Liliek Desmawati
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri semarang

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PADA PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN DI KOTA SEMARANG Desmawati, Liliek; Suminar, Tri; Budiartati, Emmy
Edukasi No 1 (2011): Edukasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan penerapan model pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran program pendidikan kesetaraan; menjelaskan keefektivan model dan dampak model dalam pencapaian tujuan standar kompetensi peserta didik. Populasi penelitian yang didesain dengan penelitian tindakan praktis (pracyical action research) adalah tutor pendidikan kesetaraan yang masih aktif di Kota Semarang. Sampel penelitian ditetapkan secara purposive random sampling. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan deskriptif kualitatif dan statistik uji t test perpasangan. Hasil penelitian adalah penerapan model pendidikan kecakapan hidup pada awalnya masih terpisah dengan mata pelajaran yang lebih difokuskan pada aspek kecakapan vokasi. Kemampuan tutor dalam menyusun program pembelajaran dengan menjabarkan kecakapan hidup dalam materi pelajaran masih rendah. Kualifikasi kecakapan hidup peserta didik masih rendah. Setelah penerapan model, kemampuan tutor dalam menyusun program pembelajaran meningkat, termasuk pada kategori baik. Kualifikasi kecakapan hidup peserta didik meningkat secara signifikan. Penerapan model pendidikan kecakapan hidup terintegrasi dalam mata pelajaran efektif untuk meningkatkan kompetensi peserta didik pendidikan kesetaraan.Kata Kunci: model pendidikan kecakapan hidup; standar kompetensi lulusan; pendidikan kesetaraan
PENGARUH KESIAPAN TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM MENGHADAPI SIBLING RIVALRY (CEMBURU) PADA ANAK USIA DINI (DI DESA HARJOWINANGUN BARAT KECAMATAN TERSONO KABUPATEN BATANG) Khasanah, Tutik; Desmawati, Liliek; Budiartati, Emmy
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 1 No 2 (2012)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sibling Rivalry merupakan hal yang wajar terjadi pada keluarga yang mempunyai balita lebih dari satu. Orang tua adalah kunci bagi munculnya Sibling Rivalry dan juga berperan memperkecil munculnya hal tersebut. Oleh karena itu muncul permasalahan yang menarik untuk diteliti, yaitu: Apakah ada pengaruh kesiapan terhadap perilaku orang tua dalam menghadapi Sibling Rivalry pada anak usia dini ?. Tujuan dari penelitian ini adalah secara umum untuk mengetahui pengaruh kesiapan terhadap perilaku orang tua dalam menghadapi Sibling Rivalry pada anak usia dini sedangkan secara khusus untuk mengetahui kesiapan dan perilaku orang tua dalam menghadapi Sibling Rivalry pada anak usia dini. Penelitian kuantitatif ini dilakukan pada masyarakat Desa Harjowinangun Barat Kecamatan Tersono Kabupaten Batang. Sampel yang dipilih adalah orang tua yang mempunyai balita lebih dari satu di Desa Harjowinangun Barat kecamatan Tersono Kabupaten Batang berjumlah 33 orang. Variabel yang dikaji kesiapan orang tua dalam menghadapi Sibling Rivalry sebagai variabel bebas dan perilaku orang tua dalam menghadapi Sibling Rivalry sebagai variabel terikat.  Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket. Selanjutnya untuk keperluan analisis data digunakan anasisis deskriptif dengan rumus persentase dan analisis regresi linier sederhana. Hasil analisis deskriptif menunjukkan kesiapan orang tua dalam menghadapi sibling rivalry pada anak usia dini di Desa Harjowinangun Barat Kecamatan Tersono Kabupaten Batang dalam kategori kurang baik dan perilakunya dalam menghadapi sibling rivalry pada anak usia dini juga kurang baik. Hasil analisis regresi memperoleh nilai Fhitung = 27,291 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. ini berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan kesiapan terhadap perilaku orang tua dalam menghadapi sibling rivalry pada anak usia dini di Desa Harjowinangun Barat Kecamatan Tersono Kabupaten Batang. Adapun besarnya pengaruh tersebut adalah 46,8%. Simpulan dari penelitian ini yaitu perilaku orang tua dalam menghadapi sibling rivalry merupakan cerminan dari kesiapan orang tua dalam sibling rivalry pada anak usia dini. Saran terkait simpulan tersebut yaitu: 1)  Bagi orang tua yang memiliki anak usia dini lebih dari satu perlu mempersiapkan secara dini munculnya sibling rivalry pada anak-anaknya dengan memberikan perhatian dan kasih sayang secara adil sesuai masa perkembangan anak agar munculnya perilaku sibling rivalry pada diri anaknya dapat diminimalisir seoptimal mungkin, dan 2) Bagi penelitian selanjutnya yang tertarik melakukan kajian sejenis dapat        mengambil variabel lain yang diduga turut mempengaruhi munculnya perilaku sibling rivalry agar diperoleh informasi yang semakin lengkap terkait faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya perilaku sibling rivalry.Sibling Rivalry is a natural thing happens in families that have more than one toddler. Parents are the key to the emergence of Sibling Rivalry and also acts minimize the appearance of things. Therefore, it appeared interesting to study the issues, namely: Is there any influence on the behavior of parents readiness in the face of Sibling Rivalry in early childhood?. The purpose of this study was to determine the effect of general preparedness for the parents' behavior in the face of Sibling Rivalry in early childhood while specifically to determine readiness and parental behavior in the face of Sibling Rivalry in early childhood. Quantitative research was conducted in the village of West Harjowinangun Tersono Batang district. Selected samples are parents who have more than one toddler in the village of West Harjowinangun Tersono Batang district numbered 33 people. The variables that were examined parental readiness in the face of Sibling Rivalry as the independent variable and the behavior of the parents in dealing with Sibling Rivalry as the dependent variable. The instruments used in the data collection was a questionnaire. Furthermore, for the purposes of data analysis used descriptive anasisis percentage formula and simple linear regression analysis. The results of descriptive analysis showed readiness in the face of parents sibling rivalry in early childhood in the village of West Harjowinangun District Tersono Batang in unfavorable category and behavior in dealing with sibling rivalry in early childhood is also not good. The results of the regression analysis to obtain the value of 27.291 with significance Fhitung = 0.000 <0.05. This means that there is a significant influence on the behavior of parents readiness in dealing with sibling rivalry in early childhood in the village of West Harjowinangun Tersono Batang district. The magnitude of these effects was 46.8%. Conclusions from this research that parents' behavior in the face of sibling rivalry is a reflection of the readiness of parents in sibling rivalry in early childhood. Advice related to these conclusions: 1) For parents who have children early age are more than one needs to prepare early emergence of sibling rivalry in children with attention and affection equally appropriate term behavioral development of children so that the emergence of sibling rivalry in his son optimally minimized, and 2) Those who are interested in doing further research can take a similar study of other variables also influence the emergence of behavior alleged sibling rivalry in order to obtain more complete information related to the factors that influence the emergence behavior of sibling rivalry.
UPAYA PENGEMUDI BECAK DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ANAK(STUDI KASUS DI DESA PASARBATANG KECAMATAN BREBES KABUPATEN BREBES) Waryono, Waryono; Desmawati, Liliek; Budiartati, Emmy
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan merupakan hak bagi setiap anak tanpa kecuali. Keluarga memiliki peran penting dalam memenuhi layanan pendidikan karena merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi perkembangan pribadi anak. Tujuan penelitian ini adalah; (1) bagaimana upaya yang dilakukan pengemudi becak dalam meningkatkan pendidikan anak di Desa Pasarbatang Brebes,(2) kendala dan faktor pendukung yang dihadapi pengemudi becak dalam meningkatkan pendidikan anak di Desa Pasarbatang Brebes. Subyek penelitian ini adalah pengemudi becak di Desa Pasarbatang memiliki anak sedang bersekolah, berjumlah lima keluarga. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan pendidikan secara material dan sipritual, pemberian motivasi dan fasilitas belajar, bantuan dalam mengatasi kesulitan belajar serta pemilihan lokasi pendidikan merupakan upaya pengemudi becak meningkatkan pendidikan anak. Keterbatasan penghasilan, kategori pendidikan yang rendah, kesibukan bekerja menjadi kendala pengemudi becak meningkatkan pendidikan anak. Faktor pendukung yang dimiliki pengemudi becak dalam meningkatkan pendidikan anak adalah: kesediaan menjalani pekerjaan sampingan untuk menambah pendapatan keluarga sehingga biaya sekolah dapat dipenuhi.Education is the right of every child without exception. Families have an important role in meeting the educational services because it is first and foremost an educational environment for children's personal development. The purpose of this study are: (1) how the efforts of rickshaw drivers in improving education for children in the village Pasarbatang Bradford, (2) barriers and supporting factors faced by rickshaw drivers in improving the education of children in the village of Bradford Pasarbatang. The subject of this research is Pasarbatang rickshaw driver in the village had children were at school, the family of five. Data collection techniques used were observation, interview and documentation. Data were analyzed qualitatively. The results showed that the educational needs materially and sipritual, motivation and learning facilities, assistance in overcoming learning difficulties as well as site selection rickshaw driver education is an effort to improve education of children. Limited income, low education category, the constraints of busy work cycle rickshaw improve children's education. Factors supporting the rickshaw driver who owned improve children's education are: the willingness to undergo a second job to supplement the family income so that school fees can be met.
PERAN TUTOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI PENDEKATAN ANDRAGOGI DI RUTAN BANJARNEGARA Waluyo, Yoga Tri; Desmawati, Liliek
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu : mendeskripsikan peran tutor dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik melalui pendekatan andragogi di Rumah tahanan negara Klas II B kabupaten Banjarnegara, mendeskripsikan pendekatan andragogi meningkatkan motivasi belajar peserta didik di Rumah tahanan negara Klas II B Kabupaten Banjarnegara, mendeskripsikan motivasi belajar peserta didik di Rumah tahanan negara Klas II B Kabupaten Banjarnegara. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subyek penelitian berjumlah 6 orang, yang terdiri dari 3 orang tutor pendamping dan 3 orang peserta didik/warga binaan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dengan teknik interaktif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini: Peran tutor antara lain pemberian pengarahan, menjelaskan tujuan pelatihan, penjelasan penggunaan metode dan media pelatihan. Andragogi membantu motivasi program pelatihan di dalam rumah tahanan negara klas II B kabupaten banjarnegara dengan peserta didik atau warga binaan yang berusia dewasa, pemberian motivasi bisa berupa pujian dan saran, tanpa adanya hukuman. Motivasi belajar di rutan sedang.The aim of this study are:) describe the role of tutors in increasing the motivation of learners through approach Andragogy in House state custody Class II B district Banjarnegara, describe the approach andragogi increase motivation of learners in the House state custody Class II B Banjarnegara, describe the motivation of learners in the House of state inmates Class II B Banjarnegara. This study used a qualitative descriptive approach. The technique of collecting data using interviews, observation, and documentation. The research subjects are 6 people, consisting of 3 persons companion and tutor 3 students / inmates. Data validation techniques using triangulation and triangulation methods. Data analysis techniques were used: data collection, data reduction, presentation of the data, concluding with interactive techniques. The results obtained from this study: The role of tutors, among others, the provision of guidance, explaining the purpose of training, explanation of the use of methods and media training. Andragogy help motivational training program in a detention class II B banjarnegara districts with students or adults aged inmates, providing motivation could be praise and suggestions, without penalty. Motivation to learn in the crease being.
Peranan Kader Bina Keluarga Balita dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang Fisik Motorik Anak Usia Dini Setianingrum, Siska; Desmawati, Liliek; Yusuf, Amin
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 1 No 2 (2017): Journal of Nonformal Education and Community Empowerment
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/pls.v1i2.13891

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan, peran kader, serta faktor pendukung dan penghambat optimalisasi tumbuh kembang fisik motorik anak usia dini di Bina Keluarga Balita dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah empat orang kader, sepuluh keluarga balita, dan satu PLKB. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data dibuktikan dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil yang diperoleh bahwa pelaksanaan kegiatan terdiri dari kegiatan pembukaan, inti, dan penutup. Optimalisasi tumbuh kembang fisik motorik anak usia dini yaitu dengan mengetahui tahap perkembangan anak, memberikan kebutuhan anak, menimbang tiap bulan, menjaga kebersihan anak dan lingkungan. Peran kader mencakup peran sebagai pelaksana kegiatan, penyuluh, dan motivator. Faktor pendukung antara lain partisipasi peserta, dan dukungan pemerintah setempat. Faktor penghambat kurangnya pemahaman kader dengan materi, jumlah kader, dan kesibukan peserta.
Peran Orangtua dalam Pembinaan Pemahaman Motif Pernikahan bagi Anak dalam Lingkup Pendidikan Nonformal Desmawati, Liliek; Malik, Abdul
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 2 No 2 (2018): Journal of Nonformal Education and Community Empowerment
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/pls.v2i2.26834

Abstract

Pendewasaan usia perkawinan menurut BKKBN (Wirdhana dkk, 2014), ditegaskan usia perkawinan mencapai usia minimal 20 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. PUP yang dibuat oleh BKKBN tidak hanya sekedar program penundaan perkawinan dan pernikahan saja, juga masa menjarangkan kehamilan dan masa mengakhiri kehamilan. Masa kehamilan usia istri antara 20-35 tahun, dengan jarak ideal kehamilan adalah 5 tahun. Sedangkan masa akhir kehamilan berada pada usia PUS (pasangan usia subur) 35 tahun. Karena secara empirik menurut Wirdhana dkk (2014: 20), “Melahirkan anak di atas usia 35 tahun banyak mengalami risiko medik”. Kegiatan pendidikan kependudukan melalui jalur informal, dapat dilakukan di dalam keluarga, masyarakat, media massa dan dengan pemanfaatan teknologi informasi. Kegiatan pembinaan merupakan kegiatan menjaga agar pendidikan kependudukan melalui jalur informal tetap berjalan dengan lancar dan berkelanjutan. Adapun agen yang bertindak melalui jalur informal adalah sosok dari orangtua itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran kondisi pemahaman orangtua dalam memberikan pembinaan pemahaman motif pernikahan kepada anak remajanya. Selain itu mendeskripsikan berbagai peran yang diberikan orangtua dalam proses pembinaan, dan berbagai faktor penghambatnya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan gabungan dari pendekatan penelitian deskriptif dengan kualitatif. Maksud penelitian deskriptif untuk mendapatkan gambaran secara keseluruhan pemahaman orangtua dalam memberikan pembinaan pemahaman motif pernikahan kepada anak remajanya dari populasi yang ada, yaitu semua orangtua dari mahasiswa jurusan PLS FIP UNNES yang pada tahun 2018 mendapatkan mata kuliah Kependudukan dan Keluarga Berencana.
PENANGGULANGAN MASYARAKAT MISKIN KOTA RAWAN KRIMINALITAS MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI JALUR PENDIDIKAN NONFORMAL DI KOTA SEMARANG Desmawati, Liliek; Rifai, Achmad; Mulyono, Sungkowo Edy
Journal of Nonformal Education Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v1i1.3986

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis profil orang miskin yang rawan kriminalitas di Kota Semarang; memformulasikan strategi pemberdayaan masyarakat dan merumuskan desain model pemberdayaan masyarakat melalui jalur pendidikan nonformal. Data primermelalui wawancara kepada responden dan key-persons. Multistage sampling dipilih 30 orang miskin yang menganggur, diantara mereka adalah 11 kepala rumah tangga. Data sekunder dari data penduduk miskin yang menganggur dan berpotensi, berlokasi di Kecamatan Semarang Utara. Data juga dikumpulkan terkait dari sumber  jurnal, buku, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan profil orang miskin yang menganggur dan berpotensi. Profil masyarakat miskin yang menganggur di Kota Semarang, pada dasarnya dibedakan menjadi fisik dan nonfisik. Secara fisik kemiskinan berupa status kepemilikan rumah, milik sendiri dan milik orang lain (kontrak); status kepemilikan tanah, hak milik dan milik negara; kondisi rumah yaitu layak dan tidak layak, dan asset yang dimiliki berupa meja kursi, almari, serta televisi. Adapun secara nonfisik berupa pendapatan, pekerjaan, potensi yang dimiliki, kebutuhan air bersih, kebutuhan pokok, kesehatan maupun rekreasi. Strategi pemberdayaan masyarakat miskin yang menganggur, dapat diformulasikan melalui supply lebih kecil dari demand, supply sama dengan demand, dan supply lebih tinggi atau tidak sama dengan demand. Model pemberdayaannya mendukung kinerja agen pembaharu dalam melaksanakan program kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Promoting Financial and Cultural Citizenship Literacy as Multiliteracy in Tourism Village Arbarini, Mintarsih; Suminar, Tri; Desmawati, Liliek
Journal of Nonformal Education Vol 7, No 1 (2021): February: Community Empowerment, Adult Education
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v7i1.27874

Abstract

Literacy skills provide opportunities to build society to face the global changes. This study aims to promoting the community members of the tourist village according to financial and cultural citizenship literacy as a part of multiliteracy in tourism village. This research applied descriptive qualitative approach. The subjects are 10 villagers in Jojogan Village, Wonosobo Regency. The method of data collecting use interview, observation, and documentation. Data analysis begins during the data collection process, performs data reduction, data presentation, and ends with drawing conclusions and verification. The findings describe promoting financial and cultural citizenship literacy as multiliteracy in Tourism Village is carried out in the community to have a financial and cultural literacy in their daily lives as a part of tourism village community. This activity promotes literacy cultur e by adjusting their free time because the learning schedule was coming from the community member's needs. With this condition, the manager and facilitator continuously try to adjust the conditions of the community members. These literacy learning activities include reading, writing, numerating, speaking, and listening. The benefit of this research is to provide an explanation that financial and cultural citizenship literacy as a part of multiliteracy in tourism village must be done.
PENYELENGGRAAN PROGRAM KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) DI PKBM KARTIKA KABUPATEN PURBALINGGA Putri, Diana Novita Nikentari; Desmawati, Liliek
Journal of Nonformal Education Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v2i2.7156

Abstract

Penelitian bertujuan, mendeskripsikan penyelenggraan program kelompok belajar usaha dan mencari tahu  kekurangan dari program kelompok belajar usaha di PKBM Kartika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan subyek penelitian dari 2 pengelola, 2 tutor, dan 5 warga belajar di PKBM Kartika. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakain metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan, keabsahan data menggunakan triangulasi teori. Hasil yang di peroleh dalam penelitian bahwa dalam penyelenggraan program kelompok belajar usaha mencangkup tiga aspek yang harus ada yaitu , perencanaan, pemebelajaran dan evaluasi. Kekurangan program kelompok belajar usaha meliputi, tidak adanya monitoring rutin dari pihak PKBM atas warga yang sudah tidak aktif mengikuti aktifitas dalam PKBM, kegiatan yang berlangsung terkadang tidak sesuai dengan perencanaan awal atau tidak sesui dengan petunjuk pelaksanaan kegiatan karena kondisi warga belajarnya, kegiatan pembelajaran yang berlangsung sering tidak kondusif karena minimnya sarana dan prasarana dengan banyaknya warga belajar, kekompakan kelompok yang suatusaat berubah menjadi individualis, jiwa wirausaha yang di miliki warga belajar tidak sama.The aim of study is to describe trade learning group program,This study is descriptive qualitative study, with research subjects from 2 managers, 2 tutors, and 5 citizens studying in PKBM Kartika, data is done by using observation method, interview, and documentation. Data analyses use data reducation, display and conclusion. The data validity uses trianggulation teory.The result of the study includes in three as pects needed : planning, learning, and evaluation. The program has some weaknesses, the weaknesses is there is no daily monitoring from PKBM to the non active people, activities that take place are sometimes incompatible with the initial planning or implementation of activities within their instructions for residents learning conditions, the learning activities that take place are often not conducive because of the lack of facilities and infrastructure with many people learn, funds given to businesses in less said, the group cohesion can sometime turn into individualism, the businees spirit is not same among.
PENGARUH KESIAPAN TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM MENGHADAPI SIBLING RIVALRY (CEMBURU) PADA ANAK USIA DINI (DI DESA HARJOWINANGUN BARAT KECAMATAN TERSONO KABUPATEN BATANG) Khasanah, Tutik; Desmawati, Liliek; Budiartati, Emmy
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 1 No 2 (2012)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sibling Rivalry merupakan hal yang wajar terjadi pada keluarga yang mempunyai balita lebih dari satu. Orang tua adalah kunci bagi munculnya Sibling Rivalry dan juga berperan memperkecil munculnya hal tersebut. Oleh karena itu muncul permasalahan yang menarik untuk diteliti, yaitu: Apakah ada pengaruh kesiapan terhadap perilaku orang tua dalam menghadapi Sibling Rivalry pada anak usia dini ?. Tujuan dari penelitian ini adalah secara umum untuk mengetahui pengaruh kesiapan terhadap perilaku orang tua dalam menghadapi Sibling Rivalry pada anak usia dini sedangkan secara khusus untuk mengetahui kesiapan dan perilaku orang tua dalam menghadapi Sibling Rivalry pada anak usia dini. Penelitian kuantitatif ini dilakukan pada masyarakat Desa Harjowinangun Barat Kecamatan Tersono Kabupaten Batang. Sampel yang dipilih adalah orang tua yang mempunyai balita lebih dari satu di Desa Harjowinangun Barat kecamatan Tersono Kabupaten Batang berjumlah 33 orang. Variabel yang dikaji kesiapan orang tua dalam menghadapi Sibling Rivalry sebagai variabel bebas dan perilaku orang tua dalam menghadapi Sibling Rivalry sebagai variabel terikat.  Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket. Selanjutnya untuk keperluan analisis data digunakan anasisis deskriptif dengan rumus persentase dan analisis regresi linier sederhana. Hasil analisis deskriptif menunjukkan kesiapan orang tua dalam menghadapi sibling rivalry pada anak usia dini di Desa Harjowinangun Barat Kecamatan Tersono Kabupaten Batang dalam kategori kurang baik dan perilakunya dalam menghadapi sibling rivalry pada anak usia dini juga kurang baik. Hasil analisis regresi memperoleh nilai Fhitung = 27,291 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. ini berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan kesiapan terhadap perilaku orang tua dalam menghadapi sibling rivalry pada anak usia dini di Desa Harjowinangun Barat Kecamatan Tersono Kabupaten Batang. Adapun besarnya pengaruh tersebut adalah 46,8%. Simpulan dari penelitian ini yaitu perilaku orang tua dalam menghadapi sibling rivalry merupakan cerminan dari kesiapan orang tua dalam sibling rivalry pada anak usia dini. Saran terkait simpulan tersebut yaitu: 1)  Bagi orang tua yang memiliki anak usia dini lebih dari satu perlu mempersiapkan secara dini munculnya sibling rivalry pada anak-anaknya dengan memberikan perhatian dan kasih sayang secara adil sesuai masa perkembangan anak agar munculnya perilaku sibling rivalry pada diri anaknya dapat diminimalisir seoptimal mungkin, dan 2) Bagi penelitian selanjutnya yang tertarik melakukan kajian sejenis dapat        mengambil variabel lain yang diduga turut mempengaruhi munculnya perilaku sibling rivalry agar diperoleh informasi yang semakin lengkap terkait faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya perilaku sibling rivalry.Sibling Rivalry is a natural thing happens in families that have more than one toddler. Parents are the key to the emergence of Sibling Rivalry and also acts minimize the appearance of things. Therefore, it appeared interesting to study the issues, namely: Is there any influence on the behavior of parents readiness in the face of Sibling Rivalry in early childhood?. The purpose of this study was to determine the effect of general preparedness for the parents' behavior in the face of Sibling Rivalry in early childhood while specifically to determine readiness and parental behavior in the face of Sibling Rivalry in early childhood. Quantitative research was conducted in the village of West Harjowinangun Tersono Batang district. Selected samples are parents who have more than one toddler in the village of West Harjowinangun Tersono Batang district numbered 33 people. The variables that were examined parental readiness in the face of Sibling Rivalry as the independent variable and the behavior of the parents in dealing with Sibling Rivalry as the dependent variable. The instruments used in the data collection was a questionnaire. Furthermore, for the purposes of data analysis used descriptive anasisis percentage formula and simple linear regression analysis. The results of descriptive analysis showed readiness in the face of parents sibling rivalry in early childhood in the village of West Harjowinangun District Tersono Batang in unfavorable category and behavior in dealing with sibling rivalry in early childhood is also not good. The results of the regression analysis to obtain the value of 27.291 with significance Fhitung = 0.000 <0.05. This means that there is a significant influence on the behavior of parents readiness in dealing with sibling rivalry in early childhood in the village of West Harjowinangun Tersono Batang district. The magnitude of these effects was 46.8%. Conclusions from this research that parents' behavior in the face of sibling rivalry is a reflection of the readiness of parents in sibling rivalry in early childhood. Advice related to these conclusions: 1) For parents who have children early age are more than one needs to prepare early emergence of sibling rivalry in children with attention and affection equally appropriate term behavioral development of children so that the emergence of sibling rivalry in his son optimally minimized, and 2) Those who are interested in doing further research can take a similar study of other variables also influence the emergence of behavior alleged sibling rivalry in order to obtain more complete information related to the factors that influence the emergence behavior of sibling rivalry.