Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DALAM PEMECAHAN MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PADA SISWA KELAS XI MA MIFTAHUL HUDA BULU TEMANGGUNG Yenny Aulia Rachman; Esti Harini
UNION: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.966 KB) | DOI: 10.30738/.v2i2.72

Abstract

The aim of this research was to describe about teaching learning process using Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) to increase student’s active and study result to the eleventh grade student’s at Miftahul Huda Bulu Temanggung. The hypothesis of this research was applying Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) could increase student’s active and student’s study result. This research was Classroom Action Research (CAR) collaboratively.The research result showed that after applying Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) in teaching learning process, the student’s active increasing. Before this research the students were passive to listen to the teacher’s explanation but after this research the students were more active to ask and discuss in group.  Means student’s score increased, first 60,35 score, increasing in first cycle was 68,81 and increasing second cycle was 72,10. From the result above, it showed that Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) method could increase student’s active and study result.
MENGKAJI ULANG KEBIJAKAN CALISTUNG PADA ANAK USIA DINI Yenny Aulia Rachman
Jurnal Kajian dan Pengembangan Umat Vol 2, No 1 (2019): Vol. 2, No. 1 Juni 2019
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jkpu.v2i2.1538

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian Study Pustaka dengan metode analisis diskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji ulang kebijakan calistung sekaligus memberikan solusi atau jalan tengah yang harus ditempuh untuk kebijakan calistung. Masih kurangnya kesadaran orangtua dan masyarakat mengenai isi pembelajaran pada lembaga PAUD, memberikan tuntutan akan kemampuan calistung sedini mungkin. Persepsi mereka terhadap anak yang lihai dalam membaca, menulis, dan menghitung ketika usia PAUD berarti dianggap anak yang cerdas. Hal ini menjadikan tuntutan tersendiri pada guru PAUD untuk ekstra memberikan pembelajaran calistung pada anak – anak. Lembaga PAUD menerapkan model pembelajaran calistung juga dilatarbelakangi adanya ketentuan seleksi masuk Sekolah Dasar (SD) dengan tes calistung. Praktik tes seleksi dalam bentuk calistung untuk penerimaan siswa baru pada sekolah dasar merupakan pelanggaran. Pelajaran calistung yang diajarkan pada usia di bawah 7 tahun, dikhawatirkan bisa menghilangkan masa golden ages anak. Sebelum anak menginjak usia sekolah, bermain merupakan cara alamiah yang dilakukan anak untuk menemukan hal baru di sekitarnya termasuk dirinya sendiri. Jadi semua kegiatan calistung sebaiknya dikemas dalam bentuk permainan yang digabung dengan metode yang lain, sehingga anak tidak merasa bosan dalam belajar calistung. Pembelajaran Calistung pada PAUD tidak diberikan dengan terburu – buru atau paksaan, tetapi hanya sekedar mengenalkan Calistung melalui pengenalan huruf, angka dengan konsep yang sederhana, secara bertahap melalui bermain, dan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak.