Muman Hendra Budiman
Universitas Terbuka

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH POLA PENGASUHAN ORANGTUA DAN PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH TERHADAP TINGKAT KREATIVITAS ANAK PRASEKOLAH (4-5 TAHUN) Dian Novita; Muman Hendra Budiman
Jurnal Pendidikan Vol. 16 No. 2 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.896 KB) | DOI: 10.33830/jp.v16i2.338.2015

Abstract

Preschoolers are creative people, unfortunately many parents and teachers are less aware or less can appreciate the creativity of children. They would want a child who is always obedient and do the things parents want or do the same things as other children. Services to early childhood education is a fundamental influence on the development of selanjunya child to adult. Hurlock (1991) says that the early years of a child's life is the basis which tends to persist and influence the attitudes and behavior of children throughout his life. At preschool age, children have the nature of imitation or copying of anything he had seen. This study aims to determine the effect characteristic of the individual and family characteristic to the creativity and parenting parents and the learning process at school on the level of creativity of kindergarten age children. The method used in this study was a cross sectional study. Guide TK Ananda Open University with a sample of 30 children. Data obtained through observation, interviews and documentation. From the research results can be seen that the gender and birth order of the child has no correlation with parenting styles applied to the elderly at home. Family characteristics did not correlate with their parenting styles on children, as well as the characteristics of the child with the child's creativity. There is a significant relationship between education fathers with children's creativity in the face of boredom, while also shown a significant relationship between the mother opinion in answering the questions in the children's play activities that can improve creativity. There is a significant correlation between parental care provided to the ability of a child's imagination, familiar surroundings, answering questions posed from child to improve the child's ability to experiment, creating new stimuli children so that children have the ability to overcome boredom. Anak prasekolah adalah individu yang kreatif, sayangnya banyak orang tua dan guru yang kurang menyadari atau kurang dapat menghargai kreativitas anak. Mereka lebih menginginkan anak yang selalu patuh dan melakukan hal-hal yang diinginkan orang tua atau melakukan hal-hal yang sama seperti anak lain. Layanan pendidikan kepada anak usia dini merupakan dasar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak selanjunya hingga dewasa. Hurlock (1991) mengatakan bahwa tahun-tahun awal kehidupan anak merupakan dasar yang cenderung bertahan dan mempengaruhi sikap dan perilaku anak sepanjang hidupnya. Pada usia pra sekolah, anak mempunyai sifat imitasi atau meniru terhadap apapun yang telah dilihatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteritik individu dan karakteritik keluarga terhadap kreativitas dan pola asuh orang tua dan proses pembelajaran di sekolah terhadap tingkat kreativitas anak usia TK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional studi. Dilakukan di TK Ananda Universitas Terbuka dengan jumlah sampel 30 anak. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa jenis kelamin dan urutan kelahiran anak tidak memiliki korelasi dengan gaya pengasuhan yang diterapkan orang tua di rumah. Karakteristik keluarga tidak memiliki korelasi dengan gaya pengasuhan mereka terhadap anak, begitu juga anak dengan karakteristik anak terhadap kreativitas. Terdapat hubungan yang siginifikan antara pendidikan ayah dengan kreativitas anak dalam menghadapi rasa bosan, selain itu juga terlihat hubungan signifikan antara pendapat ibu dengan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan anak dalam kegiatan bermain yang dapat meningkatkan kreativitas. Terdapat hubungan signifikan antara pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap kemampuan imajinasi anak, mengenal lingkungan sekitar, menjawab pertanyaan yang dilontarkan dari anak sehingga meningkatkan kemampuan anak untuk bereksperimen, menimbulkan rangsangan-rangsangan baru anak sehingga anak memliki kemampuan dalam mengatasi rasa bosan.
PENGUATAN KARAKTER UNTUK ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCERITA Mukti Amini; Ngadi Marsinah; Titi Chandrawati; Budi Hermaini; Muman Hendra Budiman; Siti Aisyah; Sri Tatminingsih; Untung Laksana Budi
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1A (2022)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v4i1A.2970

Abstract

Karakter pada anak perlu dikembangkan sejak dini oleh pendidik, baik di rumah (Pendidikan informal) maupun di Lembaga PAUD (Pendidikan formal). Pengembangan karakter ini perlu dilakukan secara kreatif agar anak merasa nyaman, tidak merasa terpaksa dalam membangun karakter yang diharapkan. Salah satu bentuk pengembangan karakter yang sangat disukai anak adalah melalui metode bercerita. Namun, kemampuan bercerita dengan berbagai media pada guru PAUD saat ini belum terstandar. Ada beberapa guru yang memang sudah mahir bercerita, sehingga anak-anak sangat asyik menyimaknya. Namun banyak guru PAUD yang masih perlu mengembangkan kemampuan bercerita bagi anak untuk mengembangkan karakter. Abdimas ini bertujuan untuk: (1) memberikan pelatihan tentang penguatan karakter anak usia dini melalui metode bercerita ini bagi Guru PAUD, (2) mengenalkan anak usia dini dengan metode bercerita dengan cara yang sesuai dengan anak usia dini, (3) mengintegrasikan kegiatan menari dengan kegiatan bermain ke dalam pembelajaran PAUD. Kegiatan dilakukan di PAUDQu Darul Ulum, Jabon Mekar. Bogor. Berdasar pengamatan dan wawancara dengan para guru di PAUDQu, kegiatan abdimas dengan memberikan pendampingan penggunaaan metode bercerita ini sangat bermanfaat karena anak menjadi lebih bersemangat saat belajar, guru lebih mudah mengarahkan anak, guru mendapatkan berbagai masukan berharga dari tanya jawab dengan anak usai bercerita, dan guru dapat sekaligus merancang pelibatan orang tua melalui kegiatan bercerita.
Pendampingan Penyusunan Dokumen Perencanaan Program Sekolah untuk Kepala Lembaga PAUD di Kecamatan Carita, Pandeglang Mutiara Magta; Ngadi Marsinah; Dian Novita; Muman Hendra Budiman
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 3 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i3.13048

Abstract

Salah satu keberhasilan program kegiatan adalah perencanaan yang matang. Dalam akreditasi lembaga pendidikan, perencanaan merupakan bagian wajib yang dinilai pada standar pengelolaan. Berdasarkan data laporan dari Badan Akreditasi PAUD dan PNF Provinsi Banten tahun 2019, standar pengelolaan lembaga PAUD di Kabupaten Pandeglang memiliki nilai terendah dibanding standar lainnya. Berdasarkan wawancara dengan kepala lembaga PAUD di Kecamatan Carita Pandeglang, mereka kesulitan dalam menyusun dokumen perencanaan. Maka Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan kepala Lembaga PAUD di Kecamatan Carita Pandeglang dalam menyusun perencanaan yang baik dan terstruktur. Kegiatan ini diikuti oleh 10 lembaga TK dilaksanakan dengan metode seminar dan pelatihan secara luring maupun daring. Kegiatan ini menghasilkan 10 dokumen perencanaan dengan tambahan draft laporan sebagai simulasi kesesuaian antara program perencanaan dan laporan. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan melakukan wawancara, penyebaran angket kepuasan peserta terhadap kegiatan dan angket penguasaan penyusunan dokumen perencanaan. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini memiliki manfaat untuk peningkatan wawasan dan kemampuan kepala lembaga TK dalam menyusun program perencanaan tahunan lembaga yang mereka pimpin.