Kamsiah Kamsiah
Jurusan Penyuluhan Perikanan Sekolah Tinggi Perikanan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kompetensi Penyuluh, Motivasi dan Produktivitas Kerja Penyuluh Kamsiah Kamsiah
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v9i2.80

Abstract

Penelitian in berjudul Kompetensi Penyuluh, Motivasi dan Produktivitas Kerja Penyuluh telah dilaksanakan di Wilayah Kerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta. Data yang terkait dengan kompetensi penyuluh didapatkan dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan korelasional dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara kompetensi penyuluh dengan produktivitas kerja penyuluh, hubungan antara motivasi kerja penyuluh dengan produktivitas kerja penyuluh, dan hubungan antara kompetensi penyuluhdan motivasi kerja secara bersama-sama dengan produktivitas kerja penyuluh. hasil penelitian menunjukkan. terdapat hubungan positif antara kompetensi penyuluh dengan produktivitas kerja penyuluh, terdapat hubungan positif antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja penyuluh, TERDAPAT hubungan positif antara kompetensi penyuluh dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan produktivitas kerja penyuluh.
Analisis Permasalahan Usaha Garam Rakyat di Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan Al Farisi Aminuloh; Lilis Supenti; Kamsiah Kamsiah
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v13i1.116

Abstract

Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan mengenai (1) karakteristik dan potensi usaha garam (2) sistem produksi tambak garam (3) sistem usaha tambak garam (4) sistem sosial dan penyuluhan tambak garam. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan, pada bulan November 2018. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, dan observasi sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kecamatan Kwanyar memiliki ketersediaan air laut sebagai bahan baku pembuatan garam sepanjang tahun sehingga berpotensi dalam usaha tambak garam rakyat; (2) di Kecamatan Kwanyar memiliki permasalahan sistem produksi yaitu kegiatan dipengaruhi oleh musim, usaha tambak garam konvensional hanya dilakukan ketika musim kemarau (3) sistem usaha perikanan di Kecamatan Kwanyar masih belum memiliki lembaga permodalan dan pemasaran yang dapat membantu proses pembangunan skala usaha tambak garam; (4) Belum terdapatnya penyuluhan dan sosialisasi inovasi di bidang usaha garam di Kecamatan Kwayar Kabupaten Bangkalan. Kecamatan Kwanyar memiliki potensi kelautan dalam usaha produksi garam dan permasalahan yang harus segera diselesaikan.
Analisis Pengembangan Industri dan Persepsi Kepala Desa di Kawasan Peruntukan Industri: Kasus di Kabupaten Karawang Andin H Taryoto; Kamsiah Kamsiah; Ina Restuwati; Tuti Susilawati
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v8i1.50

Abstract

Perkembangan perekonomian suatu negara berkembang secara umum diwarnai kecenderungan perubahan dari dominasi sektor pertanian menuju dominasi sektor industri dan jasa. Secara administrasi pemerintahan, kecenderungan ini akan juga terjadi sejak dari tingkat propinsi sampai dengan tingkat desa. Kepala Desa sebagai pimpinan Desa dinilai memiliki peran strategis dalam menyikapi perkembangan tersebut. Analisis dengan demikian ditujukan untuk mengidentifikasi sejauh mana persepsi dan tindakan Kepala Desa desa dalam konteks ini. Kabupaten Karawang dipilih mengingat posisinya sebagai salah satu kabupaten yang ditetapkan sebagai Wilayah Pengembangan Industri di Jawa Barat. Pengembangan industri dinilai memiliki dampak positif bagi masyarakat desa. Namu demikian tidak dipungkiri pula bahwa terdampat sejumlah dampak negatif yang harus dihadapi.