Ikan lele dumbo salah satu komoditas perikanan air tawar yang tergolong ekonomis penting, keadaan ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan konsumen akan ikan lele konsumsi. Adapun tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui saluran pemasaran benih ikan lele dumbo dari produsen ke konsumen, menganalisis marjin pemasaran setiap lembaga perantara yang terlibat dan menilai efisiensi pemasaran yang dikaitkan dengan perubahan harga dan penyebaran marjin setiap lembaga perantara. Desa Parigi Mekar mempunyai potensi yang tinggi untuk pengembangan budidaya ikan lele dumbo (khusus sekuen pembenihan), mengingat lahan yang belum dimanfaatkan secara optimal, serta teknik budidya yang masih tradisional/ turun temurun. Mata rantai pemasaran benih lele dumbo yang dilakukan oleh pembudidaya di lokasi penelitian terdiri dari dua (2) mata rantai pemasaran yaitu: 1. Produsen - Pedagang pengumpul desa - Pedagang pengumpul Kecamatan - Pedagang pengecer - Konsumen. 2. Produsen - Pedagang pengumpul Kecamatan -Pedagang pengecer - Konsumen. Masing-masing lembaga perantara tersebut melakukan kegiatan dan fungsi pemasaran yang sama yaitu; a). fungsi pertukaran , b). fungsi fisik dan c) fungsi fasilitas. Perhitungan marjin pemasaran setiap lembaga perantara pada setiap mata rantai pemasaran relative sama. Marjin pemasaran pada mata rantai pemasaran satu (1) sebesar Rp 55,-/ekor atau 44 %, begitu pula pada mata rantai pemasaran dua(2) sebesar Rp 55,-/ ekor atau 44 %, besarnya biaya pada mata rantai pemasaran satu (1) Rp 15,-/ekor atau 12 %, sedangkan pada mata rantai pemasaran dua (2) sebesar Rp 12.5,-/ekor atau 10 %. Keuntungan yang diperoleh pada mata rantai satu (1) sebesar Rp.40,- /ekor atau 32. %, mata rantai pemasaran dua (2) Rp 42.5,-/ekor atau 34 %.