Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Penggunaan Campuran Serbuk Kerang Lokal Sebagai Pengganti Sebagian Semen Pada Pembuatan Beton Fansuri, Subaidillah; Diana, Anita Intan Nura; Deshariyanto, Dwi
PUBLIKASI RISET ORIENTASI TEKNIK SIPIL (PROTEKSI) Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/proteksi.v2n1.p15-20

Abstract

Pembangunan menggunakan kontruksi beton memiliki banyak keunggulan dibandingkan material struktur lainnya. Sebagai alternatif untuk memanfaatkan limbah di sekitar lingkungan, maka diperlukan penelitian campuran beton menggunakan material lain. Dalam penelitian ini digunakan kulit kerang, sebagai bahan baku utama dalam pembuatan beton, dengan variasi kulit kerang 10% dan 20%. Penelitian ini dilakukan di laboraturim Fakultas Teknik Universitas Wiraraja Sumenep. Ekperimen pada penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan beton normal fc = 25 Mpa sebagai kontrol, Benda uji tersebut diuji dengan pengujian kuat tekan. Dalam penelitian ini sampel yang akan diuji untuk kuat tekan sebanyak 5 sampel dari setiap masing-masing variasi campuran. penelitian ini menggunakan analisis frekuensi (Distribusi Frekuensi). Dari hasil penelitian yang dieksperimenkan diharapkan mengetahui pengaruh serbuk kulit kerang sebagai pengganti semen terhadap kuat tekan beton. Hasil penelitian menunjukkan beton yang menggunakan penambahan serbuk kulit kerang sebagai pengganti semen mengalami penurunan kuat tekan. Beton normal tanpa penambahan serbuk kulit kerang memiliki kuat tekan karakteristik 20,63 Mpa. Beton dengan serbuk kulit kerang 10% sebagai pengganti semen tersebut memiliki kuat tekan karakteristik sebesar 14,67 Mpa. Beton dengan serbuk kulit kerang 20% sebagai pengganti semen memiliki kuat tekan karakteristik sebesar 13,69 Mpa.
PENAMBAHAN ABU DAUN BAMBU SEBAGAI SUBSTITUSI MATERIAL SEMEN TERHADAP KINERJA BETON Anita Intan Nura Diana; Subaidillah Fansuri; Dwi Deshariyanto
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.324 KB) | DOI: 10.22225/pd.9.2.1788.172-182

Abstract

Bamboo leaf ash has reactive properties that can react to hard and stiff materials. Based on research, through burning for 2 hours bamboo leaf ash has 75.9% silica. Based on the background, the purpose of this study is to determine the effect of bamboo ash as a mixture of cement on the performance of concrete. The method used in this research is the experimental method. Experiments were carried out on normal concrete with K 240 concrete quality which the variation of bamboo leaf ash is 0%, 3%, 5%, and 7% from the cement mixture and compressive strength test with a sample of 3 cube-shaped specimens measuring 15 x 15 x 15 cm at the age of 14 days. The data analysis technique used is linear regression using SPSS software. The results show the compressive strength value which is influenced by the variation of the mixture of bamboo leaf ash is Y = 13.871 + 0.419 X where x is the variation of the mixture and y is the compressive strength value of concrete. The value of t-test = 2.504 > t-table = 1.812 indicates a significant influence between the addition of variations in the mixture of bamboo leaf ash to compressive strength. The optimum variation was found in the proportion of bamboo ash mixture of 5% and 7%.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI DINAS PU. BINA MARGA KABUPATEN SUMENEP Dwi Deshariyanto
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 1 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1152.448 KB) | DOI: 10.24929/ft.v1i2.59

Abstract

Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sumenep diwujudkan dalam bentuk sebuah proyek konstruksi. Keberhasilan proyek konstruksi dapat diukur melalui dua hal yaitu keuntungan yang didapat serta ketepatan waktu penyelesaian. Pelaksanaan konstruksi sering dan bahkan selalu terjadi perbedaan persepsi antara kontraktor sebagai pelaksana dengan konsultan sebagai pengawas dan perencana,  perbedaan persepsi tersebut akan mengakibatkan  meningkatnya biaya proyek dan penyimpangan waktu pelaksanaan yang telah direncanakan. Dalam kaitan tersebut sangat perlu dilakukannya analisa dan eksplorasi untuk melihat dan mencari faktor apa yang sangat mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek konstruksi di Kabupaten Sumenep khususnya proyek konstruksi di Dinas PU. Bina Marga Kabupaten Sumenep.Menurut Andi et al, 2003 dalam penelitian I.A. Rai Widhiawati faktor – faktor yang potensial untuk mempengaruhi waktu pelaksanaan konstruksi, yang terdiri dari tujuh (7) kategori (Andi et al. 2003), adalah tenaga Kerja (labors), bahan (material), peralatan (equipment), karakteristik Tempat (site characteristic), manajerial (managerial), keuangan (financial) dan faktor – faktor lainnya (other factors).Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Data dalam penelitian merupakan data ordinal dengan skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Bentuk pengujian yang digunakan untuk validitas instrumen dilakukan dengan teknik korelasi Product Moment. Reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan metode Alpha Cronbach’s. Teknik analisis data dalam penyelesaian penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik.Terdapat 6 (enam) faktor yang mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek konstruksi khususnya proyek konstruksi peningkatan jalan di Dinas PU. Bina Marga. Faktor I mempunyai nilai eigenvalues sebesar 1,717 yang terdiri dari kategori tenaga kerja, manajerial dan keuangan. Faktor II mempunyai nilai eigenvalues sebesar 1,402 yang terdiri dari kategori karakteristik tempat. Faktor III mempunyai nilai eigenvalues sebesar 1,248 yang terdiri dari kategori bahan. Faktor IV, terdiri dari kategori peralatan. Faktor V mempunyai nilai eigenvalues sebesar 1,056 yang terdiri dari kategori manajerial dan keuangan. Faktor VI mempunyai nilai eigenvalues sebesar 1,005 yang terdiri dari kategori karakteristik tempat.Kata kunci       :  faktor, waktu pelaksanaan, proyek konstruksi.
RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH TINGGAL ATAP DATAR BETON BERTULANG YANG BERORIENTASI PADA PEMANFAATAN ATAP DATAR Dwi Deshariyanto
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 2 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.998 KB) | DOI: 10.24929/ft.v2i2.86

Abstract

Penggunaan kayu sebagai bahan konstruksi atap mengakibatkan peningkatannya permintaan kayu yang berakibat pada rusaknya hutan yang ada di Indonesia dan pembangunan perumahan yang semakin meningkat berdampak pada berkurangnya lahan pertanian. Salah satu faktor kesuksesan dalam pelaksanaan fisik konstruksi pada rumah tinggal tinggal tersebut dapat dilakukan dengan membuat rencana anggaran biaya sebelum pelaksanaan fisik konstruksi dimulai. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambar rencana kerja, volume setiap item pekerjaan, biaya yang diperlukan untuk membangun serta volume dan besar biaya upah dan bahan rumah tinggal atap datar menggunakan beton bertulang yang berorientasi pada pemanfaatan atap datar. Hasil biaya rumah tinggal atap datar beton bertulang yang berorientasi pada pemanfaatan atap datar didasarkan pada harga satuan pekerjaan yang hanya menganalisis biaya langsung dan komponen biaya langsung tersebut terdiri dari biaya bahan dan upah setiap item pekerjaan. Perhitungan biaya dilakukan dengan mengalikan hasil perhitungan volume pekerjaan  dengan harga satuan pekerjaan. Keseluruhan biaya konstruksi fisik rumah tinggal atap datar beton bertulang yang berorientasi pada pemanfaatan atap datar sebesar Rp. 175.700.000,- (seratus tujuh puluh lima juta tujuh ratus ribu rupiah).  Prosentase biaya bahan sebesar 73 % dan prosentase biaya upah sebesar 27 % terhadap keseluruhan biaya konstruksi fisik. Kata kunci        :  rumah tinggal, atap datar, biaya konstruksi.
PERBANDINGAN GAYA DALAM METODE MANUAL DAN PROGRAM Dwi Deshariyanto
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 3 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.911 KB) | DOI: 10.24929/ft.v3i1.142

Abstract

Perkembangan teknologi dalam bidang teknik sipil sudah semakin meningkat. Salah satu contoh yaitu penggunaan aplikasi komputer dalam analisis struktur. Beberapa metode dapat digunakan dalam menganalisis struktur, baik metode manual atau dengan menggunakan program komputer. Metode- metode tersebut memiliki alur yang berbeda dalam menganalisis struktur.Berdasarkan perbedaan tersebut, maka dilakukan analisis perbandingan antara metode manual dan program komputer terkait hasil perhitungan yang diperoleh dari masing-masing metode. Objek kajian yang   dianalisis   yaitu   salah   satu   portal   arah melintang. Metode analisa yang digunakan yaitu metode  analisis  perbandingan.  Analisa  ini difokuskan pada  perbandingan kedua  metode (manual dan program komputer) terkait hasil perhitungan gaya-gaya dalam yang akan dibandingkan besar  dan  selisihnya serta  tingkatan besaran yang dihasilkan.Hasil  analisis  menunjukkan, nilai  yang  dihasilkan pada masing-masing metode analisis struktur tidak sama. Perhitungan selisih hasil analisis struktur masing-masing metode (manual dan program) pada setiap batang memiliki nilai selisih yang beragam. Selisih antara metode manual dengan program komputer lebih besar dibandingkan selisih antara metode manual atau program sendiri. Berdasarkan nilai frekuensi, masing-masing gaya dalam pada analisis struktur memiliki tingkatan besaran yang berbeda-beda. Gaya dalam normal dengan metode takabeya dan cross sebagai metode tertinggi dengan nilai frekuensi 9 dan sap 2000 sebagai metode terendah dengan nilai frekuensi 10. Gaya dalam lintang dengan metode takabeya sebagai metode tertinggi  dengan  nilai  frekuensi 11  dan  sap  2000 dengan nilai frekuensi 14 sebagai metode terendah. Bidang momen dengan metode cross sebagai metode tertinggi  dengan  nilai  frekuensi 10  dan  sap  2000 sebagai metode terendah dengan nilai frekuensi 11. Kata kunci   : Metode, Struktur, Perbandingan.
PENGGUNAAN LIMBAH PRODUKSI BATU PECAH DI KABUPATEN SUMENEP SEBAGAI BAHAN PENGGANTI PASIR PADA CAMPURAN BATA BETON (PAVING BLOCK) Dwi Deshariyanto; Mohammad Harun
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 3 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.792 KB) | DOI: 10.24929/ft.v3i2.159

Abstract

Ketersediaan  limbah  hasil  produksi  batu  pecahsecara masinal dan terbatasnya sumber daya alam yang di  Kabupaten  Sumenep  khususnya   tersedianya  pasir hitam yang digunakan dalam campuran bata beton, maka perlu diteliti penggunaan limbah produksi batu pecah secara masinal untuk digunakan sebagai bahan penganti pasir pada campuran bata beton (paving block).Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmelakukan percobaan di laboratorium. Hasil pengujian bata beton dianalisis menggunakan uji F dan uji regresi serta menganalisis bata beton berdasarkan SNI 03 – 0691– 1996 tentang bata beton.Hasil perhitungan uji variance maupun uji regresi menujukan bahwa ada perbedaan kuat tekan, ada perbedaan penyerapan air dan tidak ada perbedaan ketahanan aus antara perlakuan dalam menambahkan limbah batu pecah sebagai bahan pengisi (filler) pada campuran paving block.. Kualitas paving block yang digunakan  sebagai  benda  uji  mempunyai  sifat  tampak dari semua perlakuan mempunyai permukaan yang rata, tidak terdapat retak – retak dan cacat, bagian sudut dan rusuknya ada sebagian yang mudah dirapihkan dengan menggunakan jari tangan. ukuran semua perlakuan mempunyai tebal rata – rata 6,08 cm, sehingga paving block yang digunakan sebagai benda uji penelitian memenuhi  syarat  mutu paving block.  Persyaratan sifat fisika paving block menurut SNI 03-0691-1996 tidak memenuhi persyaratan untuk ketahanan aus dan penyerapan air. Kata kunci    :    Limbah, bahan pengganti, bata beton
PROGRAM PERHITUNGAN PELAT LANTAI BETON PADA KONDISI ELASTIS DAN KAKU DENGAN PROGRAM VISUAL BASIC Muslim Muslim; Dwi Deshariyanto; Subaidillah Fansuri
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 4 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.534 KB) | DOI: 10.24929/ft.v4i1.203

Abstract

Pelat beton memiliki peranan penting dalam struktur bangunan gedung bertingkat, berkembangnya pertumbuhan pembangunan membutuhkan kinerja yang cepat dan akurat, untuk mempermudah dalam perhitungan pelat lantai beton  dan  menghemat waktu pekerjaan,  sehingga dibutuhkan program perhitungan pelat lantai beton. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk menambah aplikasi baru dalam dunia kesipilan dan  membuat program perhitungan pelat  lantai beton pada semua jenis tumpuan secara mandiri dengan hasil perhitungan yang lebih cepat dan akurat.Program ini dibuat dengan bahasa pemrograman visual basic v 6.0, konsep perhitungan program yang dibuat berdasarkan tatacara perhitungan struktur pelat beton bertulang   pada SNI 03-2847-2002, serta studi literatur. dari beberapa sumber lain.Program perhitungan pelat lantai beton ini diberi nama SQP (System Quickon Plate). Program SQP dilengkapi dengan fasilitas penanganan kesalahan dalam proses pemasukan data serta memiliki tampilan yang mudah untuk digunakan dan dipahami. Perhitungan dari program SQP sama dengan perhitungan manual yang mengacu pada SNI 03-2847-2002 dan buku BALOK DAN PELAT BETON BERTULANG,Ali Asroni 2010.
PERBANDINGAN STRUKTUR RANGKAATAP KAYUDAN RANGKA ATAP GALVALUM DITINJAUDARI SEGI BIAYA Dwi Deshariyanto
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.865 KB) | DOI: 10.24929/ft.v4i2.303

Abstract

Kebutuhan konstruksi bangunan akan berdampakpada kebutuhan akan material bangunan salahsatunya adalah material kayu. Menipisnyapersediaanbahan kayuakibat illegalloging,makadiciptakan material lain sebagai penggantinyamaterial kayu yaitu jenis materialbajaringan/galvalum. Penelitian ini dilakukanpada sebuah bangunan Rumah Dinas PerawatKec. Bluto Kab. Sumenep denganpanjangbentangkuda-kuda 9m. Pengolahan data untuk perhitungananalisis gaya batang dengan menggunakan caramanual metode keseimbangan titik simpul danprogram SAP 2000 versi 17.Analisis gaya batangpada struktur rangka atap kayu mempunyai gayabatang minimum sebesar 657,04 kg dan gaya batangmaksimum sebesar 1.945,80 kg. Sedangkan padastruktur rangka atap galvalum mempunyai gayabatang minimum sebesar 327,36 kg dan gaya batangmaksimum sebesar 3.022,73 kg. Desain strukturrangka atap kayu dengan ukuran balok 8/12 terbuktiaman dan kuat. Untuk desain struktur rangka atapgalvalum dengan profil C-75.0,75 terbukti aman dankuat. Anggaran biaya untuk struktur rangka atapkayu yaitu sebesar Rp.35.205.013,89, sedangkananggaran biaya untuk struktur rangka atapgalvalum yaitu sebesar Rp. 41.491.951,11 denganbentang atap 9 m. Selisih perbedaan biaya antarastruktur rangka atap kayu dan struktur rangka atapgalvalum yaitu sebesar Rp. 6.286.937,22. Makaditinjau dari segi biaya untuk bentang atap 9 mlebih efisien struktur rangka atap kayu dari padastruktur rangka atap galvalum.
PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK Dwi Deshariyanto; Subaidillah Fansuri
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.901 KB) | DOI: 10.24929/ft.v5i1.339

Abstract

Pemanfaatan sumber daya alam khususnya batu kapur atau yang disebut dengan batu karang yang sudah diproduksi di wilayah Kabupaten Sumenep menjadi sirtu (pasir batu) sehingga bahan tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan dasar pembuatan paving block. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan paving block di Kabupaten Sumenep dengan harga murah dan memenuhi kuat tekan yang diisyaratkan melalui penelitian mencari pengaruh komposisi campuran terhadap kuat tekan paving block. Campuran sirtu dalam penelitian ini nantinya dicampur dengan pasir hitam dengan prosentase campuran aggregat sebesar 30% pasir hitam dan 70% pasir serbuk batu pecah (sirtu). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh komposisi campuran paving block terhadap kuat tekan dan penyerapan paving block serta mengetahui komposisi campuran paving block yang mempunyai kuat tekan maksimum.Penelitian ini merupakan penelitian percobaan yang akan dilakukan di laboratorium, rancangan penelitian untuk mencari komposisi antara jumlah kadar semen dengan pasir, rancangan penelitian ini dilakukan terhadap 5 perlakukan. Analisis data penelitian menggunakan analisis frekuensi dan analisis regresi linier.Komposisi campuran paving block berpengaruh signifikan terhadap kuat tekan dan penyerapan air paving block. Kuat tekan mempunyai hubungan negatif dengan komposisi campuran paving block, maka semakin meningkat komposisi campuran kuat tekan akan semakin menurun. Penyerapan air mempunyai hubungan positif dengan komposisi campuran paving block, maka semakin meningkat komposisi campuran penyerapan air akan semakin meningkat. Komposisi campuran paving block yang mempunyai kuat tekan maksimum berada pada komposisi campuran 1Pc : 2Ps dengan kuat tekan paving block sebesar 252,63 Kg/cm2.
PEMANFAATAN SERBUK BATU PECAH UNTUK CAMPURAN PAVING BLOCK DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI BERAT TUMBUKAN (Ditinjau Dari Kuat Tekan Dan Daya Serap Air) Goesthi Kusuma Atmaja Adh; Dwi Deshariyanto
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.617 KB) | DOI: 10.24929/ft.v5i2.396

Abstract

Sumenep memiliki sumber daya alam berupa material bangunan (batuan) cukup banyak. Pemanfaatan sumber daya alam yang ada masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Tidak jarang pekerjaan konstruksi masih menggunakan material dari luar daerah termasuk bahan material batu pecah untuk pengaspalan jalan. Perkembangan penggunaan perkerasan jalan dewasa ini semakin banyak dilakukan, khususnya perkerasan kaku dengan menggunakan paving block, namun tidak sedikit proyek konstruksi yang menggunakan paving block masih mendatangkan dari luar daerah karena pertimbangan kualitasnya yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi berat tumbukan pada paving block dengan penambahan serbuk batu pecah ditinjau dari kuat tekan dan penyerapan air. Metode penelitian yang digunakan adalah metode experimental dengan rancangan penelitian 4 perlakuan. Komposisi agregat yang digunakan 1Pc:4Ps dengan 30% pasir hitam dan 70% serbuk batu pecah dan tumbukan dengan variasi berat 4kg, 8kg, 12kg, dan 16kg. Jumlah sampel disetiap perlakuan sebanyak 5 buah untuk uji kuat tekan dan 3 buah untuk uji penyerapan air. Data hasil penelitian dianalisis untuk mengetahui pengaruh variasi berat tumbukan (X) terhadap kuat tekan dan penyerapan air (Y) menggunakan analisis regresi linier sederhana dengan bantuan program SPSS for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi berat tumbukan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kuat tekan dan berpengaruh negatif terhadap penyarapan air, artinya semakin berat tumbukan semakin menurun penyerapan air. Hasil penelitian menunjukkan kuat tekan rata-rata maksimal sebesar 40,49 Mpa diperoleh dari berat tumbukan 16kg, berdasarkan SNI-03-0691-1996 tergolong mutu A. Penyerapan air rata-rata minimum sebesar 6,797% yang diperoleh dari berat tumbukan 16kg, berdasarkan SNI-03-0691-1996 tergolong mutu C.