENDANGARUM, MINGGIR, SLEMAN, DIY Jati Utari, Elisabeth Deta Lustiyati, Ayu Fitriani,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional : Pemanfaatan Literasi Digital Dalam Publikasi Ilmiah
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) rumah tangga yang tidak dikelola akan berpotensi menyebabkan risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja bagi keluarga, masyarakat, pemulung, pengepul sampah, hingga pengelola sampah di TPA. Penanganan sampah yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Kloran masih dilakukan dalam skala individu. Masyarakat belum melakukan pemilahan dan pengelolaan sampah rumah tangga, khusunya sampah B3. Tim pengabdian masyarakat UNRIYO berusaha memberikan dukungan di masyarakat, salah satunya dengan sosialisasi penanganan sampah B3. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga Dusun Klodran tentang penanganan sampah B3. Berdasarkan hasil post-test diperoleh nilai rata-rata 9,56 lebih tinggi daripada nilai rata-rata pre-test 7,93. Berdasarkan hasil uji bivariate dengan Wilcoxon diperoleh ada perbedaan signifikan pengetahuan peserta sebelum dan sesudah sosialisasi (p. 0,00). Kesimpulan hasil kegiatan pengabdian masyarakat adalah kegiatan ini telah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penanganan limbah B3.Kata Kunci: pengetahuan, limbah B3, rumah tangga
KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI KONDISI DARURAT BENCANA DAN KEBAKARAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Elisabeth Deta Lustiyati, Azir Alfanan,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 2, No 1 (2020): Tetap Produktif dan Eksis Selama dan Pasca Pandemi COVID-19
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang. Kabupaten Sleman merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki risiko bencana alam dan kebakaran tinggi. Kasus bencana tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta ada di Sleman. Pada tahun 2019, terjadi 78 bencana alam dan bencana kebakaran. Kebakaran mendominasi jumlah kejadian kebencanaan di wilayah DIY. Fasilitas pelayanan kesehatan merupakan salah satu tempat kerja yang berisiko mengalami kejadian bencana dan kebakaran. Kesiapsiagaan menghadapi kejadian bencana kebakaran merupakan standar yang harus diterapkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan.Tujuan. Mengetahui kesiapsiagaan fasilitas pelayanan kesehatan dalam menghadapi kondisi darurat bencana dan kebakaran. Metode. Penelitian kualitatif dengan desain studi kasus pada tiga fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Sleman yaitu Puskesmas, Laboratorium Kesehatan, dan Palang Merah Indonesia. Subyek penelitian dipilih dengan metode purposive yaitu 12 orang perwakilan dari manajemen dan tiap unit. Hasil Penelitian. Fasilitas pelayanan kesehatan telah melaksanakan pengendalian kondisi darurat atau bencana dan kebakaran yaitu penilaian risiko kondisi darurat, penyediaan prosedur kondisi darurat, sosialisasi, simulasi tanggap darurat bencana, kebakaran dan menyediakan dan memasang rambu-rambu keselamatan, jalur evakuasi, titik kumpul, dan penyediaan APAR. Penilaian risiko dan prosedur penanganan kondisi darurat serta simulasi kondisi darurat belum terlaksana rutin di Puskesmas.Kesimpulan. Kesiapsiagaan menghadapi kejadian bencana kebakaran belum dilaksanakan secara komprehensif di fasilitas pelayanan kesehatan.
Sanitasi Penyediaan Air Bersih dengan Kejadian Stunting pada Balita Nisa, Septi Khotimatun; Lustiyati, Elisabeth Deta; Fitriani, Ayu
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 2 No 1 (2021): JPPKMI: Juni 2021
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jppkmi.v2i1.47243

Abstract

Abstrak Latar Belakang. Angka kejadian stunting di Kecamatan Kalasan pada tahun 2018 sebesar 17,01%, nilai tersebut masih jauh dari target penurunan stunting di Kabupaten Sleman yaitu 10%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sanitasi penyediaan air bersih dengan kejadian stunting pada balita di Desa Tamanmartani. Metode. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan kasus kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita, yaitu 45 kasus dan 45 kontrol. Instrumen diadaptasi dari formulir inspeksi sanitasi penyediaan air bersih dari Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan signifikan antara sanitasi penyediaan air bersih dengan kejadian stunting (p=0,047, OR=2,705) Penutup. Disarankan bagi masyarakat perlu membersihkan area sekitar sumur gali/ledeng dari kotoran hewan ternak dan sampah, menghindari genangan air serta perbaikan retakan sekitar sumur. Abstract. Background. Stunting incidence at Kalasan District in 2018 was 17.01%, this value is still far from the target for reducing stunting in Sleman Regency, which is 10%. This study aims to determine the relationship between sanitation of clean water supply and the incidence of stunting in children under five in Tamanmartani Village. Method. This study uses an analytical method with a case-kontrol approach. The sampling technique used was total sampling. The sample of this study were mothers who had toddlers aged 0-59 months, there were 45 cases and 45 kontrols. The instrument adapted from the clean water supply sanitation inspection form from Yogyakarta Special Region Health Office. Data analysis using Chi-square test. Results. The results of this study indicate that there is a significant relationship between sanitation of clean water supply and the incidence of stunting (p = 0.047, OR = 2.705). Closing. It is recommended for the community to clean the area around the dug wells from livestock manure and garbage, avoid puddles of water and repair cracks around the well.
Aksesibilitas Sarana Sanitasi bagi Difabel di Tempat Transportasi Umum Elisabeth Deta Lustiyati; Merita Eka Rahmuniyati
INKLUSI Vol. 6 No. 1 (2019)
Publisher : PLD UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.492 KB) | DOI: 10.14421/ijds.060105

Abstract

Persons with disabilities often experience obstacles because there are no accessible facilities available to them in public places. The purpose of this study is to obtain an overview of the accessibility of public toilets in public transportation located in Yogyakarta. The research took the case of Giwangan bus station, Yogyakarta (Tugu) train station, Lempuyangan train station, Wates train station, Maguwoharjo train station, and Adisutjipto airport. This type of research is descriptive evaluative. Data collection is done by using purposive sampling technique and by the method of observation, documentation, and interviews. The results of this study indicate that the accessibility of sanitation services at Adisucipto airport and all train stations is good; while accessibility at the Giwangan terminal is still lacking.[Para difabel sering mengalami hambatan karena tidak terdapatnya fasilitas yang aksesibel bagi mereka di tempat-tempat umum. Tujuan penelitian ini adalan untuk memperoleh gambaran aksesibilitas toilet umum bagi difabel di tempat transportasi umum DIY. Penelitian mengambil kasus di terminal Giwangan, stasiun Yogyakarta (Tugu), stasiun Lempuyangan, stasiun Wates, stasiun Maguwoharjo, dan bandar udara Adisutjipto. Jenis penelitian ini adalah deskriptif evaluatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dan dengan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aksesibilitas layanan sanitasi di bandara Adisucipto dan semua stasiun kereta api sudah baik; sementara aksesibilitas di terminal Giwangan masih kurang.]
Analisis Faktor Keberadaan Vektor Penular DBD Melalui Identifikasi Tempat Potensial Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Sp. di Desa Gergunung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah Nur Alvira Pascawati; Ellen Petra Songjanan; Elisabeth Deta; Tri Baskoro Tunggul Satoto
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 6, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmki.6.1.2018.29-38

Abstract

The presence of potential breeding places can be used to measure the risk of DHF transmission in Klaten. This result can be used by the community to eridication of mosquito breeding place on terget and can improve to early warning system through effective methods for vector control. Type of study was analytic with cross-sectional study. The study was conducted in 104 households with simple random sampling technique. Data analysis used three stages: univariate, bivariate (Chi-square, Kolmogorov Smirnov, Spearman rank) and multivariate test with α=5%. The density of larvae based on the value of CI, HI, and BI amounted to 1.6%, 19.2%, 27.9%. The potential place for larvae breed based on Maya Index of 76%. Containers of open wells with groundwater sources, the volume of water is more than 1 liter and the material from cement can be the preferred place for mosquitoes to breed. Multivariate analysis shows that open wells are strongly related and has a risk of 1,556 (CI: 1,199-2,019) increasing the density of larvae compared with other variables.The density of larvae based on BI is a high category, HI is a moderate category and CI is a low category. This condition is influenced by the presence of open wells made of cement and can hold water in large quantities. Improve to early warning system of DHF transmission through identification of the presence of potential breading places in this area are to close the wells at the household level and conduct regular monitoring on the Controllable Sites.
Improvement to Early Warning System Of DHF Transmission Through Controlling Vector Breeding Places Of Aedes Sp. In Klaten District, Central Java Nur Alvira Pascawati; Ellen Petra Songjanan; Tri Baskoro Tunggul Satoto; Elisabeth Deta
Journal of Public Health for Tropical and Coastal Region Vol 1, No 1 (2018): Journal of Public Health for Tropical and Coastal Region (JPHTCR)
Publisher : Public Health Faculty, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.7 KB) | DOI: 10.14710/jphtcr.v1i1.3245

Abstract

Background: The presence of potential breeding places can be used to measure the risk of DHF transmission in Klaten. This result can be used by the community to eradication of mosquito breeding place on terget and can improve to early warning system through effective methods for vector control. The aim of the study is to know effective methods for vector control to improve early warning system.Methods: Type of study was analytic with cross-sectional study. The study was conducted in 104 households with simple random sampling technique. Data analysis used three stages: univariate, bivariate (Chi-square, Kolmogorov Smirnov, Spearman rank) and multivariate test (multiple logistic regression) with α=5%.Results: The density of larvae based on the value of CI, HI, and BI amounted to 1,6%, 19.2%, 27.9%. The potential place for larvae breed based on Maya Index of 76%. Containers of open wells with groundwater sources, the volume of water is more than 1 liter and the material from cement can be the preferred place for mosquitoes to breed. Multivariate analysis shows that open wells are strongly related and has a risk of 1,556 (CI: 1,199-2,019) increasing the density of larvae compared with other variables.The density of larvae based on who's standards indicates BI is a high category, HI is a moderate category and CI is a low category.Conclusions: The condition is influenced by the presence of open wells made of cement and can hold water in large quantities. Improve to early warning system of DHF transmission through effective methods for vector control in this area are to close the wells at the household level and conduct regular monitoring on the Controllable Sites.
Analisis Kebijakan Pembiayaan Program Pengendalian Penyakit Tuberkulosis di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Elisabeth Deta Lustiyati; Jati Untari
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 04 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v10i04.860

Abstract

Masalah pembiayaan TB masih menjadi kendala besar di Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten/Kota terutama saat sumber dari pendonor semakin turun jumlahnya dan tidak menutup kemungkinan dihentikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan dan strategi pembiayaan program TB. Rancangan penelitian menggunakan mixed method (kuantitatif kualitatif) dengan desain studi kasus. Subjek penelitian 11 orang dari Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan, rumah sakit dan puskesmas. Hasil analisis didapatkan bahwa sumber utama anggaran TB di Dinas Kesehatan Provinsi berasal dari pendonor lebih dari 50% global fund. Dinas Kesehatan wajib (1) menyusun standar, mengesahkan, dan mensosialiasikan standar alur rujukan TB yang wajib dilakukan oleh pelayanan kesehatan swasta dalam rangka penegakan diagnosis TB; (2) melakukan sosialisasi tentang tanggung jawab dan batasan pelayanan kesehatan yang dibiayai oleh JKN dan pemerintah ke seluruh jajaran kesehatan dengan melibatkan pihak BPJS Kesehatan. Puskesmas dapat melakukan lobbying, negosiasi, dan advokasi ke pemerintah desa untuk sharing pembiayaan program pengendalian penyakit TB. Peran lintas sektor serta pemberdayaan masyarakat dalam bentuk Gerduda TB tetap dipertahankan. Strategi pembiayaan TB dilakukan dengan menganalisis berbagai revenue collection yang melibatkan public-private mix untuk mem-backup kegiatan yang semula dibiayai oleh pendonor sehingga tujuan prioritas kesehatan nasional dapat dicapai sesuai dengan target para pengambil kebijakan.
EDUKASI DISINFEKSI DAN PRAKTIK PEMBUATAN DISINFEKTAN DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 Elisabeth Deta Lustiyati; Jati Untari
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022): Terbitan Keenam - Juni 2022
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v2i2.222

Abstract

Permukaan lingkungan di ruang publik dan rumah yang rentan transmisi virus COVID-19 antara lain meja, kursi, tombol lampu, gagang pintu, pegangan tangga, toilet, aksesoris computer, alat elekronik (layar sentuh), remote control, permukaan paket. Pada masa pandemi COVID-19, perlu dilakukan desinfeksi pada permukaan-permukaan tersebut untuk mencegah risiko penularan lebih lanjut. Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan penularan COVID-19 tentang disinfeksi lingkungan permukaan, termasuk pelatihan pembuatan dan penggunaan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan masyarakat dan lingkungan. Metode pengabdian masyarakat dilakukan dengan edukasi dan pelatihan. Tahapan kegiatan meliputi: tahap persiapan, sosialisasi dan evaluasi. Sasaran pengabdian adalah anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Perumahan Korpri UPN Sambiroto, Kalasan, Sleman sebanyak 15 orang. Hasil pengabdian menunjukkan ada peningkatan pengetahuan tentang disinfeksi dari responden dengan nilai sebelum sosialisasi yaitu 58.67±13.56 dan sesudah sosialisasi sebesar 79.33±13,87. Hasil analisis data dengan uji-t berpasangan diperoleh ada perbedaan signifikasi rerata skor pengetahuan responden sebelum dan sesudah kegiatan edukasi (p=0,001, 95%). Pada kegiatan praktik pembuatan disinfektan dan cara disinfeksi, peserta telah memahami cara pembuatan dan penggunaan desinfektan sesuai dengan panduan standar.