Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JCDD

PENGUATAN PEMAHAMAN TERKAIT HARMONINASI ANTARA PRINSIP SYARIAH DAN KEARIFAN LOKAL DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI Asrul Hamid
Journal of Community Dedication and Development (Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 2 No. 1 (2022): Edisi Januari - Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Objektif. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat adalah untuk memberikan edukasi penguatan pemahaman masyarakat terkait harmonisasi antara prinsip syariah dan kearifan lokal dalam pengembangan ekonomi. Material and Metode. Metode yang digunakan dengan ceramah dan diskusi tanya jawab diikuti dengan sharing berbagi pengalaman diantara para peserta tentang usaha yang dilakukan. Hasil. Hasil dari Pengabdian ini adanya trend positif peningkatan pemahaman terkait harmonisasi antara prinsip syariah dan kearifan lokal, hal ini terlihat dari peningkatan pra sosialisasi dan pasca sosialisasi. Kesimpulan. Kegiatan sosialisasi ini mendapat respon positif dari peserta, sehingga diharapkan dengan mengharmonisasikan prinsip syariah dan kearifan lokal menjadi landasan ideal dalam pengembangan ekonomi.
Sosialisasi Dan Edukasi Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Sebagai Upaya Peningkatan Pemahaman Naposo Nauli Bulung Tentang Perkawinan Andri muda Nst; Asrul Hamid; Zuhdihasibuan; Idris; AmrarMahfuzh; Nur Saniah
Journal of Community Dedication and Development (Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 3 No. 1 (2023): Januari-Juni 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan data di Pengadilan Agama Panyabungan, selama tiga tahun (2020,2021,2022) ada 159 kasus permohonan dispensasi nikah, selain itu karena berbagai hal di masyarakat masih banyak pasangan Suami Istri yang menikah dibawah umur tanpa menempuh administrasi di Kantor Urusan Agama (KUA) atau nikah dibawah tangan. Guna menekan angka perkawinan dibawah umur dikalangan masyarakat, maka dibutuhkan adanya tindakan sosialisasi serta edukasi bagi masyarakat khususnya remaja (Naposo Nauli Bulung), Sosialisasi dan edukasi ini ditekankan pada aspek hukum yaitu perihal legalitas batas minimum usia untuk menikah baik bagi laki-laki maupun perempuan serta resiko ataupun akibat dari praktik perkawinan dibawah umur. sasaran sosialiasi adalah Naposo Nauli Bulung desa Sigalapang Kec. Panyabungan Kab. Mandailing Natal. Berdasarkan hasil pretest dan postest yang dilakukan kepada peserta, terjadi peningkatan pemahaman terkait batas usia minimal untuk melaksanakan perkawinan sebesar 72% (tujuh puluh dua persen). Mandailing Natal Regency based on data from the Panyabungan Religious Court, for three years (2020, 2021, 2022) there were 159 cases of marriage dispensation applications, besides that due to various things in the community there are still many husband and wife couples who marry underage without taking administration at the Office of Religious Affairs (KUA) or underhand marriage. In order to reduce the number of underage marriages among the community, it is necessary to have socialisation and education actions for the community, especially adolescents (Naposo Nauli Bulung), this socialisation and education is emphasised on legal aspects, namely regarding the legality of the minimum age limit for marriage for both men and women and the risks or consequences of underage marriage practices. the target of the socialisation is Naposo Nauli Bulung, Sigalapang village, Panyabungan sub-district, Mandailing Natal district. Based on the results of the pretest and posttest conducted to participants, there was an increase in understanding related to the minimum age limit to carry out marriage by 72%.