Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Pemberian PGF2α terhadap Peningkatan Kualitas Spermatozoa Kambing Boerka Amalia Sutriana; Fuza Khoiriah; Husnurrizal .; Tongku Nizwan Siregar; Rasmaidar .; Herrialfian .
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 8 No. 3 (2020): November 2020
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.8.3.15-21

Abstract

Usaha untuk meningkatkan produktivitas ternak kambing Boerka di antaranya dengan melakukan inseminasi buatan (IB). Untuk meningkatkan kualitas spermatozoa yang akan digunakan untuk IB maka diberikan hormon prostaglandin F2 alfa (PGF2α). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian PGF2α terhadap peningkatan motilitas spermatozoa kambing Boerka. Dalam penelitian digunakan 3 ekor kambing Boerka yang berumur ±2-3 tahun. Pelaksanaan perlakuan dirancang menggunakan pola latin square 3 x 3 sehingga hewan akan menerima suntikan P1 (1,5 ml NaCl fisiologis), P2 (37,5 μg PGF2α), dan P3 (75 μg PGF2α) dengan interval waktu perlakuan adalah 30 menit sebelum koleksi semen. Sampel semen dikoleksi dengan menggunakan vagina buatan dan diamati warna, konsistensi, volume, konsentrasi, motilitas, viabilitas, dan motilitas spermatozoa. Motilitas spermatozoa diamati setelah 4 jam di dalam refrigerator. Data warna dan konsistensi semen dilaporkan secara deskriptif, sedangkan volume, motilitas semen segar, dan motilitas spermatozoa setelah 4 jam di dalam refrigerator dianalisis dengan analisis varian pola bujur sangkar latin (RSBL) yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa warna dan konsistensi semen yang dikoleksi pada semua kelompok perlakuan adalah krem dengan konsistensi kental. Rataan (±SD) volume semen; konsentrasi spermatozoa (106/ml); motilitas semen segar (%); dan motilitas semen setelah penyimpanan pada P1 vs P2 vs P3 masing-masing adalah 0,90±0,4 vs 0,70±0,3 vs 0,90±0,3 ml (P>0,05); 2303,33±327,15 vs 2336,67±332,91 vs 2576,67±261,02 (P>0,05); 84,00±5,1 vs 73,33±11,54 vs 80,00±0,0% (P>0,05); 63,67±4,5 vs 53,33±4,7 vs 66,67±2,2% (P<0,05). Disimpulkan bahwa pemberian 75 μg PGF2α dapat meningkatkan motilitas spermatozoa kambing Boerka setelah penyimpanan dalam regrigerator selama 4 jam.
PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 5 E MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI EKSKRESI Yusra Yusra; Hafnati Rahmatan; Tongku Nizwan Siregar
Jurnal Edubio Tropika Vol 4, No 1 (2016): Jurnal EduBio Tropika
Publisher : Jurnal Edubio Tropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.328 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa SMA Islam Al-Falah kabupaten Aceh Besar. Desain penelitian adalah pretest-posttes control group. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas XI. Sampel penelitian adalah siswa kelas XIB sebagai kelas eksperimen (menggunakan Learning Cycle 5 E dipadu media video) dan siswa kelas XIC sebagai kelas Kontrol (menggunakan model konvensional). Pengumpulan data menggunakan instrumen tesketerampilan berpikir kritis. Data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan pada indikator menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi, perolehan nilai signifikasi (0,05) = 0,13, indikator membuat dan menentukan hasil pertimbangan= 0,10, dan indikator mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi = 0,07. Berdasarkan nilai rata-rata dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa kelas eksperimendengan kelas kontrol.
The influence of scientific approach and interactive multimedia toward students’ learning achievements and attitudes of science on human reproductive system material in man Darussalam Aceh Besar Azhari Azhari; Khairil Khairil; Tongku Nizwan Siregar
Jurnal Edubio Tropika Vol 6, No 2 (2018): Jurnal EduBio Tropika
Publisher : Jurnal Edubio Tropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.458 KB)

Abstract

The objective of this study is to determine the improvement of students’ learning achievement and their attitudes toward science by applying the scientific approach and interactive multimedia on human reproductive system material. This research was conducted at MAN Darussalam located at Jl. Tgk Glee Iniem, No 01, Darussalam, Great Aceh from 1st to 25th May 2015. The method used is an experiment study that refers to pretest-posttest control group design. The sample in this study consists of 30 students divided into two groups; the experimental class and the control class. The sample of this study was decided by using purposive sampling technique. The parameter was the result of students’ cognitive and attitude toward science. The data were analyzed by using Gain and Normalization Gain (N-Gain), and T-Test to define the difference. The results showed that the influence of scientific and interactive multimedia approaches can improve students' learning achievement and attitude toward sciences. This can be seen from the students’ learning results with an average score of 55.48 (experimental class) and 45.32 (control class). While, the students' attitude toward science in the experimental class improved about 0.39 from which 3.06 was in the initial attitude and 3.45 was in the final attitude. On the other hand, the control class increased about 0.2 from a score of 2.9 initial attitudes to 3.1 on Student's final attitude. It showed that the implementation of scientific approaches and interactive multimedia is better than conventional methods.Keywords: Scientific and Interactive Multimedia, Learning Achievement and Attitude toward science and Human Reproductive System Material.
Hubungan Kadar Progesteron pada Fase Awal Luteal dengan Kematian Embrio pada Sapi Aceh Budianto Panjaitan; Citra Chyntia Helwana; Nellita Meutia; Yusmadi Yusmadi; Tongku Nizwan Siregar; Dasrul Dasrul; Teuku Armansyah TR
Jurnal Agripet Vol 19, No 2 (2019): Volume 19, No. 2, Oktober 2019
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.877 KB) | DOI: 10.17969/agripet.v19i2.14881

Abstract

ABSTRAK.  Progesteron merupakan hormon yang berperan penting dalam proses pemeliharaan kebuntingan dan dihasilkan oleh corpus luteum. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara kadar hormon progesteron pada fase awal luteal dengan kematian embrio pada sapi Aceh. Dalam penelitian ini digunakan empat ekor sapi betina dewasa berumur 3-5 tahun, bobot badan 150-250 kg, sehat secara klinis, dan memiliki reproduksi normal. Sapi disinkronisasi menggunakan 5 ml prostaglandin F2 alfa (PGF2α) dengan pola penyuntikan ganda berinterval 11 hari. Koleksi sampel darah untuk pengukuran konsentrasi progesteron dilakukan pada hari ke-5, 6, dan 7 pasca inseminasi. Pengukuran konsentrasi progesteron dilakukan menggunakan metode enzymelinked-immunoassay (ELISA), pemeriksaan kebuntingan dan kematian embrio menggunakan metode transrektal ultrasonografi pada hari ke-25 pasca inseminasi. Pemeriksaan diulang setiap 10 hari sampai hari ke-55 pasca inseminasi. Puncak sekresi progesteron pada sapi bunting dengan embrio yang bertahan hidup terdapat pada hari ke-7 (2,082 ng/ml), pada sapi Late Embryonic Mortality (LEM) di hari ke-5 (8,209 ng/ml) dan pada sapi tidak bunting di hari ke-7 (3,051±1,157 ng/ml). Sekresi progesteron sapi LEM pada hari ke-5 sampai dengan ke-7 cenderung menurun sedangkan pada sapi yang bertahan hidup cenderung meningkat.  (Correlation between progesterone levels in early luteal phase and embryonic death  in Aceh cattle) ABSTRACT. Progesterone is an important hormone that functions to maintain pregnancy and is produced by the corpus luteum. The aim of this study was to see a correlation between progesterone and the incidence of embryonic death in Aceh cattle. This study used four adult female cows, 3-5 years old, 150-250 kg body weight, clinically healthy, and have a normal reproduction. The synchronized with 5 ml prostaglandin F2 alfa hormone, and double injection pattern with 11-day intervals. The blood was collected for progesterone measurements on 5th, 6th, 7th day post artificial insemination. Measurement of progesterone concentration was carried out using an enzymelinked-immunoassay (ELISA), while pregnancy and embryo mortality was performed using the trans-rectal ultrasonography method on the 25th day after insemination. The examination was repeated every 10 days until day 55th after insemination. Progesterone secretion peaks in pregnant cows were on day 7th (2.082 ng/ml), in cattle Late Embryonic Mortality (LEM) on day 5th (8.209 ng/ml) and in cattle not pregnant on day 7th (3.051±1.157 ng/ml). The pattern of LEM progesterone secretion on days 5th to 7th tends to decrease while those that survive tend to increase.
Peningkatan Motilitas Spermatozoa Kambing Nubian Setelah Pemberian PGF2α dalam Pengencer Andromed Adhea Prestiya; Tongku Nizwan Siregar; Husnurrizal Husnurrizal; Sri Wahyuni; Eka Meutia Sari; Hafizuddin Hafizuddin; Budianto Panjaitan
Jurnal Agripet Vol 20, No 1 (2020): Volume 20, No. 1, April 2020
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.16 KB) | DOI: 10.17969/agripet.v20i1.15509

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian PGF2α dalam pengencer semen komersial (Andromed) terhadap peningkatan motilitas spermatozoa kambing Nubian. Penelitian ini menggunakan sampel semen yang dikoleksi dari 3 ekor kambing Nubian berumur 2-3 tahun menggunakan vagina buatan dan dievaluasi kualitasnya secara makroskopis dan mikroskopis. Setelah dievaluasi, sampel semen ditambahkan pengencer Andromed lalu dibagi atas 3 kelompok perlakuan, yaitu: P1; P2; dan P3 yang masing-masing ditambahkan NaCl fisiologis; 37,5 µg PGF2α; dan 75 µg PGF2α. Seluruh sampel disimpan dalam refrigerator selama 4 jam dan dilakukan pemeriksaan motilitas spermatozoa. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam pola satu arah (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa motilitas spermatozoa (%) kambing Nubian pada P1; P2; dan P3 masing-masing adalah 26,33±5,5; 62,0±3,5; dan61,8±10,13 (P0,05). Disimpulkan bahwa penambahan PGF2α pada pengencer Andromed dapat meningkatkan motilitas spermatozoa kambing Nubian.  (The improvement of sperm motility in Nubian goat after PGF2α administration in andromed semen diluents) ABSTRACT. The study aims to determine the administration effect of PGF2α in a commercial semen diluents (Andromed) on improvement of Nubian goat sperm motility. This study used semen samples that collected from three Nubian goats aged 2-3 using artificial vagina and their quality evaluated macroscopically and microscopically. After evaluated, semen samples were added with Andromed diluents then divided into three groups (P1, P2, and P3) where each group was then added with 0,9% physiologic NaCl, 37.5 µg PGF2α, and 75 µg PGF2α, respectively and stored in a refrigerator for 4 hours and subsequently spermatozoa motility was examined. The data obtained were analyzed by one-way analysis of variance (ANOVA) and followed by Duncan test. The results showed that the spermatozoa motility (%) of Nubian goats at P1, P2, and P3 were 26.33±5.5, 62.0±3.5, and 61.8±10.13, respectively. Based on the statistical tests showed that the administration of PGF2α at P2 and P3 had a significant effect (P0,05) on the motility of spermatozoa of Nubian goats, but the motility decreased in P1. The conclusion of this study is the addition of PGF2α to Andromed diluents can increase the motility of spermatozoa of Nubian goats.
The Effectiveness of Lugol on the Increasing of Pregnancy Rate in Aceh Cow with Endometritis Amalia Sutriana; Arman Sayuti; Budianto Panjaitan; Teuku Armansyah TR; Aisyah Fadillah Tunnisa; Juli Melia; Tongku Nizwan Siregar; Hafizuddin Hafizuddin; Dwinna Aliza
Jurnal Agripet Vol 21, No 2 (2021): Volume 21, No. 2, Oktober 2021
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v21i2.18513

Abstract

ABSTRACT. The objective of this study was to determine the effect of lugol on the increasing the pregnancy rate in repeat breeding (RB) Aceh cows due to endometritis. This study used six endometritis’s cows, aged 5-7 years, weighed 150-250 kg which were divided into two groups (n=3), KI and KII. The cows in group 1 (K1) were injected with 5 ml PGF2α, while the cows in group 2 (KII) were treated with 50 ml of 2% lugol intra-uterine and continued with an injection of 5 ml PGF2α after healing. The detection of estrus was performed twice a day following by artificial insemination (AI) about 10-16 hours after the onset of estrus. Determination of pregnancy was performed by ultrasonography (USG) on the 25th day after AI. The data obtained were analyzed descriptively. The results showed that all endometritis ’cows in KI and KII present estrous signs (100%). However, only one cow was recovered in K2, whereas in K1 did not. After AI, one pregnant cow was observed in KII (33.3%), while none of the pregnant cows was found in K1 (0.0%). It is concluded that the lugol treatment for endometritis’s Aceh cows can improve the pregnancy rate. (Efektivitas larutan lugol untuk meningkatkan persentase kebuntingan pada sapi Aceh yang mengalami endometritis) ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian larutan lugol terhadap peningkatan persentase kebuntingan sapi Aceh yang mengalami RB. Dalam penelitian ini digunakan enam ekor sapi Aceh betina dewasa, umur 5-7 tahun, bobot badan 150-250 kg, sudah pernah beranak, dan didiagnosis mengalami endometritis. Seluruh sapi dibagi menjadi dua kelompok (n=3). Pada kelompok 1 (K1), sapi endometritis diterapi dengan 50 ml lugol 2% secara intra uteri dan setelah sembuh dilanjutkan dengan penyuntikan 5 ml PGF2α. Sapi pada kelompok 2 (K2) hanya diinjeksi dengan 5 ml PGF2α. Deteksi berahi dilakukan sebanyak dua kali per hari dan inseminasi buatan (IB) dilakukan sekitar 10-16 jam setelah awal berahi. Pemeriksaan kebuntingan dilakukan dengan ultrasonografi (USG) pada hari ke-25 setelah IB. Data dianalisis secara deskriptif. Dari masing-masing kelompok, hanya satu ekor sapi pada K2 yang dinyatakan sembuh yaitu sapi pada kelompok kedua. Persentase sapi yang menjadi estrus pada kedua kelompok masing-masing adalah 100%. Dari tiga ekor sapi yang diinseminasi pada masing-masing kelompok, hanya satu ekor sapi pada K2 (33,3%) yang menunjukkan hasil positif bunting sedangkan pada K1 tidak terdapat sapi yang menunjukkan hasil positif (0,0%). Disimpulkan bahwa pemberian larutan lugol pada sapi Aceh yang mengalami endometritis dapat meningkatkan persentase kebuntingan sapi Aceh.
Pengaruh Pemberian PGF2α Sebelum Koleksi terhadap Peningkatan Kualitas Semen dan Level Testosteron Sapi Aceh Eka Meutia Sari; Saifan Nur; Mulkan Mulkan; Gholib Gholib; Cut Nila Thasmi; Tongku Nizwan Siregar
Jurnal Agripet Vol 21, No 1 (2021): Volume 21, No. 1, April 2021
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v21i1.17778

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian hormon PGF2α sebelum koleksi terhadap peningkatan kualitas semen dan level testosteron sapi Aceh di UPT. Hewan Coba Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan Maret 2019. Data hasil pemeriksaan kualitas semen dianalisis secara deskriptif. Dalam penelitian ini digunakan satu ekor sapi Aceh jantan sebagai kontrol dengan 2 perlakuan, yaitu P1 (tanpa pemberian PGF2α sebelum koleksi) dan P2 (pemberian PGF2α 30 menit sebelum koleksi) dengan dosis 25 mg tiap perlakuan. Setiap perlakuan dilakukan sebanyak lima kali dan dilakukan secara bergantian setiap minggunya. Rata-rata volume (ml); konsentrasi (106 sel/ml); motilitas (%), viabilitas (%); abnormalitas (%); dan level testosteron (ng/ml) pada P1 vs P2 masing-masing adalah 5,2±1,30 vs 5,2±0,97 (P0,05); 145,4±36,58 vs 172,8 ±46,27 (P0,05); 63,87±6,44 vs 75,05±0,08 (P0,05); 69,30±0,22 vs 75,05±0,08 (P0,05); 16,90±0,08 vs 10,46±0,09 (P0,05); dan 28,07±14,37 vs 24,19±6,11 (P0,05). Disimpulkan bahwa pemberian PGF2α 30 menit sebelum koleksi dapat meningkatkan kualitas spermatozoa tetapi tidak dapat meningkatkan konsentrasi testosteron.  (Case study the effect of giving pgf2α before the collection of the quality of Aceh cattle semen) ABSTRACT. This study aims to determine the effect of giving PGF2α hormone before collection to improve the quality of Acehnese semen in UPT. Hewan Coba Syiah Kuala University. This research was conducted from January to March 2019. Data on semen quality examination were analyzed descriptively. In this study, one Aceh cattle was used as a control with 2 treatments, namely P1 (without administration of PGF2α before collection) and P2 (administration of PGF2α 30 minutes before collection) at a dose of 25 mg per treatment. Each treatment was carried out five times and carried out alternately every week. The results showed that the average volume of cement (ml) and pH P1 and P2 respectively 5.2 ± 1.30 and 5.2 ± 0.97, and 6.6±0.55 and 6.5 ± 0.50. While the average concentration of spermatozoa (106 cells / ml) in P1 and P2 were 145.4 ± 36.58 and 172.8 ± 46.27 respectively. The average percentage (%) of progressive spermatozoa motility, circularity, non motility, viability, and abnormalities in P1 and P2 respectively: 63.87 ± 6.44 and 73.63 ± 9.42, 11.34 ± 3, 70 and 9.0 ± 7.01, 24.79 ± 4.04 and 17.37 ± 4.44, 69.30 ± 0.22 and 75.05 ± 0.08, 16.90 ± 0.08 and 10.46 ± 0.09. It was concluded that administration of PGF2α 30 minutes before collection can increase the quality of spermatozoa but cannot increase the concentration of testosterone.
Tampilan Reproduksi Kambing Lokal Yang Mengalami Kombinasi Sinkronisasi Berahi Dengan Prostaglandin F2-Alfa dan KEhadiran Pejantan Tongku Nizwan Siregar
Jurnal Agripet Vol 2, No 2 (2001): Volume 2, No. 2, Oktober 2001
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3412.083 KB) | DOI: 10.17969/agripet.v2i2.3149

Abstract

ABSTRACT. The objective of this study is to know the effectivity of oestrus syncronizination and male effect combination in local does. A research was carried out of ten healthy female local does, 2.5-3.5 years old and non in oestrus or gravid condition. Does are divided in to groups, which consist of 5 does. Oestrus was synchronize by intramuscular injection of 125 u cloprostenol (estroplan TM). The does were injected twice at on interval of 10 days. After second group introduce with one male while at first group without male ever. The second injection was accoplished after the does revealed the charactristic oestrus sign alliwed mating naturally. The percentage of does revealed oestrus after synchronize and male effect combination process (100% vs 100%) with onset of oestrus showed not significantly difference (38.4 ± 9.37 vs 34.4  ±  9.53). All female does were become gravid (100% vs 100%)with average of number of kids was not significantly (1.2 ± 0.45 vs 1.8 ±  0.45).
Efektivitas Pemberian Beberapa Preparat Hormon Prostaglandin Komersial terhadap Persentase Berahi Sapi di Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara Novika Ayuni Rambe; Tongku Nizwan Siregar; Teuku Armansyah TR; Gholib Gholib; Budianto Panjaitan; Mulyadi Adam; Dasrul Dasrul
Jurnal Agripet Vol 20, No 2 (2020): Volume 20, No. 2, Oktober 2020
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v20i2.16317

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan PGF2α analog terhadap persentase berahi sapi di Labuhanbatu Selatan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil UPSUS SIWAB tahun 2017. Dalam penelitian ini digunakan data 2.547 ekor sapi yang memiliki variasi breed dan umur, dengan skor kondisi tubuh baik. Sapi-sapi dikelompokkan menjadi tiga kelompok berdasarkan preparat sinkronisasi berahi yang digunakan. K1= kelompok sapi yang diinjeksi dengan 5 ml PGF2α-1 (dinoprost tromethamine 5 mg/ml dan benzil alkohol 1,65%) berjumlah 1.300 ekor. K2= kelompok sapi yang diinjeksi dengan 5 ml PGF2α-2 (dinoprost tromethamine 5,5 mg/ml dan benzil alkohol 12,0 mg/ml) berjumlah 600 ekor. K3= kelompok sapi yang diinjeksi dengan 2 ml PGF2α-3 (cloprostenol 75 mg/ml dan chlorocresol 1,0 mg/ml) berjumlah 647 ekor. Penyuntikan dilakukan secara intramuskulus, dua kali dengan interval 10 hari. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Withney. Hasil analisis menunjukkan persentase berahi pada kelompok 1; 2; dan 3 masing-masing 80,7%; 50% dan 61,8% (P0,01). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PGF2α-1 mempunyai efektivitas lebih baik dibandingkan PGF2α-2 dan PGF2α-3 dalam induksi sinkronisasi berahi pada sapi di Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara.  (Effectiveness of different commercial prostaglandin hormone administration on the percentage of estrous in cattles in South Labuhanbatu, North Sumatera) ABSTRACT. The aim of this study was to determine the effect of differences PGF2α analogues on the percentage of estrus in cattles in South Labuhanbatu. The sample used in this study was the 2017 SIWAB UPSUS data. Data of 2,547 cattles with various breed and age as well as in good body condition scores were selected. The cattles were grouped into three data groups based on the hormone used for estrus synchronization. The cattles in data group I (1300 cows) were injected with 5 ml PGF2α-1 (dinoprost tromethamine 5 mg/ml and benzyl alcohol 1.65%). The cattles in data group II (600 cows) were injected with 5 ml PGF2α-2 (5.5 mg/ml dinoprost tromethamine and 12.0 mg/ml benzyl alcohol). The cattles in data group III (647) were injected with 2 ml of PGF2α-3 (cloprostenol 75 µg/ml and chlorocresol 1.0 mg/ml). Injections were carried out intramuscularly, twice at 10-day intervals. The data obtained were then analyzed Kruskal Wallis and continued with Mann Withney test. The results showed that the percentage of estrus in groups I; II; and III were 80.7%; 50% and 61.8% (P0.01). From the results of the study it can be concluded that Lutalyse has better effectiveness than Capriglandin and Sincrovall in the induction of synchronization estrus in cattle in South Labuhanbatu, North Sumatera.
PROSES REGRESI CORPUS LUTEUM SAPI ACEH YANG DISINKRONISASI ESTRUS MENGGUNAKAN PROSTAGLANDIN F2 ALFA (PGF 2α) Juli Melia; Delli Lefiana; Tongku Nizwan Siregar; Jalaluddin -
Jurnal Medika Veterinaria Vol 7, No 1 (2013): J. Med. Vet.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.918 KB) | DOI: 10.21157/j.med.vet..v7i1.2923

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui lama waktu proses regresi corpus luteum (CL) menggunakan teknik ultrasonografi (USG) pada sapi aceh yang disinkronisasi estrus dengan prostaglandin F2 alfa (PGF2α) secara intramuskular. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 ekor sapi aceh yang telah didiagnosis sehat secara reproduksi, umur 5-8 tahun, bobot badan 250-350 kg, dan mempunyai minimal 2 siklus regular dengan skor kondisi tubuh 3-4 pada skala skor 5. Pada hari ke-1 dilakukan diagnosis keberadaan CL, kemudian pada hari ke-2 dilakukan penyuntikan 25 mg PGF 2α secara intramuskular, dan pada hari ke-3 sampai hari ke-5 dilakukan pengamatan regresi CL. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk rataan dan simpangan baku. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa rataan diameter CL setelah penyuntikan PGF2α masing-masing adalah 6,25±2,71; 4,50±1,77; 3,25±0,89 mm. Gambaran proses regresi CL yang diamati menggunakan USG mengalami penurunan dari hari ke-1 sampai hari ke-3 setelah penyuntikan dan akan diikuti dengan ovulasi. Dapat disimpulkan bahwa PGF2α  melisiskan CL selama tiga hari sampai terjadinya peristiwa ovulasi.
Co-Authors Abdul Harris Adhea Prestiya Aisyah Fadillah Tunnisa Al Azhar Al-Azhar - Amalia Sutriana Amiruddin - Amiruddin A Amiruddin A Andre Afriadi Rahman Anwar Anwar Arie Febretrisiana Aris munandar Arman Sayuti Arman Sayuti Aulanni'am, Aulanni'am Azhari A Azhari Azhari Bagus Setyawan Basuki B. Purnomo Budianto Panjaitan Budianto Panjaitan Budianto Panjaitan Budianto Panjaitan Budianto Panjaitan Citra Chyntia Helwana Cut Dahlia Iskandar Cut Nila Thasmi Cut Nila Thasmi Cut Nila Thasmi Daffa Gustia Putra Akbar Dasrul Dasrul Dasrul Dasrul Delli Lefiana Dewi Ratna Sari Dian Masyitah Dian Nurcahaya Dwinna Aliza Dwinna Aliza Eka Meutia Sari Eka Meutia Sari Elfi Satria Suryani Erdiansyah Rahmi Erdiansyah Rahmi Fadli A. Gani Farida Athaillah Fuza Khoiriah Gholib Gholib Ginta Riady Ginta Riady Hafizuddin Hafizuddin Hafizuddin Hafizuddin Hafnati Rahmatan Hamdan . Hamdan H Hamdan h Hamdan Hamdan Hamdan Hamdan Hamdan Hamdan Hamny Sofyan Hasanuddin Hasanuddin Hermawaty Tarigan Herrialfian . Herrialfian Herrialfian Husnur rizal Husnurrizal . Husnurrizal Husnurrizal Husnurrizal Husnurrizal Idawati Nasution Iin Agustina Indah Kesuma Siregar Ira Khubairoh Marpaung Jalaluddi J Jalaluddin - Joharsyah J Juli Melia Juli Melia Ketut Adnyane Mudite Khairil Khairil Lilis Suryani M. Aris Widodo Mahdi Abrar Mahdi Abrar Mauridatun Ramli Mefrianti Efendi Muhammad Adlim Muhammad Hambal Muhammad Hambal Muhammad Jalaluddin Muhammad Rifki Mulkan Mulkan Mulyadi Adam Mulyadi Adam Mulyadi Adam Mulyadi Adam Mulyadi M Muslim Akmal Muslim Akmal Muslim Akmal Muslim Akmal Nanda Yulian Syah Nazaruddin Nazaruddin Nellita Meutia Novi Afriani Nur Afriani Nur Novika Ayuni Rambe Nuzul Asmilia R Roslizawaty Rahmandi r Raihatul Jannah Rasmaidar . Rasmaidar Rasmaidar Razali Daud Razali Daud Razali Razali Reni Ayunanda Riani Desky Rinidar R Roslizawaty R Roslizawaty Roslizawaty Rusli Sulaiman S Syafrudddin S Syafruddin Saifan Nur Satria Tanjung Siti Rizki Hardyana Siregar Sri Wahyuni Sri Wahyuni Sri Wahyuni Sri Wahyuni Sri Wahyuni Srihadi Agungpriyono Sugito Sugito Sugito Sugito Suriadi S Susi Darmayanti Sutiman B. Sumitro Syafruddin - Syafruddin S Syafruddin S Syafruddin Syafruddin Syafruddin Syafruddin Syafruddin Syafruddin T. Armansyah T. Armansyah Teuku Armansyah Teuku Armansyah Tria Deviana Putri Wahyuni, Sri Wenny Novita Sari Wida Puspita Arum Yezi Gita Rahayu Yusmadi Yusmadi YUSRA YUSRA Zainuddin Z ZK Abdurahman Baizal Zuhrawati Zuhrawati Zulkifli Z Zuraidawati -