Hajidin Hajidin
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Disposisi Matematis Siswa di SMA Negeri 1 Bireuen Marlina Marlina; Hajidin Hajidin; M. Ikhsan
Didaktik Matematika Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Didaktik Matematika
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.524 KB)

Abstract

The use of cooperative learning model type of Think-Pair-Share  is needed in order  to helps students of  learning to communicate mathematically as stated ideas, ask questions and respond question, and to developed students' mathematical disposition. This study aims to find out about increasing the ability of communication and mathematical disposition among students taught through cooperative learning model Think-Pair-Share with the students taught conventionally. This study uses a quantitative approach to the experimental method. The population in this study were all students of class XI SMA Negeri 1 Bireuen and take samples of the two classes (class experimental and control) with the selection of the sample through purposive sampling technique. Collecting data in this study using two different tests and instrument the nontes. Instrument tests the ability of mathematical communication and mathematical disposition nontes include scale and observation sheets. To look at the differences increased communication ability and mathematical disposition on the experimental and control classes using the Mann Whitney test with a significance level of 0.05, and to see the interaction between learning models and the grouping of students to increase communication ability and dispositions mathematically using ANOVA two lanes. Statistical test results were analyzed using SPSS 17.0. Based on the results: (1) Increase the ability of mathematical communication between students taught through cooperative learning model TPS better than students taught conventionally based on: 1) The whole student, and 2) grouping of students. (2) There is a model of the interaction between learning and grouping of students to increase mathematical communication ability. (3) Improved mathematical dispositions among students taught through cooperative learning model TPS better than students taught conventionally based on: 1) The whole student, and 2) grouping of students. (4) There is a model of the interaction between learning and grouping of students to increase mathematical disposition. (5) The response of students towards learning math using cooperative learning model TPS is positive.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Atas Fona Fitry Burais; Hajidin Hajidin; Said Munzir
Didaktik Matematika Vol 2, No 2 (2015): Jurnal Didaktik Matematika
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.696 KB)

Abstract

The mathematical ability that should be owned by the students as stated by the NCTM, namely (1) learn to communicate; (2) learn to reason; (3) learn to solve problems; (4) learn to associate ideas; (5) learning to represent ideas. By having the ability mathematical understanding, students are able to explain the relationship between concepts and is able to communicate ideas with symbols, tables, diagrams, or other media to clarify the issue and was able to solve the problems. It is thus necessary that the proper application of learning models to improve the understanding and communication of mathematical students is one model of cooperative jigsaw. This study aims to determine the increase in the ability of students 'mathematical understanding and communication that derive jigsaw cooperative learning with students who received conventional teaching students to be reviewed as a whole and by the beginning of students' mathematical abilities. This research used experimental design with pretest-posttest control group design. Samples selected by random sampling consisted of two classes, namely classes and class XMIA5 XMIA2. Collecting data using test instruments mathematical understanding and communication capabilities that pretest and posttest in the second grade. hypothesis testing using t-test, t test "and Mann Whitney test with a significance level of 0.05. Based on the results of data analysis is concluded that, overall, students increase their understanding and mathematical communication abilities of students who obtain a type of cooperative learning jigsaw better than students who received conventional learning. Judging from the initial ability of students' mathematical (a) Increasing the ability of understanding mathematical group students of high, medium and low gain type of cooperative learning jigsaw better than a group of students of high, medium and low who obtain conventional learning, (b) Improved communication capabilities mathematical student group medium and low gain type of cooperative learning jigsaw better than a group of students of high, medium and low who obtain conventional learning.
Implementasi Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Bernuansa Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa MTsN Novi Trina Sari; M. Ikhsan; Hajidin Hajidin
Didaktik Matematika Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Didaktik Matematika
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.706 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matemastis antara siswa yang belajar menggunakan pendekatan CTL dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, untuk menelaah perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah antara siswa dengan kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah pada siswa yang belajar dengan pendekatan CTL, untuk melihat apakah terdapat pengaruh atau interaksi antara faktor pendekatan pembelajaran yang diberikan dengan faktor kategori kemampuan siswa menyangkut peningkatan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah siswa, untuk Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen dengan pendekatan kuantitatif menggunakan dua kelas, yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan pre-test post-test group design. Instrumen yang digunakan adalah tes. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTsN Rukoh Banda Aceh, sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas yaitu VIII-1 sebagai kelas eksperimen dan VIII- 4 sebagai kelas kontrol dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dilakukan terhadap rataan gain ternormalisasi antara kedua kelompok sampel dengan menggunakan Uji-t. Pengolahan data menggunakan Software SPSS 14,0 for Window dan Microsoft Office Excel 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah siswa ditinjau secara keseluruhan dan kategori kemampuan matematika siswa. Pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual secara signifikan lebih baik dalam meningkatkan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
UPAYA GURU DALAM MENERAPKAN SIKAP JUJUR SISWA KELAS IV B DI SD NEGERI UNGGUL LAMPEUNEURUT Niati Imanda; Syarifah Habibah; Hajidin Hajidin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya guru dalam menerapkan sikap jujur siswa kelas IV B SD Negeri Unggul Lampeuneurut. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya guru dalam menerapkan sikap jujur siswa kelas IV B di SD Negeri Unggul Lampeuneurut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang bagaimana upaya guru dalam menerapkan sikap jujur siswa kelas IV B di SD Negeri Unggul Lampeuneurut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV B di SD Negeri Unggul Lampeuneurut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan.Berdasarkan pembahasan, upaya guru dalam menerapkan sikap jujur siswa kelas IV B yaitu dengan cara guru membiasakan siswa untuk jujur saat berbicara, jujur saat berinteraksi, berkomitmen yang benar, benar dalam menepati janji, dan benar apa adanya. Guru terus menerus mengajar, membimbing, mendidik, melatih, menasehati, mengarahkan, dan membiasakan siswa untuk senantiasa bersikap baik dan jujur kepada guru, teman, orang tua dan orang lain. Sikap jujur dapat diterapkan kepada siswa kelas IV B dengan menyediakan media kelas berupa jam kejujuran, menasehati, menegur, mengontrol siswa saat melakukan suatu kegiatan baik di dalam maupun di luar proses pembelajaran. Siswa yang bersikap jujur dan dapat terpercaya adalah sifat yang sangat baik dan mulia. Guru kelas IV B bersikap tegas dan terus memberi motivasi, dorongan, dan dukungan kepada siswa agar tidak ada rasa takut dalam melakukan perbuatan baik dan jujur bahkan saat mengakui kesalahan yang telah dilakukan kepada orang lain.  
KONTRIBUSI MEDIA BELAJAR AUDIO VISUAL DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASILBELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI LAMPEUNEURUT cut Rita Zahara; Hajidin Hajidin; Mislinawati Mislinawati.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4, No 4 (2019): NOVEMBER 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.385 KB)

Abstract

Media Audio Visual adalah alat yang dipergunakan dalam situasi belajar berguna untuk membantu tulisan dan kata yang di ucapkan dalam menyampaikan pengetahuan. Gaya Belajar adalah cara bagaimana menyerap dan menyimpan informasi selama proses belajar berlangsung.Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kontribusi media belajar audio visual dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Lampeuneurut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi media belajar audio visual dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Lampeuneurut.Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas V di SD Lampeuneurut Aceh Besar yang terdiri dari  4 kelas paralel. Yang terdiri dari kelas Va, Vb, Vc dan Vd yang terdiri atas 30 siswa, sehingga jumlah populasi adalah 120 siswa. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 30 orang siswa, sampel diambil dengan mengguanakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan angket dan tes.Data dianalisis dengan menggunakan rumus kolerasi product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (r) antara penggunaan media audio visual (X1), dengan hasil belajar sains (Y) pada siswa kelas V di SD Negeri Lampeunerut Aceh Besar adalah 0,73 (tinggi) dan nilai koefisien korelasi antara variabel gaya belajar (X2) dengan hasil belajar siswa sebesar 0,89 (sangat tinggi). Sedangkan koefisien korelasi ganda antara variabel media audio visual (X1) dan gaya belajar (X2) terhadap hasil belajar (Y) sebesar 0,91 (sangat tinggi). Sehingga dapat disimpulkan bahwa media audio visual dan gaya belajar memberikan kontribusi yang sangat tinggi terhadap hasil belajar siswa. 
UPAYA GURU DALAM MENANGANI ANAK TUNARUNGU DI SDLB YPAC-I GAMPONG KEURAMAT BANDA ACEH Debi Wulandari; Israwati Israwati; Hajidin Hajidin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) adalah anak-anak yang memiliki keterbelakangan mental, ketidakmampuan belajar, gangguan emosi atau perilaku, hambatan fisik, hambatan berkomunikasi, autisme, traumatic brain injuiry, hambatan pendengaran, dan hambatan pengelihatan. Tunarungu memiliki arti ketidakmampuan sesorang dalam menerima informasi melalui pendengaran, dari yang mengalami ketidakmampuan taraf ringan hingga taraf yang sangat berat (tuli total). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya dan hambatan guru dalam menangani anak tunarungu di SDLB YPAC-I Gampong Keuramat Banda Aceh.          Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah 4 orang guru SDLB YPAC-I Gampong Keuramat Banda Aceh, yang meliputi 1 orang guru kelas I, 1 orang guru kelas II, orang guru kelas III, dan 1 orang guru kelas V. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Upaya Guru Dalam Menangani Anak Tunarungu Di SDLB YPAC-I Gampong Keuramat Banda Aceh secara keseluruhan sudah baik dan optimal hal tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan. Upaya guru dalam menangani anak tunarungu di lingkungan sekolah dilakukan dengan cara memberikan arahan kepada siswa sedangkan dalam proses belajar dilakukan dengan menggunakan media dan metode yang bervariasi. Maka dapat disimpulkan bahwasanya upaya guru dalam menangani anak tunarungu Di SDLB YPAC-I Gampong Keuramat Banda Aceh sudah memenuhi kriteria.
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP KARAKTER BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 51 BANDA ACEH Nurul Baiti; Hajidin Hajidin; Israwati Israwati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Didikan membentuk satu mode nan bujur lalu berlanjur berkesinambungan, pendidikan juga merupakan suatu ikhtiar bagi menangkap keahlian apik sebagai keabsahan di maktab meskipun bebas berawal pada bait dan masyarakat. Adapun nan sebagai dalil dilema seraya pengkajian ini yaitu bagaimanakah dorongan pendidikan orang tua terhadap karakter belajar siswa tingkat V SD Negeri 51 Banda Aceh?. Pengkajian ini berniat guna memahami dorongan edukasi ayah bunda tentang karakter membiasakan pelajar tingkat V SD Negeri 51 Banda Aceh.Pengkajian ini memakai ancangan kualitatif atas bentuk pengkajian preskriptif. Pengkajian ini dilaksanakan pada tingkat V SD Negeri 51 Banda Aceh dengan subjek pengkajian sebanyak 35 orang pelajar. Cara penghimpunan bukti nan dimanfaatkan yaitu pengamatan, interviu, perbahanan serta daftar pertanyaan.Efek pengkajian observasi dari 9 indikator yang diamati kesemuanya ada dilaksanakan oleh guru. Data hasil wawancara memberitahukan maka pelajar nan dorongan pembelajaran ayah bundanya luhur dan menengah cenderung berkarakter lebih baik dibanding dengan siswa orang tuanya berpendidikan rendah. Hasil angket dari 35 orang tua siswa yang berpendidikan tinggi, menengah, dan rendah yang menyatakan karakter anak baik sebanyak 26 orang tua dengan perincian berpendidikan tinggi sebanyak 11 orang, berpendidikan menengah 14 orang, yang berpendidikan rendah 1 orang, sedangkan orang tua siswa yang menyatakan karakter anak cukup baik sebanyak 9 orang tua dengan perincian yang berpendidikan tinggi sebanyak 3 orang, yang berpendidikan menengah sebanyak 3 orang, dan yang berpendidikan rendah sebanyak 3 orang.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa karakter belajar siswa akan baik apabila didukung orang tua, pendidikan yang diberikan dirumah tergantung ayah bunda jika ayah bunda pembelajarannya luhur bakal mendidik dan membimbing siswa dengan baik di banding dengan orang tua yang berpendidikan rendah.
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Rianti Rahmalia; Hajidin Hajidin; BI. Ansari
Jurnal Numeracy Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.701 KB) | DOI: 10.46244/numeracy.v7i1.1038

Abstract

Mathematical communication skills of students are still relatively low. One learning model can improve students 'mathematical communication skills and at the same time students' mathematical disposition is the Problem Based Learning (PBL) model. The aim to be achieved is to find out the improvement of students 'mathematical communication skills and mathematical disposition using PBL models in terms of students' initial mathematical level. This research is an experimental research design with pretest posttest control group design. The research population was Grade VII students of SMP 9 Langsa. Students are grouped into two classes namely the experimental class and the control class randomly selected from eight parallel classes. The instrument used was a test of mathematical communication skills and a mathematical disposition questionnaire. Data analysis was performed using two-way ANOVA. The results showed that improving students 'mathematical communication ability and students' mathematical disposition by applying PBL learning models is better than students applying conventional learning models. There is no interaction between the PBL learning model with student level on mathematical communication skills and students' mathematical disposition. Abstrak Kemampuan komunikasi matematis siswa masih tergolong rendah. Salah satu model pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dan sekaligus disposisi matematis siswa adalah model Problem Based Learning (PBL). Tujuan yang ingin dicapai ialah untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dan disposisi matematis menggunakan model PBL ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain pretest postest control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 9 Langsa. Siswa dikelompokkan menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dipilih secara acak dari delapan kelas paralel. Instrumen yang digunakan tes kemampuan komunikasi matematis dan angket disposisi matematis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan anova dua arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dan disposisi matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran PBL lebih baik dari pada siswa yang menerapkan model pembelajaran konvensional. Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran PBL dengan level siswa terhadap kemampuan komunikasi matematis dan disposisi matematis siswa. Kata Kunci: Komunikasi Matematis, Disposisi Matematis, Problem Based Learning
DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP KARAKTER SISWA KELAS V SD NEGERI COT PREH ACEH BESAR Rahmawati Rahmawati; Hajidin Hajidin; Mislinawati Mislinawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 6, No 3 (2021): AGUSTUS 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan inovatif berkembang selangkah demi selangkah menyuguhkan berbagai banyak fitur aplikasi yang menarik. Banyaknya jenis-jenis media sosial yang disuguhkan memberi ketertarikan tersendiri bagi penggunanya tidak hanya kalangan dewasa saja tetapi anak usia sekolah dasar juga tertarik untuk menggunakan sosial media tersebut, banyaknya postingan pada sosial media dapat mempengaruhi karakter dari seseorang karena terikut dari tontonan yang mereka lihat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh hiburan virtual terhadap kepribadian mahasiswa kelas V SD Negeri Cot Preh Aceh Besar.Penelitian ini menggunakan metodologi subjektif dengan jenis pendekatan deskriftif. Subjek pengamatan ini adalah siswa kelas 5. Metode pengumpulan informasi ilmuwan menggunakan prosedur persepsi dan wawancara yang ditangani dengan tahapan penyelidikan informasi, khususnya penurunan informasi, penayangan informasi, dan pengecekan informasi.Mengingat konsekuensi penanganan informasi menunjukkan bahwa efek dari pemanfaatan hiburan virtual terhadap karakter anak di kawasan sekolah sangat berpengaruh. Hal ini ditemukan peneliti melalui observasi dan wawancara yang mana anak sering menunjukkan perilaku yang tidak disiplin seperti tidak menaati peraturan yang sudah ditetapkan, tidak menjalankan kegiatan keagamaan dengan baik, sering menuduh teman, dan juga sering mencontek karya milik orang lain. Dampak dari penggunaan media sosial ini juga membuat anak bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas sekolah. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa hiburan berbasis web menimbulkan berbagai dampak baik itu yang bersifat posif ataupun negatif tergantung dari para penggunanya. Dalam hal ini pendidik dan orang tua diharapkan dapat memberikan bimbingan dan pemahaman tentang efek penggunaan media sosial. Setelah diberikannya arahan dan pemahaman anak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran  sesuai dengan karakter yang diinginkan.