Yuke Eliyani
Jurusan Penyuluhan Perikanan Sekolah Tinggi Perikanan

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Perbedaan Padat Tebar terhadap Performa Pertumbuhan Ikan Patin (Pangasionodon hypophthalmus) dan Kualitas air, pada Media Pemeliharaan Sistem Zero Exchange Water Yuke Eliyani; Hendria Suhrawardhan; Sujono Sujono
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 10, No 3 (2016)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v10i3.74

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaaan padat tebar benih patin pada media pemeliharaan sistem zero exchange water yang ditambahkan probiotik Bacillussp ,terhadap pertumbuhan, profil kualitas air serta sintasan benih ikan patin. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu kontrol (padat tebar 1350 ekor per-bak terpal) serta dua perlakuan yang terdiri padat tebar 800 ekor per bak terpal serta 1100 ekor per-bak terpal. Tingkat pertumbuhan harian bobot (%) menunjukkan hasil berbeda nyata antara kontrol dengan perlakuan, namun tidak berbeda nyata antar perlakuan 1 dan 2. Nilai pertumbuhan harian bobot (%) untuk kontrol, perlakuan 1 dan perlakuan 2 berturut-turut adalah 0,14 ± 0,01a, 0,18 ± 0,01 b, dan 0,19 ± 0,01 b. Nilai sintasan menunjukkan nilai antara 85,26 – 93,85 %. Parameter. kualitas air yang terdiri dari DO, suhu serta pH pada semua perlakuan selama masa pemeliharaan masih berada dalam kisaran toleransi ikan uji.
Pengaruh Pengunaan Probiotik Lactobacillus brevis dan Prebiotik Oligosakarida (Fructooligosakarida-Galaktoologosakarida) Terhadap Gambaran Darah Patin Siam (Pangasionodon Hypophtalmus) yang Diinfeksi Aeromonas Hydrophila Yuke Eliyani; Widanarni Widanarni; Dinamella Wahjuningrum
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v7i1.37

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik Lactobacillus brevis, prebiotik oligosakarida (Fructooligosakarida- Galaktooligosakarida) terhadap nilai hemoglobin, hematokrit serta diferensial leukosit patin siam (Pangasionodon hypophthalmus) yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Uji yang dilakukan meliputi persiapan bakteri probiotik dan A.hydrophila, analisis prebiotik (oligosakarida), uji in vitro, dan uji in vivo. Parameter uji yang diamati selama penelitian adalah hemoglobin, hematokrit, serta diferensial leukosit. Penelitian terdiri dari lima perlakuan dengan masing-masing tiga ulangan, yaitu kontrol (+), kontrol (-), pemberian probiotik (Pro), pemberian prebiotik (Pre), pemberian probiotik ditambah prebiotik (Sin). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor. Data dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) pada selang kepercayaan 95%. Perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan menggunakan program Xl-stat. Hasil pengamatan pada parameter hemoglobin, hematokrit, serta diferensial leukosit, berbeda nyata (p<0.05) dengan kontrol pada beberapa waktu pengamatan.
Tinjauan Kualitas Air Terhadap Tingkat Kelayakan Teluk Pangandaran Untuk Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Yuke Eliyani; Iin Siti Djunaidah; Dinno Sudinno
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 13, No 3 (2019)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v13i3.138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan teluk Pangandaran untuk budidaya Vaname (Litopenaeus vannamei) ditinjau dari nilai parameter kualitas air. Lokasi penelitian adalah di Kecamatan Cijulang, Cimerak serta Cikangkung Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi dengan metode survei. Hasil analisis kualitas air untuk parameter suhu, pH, TSS, NO2, NO3, DO, BOD5, serta PO4-P masing – masing sebesar 24-24,5 oC; 7,62 – 7,90 ppm; 0,004 – 0,009 ppm; 0,176 – 0,269 ppm; 4,3 – 6,6 ppm; 0,070 – 0,980 ppm; 0,0122 – 0,00415 ppm. Bedasarkan nilai-nilai parameter tersebut, kualitas air ketiga lokasi penelitian masih layak untuk budidaya Vaname, namun harus disertai dengan tambahan input teknologi pengelolaan kualitas air.
Pengaruh Pemberian Probiotik Bacillus sp. terhadap Profil Kualitas Air, Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele (Clarias gariepinus) Yuke Eliyani; Hendria Suhrawardhan; Sujono Sujono
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v9i1.59

Abstract

Dalam pengembangan budidaya perikanan, probiotik dinilai memiliki peranan penting untuk meningkatkan efektifitas kegiatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik Bacillus sp terhadap profil kualitas air, kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan lele (Clarias gariepinus), dengan melakukan pemeliharaan ikan pada beberapa perlakuan, yaitu kontrol, penambahan bakteri dengan dosis. 10 ml/m3 serta 20 ml/m3 Nilai DO dari media kontrol Perlakuan I dan Perlakuan II secara berturut-turut adalah 6,80 ppm; 6,89 ppm dan 6,92 ppm. Nilai suhu mulai dari kontrol sampai perlakuan I dan II adalah 280C. Nilai pH untuk kontrol perlakuan I dan II adalah 6,6; 6,4 dan 6,6. Berdasarkan uji lanjut (p<0.05) dapat dilihat bahwa perlakuan I (pemberian probiotik 10 ml/m3) memiliki nilai pertumbuhan harian tertinggi sebesar 12,52 ± 0,29b, disusul perlakuan II (pemberian probiotik 20 ml/m3 ) sebesar 12,42 ± 0,33b, serta kontrol sebesar 10,72 ± 0,09a. Perlakuan penambahan bakteri probiotik memberikan hasil yang terbaik untuk pertumbuhan berat pada dosis 10 ml/m3 dengan nilai 12,52 ± 0,29dibanding dengan kontrol dan perlakuan yang lain. Tingkat kelangsungan hidup ikan uji selama masa pemeliharaan berkisar antara 79,8 –87,5 %.
Identifikasi Infeksi Ektoparasit pada Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) di Perairan Waduk Darma, Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat Yuke Eliyani
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v11i2.86

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serangan infeksi ektoparasit pada ikan mas (Cyprinus carpio) yang perairan Waduk Darma Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, pada bulan Agustus 2017. Identifikasi dan analisa ektoparasit dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Ikan, Departemen Akuakultur, Institut Pertanian Bogor. Hasil identifikasi menunjukkan terdapat tiga jenis parasit yang memiliki nilai prevalensi yang sama yaitu sebesar 66,67: Trichodina sp., Epistylis sp., serta Gyrodactylus sp.Nilai prevalensi tertinggi dicapai oleh parasit Dactylogyrus sp, namun dominansi parasit (7,53) ini tidak mencapai nilai tertinggi. Adapun nilai dominansi dan intensitas tertinggi diperoleh parasit Epistylis sp. dengan nilai sebesar 69,49 dan 715,40. Terdapat hasil yang menarik dari penelitian ini, dimana lima jenis parasit dari total 10 parasit yang ditemukan adalah dari golongan Monogenea (Cichlidogyrus sp., Gyrodactylus sp., Heterobothrium sp., Diplozoon sp., serta Dactylogyrus sp.).
Sebaran Infeksi Ektoparasit pada Ikan Mas di Jaring Apung Jatiluhur, Cirata, Saguling, Jatigede, Darma, Provinsi Jawa Barat Yuke Eliyani
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v12i1.99

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serangan infeksi ektoparasit pada ikan mas (Cyprinus carpio) yang dipelihara di jaring apung Jatiluhur, Cirata, Saguling, Jatigede serta Darma Provinsi Jawa Barat, pada bulan Agustus 2017. Identifikasi dan analisa ektoparasit dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Ikan, Departemen Akuakultur, Institut Pertanian Bogor. Hasil identifikasi menunjukkan terdapat 10 jenis ektoparasit yang ditemukan, yaitu Trichodina sp., Ichthyophthirius multifilis, Epistylis sp., Vorticella sp., Argulus sp., Gyrodactylus sp., Dactylogyrus sp., Cichlidogyrus sp., Diplozoon sp., Heterobothrium sp. Dari 19 ektoparasit ini, terdapat 4 jenis ektoparasit yang ditemukan di semua lokasi penelitian yaitu: Trichodina sp., Diplozoon sp., Dactylogyrus sp., Cichlidogyrus sp; dengan kisaran nilai prevalensi (%) 10 – 100; nilai intensitas sebesar 1 – 225,2; dan rentang nilai dominansi % sebesar 0,05 – 93,39.
Karakteristik Organoleptik Filet Ikan Patin (Pangasionodon hypophthalmus) dari Tiga Lokasi Budidaya di Kabupaten Bogor Tatty Yuniarti; Yuke Eliyani; Alvi Nur Yudistira
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v8i1.46

Abstract

Hasil olahan ikan Patin (Pangasionodon hypophthalmus) pada umumnya dipasarkan dalam bentuk fillet, baik beku maupun berbalut tepung roti. Kualitas organoleptik fillet patin ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya kualitas lingkungan perairan tempat budidaya ikan tersebut, baik fisika maupun kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik organoleptik filet ikan patin secara sensori, yang diperoleh dari tiga lokasi budidaya dengan kualitas air yang berbeda di Kabupaten Bogor. Penelitian berlangsung mulai bulan Maret sampai dengan Juni 2013 bertempat di Desa Bantar Kemang, Desa Ciseeng, serta kolam praktek Pasir Jaya Jurusan Penyuluhan Perikanan. Parameter yang diamati terhadap fillet patin meliputi aroma, rasa, penampakan, serta tekstur. Adapun untuk parameter kualtas air terdiri dari suhu, pH, kecerahan, oksigen terlarut, nitrit, amoniak, serta amonium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai karakteristik organoleptik illet ikan patin untuk atribut aroma dan rasa dipengaruhi oleh kualitas air.