Lilis Supenti
Jurusan Penyuluhan Perikanan Sekolah Tinggi Perikanan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Komposisi dan Kelimpahan Plankton di Waduk Cirata Pigoselpi Anas; Iis Jubaedah; Lilis Supenti; Dinno Sudinno
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v11i2.90

Abstract

Penelitian tentang “Komposisi Dan Kelimpahan Plankton Di Waduk Cirata ” telah dilaksanakan pada bulan agustus 2017. tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui komposisi dan kelimpahan plankton di waduk Cirata . Sampel diambil dari 3 stasiun pengamatan dan pada setiap stasiun pengamatan pengambilan sampel dilakukan pada tiga kedalaman. Titik pengambilan sampel ditentukan dengan metode purposive sampling. Sampel diambil dengan menggunakan plankton net. Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium, Hasil penelitian didapatkan Genera fitoplankton yang ditemukan di Waduk Cirata sebanyak 19-26 genera yang mewakili 4-5 kelas, yaitu Chlorophyceae, Cyanophyceae, Bacillariophyceae, Dinophyceae dan Euglenaphyceae. Genera zooplankton yang ditemukan di Waduk Cirata sebanyak 12-13 genera yang mewakili kelas, yaitu Rotifera, Rhizopoda, Ciliata dan Malacostraca. Kelimpahan fitoplankton berkisar 91.200 – 1,328.180 Sel/m3 dan kelimpahan Zooplankton berkisar 19.500 - 426.020 Sel/m3.
Aplikasi Bawang Merah dan Bawang Putih Memperlambat Pembentukan Bintik Hitam pada Udang Vaname Tatty Yuniarti; Iin Siti Djunaidah; Lilis Supenti; Suharyadi Suharyadi
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v12i2.101

Abstract

Bawang mengandung senyawa bioaktif, seperti organosulfur, komponen fenolik, dan flavonoid yang mempunyai kemampuan antioksidan. Udang pada saat keluar dari air, mengalami reaksi oksidasi enzimatik, asam amino tirosin yang mengandung gugus fenol dioksidasi oleh enzim polifenol oksidase, mengakibatkan pembentukan bintik hitam atau blackspot pada tubuh udang. Pembentukan blackspot tersebut dapat menurunkan nilai ekonomi, sehingga merugikan perusahaan udang segar. Penelitian bertujuan meneliti bawang merah (Allium cepa L.) dan bawang putih (Allium sativum) yang diekstraksi menggunakan air terhadap pembentukan blackspot pada udang vaname (Litopeneaus vannameii). Udang direndam menggunakan larutan ekstrak bawang merah dan bawang putih (1:1 dan 1:2), disimpan selama 10 hari pada suhu 0 oC. Udang tanpa ekstrak bawang dan udang dengan sodium metabisulfit (SMS) digunakan sebagai kontrol negatif dan kontrol positif. Nilai melanosis udang dengan perendaman ekstrak bawang merah perbandingan 1:1 pada penyimpanan hari ke-10, lebih rendah dibandingkan dengan ekstrak bawang lainnya, sehingga memperlambat pembentukan blackspot namun masih lebih efektif bila menggunakan SMS. Pengaruh ekstrak bawang terhadap kesegaran udang diamati pada atribut kenampakan, secara umum mengalami kemunduran mutu paling cepat dibandingkan atribut bau dan tekstur. Penambahan ekstrak bawang merah dan bawang putih tidak menimbulkan perubahan mutu atribut tekstur dan bau yang siginifikan dibandingkan dengan kontrol. Nilai indeks browning menunjukkan udang dengan perendaman bawang merah 1:1 mengalami perubahan yang paling lambat dibandingkan lainnya. Ekstrak air bawang merah : akuades dengan perbandingan 1:1 berpotensi digunakan sebagai bahan penghambat pembentukan blackspot udang vaname, tanpa memberikan pengaruh terhadap bau dan tekstur udang.
Analisis Permasalahan Usaha Garam Rakyat di Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan Al Farisi Aminuloh; Lilis Supenti; Kamsiah Kamsiah
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v13i1.116

Abstract

Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan mengenai (1) karakteristik dan potensi usaha garam (2) sistem produksi tambak garam (3) sistem usaha tambak garam (4) sistem sosial dan penyuluhan tambak garam. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan, pada bulan November 2018. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, dan observasi sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kecamatan Kwanyar memiliki ketersediaan air laut sebagai bahan baku pembuatan garam sepanjang tahun sehingga berpotensi dalam usaha tambak garam rakyat; (2) di Kecamatan Kwanyar memiliki permasalahan sistem produksi yaitu kegiatan dipengaruhi oleh musim, usaha tambak garam konvensional hanya dilakukan ketika musim kemarau (3) sistem usaha perikanan di Kecamatan Kwanyar masih belum memiliki lembaga permodalan dan pemasaran yang dapat membantu proses pembangunan skala usaha tambak garam; (4) Belum terdapatnya penyuluhan dan sosialisasi inovasi di bidang usaha garam di Kecamatan Kwayar Kabupaten Bangkalan. Kecamatan Kwanyar memiliki potensi kelautan dalam usaha produksi garam dan permasalahan yang harus segera diselesaikan.
Kondisi Perairan dan Struktur Komunitas Plankton di Waduk Jatigede Iin Siti Djunaidah; Lilis Supenti; Dinno Sudinno; Hendria Suhrawardhan
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v11i2.87

Abstract

Penelitian tentang kondisi perairan dan struktur komunitas plankton di Waduk Jatigede telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2017. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kondisi perairan dan struktur komunitas plankton di Waduk Jatigede. Sampel diambil dari tiga stasiun pengamatan. Titik pengambilan sampel ditentukan dengan metode purposive sampling. Sampel diambil dengan menggunakan plankton net. Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium. Hasil penelitian didapatkan, Genera fitoplankton yang ditemukan di Waduk Jatigede sebanyak 23-26 genera yang mewakili 4 kelas yaitu Chlorophyceae, Cyanophyceae, Bacillariophyceae, dan Dinophyceae. Indeks keanekaragaman fitoplankton berkisar antara 1,284 – 1,673. Hal ini menunjukkan bahwa waduk jatigede memiliki tingkat keanekaragaman rendah. Indeks keseragaman berkisar 0,436 – 0,607. Indeks keanekaragaman zooplankton berkisar antara 1,289 – 2,020.