Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Identifikasi Miskonsepsi Siswa SMA Pada Konsep Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Muhammad Nazar; Sulastri Sulastri; Sri Winarni; Rakhmi Fitriana
Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 2, No 3 (2010): Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.597 KB)

Abstract

This research aimed to identify misconception of senior high school students class XI in SMAN 1 Lhokseumawe in learning concept of factors that affect chemical reaction rate. The instrument used in this research was 20 multiple choice questions with reasons and equipped by CRI (Certainty of Response Index) which is used to measure the degree of certainty of students’ answers. There were 38 students as respondents in this research. The data shown that 13,16% of students held misconceptions relating to the effect of surface area on rates of reaction, 57,89% students held misconceptions relating to the effect of catalyst on rates of reaction, 57,89% students held misconceptions relating to the effect of temperature on rates of reaction, However there none of students misunderstood about the effect of reactant concentration and pressure  to chemical reaction rate and most of them understood about the collision theory.
Pemanfaatan Getah Pepaya (Carica papaya) sebagai Katalis pada Pembuatan Biodisel dari Minyak Jelantah Syahrial Syahrial; Sulastri Sulastri; Mukhlis Mukhlis; Muhammad Nazar
Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2010): Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.456 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan memanfaatkan getah pepaya (Carica papaya) sebagai katalis pada pembuatan biodisel dari minyak jelantah. Getah pepaya (Carica papaya) diperoleh dari Lembah Seulawah Aceh Besar dan minyak jelantah berasal dari Kentucky Fried Chiken (KFC). Target khusus yang ingin dicapai adalah mendapatkan informasi tentang kemampuan getah papaya (Carica papaya) bertindak sebagai sumber enzim lipase. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa getah pepaya (Carica papaya) dapat berfungsi sebagai sumber enzim lipase pada proses transesterifikasi antara minyak jelantah dan 1-butanol. Struktur butil ester ditegaskan oleh spektrum FT-IR pada 1746 cm-1 untuk regang  C=O dan pada 1213,7 cm -1 untuk regang C-O. Meskipun demikian, butil ester yang dihasilkan masih bercampur dengan alkohol dan asam lemak bebas yang ditegaskan adanya puncak pada 3350,5 cm-1 untuk regang –O-H.
TEACHER’S AND STUDENT’S NEEDS FOR MATHEMATICAL PROBLEMS IN DISASTER CONTEXT Nuzulidar Nuzulidar; Rahmah Johar; Sulastri Sulastri
Jurnal Infinity Vol 8, No 2 (2019): Volume 8 Number 2, Infinity
Publisher : IKIP Siliwangi and I-MES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.629 KB) | DOI: 10.22460/infinity.v8i2.p239-246

Abstract

Indonesia is an archipelagic country lies on the Pacific Ring of Fire, resulting in the country being vulnerable to disaster. Teachers need to accustom students to manage natural disaster situation in a more logical approach. Therefore, it is necessary to develop mathematical problems in disaster contexts. This research is an early stage of developmental research. The purpose of this study was to analyze the needs of teachers and students of mathematical problems in disaster contexts. The participants in this study were a mathematics teacher and 53 Year 7 and 8 students at one of the public junior high school, located in a Tsunami affected area, in Banda Aceh. Data collection involved an open questionnaire, and data analysis was carried out descriptively. The results showed that the teacher often provided mathematical problems in learning but had never read mathematical problems in disaster contexts. Also, only three students had ever read such problems. The results also revealed that nearly half of the students (41.5%) liked to solve mathematical problems. Besides, both the teacher and 71.7% of the students agreed and were willing to participate in the learning process involving mathematical problems in disaster contexts. The results of the study also showed that the mathematical questions in disaster contexts were limited. Thus, it is necessary to develop mathematical problems in disaster contexts.
Penerapan Model Pembelajaran Time Token Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Faktor-Faktor Kesetimbangan Di Kelas XI SMAN 12 Banda Aceh Sisi Lialara Fitrah; Muhammad Nasir; Sulastri Sulastri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 4, No 3 (2019): Juli 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang telah dilakukan yaitu Penerapan Model Pembelajaran Time Token  Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Faktor-Faktor Kesetimbangan di kelas XI SMAN 12  Banda Aceh. Penelititian ini merupakan jenis penelitian deskriptip dengan pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas, hasil belajar dan tanggapan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.  Sampel pada penelitian ini adalah kelas XI IPA-3 SMAN 12 Banda Aceh tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 14 perempuan dan 8 laki-laki. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini  yaitu lembar observasi aktivitas siswa, lembar soal tes siswa, dan lembar angket tanggapan siswa. Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan pertama sebesar 76,04% dan pada pertemuan kedua sebesar  88,33%. Persentase ketuntasan belajar peserta didik sebesar 81,82%. Peserta didik yang memberikan tanggapan positif terhadap model pembelajaran yang digunakan adalah sebesar 77,27%. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah aktivitas siswa pada penerapan model pembelajaran Time Token mengalami peningkatan antara pertemuan I dan pertemuan II. Nilai aktivitas siswa pertemuan I sebesar 76,04%  dan pertemuan II sebesar 88,33%. Hasil belajar siswa mencapai ketuntasan secara klasikal setelah penerapan model pembelajaran Time Token dengan persentase sebesar 81,82% merupakan kategori baik. Serta Persentase nilai angket respon siswa sebesar 77,27 merupakan kategori baik.
ANALISIS KANDUNGAN UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO PADA PUPUK KOMPOS CAMPURAN KULIT PISANG DAN CANGKANG TELUR AYAM Abdul Gani; Siska Widianti; Sulastri Sulastri
Jurnal Kimia Riset Vol. 6 No. 1 (2021): Juni
Publisher : Universitas Airlangga, Campus C Mulyorejo, Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jkr.v6i1.22984

Abstract

Penelitian mengenai analisis kandungan hara makro dan mikro pada pupuk kompos campuran kulit pisang dan cangkang telur ayam bertujuan untuk mengetahui kadar hara yang terkandung di dalam pupuk kompos tersebut. Proses pembuatan kompos dilakukan dengan menggunakan bahan kulit pisang dan cangkang telur ayam yang telah dihaluskan dan ditambahkan EM-4 ke dalam wadah, terdiri atas 3 variasi dan 2 kali ulangan. Total berat komposisi tiap variasi yaitu 4 kg. Pengomposan berlangsung selama 31 hari. Setelah kompos matang, dilakukan pengujian terhadap pH dan kandungan hara C-orgnaik, nitrogen, kalium, phosfor, kalsium dan rasio C/N di laboratorium. Pengujian pH menunjukkan tingkat pH tergolong basa yaitu pada skala 10 dan 11. Hasil uji anova pada parameter C-organik, N dan rasio C/N menunjukkan adanya pengaruh antara variasi bahan pupuk organik terhadap kandungan hara pupuk organik. Hasil uji anova  pada parameter P, K dan Ca tidak menunjukkanadanya pengaruh antara variasi bahan pupuk organik terhadap kandungan hara pupuk organik. Hasil rata-rata analisis nitrogen (% W/W) perlakuan 1, 2 dan 3 secara berurutan adalah 0,51; 0,22; dan 0,23. Hasil rata-rata analisis C-organik (% W/W) secara berturut-turut adalah 33,83; 8,03; dan 5,25. Kadar rata-rata phosfor (% W/W)  secara berturut-turut adalah 1,15; 0,34; dan 0,69. Kandungan rata-rata kalium (% W/W) sebesar 2,79; 1,13; dan 0,82. Kadar rata-rata kalsium (% W/W) secara berurutan 21,41; 21,42; dan 27,46. Rata-rata rasio C/N (%) yang diperoleh secara berurutan, yaitu 67,06; 36,5; dan 22,87. Parameter analisis untuk P dan K menunjukkan kesesuaian dengan ketentuan SNI kompos.
PENERAPAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATERI KOLOID UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK Riza Afdianur; Abdul Gani; Sulastri Sulastri
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v4i2.26145

Abstract

Pemahaman konsep yang masih kurang mengenai materi koloid terjadi karena pembelajaran di kelas masih menggunakan model pembelajaran konvesional, sehingga menyebabkan peserta didik merasa kurang bersemangat dan kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas dan ketuntasan hasil belajar seta mendeskripsikan tanggapan peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran talking stick pada materi koloid. Sampel penelitian ini adalah 35 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi, tes hasil belajar, dan angket. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi aktivitas peserta didik, tes hasil belajar dan pengisian angket tanggapan peserta didik. Hasil penelitian ini diperoleh aktivitas peserta didik pada pertemuan pertama persentase sebesar 91% dan kedua 92,25%, hasil belajar peserta didik diperoleh persentase 77,41% belum tuntas dan respon peserta didik diperoleh persentase sebesar 84%. Sehingga dengan menggunakan model pembelajaran talking stick pada materi koloid dapat disimpulkan bahwa aktivitas peserta didik memperoleh kategori sangat baik, hasil belajar peserta didik tidak mencapai ketuntasan, dan tanggapan peserta didik memperoleh kategori sangat baikABSTRACTThe lack of understanding of the concept regarding colloid material occurs because classroom learning still uses conventional learning models, causing students to feel less enthusiastic and less active in participating in learning. This study aims to analyze the activity and completeness of learning outcomes and to describe students' responses to the application of the talking stick learning model on colloid material. The sample of this study was 35 students. The instruments used in this study were observation sheets, learning outcomes tests, and questionnaires. The data collection technique was carried out by observing the activities of students, testing the learning outcomes and filling out questionnaire responses from students. The results of this study showed that the activity of students at the first meeting was 91% and the second 92.25%, the learning outcomes of students were 77.41% incomplete and the student's response was 84%. So that by using the talking stick learning model on colloid material it can be concluded that the activities of students get very good categories, student learning outcomes do not achieve completeness, and the responses of students get very good categories.
Implementation of Project Based Learning Through the STEMC Approach to Improve Students' Creative Thinking Skills Ismi Zatya Iskandar; Sulastri Sulastri; Saminan Saminan; Elisa Elisa; Yusrizal Yusrizal; Ibnu Khaldun; Latifah Hanum
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 8 No. 3 (2022): July
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v8i3.1585

Abstract

The purpose of this study was to investigate the improvement of students' creative thinking skills by implementing STEMC-based project-based learning. This study consisted of 52 students of class X science at SMAN 3 Langsa. Creative thinking ability was assessed through pretest-posttest which was tested using statistically paired sample t-test and N-gain test. The results of the study stated that the application of the STEMC-based PjBL model on electrolyte and nonelectrolyte materials had increased creative thinking skills at a significant level of 0.000, indicating a sig value <0.05 and the results of the N-gain calculation were 0.8 in the high category. The results of the analysis showed that there were differences in the improvement of creative thinking skills before and after the application of the STEMC-based PjBL model. The results of the N-gain of each indicator of creative thinking ability, namely 0.47 elaboration are classified in the medium category, while flexibility, fluency and originality with N-gain results of 0.97, 0.87, and 0.8 are classified in the high category
Persepsi Pendidik terhadap Pembelajaran IPA secara Terpadu di SMP/MTs Kota Banda Aceh Fajrina Humayra*; Sulastri Sulastri; Abdul Gani
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 10, No 4 (2022): OCTOBER 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.256 KB) | DOI: 10.24815/jpsi.v10i4.26013

Abstract

Based on the Curriculum 2013, science learning in junior high schools is provided in an integrated way. However, the quality of science learning in fact is not encouraging. This is evidenced by science learning achievement in Indonesia is categorized as still low based on National Examination. The recent studies found that teachers conducted integrated science matter separately. This approach requires the ability of teachers, whereas not all science teachers in SMP/MTs are prepared from science education. This research was conducted in Banda Aceh. The research objective is to identify the teacher's perspective regarding integrated science based on teacher knowledge. This research uses descriptive qualitative research with questionnaire and semi-structured interviews. Data collection was carried out by proportional stratified random sampling. Respondents in questionnaire filling were 105 science teachers and in the interview were 21 people. The data analysis techniques are data collection, data reduction, data display, and conclusion drawing. The results showed that based on the teacher's perspective on integrated science, there is a high awareness of creating an effective teaching and learning environment for students regardless of the out of scientific field that is not linear according to sarjana pendidikan IPA. Subject matter of teachers is relevant to understand the concepts in integrated science which are interconnected with each other which continues to be strengthened for professional development. In addition, integrated science teachers have the ability to explore their beliefs with actual practice when teaching and it means that the theoretical knowledge possessed by teachers can be applied
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Hidrolisis Garam untuk Meningkatkan Literasi Sains Cyndi Prasetya; Abdul Gani; Sulastri Sulastri
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 7, No 1 (2019): APRIL 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.885 KB) | DOI: 10.24815/jpsi.v7i1.13556

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengembangkan LKPD berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan literasi sains peserta didik serta mengetahui tanggapan guru dan peserta didik terhadap penggunaan LKPD. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan metode research and development (RD) dengan model pengembangan berdasarkan Borg dan Gall. Uji efektivitas dari LKPD berbasis inkuiri menggunakan penelitian pre-eksperimen yaitu dengan one group pretest and posttest design. Sampel pada penelitian ini adalah guru guru kimia di Banda Aceh dan peserta didik kelas XI IPA 5. Data penelitian diperoleh dari lembar analisis kebutuhan, lembar validasi LKPD berbasis inkuiri terbimbing, lembar angket, dan soal tes literasi sains peserta didik. Hasil uji kelayakan menunjukkan bahwa LKPD berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat baik, dengan penilaian kelayakan LKPD pada hasil validasi, uji kelayakan I dan uji kelayakan II masing-masing mendapatkan skor rata-rata sebesar 93,75; 85 dan 90,6%. Analisis data menggunakan uji N-gain dan uji t, diperoleh hasil N-gain sebesar 0,58 dengan kriteria peningkatan sedang, sedangkan uji t dengan nilai sig.0,0000,05 yang berarti penggunaan LKPD berbasis inkuiri terbimbing pada materi hidrolisis garam dapat meningkatkan kemampuan literasi sains secara signifikan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa LKPD berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan sudah layak dan dapat meningkatkan literasi sains peserta didik pada materi hidrolisis garam.
Pengembangan Hand-Out Konsep Larutan Berintegrasi Nilai Religi Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sma Pada Pondok Pesantren Terpadu Sulastri Sulastri; Muhammad Nazar; Dessi Nur Adiska
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 6, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.127 KB) | DOI: 10.24815/jpsi.v6i2.12352

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengembangan hand-out materi larutan berintegrasi nilai religi untuk meningkatkan minat belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan hand-out konsep larutan berintegrasi nilai religi, mengetahui tanggapan guru dan siswa terhadap hand-out, mengetahui kualitas hand-out berdasarkan penilaian para ahli. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (RD) dengan model ADDIE. Uji coba dilakukan di SMA Muta’allimin Aceh Besar dengan melibatkan 15 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat siswa secara keseluruhan sebelum penggunaan hand-out rata-rata sebesar 60,48% setelah penggunaan hand-out meningkat menjadi 69,59%.  Hasil minat siswa per indikator diperoleh bahwa rasa senang sebelum penggunaan hand-out sebesar 63,59 setelah penggunaan hand-out sebesar 71,79%. Indikator perhatian sebelum penggunaan hand-out sebesar 65,19% setelah penggunaan hand-out sebesar 75,56%. Indikator keterlibatan sebelum penggunaan hand-out sebesar 73,33% setelah penggunaan hand-out sebesar 78,10%. Indikator ketertarikan sebelum penggunaan hand-out sebesar 41,48% setelah penggunaan hand-out sebesar 54,07%. Nilai N-Gain yang diperoleh dari indikator rasa senang sebesar 22,52%, indikator perhatian sebesar 29,79%, indikator keterlibatan sebesar 17,89 dan indikator ketertarikan sebesar 21,51%. Indikator perhatian tergolong kategori sedang, sedangkan indikator rasa senang, keterlibatan dan ketertarikan tergolong kategori rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan minat siswa meningkat setelah penggunaan hand-out berintegrasi nilai religi.