Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pengembangan Buku Panduan Anti-Bullying untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial-Emosional Anak Usia Dini Mallevi Agustin Ningrum; Andhea Mahendra R. K. Wardhani
Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Vol 6 No 3 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jga.2021.63-03

Abstract

The incidence of bullying that often occurs among teenagers and adults has begun to spread among early childhood. Lack of knowledge about bullying sometimes makes teachers and parents ignore things that can lead to bullying. The purpose of this study was to produce a product in the form of a guidebook for anti-bullying activities for children aged 5-6 years for proper and effective Early Childhood Education (ECE) teachers. This research includes Research and Development model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation and Evaluate). The data collection technique in this study used an online questionnaire in a google form which was distributed to 40 ECE teachers. The results of the study show that 1) The guidebook “Anti-Bullying” is suitable for use and meets the material feasibility score of 80.5% in the valid category and the media feasibility 87.5% with the very valid category; 2) The trial results show that the guidebook is very effective to use for ECE teachers with a percentage of 88.1%. The findings of this study contribute in the form of understanding and input to policymakers to make this book the main reference for bullying prevention in early childhood.
THE EFFECTS OF CLOCITY MEDIA ON SPEAKING SKILLS OF CHILDREN AGED 5-6 YEARS Mallevi Agustin Ningrum; Septieniansyah Catur Yogiehastuti
JURNAL INDRIA (Jurnal Ilmiah Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Awal) Vol 4, No 2 (2019): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1705.292 KB) | DOI: 10.24269/jin.v4i2.861

Abstract

This study was motivated by the lack of speaking skills in children aged 5-6 years. In order to overcome these problems, in this study, clocity media was chosen to increase vocabularies when children tell stories related to time. This study used an experimental research design. The data analysis technique used was t-test. The pre-test results showed an average of 0.160, while the posttest results showed an average of 0.263. The results of the pretest and posttest show that it was greater than 0.05 so the data was normally distributed. The results showed a significant level of 0.000, meaning less than 0.05, so it can be concluded that there was a significant influence of the use of clocity media on the speaking skills of children aged 5-6 years.
Developing Story Book with Pictures to Increase Javanese Skill Ngoko Alus in Early Childhood Mallevi Agustin Ningrum; Nurulloh Lailatul Jannah
JURNAL INDRIA (Jurnal Ilmiah Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Awal) Vol 6, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jin.v6i2.4168

Abstract

The lack of knowledge on the use of Javanese language that is not in accordance with unggah-ungguh, has an impact on the future of the language itself. Therefore, it is important to teach unggah-ungguh, from childhood by doing habituation. This research develops story book in Javanese Ngoko Alus or everyday language. The purpose of this research is to describe the feasibility of picture story books to improve the Javanese language skills of Ngoko Alus in children aged 5 – 6 years. This study uses a research and development method with the ADDIE research model. This study uses observation and questionnaires conducted online via Google form as data collection techniques. The data analysis technique used in this research is quantitative and qualitative data analysis. The results of the feasibility assessment from media experts got a percentage of 88% and material experts got a percentage of 86%, the percentage value was in the very feasible category. The results of the research data obtained from trials to kindergarten teachers in Mojokerto regency, 20 people get a percentage of 85.2%, the percentage value is in the very feasible category. It can be concluded that the Ngoko Alus Javanese picture story book media is feasible to use in learning Javanese.=
INSTRUMEN KESIAPAN BELAJAR: ASESMEN NON-TES UNTUK MENGUKUR KESIAPAN BELAJAR ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF NEUROSAINS Ruqoyyah Fitri; Muhammad Reza; Mallevi Agustin Ningrum
JP2KG AUD (Jurnal Pendidikan, Pengasuhan, Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini) Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : PG PAUD Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.479 KB) | DOI: 10.26740/jp2kgaud.2020.1.1.17-32

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Instrumen Kesiapan Sekolah (SRI) menggunakan perspektif ilmu saraf untuk mengukur kesiapan anak ke sekolah dasar yang dirancang untuk memudahkan guru dan orang tua untuk menilai perkembangan anak melalui pengamatan kinerja harian mereka. Metode yang digunakan adalah mengikuti desain model ADDIE dengan subjek 50 anak usia 5-6 tahun. Analisis awal menunjukkan perlunya tiga domain: pengembangan motorik, kognitif dan bahasa, dan pengaturan diri untuk kesiapan belajar. Hasil validitas mengungkapkan perubahan pada lima domain SRI yang lebih terperinci: pengembangan motorik, kognitif dan bahasa, perkembangan sosial, kematangan emosi, dan keterlibatan belajar. Uji coba dilakukan dalam dua kelompok dengan hasil pembangunan tinggi dan rendah. Reliabilitas interrater menunjukkan konsistensi antara guru dan orang tua. Dari hasil ini menunjukkan bahwa SRI merupakan indikator yang tepat untuk digunakan sebagai ukuran kesiapan sekolah anak usia dini.
Peran Keluarga dalam Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Sejak Usia Dini Mallevi Agustin Ningrum
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 2 No 1 (2017): Volume 2, Nomor 1, April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v2n1.p39-43

Abstract

AbstrakJiwa wirausaha tidak dapat diperoleh secara instan dan dalam waktu yang singkat. Modal utama menjadi wirausaha yang sukses adalah motivasi yang kuat dari dalam diri individu disamping keberanian dalam mengambil resiko, ketekunan dan keuletan dalam menjalankan usahanya sehingga menjadikan entrepreneur yang tangguh dan tidak mudah putus asa. Hal tersebut akan terwujud apabila jiwa entrepreneur dapat dipupuk sejak usia dini. Tentunya di sini peran keluarga sangat besar karena keluarga merupakan pendidik yang pertama dan utama bagi anak. Usia dini merupakan masa yang sangat penting dalam pembentukan pola bagi kehidupan anak di masa yang akan datang. Pada masa inilah peran orangtua sangat diperlukan dalam membentuk pola kehidupan mereka yaitu dengan cara menanamkan nilai-nilai moral agama, memotivasi untuk rajin belajar sehingga harapannya nanti ketika sudah dewasa dapat menjadi orang yang sukses, serta mendidik anak dengan jiwa berwirausaha sehingga ketika dewasa nanti mereka akan menyadari pentingnya penanaman moral agama, kepribadian, dan tidak bergantung pada orangtua dari segi finansial. Kesuksesan tersebut tentunya dapat ditentukan oleh pendidikan, pengalaman, latihan-latihan yang diperoleh sejak dini. Salah satu cara untuk menstimulasi tumbuhnya jiwa wirausaha anak sejak dini adalah melalui bermain dan pembiasaan. Pembiasaan anak dimulai dari bangun tidur sampai anak beraktivitas kembali merupakan metode yang tepat dan harus dilakukankan setiap hari sehingga anak-anak belajar bertanggung jawab dengan apapun yang dilakukannya. Untuk itu, peran ayah sebagai kepala keluarga harus dapat mendukung peran ibu yang tugas utamanya mengasuh dan mendidik anak agar jiwa wirausaha dapat dipupuk sejak usia dini. Keluarga berperan sangat besar dalam mengelola aktivitas anak sehari-hari. Tentunya di sini yang dapat mengkondisikan anak adalah orangtua. Jiwa wirausaha dapat dipupuk sejak dini dengan melibatkan kerjasama kedua orangtua baik peran ayah maupun ibu. AbstractEntrepreneurial spirit can not be obtained instantly and in a short time. The main capital became a successful entrepreneur is a strong motivation from within the individual in addition to courage in taking risks, perseverance and tenacity in running their business so as to make entrepreneurs are resilient and not easily discouraged. It will be realized if the entrepreneurial spirit can be nurtured from an early age. Of course, here the role of a very large family because the family is the first and primary educators for children. Early childhood is a crucial time in the formation of the pattern of life for children in the future. At this time the role of parents is indispensable in shaping their lives is by instilling moral values of religion, motivated to study hard so that his hopes later when fully grown can be successful, as well as to educate children with mental entrepreneurship so that as adults they will be aware of the importance of religious moral cultivation, personality, and not rely on parents financially. That success would be determined by education, experience, exercises derived from the outset. One way to stimulate the growth of an entrepreneurial spirit children early is through play and habituation. Habituation child starts from waking up to the child move back an appropriate method and should be underway every day so that children learn responsibility for whatever he does. To that end, the role of the father as the head of the family should be able to support the role of mothers whose primary job caring for and educating children to the entrepreneurial spirit can be nurtured from an early age. The family is very great role in managing the daily activities of children. Surely here to condition the child is the parent. Entrepreneurial spirit can be nurtured from an early age with both parents involved cooperation both father and mother  
Pelatihan Pembuatan Fun Games bagi Guru PAUD di Kabupaten Jombang Jawa Timur Mallevi Agustin Ningrum; Eka Cahya Maulidiyah; Nurul Khotimah
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5 No 3 (2020)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/002.202053.333

Abstract

FUN GAMES MAKING TRAINING FOR EARLY CHILDHOOD EDUCATION TEACHERS IN JOMBANG REGENCY, EAST JAVA. The purpose of this training is to develop teacher skills and knowledge in making fun games that are in accordance with the characteristics and strengths that exist in PAUD institutions. The method used in the implementation of this service is to use lecture, question and answer, discussion, direct instruction, and projects in the form of the practice of making fun games for young children. The practice will be evaluated together by presenters and peers from other PAUD institutions to get constructive input and suggestions for implementation in PAUD institutions that are managed by each. The time needed in this community service program starts from the design, implementation and report preparation stages for 6 months. The report on the community service program will later be completed with certificates for training participants, participant questionnaires, and evidence of the implementation of activities. The service report will also be followed up by making scientific articles and ISBN training books. The results of the service program aimed at PAUD teachers are that teachers are able to make fun games that have novelty values ​​and are in accordance with the characteristics of child development and the characteristics of PAUD. The results of the implementation of the community service program show a significant impact. This is evident from the results of the work on the pretest and posttest of the training participants who achieved improvements before and after the community service program was implemented.
PENINGKATAN KAPASITAS MAHASISWI ANGKATAN 2019 PG PAUD FIP UNESA DALAM PEMBUATAN POWERPOINT KREATIF UNTUK ANAK Sri Widayati; Mallevi Agustin Ningrum; Sri Setyowati; Rohmatul Maulidiya
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v2i2.399

Abstract

AbstrakKurangnya pemahaman mahasiswi PG PAUD FIP Unesa angkatan 2019 mengenai pembuatan power point kreatif untuk anak usia dini dan keadaan saat ini terkait dengan adanya pandemiCOVID di Indonesia yang kian hari kiat meningkat menandakan masih kurangnya informasi yang di terima oleh masyarakat secara luas mengenai beragam informasi mengenai COVID. Selain itu proses kegiatan belajar mengajar merujuk pada Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan COVID-19 pada Satuan Pendidikan, dan Nomor 36962/MPK A/HK/2020 tentang pembelajaran secara daring dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) membuat perlu diadakannya pelatihan pembuatan PowerPoint kreatif berbasis COVID-19 kepada mahasiswi PG PAUD angkatan 2019 FIP UNESA. Tujuan lain dari pelatihan ini akan membantu untuk menyebarluaskan informasi mengenai berbagai hal mengenai covid-19 terutama mengenai apa itu covid-19, bagaimana cara mencegah, apa saja yang dapat dilakukan oleh anak ketika berada di rumah. Serta meningkatkan pemahaman dan kemampuan mahasiswi untuk membuat power point yang sesuai dengan karakteristik anak (bentuk dan ukuran huruf, gambar, transisi, efek huruf dan gambar). Pelatihan berlangsung pada tanggal 29 April 2020 hingga 6 Mei 2020 dengan daring meneggunakan aplikasi WhatsApp. Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan ini yaitu (1) diskusi; (2) tanya jawab; dan (3) pembimbingan PowerPoint secara langsung. Hasil pelatihan ini menunjukkan adanya peningkatkan pemahaman dan kemampuan mahasiswi dalam membuat power point kreatif yang sesuai untuk anak usia dini.Kata Kunci: PowerPoint Kreatif, Covid-19, Mahasiswi PG PAUDAbstractThe lack of understanding of PG PAUD FIP Unesa students in 2019 regarding the creation of creative power points for young children and the current situation related to the existence of the Covid pandemic in Indonesia which is increasingly increasing tips indicates that there is still a lack of information received by the public at large about a variety of information about COVID . Also Besides, the process of teaching and learning activities refer to the Minister of Education and Culture Circular Letter No. 3 of 2020 concerning Prevention of COVID-19 in Education Units, and Number 36962 / MPK A / HK / 2020 concerning Online Learning in the Context of Preventing Corona Virus Disease (COVID-19) make it necessary to hold training on making COVID-19-based creative power points for students of PG PAUD 2019 FIP Unesa. Another purpose of this training will help to disseminate information about various things about co-19, especially about what is co-19, how to prevent, what can be done by children when at home. And improve students' understanding and ability to make power points that are appropriate to the characteristics of the child (shape and size of letters, images, transitions, letter, and picture effects). The training took place on April 29, 2020, until May 6, 2020, with online using the WhatsApp application. The methods used in this training activity are (1) Discussion; (2) question and answer; and (3) direct PowerPoint guidance. The results of this training show there is an increase in students' understanding and ability to create creative power points that are suitable for early childhood.Keywords: Creative Power Point, COVID-19, PG PAUD Students
PENERAPAN SISTEM ZONASI KEBIJAKAN BARU DI SEKOLAH DASAR SEBAGAI UPAYA PEMERATAAN PENDIDIKAN Mallevi Agustin Ningrum; Suryanti; Wiryanto
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.924 KB) | DOI: 10.31949/jcp.v8i3.2661

Abstract

Upaya dalam memperbaiki kualitas pendidikan dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan berkompeten, maka solusi yang ditawarkan adalah zonasi yakni kebijakan dalam penerimaan peserta didik baru dengan mempertimbangkan jarak terdekat sekolah dengan domisili tempat tinggal siswa. Kebijakan ini merupakan upaya pemerintah dalam pemerataan akses layanan pendidikan sekaligus kualitas pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang penerapan kebijakan zonasi dalam perspektif orangtua dan sekolah. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan studi deskriptif. Data primer sebagai sumber data penelitian adalah orangtua siswa, sedangkan data sekundernya adalah kepala sekolah dan guru. Pengumpulan data dilakukan melalui trianggulasi data dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa perspektif orangtua yang menyekolahkan di SD terkait dengan penerapan zonasi masih belum maksimal dan banyak orangtua yang belum mengetahui secara detail aturan terbaru tentang kebijakan zonasi. Berdasarkan pemahaman orangtua, sistem zonasi merupakan kebijakan pemerintah yang menganjurkan anak bersekolah didasarkan pada jarak domisili yang terdekat dengan sekolah. Penerapan zonasi ini menunjukkan dampak negatif yang dirasakan oleh orangtua karena merasa kecewa dengan sistem zonasi ini sehingga tidak bisa bersekolah yang diinginkan bagi anak mereka. Namun, ada orangtua yang menunjukkan dampak positif dari sistem zonasi ini karena anak yang domisilinya terdekat dengan sekolah lebih diprioritaskan, menghemat biaya transport, dan sekaligus menghapus sekolah favorit. Harapan ke depan dari kepala sekolah, guru, dan orangtua adalah sistem zonasi yang sudah berjalan ini tetap dilanjutkan di jenjang sekolah dasar. Penerapannya harus didukung dengan peningkatan perluasan wilayah zonasi, kualitas pendidik, kualitas mutu layanan sekolah, sarana prasarana agar terwujud sekolah yang lebih maju.
Pengembangan Permainan Engklek Kucing (ENGCI) untuk Menstimulasi Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun Choirinah Azizah Uswatun Hasanah; Dewi Komalasari; Wulan Patria Saroinsong; Mallevi Agustin Ningrum
SELING: Jurnal Program Studi PGRA Vol 8 No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi PGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (951.259 KB) | DOI: 10.29062/seling.v8i2.1235

Abstract

Perkembangan fisik motorik merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Tujuan pada penelitian ini untuk mengembangkan permainan engklek kucing dengan menggunakan model ADDIE dengan subjek penelitian 30 anak kelompok B di TK Mathlaul Ulum. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menghasilkan produk berupa permainan engklek kucing yang layak dan efektif diterapkan untuk menstimulasi perkembangan motorik kasar dengan nilai presentase validasi materi sebesar 86,36%, validasi media sebesar 88,63% yang tergolong kategori sangat baik. Hasil penerapan permainan engklek kucing diperoleh hasil data kemampuan motorik kasar yang meliputi data pretest sebesar 5.97 dan posttest sebesar 7.90. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada kemampuan motorik kasar yang terlihat dari data rata-rata pretest dan posttest yang berbeda. Analisis data menggunakan uji paired sampel t-test dengan perolehan nilai sig. 0.000 bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan motorik kasar antara data pretest dan posttest. Penerapan permainan engklek kucing bermanfaat untuk menstimulasi kemampuan motorik kasar anak.
Peran Keluarga dalam Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Sejak Usia Dini Mallevi Agustin Ningrum
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 2 No 1 (2017): Volume 2, Nomor 1, April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.106 KB) | DOI: 10.26740/jp.v2n1.p39-43

Abstract

AbstrakJiwa wirausaha tidak dapat diperoleh secara instan dan dalam waktu yang singkat. Modal utama menjadi wirausaha yang sukses adalah motivasi yang kuat dari dalam diri individu disamping keberanian dalam mengambil resiko, ketekunan dan keuletan dalam menjalankan usahanya sehingga menjadikan entrepreneur yang tangguh dan tidak mudah putus asa. Hal tersebut akan terwujud apabila jiwa entrepreneur dapat dipupuk sejak usia dini. Tentunya di sini peran keluarga sangat besar karena keluarga merupakan pendidik yang pertama dan utama bagi anak. Usia dini merupakan masa yang sangat penting dalam pembentukan pola bagi kehidupan anak di masa yang akan datang. Pada masa inilah peran orangtua sangat diperlukan dalam membentuk pola kehidupan mereka yaitu dengan cara menanamkan nilai-nilai moral agama, memotivasi untuk rajin belajar sehingga harapannya nanti ketika sudah dewasa dapat menjadi orang yang sukses, serta mendidik anak dengan jiwa berwirausaha sehingga ketika dewasa nanti mereka akan menyadari pentingnya penanaman moral agama, kepribadian, dan tidak bergantung pada orangtua dari segi finansial. Kesuksesan tersebut tentunya dapat ditentukan oleh pendidikan, pengalaman, latihan-latihan yang diperoleh sejak dini. Salah satu cara untuk menstimulasi tumbuhnya jiwa wirausaha anak sejak dini adalah melalui bermain dan pembiasaan. Pembiasaan anak dimulai dari bangun tidur sampai anak beraktivitas kembali merupakan metode yang tepat dan harus dilakukankan setiap hari sehingga anak-anak belajar bertanggung jawab dengan apapun yang dilakukannya. Untuk itu, peran ayah sebagai kepala keluarga harus dapat mendukung peran ibu yang tugas utamanya mengasuh dan mendidik anak agar jiwa wirausaha dapat dipupuk sejak usia dini. Keluarga berperan sangat besar dalam mengelola aktivitas anak sehari-hari. Tentunya di sini yang dapat mengkondisikan anak adalah orangtua. Jiwa wirausaha dapat dipupuk sejak dini dengan melibatkan kerjasama kedua orangtua baik peran ayah maupun ibu. AbstractEntrepreneurial spirit can not be obtained instantly and in a short time. The main capital became a successful entrepreneur is a strong motivation from within the individual in addition to courage in taking risks, perseverance and tenacity in running their business so as to make entrepreneurs are resilient and not easily discouraged. It will be realized if the entrepreneurial spirit can be nurtured from an early age. Of course, here the role of a very large family because the family is the first and primary educators for children. Early childhood is a crucial time in the formation of the pattern of life for children in the future. At this time the role of parents is indispensable in shaping their lives is by instilling moral values of religion, motivated to study hard so that his hopes later when fully grown can be successful, as well as to educate children with mental entrepreneurship so that as adults they will be aware of the importance of religious moral cultivation, personality, and not rely on parents financially. That success would be determined by education, experience, exercises derived from the outset. One way to stimulate the growth of an entrepreneurial spirit children early is through play and habituation. Habituation child starts from waking up to the child move back an appropriate method and should be underway every day so that children learn responsibility for whatever he does. To that end, the role of the father as the head of the family should be able to support the role of mothers whose primary job caring for and educating children to the entrepreneurial spirit can be nurtured from an early age. The family is very great role in managing the daily activities of children. Surely here to condition the child is the parent. Entrepreneurial spirit can be nurtured from an early age with both parents involved cooperation both father and mother