Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

The Development of Reasonable Mathematical Problems Based on Content Validity in Mathematics Teachers Conference (MGMP) of Bone Regency, Indonesia: Pengembangan Soal Matematika Berdaya Nalar Tinggi Berdasarkan Validitas Isi di MGMP Matematika Kabupaten Bone, Indonesia Ruslan, R.; Setiawan HR, Iwan; Hindi, Alfiah Nurfadhilah AM.
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.663 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang169

Abstract

Dalam proses pembelajaran ada tiga komponen utama yang merupakan satu kesatuan, yaitu tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar. Dalam melakukan evaluasi terhadap alat pengukur yang telah digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar dari para peserta didiknya (muridnya, siswa, mahasiswa dan lain-lain). Alat pengukur dimaksud adalah tes hasil belajar, yang sebagai mana telah kita maklumi, batang tubuhnya terdiri dari kumpulan butir-butir soal. Kemampuan berpikir tingkat tinggi/ Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah proses berpikir yang mengharuskan murid untuk memanipulasi informasi dan ide-ide dalam cara tertentu yang memberi mereka pengertian dan implikasi baru Limpan menggambarkan berpikir tingkat tinggi melibatkan berpikir kritis dan kreatif yang dipandu oleh ide-ide kebenaran yang masing-masing mempunyai makna. Berpikir kritis dan kreatif saling ketergantungan, seperti juga kriteria dan nilai-nilai, nalar dan emosi. Berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) merupakan cara berpikir yang tidak lagi hanya menghafal secara verbalistik saja namun juga memaknai hakikat dari yang terkandung diantaranya, untuk mampu memaknai makna dibutuhkan cara berpikir yang integralistik dengan analisis, sintesis, mengasosiasi hingga menarik kesimpulan menuju penciptaan ide-ide kreatif dan produktif. Dan dari uraian di atas maka pengabdi bermaksud untuk melakukan pengembangan dan pelatihan analisis butir soal yang ditujukan kepada Guru MGMP Kabupaten Bone. Analisis butir adalah proses menguji respon-respon siswa untuk masing-masing butir tes dalam upaya menjustifikasi kualitas item. Kualitas item, khususnya direpresentasi oleh tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas dan reliabilitas, dan khusus untuk tes pilihan ganda tidak kalah pentingnya adalah keefektifan pengecoh dan omit. Tujuan analisis butir soal yaitu untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang buruk. Dalam menghadapi masalah yang telah diuraikan, maka solusi yang ditawarkan adalah gabungan antara teori dan praktik. Teori yang diberikan mengenai teknik melakukan analisis butir soal berdaya nalar tinggi untuk soal pilihan ganda dan soal essay serta interpretasi hasil output dengan menggunakan software ITEMAN dan SPSS.
Analysis of Understanding Concept in Solving Mathematics Story problems Using CRI in Terms of Personality Types N, AM. Hindi, Alfiah; S, HR, Iwan
Daya Matematis: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika Vol 8, No 3 (2020): Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jdm.v8i3.15342

Abstract

This research was aimed to determine the understanding concept of students in solving mathematics story problems CRI in terms of personality types. The research method was descriptive qualitative. Subjects in this research ware as many as 4 students, each 2 students with Extrovert personality types and 2 students with introverted personality types. Technique of Data collecting in this research using questionnaire instrument of personality type, about written story and interview. Based on the data analysis, the results of research indicate that: (1) the understanding concept of subject with extrovert personality type is at the level of ability of translation and interpretation. In solving the mathematical story problems, they are able to identify, present and apply the broad concept and circumference of the circle and provide a high CRI scale. Extrovert personality type shows that solving the subject matter is not careful, in a hurry as to dare to take risks from the work, done and to underestimate a thing, and to like the practical things. (2) the understanding concept of subject with introverted personality type is at the level of translation ability. In solving the mathematical story, they are only able to identify and present the concept of circles and provide a low CRI scale. According introverted personality type that shows in solving the subject matter are meticulous, careful, careful in solving the story problem, causing the subject with introverted personality type to be shy and not confident with the answers they write.
Pelatihan Penyusunan Naskah dan Pembuatan E-Modul bagi Guru SMAN 3 Takalar Yunus, Muh.; Hapsan, Amran; Khadijah; Setiawan HR, Iwan
Panrannuangku Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Rekayasa, Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/panrannuangku471

Abstract

e-Modul merupakan merupakan salah satu jenis bahan ajar yang perlu dikembangkan sendiri oleh guru, yang berbentuk file aplikasi, bisa diakses di smartphone, komputer, laptop atau notebook dan dapat mengurangi biaya pendidikan karena tidak perlu adanya percetakan modul. Karena kebutuhan mitra di SMAN 3 Takalar dan pentingnya kemampuan membuat e-Modul maka kami mengadakan pelatihan penyusunan naskah dan pembuatan e-Modul bagi guru SMAN 3 Takalar. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metode pembimbingan pelatihan dan pendampingan. Keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dari kemampuan guru menyusun naskah dan membuat e-Modul. Luaran yang terwujud dari kegiatan ini adalah: (1) peningkatan pengetahuan guru di sekolah mitra dalam mengoptimalkan pembelajaran dengan bantuan teknologi berupa e-Modul (peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat), (2) peningkatan keterampilan guru di sekolah mitra dalam membuat bahan ajar e-Modul (peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat), (3) terciptanya produk bahan ajar berupa e-Modul untuk beberapa mata pelajaran, (4) peningkatan kualitas produk bahan ajar dari slide persentase materi dan modul hasil cetakan yang membutuhkan biaya besar menjadi e-Modul.
The Development of Reasonable Mathematical Problems Based on Content Validity in Mathematics Teachers Conference (MGMP) of Bone Regency, Indonesia: Pengembangan Soal Matematika Berdaya Nalar Tinggi Berdasarkan Validitas Isi di MGMP Matematika Kabupaten Bone, Indonesia R. Ruslan; Iwan Setiawan HR; Alfiah Nurfadhilah AM. Hindi
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.663 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang169

Abstract

Dalam proses pembelajaran ada tiga komponen utama yang merupakan satu kesatuan, yaitu tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar. Dalam melakukan evaluasi terhadap alat pengukur yang telah digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar dari para peserta didiknya (muridnya, siswa, mahasiswa dan lain-lain). Alat pengukur dimaksud adalah tes hasil belajar, yang sebagai mana telah kita maklumi, batang tubuhnya terdiri dari kumpulan butir-butir soal. Kemampuan berpikir tingkat tinggi/ Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah proses berpikir yang mengharuskan murid untuk memanipulasi informasi dan ide-ide dalam cara tertentu yang memberi mereka pengertian dan implikasi baru Limpan menggambarkan berpikir tingkat tinggi melibatkan berpikir kritis dan kreatif yang dipandu oleh ide-ide kebenaran yang masing-masing mempunyai makna. Berpikir kritis dan kreatif saling ketergantungan, seperti juga kriteria dan nilai-nilai, nalar dan emosi. Berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) merupakan cara berpikir yang tidak lagi hanya menghafal secara verbalistik saja namun juga memaknai hakikat dari yang terkandung diantaranya, untuk mampu memaknai makna dibutuhkan cara berpikir yang integralistik dengan analisis, sintesis, mengasosiasi hingga menarik kesimpulan menuju penciptaan ide-ide kreatif dan produktif. Dan dari uraian di atas maka pengabdi bermaksud untuk melakukan pengembangan dan pelatihan analisis butir soal yang ditujukan kepada Guru MGMP Kabupaten Bone. Analisis butir adalah proses menguji respon-respon siswa untuk masing-masing butir tes dalam upaya menjustifikasi kualitas item. Kualitas item, khususnya direpresentasi oleh tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas dan reliabilitas, dan khusus untuk tes pilihan ganda tidak kalah pentingnya adalah keefektifan pengecoh dan omit. Tujuan analisis butir soal yaitu untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang buruk. Dalam menghadapi masalah yang telah diuraikan, maka solusi yang ditawarkan adalah gabungan antara teori dan praktik. Teori yang diberikan mengenai teknik melakukan analisis butir soal berdaya nalar tinggi untuk soal pilihan ganda dan soal essay serta interpretasi hasil output dengan menggunakan software ITEMAN dan SPSS.
Analysis of Cognitive Conflict with Intervention on the Understanding of Geometry Concepts in SMA Iwan Setiawan HR; Alfiah Nurfadhilah AM. Hindi
Daya Matematis: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika Vol 8, No 3 (2020): Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jdm.v8i3.15341

Abstract

This research aims to obtain information about students' cognitive conflict analysis with interventions on understanding the concept of geometry. The research method used is descriptive qualitative. This study involved students who experienced cognitive conflict with a sample of 6 students of class XII consisting of 5 female students and 1 male student. To show the data, the instruments used were interview and written questions. Each student has finished delivering answers, which will provide new information that can fill the conflict. Based on the results of the study, it shows that: (1) Cognitive conflict in the nature of a flat shape occurs in understanding the concept of a square with a rectangle and the concept of a rhombus with a square (2) Cognitive conflict for how to find the area of a flat shape occurs in the concept of finding a line area with a rectangle and the concept. The area of a triangle that has a height line inside with an area of a triangle that has a height line outside (3) Cognitive conflict occurs in the concept of calculating the area of a given shape (4) Cognitive conflict occurs in understanding the concept of the relationship between area and perimeter of a shape flat, students understand that a shape that has the same shape but different shapes will also have different circumference.
Pelatihan Penyusunan Naskah dan Pembuatan E-Modul bagi Guru SMAN 3 Takalar Muh. Yunus; Amran Hapsan; Khadijah; Iwan Setiawan HR
Panrannuangku Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Rekayasa, Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/panrannuangku471

Abstract

e-Modul merupakan merupakan salah satu jenis bahan ajar yang perlu dikembangkan sendiri oleh guru, yang berbentuk file aplikasi, bisa diakses di smartphone, komputer, laptop atau notebook dan dapat mengurangi biaya pendidikan karena tidak perlu adanya percetakan modul. Karena kebutuhan mitra di SMAN 3 Takalar dan pentingnya kemampuan membuat e-Modul maka kami mengadakan pelatihan penyusunan naskah dan pembuatan e-Modul bagi guru SMAN 3 Takalar. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metode pembimbingan pelatihan dan pendampingan. Keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dari kemampuan guru menyusun naskah dan membuat e-Modul. Luaran yang terwujud dari kegiatan ini adalah: (1) peningkatan pengetahuan guru di sekolah mitra dalam mengoptimalkan pembelajaran dengan bantuan teknologi berupa e-Modul (peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat), (2) peningkatan keterampilan guru di sekolah mitra dalam membuat bahan ajar e-Modul (peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat), (3) terciptanya produk bahan ajar berupa e-Modul untuk beberapa mata pelajaran, (4) peningkatan kualitas produk bahan ajar dari slide persentase materi dan modul hasil cetakan yang membutuhkan biaya besar menjadi e-Modul.
Evaluation of Academic Supervision Services of School Supervisors Based on the Satisfaction of Mathematics Teachers Using Technology at Senior High School Ruslan Ruslan; Iwan Setiawan HR; Alfiah Nurfadhilah AM Hindi
Indonesian Journal of Educational Studies Vol 25, No 1 (2022): Indonesian Journal of Educational Studies
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ijes.v25i1.34335

Abstract

Abstract. This research aims to determine the quality of academic supervision services of school supervisors on the level of satisfaction of mathematics teachers using technology like handphone or laptop in pandemic Covid-19 at Senior High School (SMA) in Bone District and to determine what factors should be prioritized. This research is a descriptive-correlational using the ex post facto survey method, therefore to obtain data on this research variable the researcher does not treat the research sample but only examines the facts that have occurred, have been felt or have been done by the mathematics teacher. This descriptive-correlational research uses the ex post facto survey method, therefore to obtain data on this research variable the researcher does not treat the research sample but only examines the facts that have occurred, have been felt or have been done by the mathematics teacher. The population is SMA Mathematics teachers in Bone district. The sample was taken at random proportional stratified (stratified proportional random sampling) with a Likert model scale questionnaire. Then the respondent's answer was analyzed descriptively and with IPA analysis (Importance-Performance Analysis). The results showed that the teacher's actual satisfaction with the performance of school supervisors was in the aspects of Mathematics Curriculum Development, Mathematics Learning Process aspects, Mathematics Learning Evaluation aspects, and Mathematics Teacher Professionalism Development. Keywords: Qualitiy of Service; Supervision; IPA Analysis; Technology.
Partisipasi Online dalam Pembelajaran Berbasis Learning Management System (LMS) pada Matakuliah Pengantar Teori Fuzzi Khadijah Khadijah; Iwan Setiawan HR; Sutamrin Sutamrin
EQUALS: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 5 No 1 (2022): Equals: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/equals.v5i1.1237

Abstract

Masa pandemi Covid-19 memaksa pengajar dan pembelajar untuk mampu menggunakan sistem online dalam pembelajaran. Learning Management System (LMS) merupakan salah satu fasilitas pembelajaran online. Agar penilaian proses dalam pembelajaran dapat dilakukan, maka perlu memperhatikan partisipasi online setiap mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk, kualitas dan jumlah partisipasi online dalam Pembelajaran Berbasis Learning Management System (LMS) Pada mata kuliah Pengantar Teori Fuzzi. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen, dengan perlakuan berupa pembelajaran berbasis Learning Management System (LMS). Teknik pengumpulan data dengan partisipasi online mahasiswa diukur setelah 12 pertemuan dalam LMS dan disusun dalam lima kategori untuk mengukur tingkat partisipasi peserta didik secara objektif dan konsisten ke dalam rubrik khusus. Teknik analisis data partisipasi online mahasiswa dalam LMS dianalisis secara kualitatif dengan melihat bentuk partisipasi mahasiswa dan ketepatan waktu pengerjaan tugas. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa bentuk partisipasi online dalam Pembelajaran Berbasis Learning Management System (LMS) Pada mata kuliah Pengantar Teori Fuzzi yaitu motivasi diri peserta didik ditunjukkan dengan ketepatan dan inisiatif dalam partisipasi belajar dengan tingkat partisipasi rendah yaitu 2,3. Kedua, postingan komentar dengan tata Bahasa yang benar dengan tingkat partisipasi online sebesar 3 dan masuk dalam kategori partisipasi tinggi. Ketiga, kemampuan literasi pembelajar terlihat dari relevansi komentar dengan pembahasan sebelumnya disertai referensi dengan tingkat partisipasi online sebesar 2,75 yaitu tingkat partisipasi tinggi. Keempat, penyajian komentar yang menunjukkan gambaran ide dalam benak peserta didik dan cara penyampaian pendapatnya dengan tingkat partisipasi tinggi yaitu 3. Kelima, kolaborasi peserta didik yang ditunjukkan dengan kontribusinya ke komunitas belajar dengan tingkat partisipasi online sebesar 2,27 dan masuk dalam kategori partisipasi rendah.
Profil Miskonsepsi Mahasiswa dalam Memahami Konsep Pecahan dengan menggunakan Certainty of Response Index Alfiah Nurfadhilah AM. Hindi; Iwan Setiawan HR
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 1 (2022): Januari - Juni 2022
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v2i1.440

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana miskonsepsi mahasiswa dalam memahami konsep pecahan. Penelitian ini melibatkan dua puluh satu (21) orang mahasiswa STKIP Pembangunan Indonesia. Instrumen yang kami gunakan berupa soal isian (8 nomor). Dalam menjawab soal para mahasiswa juga diminta untuk memberikan alasan dari jawabannya serta memberikan penilaian CRI (0-5) sesuai dengan derajat kepercayaannya saat menyelesaikan soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CRI mampu mengungkap miskonsepsi di lakukan mahasiswa saat menyelesaikan masalah pecahan dengan kategori rendah dengan persentase 44,6%. Profil miskonsepsi mahasiswa pendidikan matematika angkatan pertama yakni angkatan 2019 sebesar 31,8%. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa angkatan pertama tersebut memliki miskonsepsi tergolong tinggi berdasarkan hasil identifikasi menggunakan teknik CRI, jadi pemahaman konsep pecahan yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut masih butuh perbaikan. Mungkin hal ini dalam pembalajaran pada tingkat sebelumnya (SMA atau sederajat) kurang mempertajam konsep tersebut.
Student Thinking Process in Solving Mathematical Representation Problems Alfiah Nurfadhilah AM. Hindi; Iwan Setiawan HR
Mathematics Education Journal Vol. 7 No. 1 (2023): MEJ Vol 7 No.1
Publisher : Department of Mathematics Education University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/mej.v7i1.24830

Abstract

This research was qualitative research with descriptive approach, which aimed determined the level of success of students in solving representation problems based on the type of representation, namely numbers, algebra, geometry, and statistics and to know their thinking processes. The subjects of this study were first semester students at Patompo University who were selected using a purposive sampling technique. The subjects of this study were 2 students in each representational domain. Data were analyzed to determine the results of problem solving and students' thinking processes in solving representation problems in mathematics. Based on the results of the research on solving visual representation problems based on TRM-01 and TRM-02, most of the students failed especially in algebraic material which was caused by difficulties in solving representation problems. This is shown based on the percentage of students' success in solving representation questions.