Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Filosofis Equilibrasi dalam Konsep Pendidikan Islam Relevansinya Bagi Akselerasi Pengembangan Nilai Kepribadian dalam Konteks Ke-Indonesiaan Wahyudin Wahyudin; Nurul Mahmudah; Dedi Wahyudi
Al-Ulum Vol. 19 No. 2 (2019): Al-Ulum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1624.892 KB) | DOI: 10.30603/au.v19i2.826

Abstract

This article depicts the philosophical equilibration in the concept of Islamic education refers to the basic principle of perfect human beings who aim to get happiness in the life of the world and the hereafter. The goal is the concept of Islam to teach a balance between individuals, social, physical, and spiritual, with the hope that there will be no imbalances in the life of the nation and state. The research used the dynamic personality development theory, supported by theories of individual and social balancing processes and inspired by the concept of Islamic education. This study describes human experience and presents a philosophical view of life about the value of personality in the life of the nation and state. The research results showed that the philosophical acceleration of the development of the value of Personality in people's lives, by means of a persuasive approach as a force that serves to bring every citizen closer to life in society.
URGENSI PRINSIP KERJASAMA DAN KOMPETISI DALAM PENGELOLAAN PENGAJARAN Dedi Wahyudi
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 5 عدد 2 (2020): Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah - Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raudhatul Ulum (STITRU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v5i2.68

Abstract

Kompleksitas perubahan zaman dari waktu ke waktu menyentuh berbagai bidang kehidupan. Hal ini berlaku juga bagi bidang pendidikan. Kerjasama dan kompetisi adalah dua keniscayaan yang seringkali dipandang bertolak belakang. Diperlukan formula efektif untuk keduanya bisa berjalan beriringan sebagai prinsip pengajaran. Menggunakan metode library research, tulisan ini akan berusaha mengulas mengenai prinsip kerjasama dan kompetisi dalam dunia pengajaran agar keduanya dapat menghasilkan pembelajaran yang efektif dan maksimal bagi peserta didik. Diharapkan pembelajaran yang dilakukan dengan menjunjung tinggi prinsip ini akan tercipta interaksi-interasi komunikatif antar sesama peserta didik, peserta didik dengan pendidik, serta peserta didik dengan masyarakat.
MEMBANGUN GENERASI “GREAT” BERETIKA MENUJU INDONESIA EMAS Dedi Wahyudi; Novita Kurniasih
Tarbawiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 3 No 1 (2019): Tarbawiyah : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.426 KB) | DOI: 10.32332/tarbawiyah.v3i1.1453

Abstract

Kebebasan berkomunikasi dan berpendapat di dunia maya menimbulkan beragam masalah salah satunya hoaks. Parahnya informasi hoaks yang tersebar cenderung berbau SARA, fitnah, dan provokatif yang tak jarang menimbulkan seseorang berurusan dengan hukum. Keterbukaan dan mudahnya mengakses informasi membuat tidak sedikit masyarakat yang langsung men-share informasi tanpa membaca sumber lain ataupun mencari tahu kebenarannya. Banyak orang yang tidak menyadari dampak luar biasa dari berita bohong tersebut. Saat ini, media digital didominasi pemuda millenial yang merupakan “digital natives”. Terwujudnya Indonesia emas 2045 merupakan bentuk integrasi-interkoneksi berbagai lapisan masyarakat, budaya, serta berbagai macam sumber daya yang ada. Jika generasi ini tidak diberikan amunisi yang kuat untuk menangkal serangan hoaks, maka ditakutkan jargon “Indonesia Emas 2045” hanyalah angan belaka. Menjadi generasi yang melek teknologi dan faham pemanfaatanya tidaklah cukup, dibutuhkan pula etika berkomunikasi. Generasi GREAT (Get, Read, Tabayyun) Beretika merupakan aktualisasi dari QS. al-Hujurat ayat 6 yang diharapkan dapat menangkal serangan dan dampak dari hoaks tersebut. Secara eksplisit, al-Qur’an telah memberikan tuntunan untuk menyikapi hoaks yang diintegrasikan dengan zaman kekinian sebagai upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
AKTUALISASI PENDIDIKAN ISLAM DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP: Studi Relasi Antara Pendidikan Islam dan Budaya Mistis Dalam Pelestarian Lingkungan Dedi Wahyudi; Siti Aisah
Tarbawiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 2 No 01 (2018): Tarbawiyah : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1046.347 KB) | DOI: 10.32332/tarbawiyah.v15i01.1200

Abstract

This study aims to describe the relationship between Islamic Education and Mystical Culture in Environmental Conservation. This research is a study of literature by collecting the same source as much as possible. There is much research relevant to this journal article. From the analysis of the various studies, the result of this research is the relationship between Islamic education and mystical culture in the preservation of the environment that is the positive side and the negative side. The positive side is that with the existence of a mystical culture that exists in society makes society not arbitrary to nature, people who embrace and believe in the mystical is more polite, more careful when doing or connect with nature. While the negative side of the community that embraces or believes in the existence of this mystical tend to put forward and glorify the culture compared with Islam that dianutnya
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM KLASIK DI NUSANTARA: STUDI TERHADAP LANGGAR Muhammad Ali; Dedi Wahyudi; Rofi Komalasari
Ri'ayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan Vol 6 No 01 (2021): Islamic Spiritual
Publisher : Pascasarjana IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/riayah.v6i01.2259

Abstract

Abstrak Langgar atau sering disebut dengan mushola merupakan suatu pendidikan Islam tertua yang ada di Indonesia dan sudah tumbuh kemudian berkembang disuatu komunitas lainnya. Langgar ini sudah didirikan lebih dahulu dari sekolah, pesantren dan suatu madrasah. Langgar sudah mengambil peran yang amat penting dalam mempersiapkan suatu generasi khusunya generasi al-Qur’an, yang utamanya pada sebuah tingkat dasar untuk suatu waktu yang sangat lama. Metodologi penelitian yang dipakai pada penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan wawancara dan observasi untuk menjadikan bukti yang sebenarnya, metode yang digunakan yaitu antara lain wawancara dan observasi. Didalam metode pendekatan fenomenologi yaitu wawancara ini adalah dengan melakukan pembicaraan tentang langgar ataupun yang sering disebut dengan mushola ini di desa Talang Jali tepatnya berada di Kotabumi, Lampung Utara. Didalam sebuah pengamatan langsung atau observasi ini, langgar atau biasanya sering disebut dengan mushola didesa Talang Jali ini tepatnya berada di Kotabumi, Lampung Utara ini berbentuk seperti rumah kecil namun berfungsi sebagai adanya orang beribadah seperti sholat, belajar mengaji dan juga untuk bermusyawarah. Dengan adanya langgar ini membantu masyarakat yang jauh dari masjid besar untuk beribadah dan berkegiatan yang dapat bermanfaat bagi mereka. Langgar atau yang sering disebut dengan mushola ini memiliki konteks yang sangat luas yaitu untuk membantu para masyarakat menyelesaikan permasalahan dalam satu ruang dan membantu belajar mengajar dengan ajaran Islam untuk masyarakat umat Islam. Kata langgar didalam sebuah ejaan bahasa Indonesia yang menurut KBBI pada tahun 2018 merupakan sebuah masjid kecil sebagai tempat mengaji ataupun bersholat, namun dalam hal ini langgar tidak digunakan sebagai sholat jum’at untuk para jama’ah. Didalam suatu langgar terkadang digunakan untuk sebuah ruang berbagi pendapat atau ruang untuk bermusyawarah antar masyarakat umat Islam yang akan menjadikan para umat Islam terjalin sebuah hubungan silaturahmi yang cukup harmonis. Didalam suatu ruang lingkup pendidikan Islam di negara Indonesia ini langgar dikenal dengan masyarakat yaitu sebagai salah satu suatu lembaga pendidikan Islam tradisional. Didalam masa yang cukup panjang ini, lembaga pendidikan tersebut sudah mengambil peran yang cukup besar ataupun tidak kecil lagi dalam sebuah pewarisan nilai-nilai yang ada di agama Islam antar suatu generasi dan terutama lagi yaitu untuk yang tingkatan pemula atau tingkatan dasar. Dalam bentuk bangunan yang sangat sederhana dan memiliki sebuah pola pembelajaran yang sangat berbeda jauh kesannya dari kesan formal yang menyebabkan sebuah langgar ini banyak ditemukan di sekitar masyarakat bahkan dirumah-rumah penduduk. Lembaga pendidikan langgar ini menggunakan metode pembelajaran yaitu sorogan, maka dari itu suatu pembelajaran al-Qur’an yang dilakukan secara langsung ayaitu dengan harus tatap muka antara pendidik dan peserta didik, yaitu dengan metode santri yang membaca al-Qur’an sedangkan guru atau pendidik yang menyimaknya. Metode pembelajaran terhadap suatu keterampilan untuk beribadah teresebut dilakukan dengan secara langsung juga dengan cara melalui kegiatan praktikum, seperti pembelajaran tentang tata cara bersholat, dari santri secara individu maupun santri yang berkelompok atau berjama’ah dengan diminta untuk mempraktikkan atau melakukan bacaan sholat dan juga gerakan sholatnya tersebut. Didalam kajian lapangan yang dilakukan dengan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi ini, dengan metode ini peneliti akan lebih tahu tentang apa yang akan diteliti dan yang akan dibahas pada kajian ini. Kata kunci: Langgar, Metodologi dan kualitatif.
Penerapan Strategi Active Observation and Feedback dalam Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadist di MTs Mambaul Ulum Tejosari Dedi Wahyudi; Ela Safitri; Anjani Setia Ayu Wardani
At-Ta'lim : Media Informasi Pendidikan Islam Vol 21, No 1 (2022): JUNI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/attalim.v21i1.5522

Abstract

Abstract: Implementation of Active Observation and Feedback Strategy in Learning Al-Qur'an and Hadith at MTs Mambaul Ulum Tejosari, Metro Timur.The application of the active observation and feedback strategy in learning the Qur'an and Hadith has a specific purpose, namely to increase the activeness of students in capturing subject matter with a feedback strategy, for that educators are required to be more creative in developing these strategies. . With certain efforts that have been carefully prepared by educators. The active observation and feedback learning strategy is a learning in which the activities imply all students during the learning process, namely by explaining the material that the teacher has explained to students and then students learn, so that other students Those who have not been allocated to explain this can observe and can also explain the subject matter, so that students directly share feedback on the role players, this feedback or feedback directly Observe comments directly to the player function, because feedback is in the input module which can help role player. In the implementation of learning, of course, there are certain goals that must be achieved, in achieving these goals, certain strategies and methods are needed. Strategy is an idea that has a specific purpose in the formation of an activity, such as a learning strategy. With what was explained earlier, it can be concluded that the active observation and feedback learning strategy is a learning strategy that can be used to achieve the desired goals, especially in the subject matter of the Qur'an Hadith.Abstract: Penerapan Strategi Active Observation and Feedback dalam Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadist di MTs Mambaul Ulum Tejosari, Metro Timur.Penerapan strategi active observation and feedback dalam pembelajaran Al-Qur’an dan Hadist itu memiliki tujuan tertentu, yakni untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam menagkap materi mata pelajaran dengan strategi umpan balik atau feedback, untuk itu pendidik di tuntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan strategi tersebut. Dengan usaha-usaha tertentu yang sudah dipersiapkan oleh pendidik secara matang. strategi pembelajran active observation and feedback ialah suatu pembelajaran yang disitu kegiatannya mengimplikasikan seluruh peserta didik pada saat proses pembelajaran itu berlangsung, yakni dengan cara si peserta didik ini menjelaskan materi yang sudah guru jelaskan kepada peserta didik lalu peserta didik pelajari,  dengan begitu peserta didik yang lain yang belum terjatah menjelaskan ini bisa mengamati dan juga bisa menjelaskan materi pelajaran tersebut, sehingga peserta didik langsung membagikan feedback terhadap pemain peran, feedback atau umpan balik ini  yang secara langsung Amati komentar langsung ke fungsi pemain, karena umpan balik ada dalam modul input yang dapat membantu pemain peran. Dalam pelaksanaan pembelajaran tentunya memiliki tujuan-tujuan tertentu yang harus di capai, dalam mencapai tujuan itu perlunya strategi dan metode tertentu. Strategi Adalah gagasan yang memiliki tujuan tertentu dalam pembentukan sebuah aktivitas, seperti strategi pembelajaran.  Dengan apa yang dijelaskan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran acktive observation and feedback adalah sebuah strategi pembelajaran yang dapat  digunakan untuk mecapai tujuan yang diinginkan, khususnya pada materi mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.
PERANCANGAN SMART TRASH PENDETEKSI SAMPAH LOGAM DAN NON LOGAM BERBASIS ARDUINO UNO Dedi Wahyudi
JURNAL PERANGKAT LUNAK Vol 4 No 3 (2022): Jurnal Perangkat Lunak
Publisher : Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jupel.v4i3.2238

Abstract

Technological advances, especially in the field of microcontrollers and sensors, have had a major impact on human life. For example, in the field of cleanliness, automatic waste sorting must be done, because nowadays people do not have enough information about the environment, especially about waste disposal. Waste sorting aims to sort waste, in this case into metal and non-metal, so that the waste recycling process becomes more efficient. But in reality, types of waste are still mixed in landfills. Based on these problems, a garbage bin automation was created, a prototype of a microcontroller-based smart trash can whose main function is to sort waste, especially garbage that contains metal elements. Overall, the design of this tool was successful. This can be proven by the test results from a total of 36 (thirty six) respondents 28(78%) respondents answered the system is very interesting, 27(75%) respondents answered the system is very easy to use, 30(83%) respondents answered the system performance is very good, and 33 (92%) respondents answered the system was very useful.