Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Improvement of Science Attitude Through Scientific Approach in Environmental Science Courses Desi Nuzul Agnafia; Qurrotul Anfa; Anisa Rizkia
Journal of Biology Learning Vol 4, No 1 (2022): March 2022
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jbl.v4i1.2247

Abstract

This study aims to determine the increase in science attitude a scientific approach in environmental science courses. The method used in this research is classroom action (CAR). The subjects of this research are science students in semester 3 of the academic year 2021/2022 with a total of 24 people. This research used qualitative descriptive analysis. Based on the results of classroom action research, it can be seen that the scientific attitude of science education in environmental science courses has increased with the application of a scientific approach. The resulting difference is 5.41% between cycle I and II. Cycle I has an average percentage value of 74.61% and cycle II has an average percentage value of 80.02%. The research carried out can successfully foster scientific attitudes in students so that they are successful in learning
Profil Sikap Ilmiah Pada Mata Kuliah Biologi Dasar II Desi Nuzul Agnafia
Jurnal Pendidikan Modern Vol 7 No 1 (2021): Edisi September
Publisher : STKIP Modern Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37471/jpm.v7i1.361

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan sikap ilmiah mahasiswa pada pembelajaran biologi dasar II. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan IPA semester 2 STKIP Modern Ngawi tahun akademik 2020/2021. Penelitian dilakukan dalam tiga tahapan yaitu tahap awal yaitu perencanaan, tahap kedua yaitu pelaksanaan, dan tahap akhir yaitu analisis data. Instrumen dalam penelitian ini berupa observasi sikap ilmiah mahasiswa dengan indikator rasa ingin tahu, tanggung jawab, kerjasama dan kritis. Berdasarkan hasil observasi didapatkan nilai skor rata rata sikap ilmiah tertinggi adalah indikator tanggung jawab 78,34% dengan nilai mendapatkan kriteria baik .Indikator rasa ingin tahu dengan nilai 71,21% mendapatkan kriteria baik. Indikator kerjasama mendapatkan nilai 74,52% dengan kriteria baik .Indikator kritis mendapatkan nilai 65,27% dengan kriteria cukup. Rata-rata persentase sikap ilmiah mahasiswa pendidikan ipa semester 2 pada perkuliahan biologi dasar ii tahun akademik 2020/2021 yaitu 72,34%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap ilmiah mahasiswa pada perkuliahan biologi dasar ii tergolong kategori baik.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI Desi Nuzul Agnafia
Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.189 KB) | DOI: 10.25273/florea.v6i1.4369

Abstract

The purpose of this research are to analyze the critical thinking ability of XA grade student at SMK BIM Ngawi. This research is include of descriptive qualitative research. The subject of research is XA grade at SMK BIM Ngawi. The technique sampling is purposive samping. The technique that use to fix the data is essay written test that developed by critical thinking ability indicator, based on Facione opinion. Based on data analysis critical thinking ability is gotten average explanation score 72% high category, interpretation 63% high category, analysis 31% low category, self regulation 51% category enough, evaluation 46% category enough and inferation 62% high category. The results or research show that almost the students critical thinking ability category enough. That result give an information to the teacher to train the criical thinking ability so can improve the students critical thinking ability more.
ANALISIS SIKAP ILMIAH MAHASISWA CALON GURU IPA PADA MATA KULIAH BIOLOGI DASAR I Desi Nuzul Agnafia; Hanin Fauziah; Susdarwati Susdarwati
BIO-PEDAGOGI Vol 8, No 2 (2019): BIO-PEDAGOGI: Jurnal Pembelajaran Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/bio-pedagogi.v8i2.34929

Abstract

ABSTRACT   This research has purpose to analyze the scientific attitude of students in basic bology I. This research is a descriptive research. The subject of research is student of science education STKIP Modern Ngawi first semester in the academic year 2018/2019. Attitude was measure used a questionnaire of scientific attitudes..The percentages of students curiosity attitude  78,84%  with good criteria, responsibility accurary was 71,15%  with good criteria,  conscientious atitude was 71,63% with good criteria, honesty attitude was 72,11% with good criteria, teamwork was 81,72% with good criteria, and ctitical attitude was 69,22% with ctireria enough. Overall, the percentage of the students scintific attitude was good criteria.
Efek dari pembelajaran training within industri bagi peningkatan aspek psikomotorik siswa Desi Nuzul Agnafia; Tri Wahyuni Maduretno
N A T U R A L: Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.938 KB) | DOI: 10.30738/natural.v6i1.4098

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran Training Within Industri terhadap hasil belajar biologi aspek psikomotorik siswa. Penelitian ini bertipe eksperimen semu. Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas X SMK Kesehatan BIM Ngawi pada tahun pelajaran 2018/2019. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu cluster random sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak dua kelas. Teknik pengumpulan data berupa teknik non-tes menggunakan lembar observasi. Teknik ini digunakan untuk mengambil data psikomotorik siswa. Analisis data untuk pengujian hipotesis menggunakan uji-t yang didahului dengan uji prasarat analisis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil uji menunjukkan bahwa (sig) < 0,05 sehingga hipotesis diterima. Berdasarkan uji yang dilakukan diketahui bahwa pembelajaran Training Within Industry berpengaruh terhadap hasil belajar aspek psikomotorik siswa. Nilai statistik sebesar 0,00. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar aspek psikomotorik siswa pada kelas eksperimen sebesar 79.67, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 73.79. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pembelajaran Training Within Industry terhadap hasil belajar biologi aspek psikomotorik pada siswa.
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS GENERATIVE LEARNING PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA NEGERI 1 KEDUNGGALAR NGAWI Desi Nuzul Agnafia; Sutarno Sutarno; Baskoro Adi Prayitno
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 2 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i2.17310

Abstract

Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah: 1) mengetahui karakteristik modul siswa dan modul guru berbasis generative learning 2) menguji kelayakan modul siswa dan modul guru berbasis generative learning, 3) mengukur keefektifan modul siswa dan modul guru berbasis generative learning untuk menimgkatkan kemampuan berpikir kritis pada materi keanekaragaman hayati. Penelitian dan pengembangan modul ajar menggunakan model Borg & Gall yang dimodifikasi sampai pada tahap yang kesembilan, terdiri dari: 1) penelitian dan pengumpulan informasi, 2) perencanaan, 3) desain produk awal, 4) uji coba awal, 5) revisi terhadap produk awal, 6) uji coba lapangan utama, 7) revisi produk, 8) uji lapangan operasional, dan 9) revisi produk akhir. Instrumen yang digunakan adalah angket, observasi, wawancara, dan tes. Uji coba lapangan operasional menggunakan one group pretest-pretest design. Analisis data kemampuan berpikir kritis dihitung dengan n-gain ternormalisasi kemudian dianalisis dengan sampel paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Modul berbasis generative learning dikembangkan berdasarkan sintaks generative learning, tahapannya meliputi,  eksplorasi, pemfokusan, tantangan dan aplikasi ; 2) Kelayakan modul berbasis generative learning menunjukkan rata-rata penilaian yaitu: ahli materi 3,15 untuk modul siswa dan 3,07 untuk modul guru sehingga berkualifikasi baik, ahli pengembangan modul 3,63 untuk modul siswa dan 3,53 untuk modul guru sehingga berkualifikasi sangat baik, ahli desain dan keterbacaan adalah 3,69 untuk modul siswa dan 3,92 untuk modul guru sehingga berkualifikasi sangat baik, ahli perangkat pembelajaran adalah 3,85 untuk modul guru sehingga berkualifikasi sangat baik, dan praktisi 3,46 untuk modul siswa dan 3,44 untuk modul guru sehingga berkualifikasi baik. 3) Modul berbasis generative learning berdasarkan uji paired sample t-test diperoleh hasil sig (0.00<0.05) sehingga Ho ditolak dan rata-rata n-gain ternormalisasi sebesar 0,73 sehingga menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
KEEFEKTIFAN MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA Anis Zahrotin; Qurrotul Anfa; Desi Nuzul Agnafia
JURNAL JENDELA PENDIDIKAN Vol. 1 No. 02 (2021): Jurnal Jendela Pendidikan : Edisi Mei 2021
Publisher : CV. Jendela Edukasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.171 KB) | DOI: 10.57008/jjp.v1i02.8

Abstract

Model Inkuiri Terbimbing adalah model pembelajaran yang merangsang siswa untuk menemukan permasalahan atau pertanyaan, dimana topik atau materi pembelajarannya telah ditentukan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keefektifan model Inkuiri Terbimbing untuk meningkatkan keterampilan Proses Sains siswa SMA. Penelitian ini adalah Pre-eksperimen dengan desain penelitian menggunakan pre-test and post-test design yang diujicobakan kepada  30 siswa SMA, yang dibagi dalam dua kelompok. Sebelum dilakukan pembelajaran dengan Model Inkuiri Terbimbing siswa diberi  tes keterampilan Proses Sains dan setelah dilakukan pembelajaran siswa kembali diberikan tes yang sama. Data  dikumpulkan menggunakan  paired t-test, n-gain, dan  uji kesamaan dua rata-rata.  Hasil penelitian  menunjukkan bahwa: ada peningkatan keterampilan berikir kitis siswa secara signifikan pada a = 5%, rata-rata n-gain sebesar 0.72% berkategori Tinggi dan tidak berbeda pada kedua kelompok. Dengan demikian, model Inkuiri Terbimbing efektif dapat meningkatkan keterampilan Proses Sains siswa SMA.
PREPARATION OF LEARNING OUTCOMES BASED ON THE PROTOTYPE CURRICULUM AT PAUD MUTIARA FOR THE 2022/2023 SCHOOL YEAR Hasti Yustina; Desi Nuzul Agnafia; Normila Normila; Iswandi Fataruba
Jurnal Multidisipliner Bharasa Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Multidisipliner Bharasa
Publisher : Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan Bhakti Putra Bangsa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.603 KB) | DOI: 10.56691/jurnalmultidisiplinerbharasa.v1i2.245

Abstract

ABSTRACT The new curriculum  is needed as a way out of the  learning process that is in line with the demands of the times and pandemic conditions, where changes in regulations and the learning process can occur at any time. This paper aims to explain the concept of the Prototype Curriculum at the PAUD level which is implemented in PAUD Mutiara Yogyakarta for the 2022/2023 Academic Year. This research uses a normative or literature approach, with primary data sources in the form of documents related to the research  focus.  The results  showed that through the Driving  School Program, a new curriculum concept called the Prototype Curriculum was obtained. At the PAUD level, the learning process is directed at 3 (three) Learning Outcomes (CP), namely: religious values and ethics; identity; the basis of STEAM literacy (science, technology, engineering, art, mathematics).  Learning Outcomes themselves have been previously known through the 2013 Curriculum with the terms Basic Competencies (KD) and Core Competencies (KI).   Abstrak Kurikulum baru ini diperlukan sebagai jalan keluar dari proses pembelajaran yang sejalan dengan tuntutan zaman dan kondisi pandemi, dimana perubahan regulasi dan proses pembelajaran dapat terjadi sewaktu-waktu. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan konsep Kurikulum Prototipe di tingkat PAUD yang diterapkan di PAUD Mutiara Yogyakarta untuk Tahun Akademik 2022/2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif atau literatur, dengan sumber data primer berupa dokumen yang berkaitan dengan fokus penelitian.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui Program Driving School diperoleh konsep kurikulum baru yang disebut Kurikulum Prototipe. Pada tingkat PAUD, proses pembelajaran diarahkan pada 3 (tiga) Capaian Pembelajaran (CP), yaitu: nilai-nilai agama dan etika; identitas; dasar literasi STEAM (sains, teknologi, teknik, seni, matematika).  Capaian Pembelajaran sendiri sebelumnya telah dikenal melalui Kurikulum 2013 dengan istilah Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI).
PENINGKATAN PEMAHAMAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DAN CARA PEMANFAATANNYA MELALUI ECOENZYME Desi Nuzul Agnafia; Lucky Amatur Rohmani; Qurrotul Anfa
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 4 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.134 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i4.8867

Abstract

Abstrak: Limbah rumah tangga menjadi salah satu sumber yang menyebabkan permasalahan lingkungan, karena sebagian besar merupakan sumber utama limbah adalah hasil dari kegiatan rumah tangga. Kurangnya limbah rumah tangga secara mandiri oleh pelaku konsumsi limbah organik menjadi permasalahan yang harus diatasi. Pengolahan limbah organik dapat mengurangi tumpukan sampah yang dihasilkan. Limbah rumah tangga seperti limbah sayur, limbah buah seringkali dibuang dan tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Tujuan dari kegiatan yang dilakukan adalah mengelola limbah dengan memanfaatkan limbah sayur buah segar melalui pembuatan ekoenzim. Pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan memberikan sosialisasi materi, pelaksanaan praktik, serta evaluasi akhir. Metode yang digunakan pada pengabdian kepada masyarakat ini berupa pendekatan edukatif dan berbasis pengetahuan yang terdiri dari tahapan persiapan, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, dan monitoring evaluasi. Sasaran dari pengabdian ini adalah kelompok dasawisma di lingkungan Kranggan Lor Margomulyo Kabupaten Ngawi yang terdiri dari 20 orang. Produk yang dihasilkan dari kegiatan yaitu berupa cairan Ekoenzim. Hasil dari cairan ekoenzim yang telah difermentasikan yaitu berwarna kecoklatan dan memiliki aroma asam yang kuat. Cairan ekoenzim dapat dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga salah satunya sebagai cairan pembersih rumah, pembasmi kuman dalam aktivitas rumah tangga seperti mengepel, mencuci piring, membersihkan kaca jendela serta membersihkan minyak pada meja dapur maupun kompor. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa ada peningkatan pemahaman masyarakat terkait manfaat limbah melalui ekoenzim. Data dapat ditunjukkan bedasarkan perbandingan antara hasil pretest sebesar 27,5% meningkat menjadi 86%. Abstract:  Domestic waste is one of the sources that cause environmental problems, because most of it is the main source of waste is the result of household activities. The lack of independent domestic waste management by person of organic waste consumption is a problem that must be overcome. Organic waste treatment can reduce the pile of waste generated. Organic waste such as vegetable waste and fruit waste are often thrown away and not utilized by the community. The purpose of the activities carried out is to manage waste by utilizing fresh fruit vegetable waste through the manufacture of eco enzymes. The implementation of this community service is carried out by giving socialization of the material, practical implementation, and final evaluation. The method used in community service is in the form of an educational and knowledge-based approach consisting of the stages of preparation, socialization, implementation of activities, and monitoring evaluation. The target of this community service is Dasawisma group at Kranggang lor Margomulyo, Ngawi which consists of 20 people. The product resulting from the activity is in the form of Eco enzyme liquid. The result of the fermented eco enzyme liquid is brown in color and has a strong sour aroma. The ecoenzyme liquid can be used for household purposes, one of which is as a household cleaning fluid, disinfectant in household activities such as mopping, washing dishes, cleaning window glass also cleaning oil on kitchen tables and stoves. Based on the results of data processing, it was found that there was an increase in community understanding regarding the use of waste through eco enzyme. The data can be shown based on the comparison between the results of the pretest of 27.5% increasing to 86%. Abstrak: Limbah rumah tangga menjadi salah satu sumber yang menyebabkan permasalahan lingkungan, karena sebagian besar merupakan sumber utama limbah adalah hasil dari kegiatan rumah tangga. Kurangnya limbah rumah tangga secara mandiri oleh pelaku konsumsi limbah organik menjadi permasalahan yang harus diatasi. Pengolahan limbah organik dapat mengurangi tumpukan sampah yang dihasilkan. Limbah rumah tangga seperti limbah sayur, limbah buah seringkali dibuang dan tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Tujuan dari kegiatan yang dilakukan adalah mengelola limbah dengan memanfaatkan limbah sayur buah segar melalui pembuatan ekoenzim. Pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan memberikan sosialisasi materi, pelaksanaan praktik, serta evaluasi akhir. Metode yang digunakan pada pengabdian kepada masyarakat ini berupa pendekatan edukatif dan berbasis pengetahuan yang terdiri dari tahapan persiapan, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, dan monitoring evaluasi. Sasaran dari pengabdian ini adalah kelompok dasawisma di lingkungan Kranggan Lor Margomulyo Kabupaten Ngawi yang terdiri dari 20 orang. Produk yang dihasilkan dari kegiatan yaitu berupa cairan Ekoenzim. Hasil dari cairan ekoenzim yang telah difermentasikan yaitu berwarna kecoklatan dan memiliki aroma asam yang kuat. Cairan ekoenzim dapat dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga salah satunya sebagai cairan pembersih rumah, pembasmi kuman dalam aktivitas rumah tangga seperti mengepel, mencuci piring, membersihkan kaca jendela serta membersihkan minyak pada meja dapur maupun kompor. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa ada peningkatan pemahaman masyarakat terkait manfaat limbah melalui ekoenzim. Data dapat ditunjukkan bedasarkan perbandingan antara hasil pretest sebesar 27,5% meningkat menjadi 86%. Kata Kunci: Limbah organik; Pemanfaatan; Eco Enzyme. Abstract:  Domestic waste is one of the sources that cause environmental problems, because most of it is the main source of waste is the result of household activities.The lack of independent domestic waste management by person of organic waste consumption is a problem that must be overcome. Organic waste treatment can reduce the pile of waste generated. Organic waste such as vegetable waste and fruit waste are often thrown away and not utilized by the community. The purpose of the activities carried out is to manage waste by utilizing fresh fruit vegetable waste through the manufacture of ecoenzymes.The implementation of this community service is carried out by giving socialization of the material, practical implementation, and final evaluation. The method used in community service is in the form of an educational and knowledge-based approach consisting of the stages of preparation, socialization, implementation of activities, and monitoring evaluation.The target of this community service is Dasawisma group at Kranggang lor Margomulyo, Ngawi which consists of 20 people. The product resulting from the activity is in the form of Eco enzyme liquid. The result of the fermented eco enzyme liquid is brown in color and has a strong sour aroma. The ecoenzyme liquid can be used for household purposes, one of which is as a household cleaning fluid, disinfectant in household activities such as mopping, washing dishes, cleaning window glass also cleaning oil on kitchen tables and stoves. Based on the results of data processing, it was found that there was an increase in community understanding regarding the use of waste through eco enzyme. The data can be shown based on the comparison between the results of the pretest of 27.5% increasing to 86%. Keywords: Organic waste; Utilization; Ecoenzyme. 
Analysis of Science Learning Module Development Needs PBL-Based (Problem Based Learning) to Improve HOTS Milatun Nafiah Azahro; Desi Nuzul Agnafia
Science Education and Application Journal Vol 4, No 2 (2022): Science Education and Application Journal (SEAJ)
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/seaj.v4i2.581

Abstract

This study aims to examine the needs of students in MTs Negeri 2 Ngawi, especially Class VII, for PBL-based science learning modules to improve HOTS. This development research method is R&D (Research and Development), which is adapted from the development of a 4-D model (Define, Design, Develop and Disseminate). However, this research is limited to the Define stage, which is carried out by analyzing learning procedures. The subjects of this study were MTsN 2 Ngawi science teachers and class VII students who had studied temperature and heat material. Based on the questionnaire from students, it can be concluded that 90% of students believe in the need to develop teaching materials. While the questionnaire given to teachers found the result that learning in the classroom seemed to be monotonous so that it did not support the ability of students to think at a high level, it was necessary to have teaching materials or modules as support because the books provided by the government were inadequate. In conclusion from the results of the questionnaire of students and teachers, as well as the cognitive learning outcomes of students, it is necessary to develop modules related to Temperature and Heat. The development of problem-based learning modules (PBL) is a method for teachers to improve the learning process of students, especially in terms of fostering higher-order thinking skills (HOTS).