Eva Mulyani
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KONTRIBUSI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA SOFTWARE MAPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN SELF REGULATED LEARNING MAHASISWA Ebih AR Arhasy; Eva Mulyani
Jurnal Siliwangi: Seri Pendidikan Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Siliwangi Seri Pendidikan
Publisher : LP2M-PMP Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jspendidikan.v3i1.190

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi penggunaan model Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik dan Self Regulated Learning mahasiswa jurusan pendidikan matematika pada mata kuliah kalkulus integral. Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Self Regulated Learning mahasiswa yang menggunakan model Problem Based Learning berbantuan Software Maple dan tanpa bantuan Software Maple. Metode yang digunakan adalah metode penelitian korelasional dan populasi penelitian yang diambil adalah  semua mahasiswa jurusan pendidikan matematika angkatan 2014/2015. Pemilihan sampel menggunakan teknik Random Sampling, peneliti memilih sampel secara acak dari seluruh kelas populasi. Kelas yang menjadi sampel yaitu kelas B dengan 39 mahasiswa. Instrumen yang digunakan adalah soal tes kemampuan berpikir kreatif matematik mahasiswa berupa soal uraian dan angket self regulated learning. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji korelasional. Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data menyimpulkan bahwa Sumbangan model Problem Based Learning berbantuan Software memberikan kontribusi sebesar  82, 81 % terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis mahasiswa dan sisanya 17,19% dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain. Self Regulated Learning mahasiswa yang pembelajarannya menggunakan model  think pair share (PBL) berbantuan software Maple termasuk ke dalam kategori tinggi.Kata kunci: PBL, Maple, Selff Regulated Learning
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN SOFTWARE MAPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KEPERCAYAAN DIRI MATEMATIS MAHASISWA Eva Mulyani; Ike Natalliasari
Jurnal Siliwangi: Seri Pendidikan Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Siliwangi Seri Pendidikan
Publisher : LP2M-PMP Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jspendidikan.v2i2.91

Abstract

Penelitian ini menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Berbantuan Media Software Maple. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berbantaun Media Software Maple terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis mahasiswa dan mengetahui kepercayaan diri mahasiswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berbantaun Media Software Maple. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Siliwangi angkatan 2014/2015, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kalkulus 2 sebanyak dua kelas. Kelas yang pertama dijadikan sebagai kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) berbantuan Media Software Maple dan kelas yang kedua dijadikan kelompok kontrol yang pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) tanpa media Software Maple. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis mahasiswa dan angket kepercayaan diri mahasiswa. Analisis data yang digunakan yaitu uji perbedaan dua rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif penggunaan model pembelajaran koperatif tipe think pair share (TPS) berbantuan media software maple terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis mahasiswa. Kepercayaan diri mahasiswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran koperatif tipe think pair share (TPS) berbantuan media software maple termasuk ke dalam kategori tinggi.Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (Tps), Software Maple,, Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis, dan Kepercayaan Diri
ANALISIS KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN Evi Latifatus Sirri; Nani Ratnaningsih; Eva Mulyani
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v2i1.1306

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan peserta didik dalam menyelesaikan soal kemampuan berpikir reflektif matematis ditinjau dari tipe kepribadian dan faktor penyebabnya. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan think aloud. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes kemampuan berpikir reflektif, kuesioner tipe kepribadian dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini yaitu empat peserta didik dari kelas VIII-2 yang memiliki tipe kepribadian guardian, artisan, idealis, dan rasional. Teknik analisis data menggunakan teknik Miles and Huberman. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh simpulan bahwa subjek tipe idealis dan guardian mengalami kesulitan dalam menjelaskan istilah konsep bangun datar, melakukan kegiatan perhitungan dan menyatakan suatu prinsip atau rumus bangun datar, serta kesulitan dalam menyelesaikan masalah verbal. Subjek tipe idealis mengalami kesulitan dalam mengelompokkan objek, subjek tipe rasional dan artisan meliputi sulit dalam menyimpulkan informasi dari suatu konsep yang diberikan, melakukan perhitungan, menyatakan dan menempatkan suatu prinsip atau rumus bangun datar, serta kesulitan dalam menyelesaikan masalah verbal. Subjek tipe rasional mengalami kesulitan dalam melakukan perhitungan dan menempatkan prinsip. Faktor penyebab kesulitan pada subjek tipe idealis dan rasional meliputi faktor internal yaitu kurangnya pemahaman subjek terhadap materi bangun datar segi empat, ketidakmampuan melakukan perhitungan, kurangnya motivasi dari diri sendiri untuk belajar matematika. Sedangkan faktor eksternalnya yaitu kurangnya motivasi di lingkungan pertemanan, lingkungan tempat tinggal yang kurang kondusif dan minimnya buku penunjang kegiatan pembelajaran. Selanjutnya subjek dengan tipe guardian dan artisan meliputi faktor internal yaitu kurangnya pemahaman subjek terhadap materi bangun datar, sedangkan faktor eksternalnya yaitu lingkungan tempat tinggal yang kurang kondusif.
ANALISIS KEMAMPUAN SINTESIS PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI SELF ESTEEM Hanna Siti Nurhasanah; Edi Hidayat; Eva Mulyani
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v1i1.627

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan sintesis matematis peserta didik dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari self esteem, kemampuan sintesis matematis peserta didik dilihat dari setiap indikator serta self esteem peserta didik dilihat dari setiap indikator. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melaksanakan tes kemampuan sintesis matematis dan menyebarkan angket self esteem.Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal tes kemampuan sintesis matematis peserta didik dan angket self esteem. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 6 Ciamis yang terdiri dari 8 kelas. Sampel dipilih menggunakan purposive sampling kelas VIII F dengan jumlah peserta didik 30 orang. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji dua rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diperoleh simpulan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan sintesis matematis peserta didik dengan menggunakan model PBL ditinjau dari self esteem. Ketercapaian peserta didik pada indikator kemampuan sintesis menghubungakan objek-objek yang memiliki sifat samakedalam satu klasifikasi untuk menyelesaikan persoalan matematis 82,5%, indikator merancang dan menggabungkan fakta-fakta yang ada untuk menyelesaikan sebuah kasus 74,25%, indikator menemukan hubungan 33,25%, indikator menyusun pembuktian 25,75% dan indikator menyimpulkan 18,25%. Kriteria indikator self esteem menunjukkan rasa percaya diri terhadap kemampuannya pada pelajaran matematika termasuk kriteria baik. Indikator menunjukkan keyakinan bahwa dirinya mampu menyelesaikan permasalahan matematika termasuk kriteria baik. Indikator menunjukkan kesadaran akan kekuatan dan kelemehan dirinya dalam belajar matematika termasuk kriteria sedang. Indikator menghargai diri sendiri ketika berhasil dalampelajaran matematika termasuk kriteria baik. Indikator menunjukkan rasa percaya diri bahwa dirinya bermanfaat untuk teman dan keluarganya dalam belajar matematika termasuk kriteria baik. Indikator menunjukkan rasa percaya diri bahwa dirinya bermanfaat untuk teman dan keluarganya dalam belajar matematika termasuk kriteria baik. Indikator menunjukkan kesungguhan dalam memecahkan masalah matematika termasuk kriteria baik. Pada indikator menunjukkan kemauan dalam belajar matematika karena keinginan sendiri termasuk kriteria sedang.
Penggunaan model pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik SMK Bina Putera Nusantara Jurusan Farmasi Eva Mulyani
JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika) Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jp3m.v1i1.139

Abstract

This study aims to determine the enhancement in the ability of mathematical critical thinking of students treated by Constructivism Learning Approach and direct learning, to know the difference enhancement in the ability of mathematical critical thinking of students in upper, middle and lower group treated by Constructivism Learning Approach and direct learning. This is an experimental study. The population are students of SMK Bina Putera Nusantara (BPN) Department of Pharmacy Class XI and were chosen two classes randomly, Class Pharmacy III (F-III) and Pharmacy IV (F-IV).  The experiment class was treated using constructivism learning approach, and the control class was treated using direct learning. The instruments used in this study were test of the ability of mathematical critical thinking and observation sheet. Data analysis used were t test and two-way ANOVA also Contingency Coefficient. Based on the results analysis, it shows that the enhancement in the ability of mathematical critical thinking of students through constructivism learning approach is better than the enhancement in the ability of mathematical critical thinking of students through direct learning. There is different enhancement in the ability of mathematical critical thinking between upper, middle and lower group.
Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik peserta didik Eva Mulyani
JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika) Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jp3m.v2i1.151

Abstract

This study aimed to determine the effect of cooperative learning model Student Facilitator and Explaining on students’ mathematical understanding. The population in this study were students in seventh-grade students in academic year 2012/2013. Two classes were randomly selected as the samples, one class become experiment treated by cooperative learning model Student Facilitator and Explaining and other class become control treated by direct instructional model. The research used instruments of mathematics comprehension test and questioners. Data were analyzed using two different test average. The results showed a positive effect of applying cooperative learning model Student Facilitator and Explaining to students’ mathematical understanding. There was a positive attitude of students towards learning using a cooperative model of Student Facilitator and Explaining.
EKPLORASI LITERASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TRANSCRIPT BASED LESSON ANALYSIS (TBLA) Redi Hermanto; Eva Mulyani; Ike Natalliasari; Tiara Rahmawati Nur
Teorema: Teori dan Riset Matematika Vol 7, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/teorema.v7i1.6765

Abstract

Penelitian yang banyak berfokus pada penerapan berbagai model pembelajaran inovatif sejak dekade terakhir tampaknya belum mencapai hasil yang ideal untuk dapat mengoptimalkan kemampuan literasi matematis. Berdasarkan hal tersebut, peneliti harus mencari fokus penelitian lain untuk mencapai hasil yang ideal, salah satunya yaitu dengan menganalisis proses pembelajaran yang terjadi di kelas, karena proses pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. Oleh karena itu dengan memperhatikan proses pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan kualitas terhadap literasi matematis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menggali komponen-komponen literasi matematis, yang meliputi komponen proses matematis (competencies/processes), komponen konten matematika (content areas), serta komponen situasi dan konteks (situation and contexs) yang terjadi dalam pembelajaran matematika menggunakan Transcript Based Lesson Analysis (TBLA) yang terbagi ke dalam empat segmen, yaitu segmen Ki, Sho, Ten dan Ketsu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode klinis interview. Dalam penelitian ini dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran matematika di SMP Negeri 2 Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya dan melibatkan beberapa guru matematika, serta melakukan Focus Group Discussion (FGD) sebelum maupun setelah proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen proses matematis (competencies/processes) dalam pembelajaran matematika memunculkan 6 kemampuan dari 7 kemampuan yang ada, dimana dari keseluruhan segmen hanya satu yang tidak muncul yaitu using mathematical tools. Komponen konten matematika (content area) dalam pembelajaran matematika dengan materi perpangkatan dan bentuk akar muncul hanya dalam dua konten yaitu konten bilangan dan geometri. Komponen situasi dan konteks (situation and contexs) dalam pembelajaran matematika muncul dalam 3 segmen yaitu segmen Ki, Sho dan Ketsu.