Claim Missing Document
Check
Articles

Perancangan Sistem Otomasi Penggunaan Barcode Scanner Pada Trolley Berbasis Arduino Mega 2560 Shinta Mardhatillah Liusmar; Riki Mukhaiyar
Voteteknika (Vocational Teknik Elektronika dan Informatika) Vol 8, No 2 (2020): Vol. 8 No. 2 Juni 2020
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/voteteknika.v8i2.109161

Abstract

Supermarket adalah tempat penjualan berbagai macam jenis produk atau kebutuhan sehari-hari, dan tidak heran jika banyak konsumen yang memilih berbelanja di supermareket karena berbagai macam alasan salah satunya adalah kualitas produk, sistem pelayanan dan juga kenyamanan tempat berbelanja. Pada waktu-waktu tertentu para konsumen berbelanja secara bersamaan, contohnya pada saat awal bulan, yang mengakibatkan waktu untuk mengantri ke loket kasir yang terlalu panjang dan menyebabkan konsumen sangat lama menunggu. Pada tugas akhir ini tujuan yang akan dicapai adalah membuat barcode scanner trolley berbasis arduino mega 2560 yang mampu meminimalisasikan waktu untuk konsumen mengantri untuk tiba di loket kasir. Trolley dilengkapi dengan barcode scanner untuk mengidentifikasi spesifikasi prodek, LCD TFT touchscren yang berfungsi sebagai media tampilan nama barang, harga dan total berbelanja pada trolly, Printer thermal berfungsi sebagai media pencetakan dari total belanja yang dimasukkan kedalam trolley.
Studi Kebutuhan Kompetensi Tambahan Dan Penunjang Pada Kurikulum PSPTE Universitas Negeri Padang Jean Dwi Ritia Sari; Riki Mukhaiyar
Voteteknika (Vocational Teknik Elektronika dan Informatika) Vol 8, No 1 (2020): Vol 8, No 1, Maret 2020
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/voteteknika.v8i1.108008

Abstract

Kompetensi tambahan dan penunjang berguna sebagai kompetensi yang mendukung, mengembangkan, dan menambah kompetensi dasar/keahlian di bidang ilmu keelektroan. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang menegaskan bahwa kompetensi tambahan dan penunjang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja.Keterkaitan kurikulum terhadap kompetensi ini sangat intim. Kurikulum yang tidak berjalan lancar membuat lulusan vokasional teknik elektro menjadi gagap terhadap kompetensi tambahan dan penunjang ini.  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menggunakan instrumen penelitian wawancara terstruktur yang dilakukan kepada alumni, mahasiswa program studi pendidikan teknik elektro serta guru SMK. Dari hasil penelitian yang didapatkan (1) kebutuhan kompetensi bagi alumni kompetensi ini belum terlaksana dengan baik, masih banyak yang perlu dibenahi. Dalam menambah beberapa mata kuliah tambahan. (2) kebutuhan kompetensi bagi Mahasiswa  belum terpenuhi secara umum, banyak nya gangguan dari proses belajar dan pembelajaran yang membuat kompetensi ini belum terpenuhi secara umum. (3) kebutuhan kompetensi bagi guru SMK belum tercapai, dilihat dari beberapa mahasiswa yang PLK ( praktek lapangan kerja ) yang masih banyak gagap teknologi terhadap alat-alat listrik yang menggunakan tenologi tinggi dan kurang menguasai bahasa asing khususnya bahasa inggris. Dalam hal ini, kurikulum PSPTE dapat  mengevaluasi dan memperhatikan kebutuhan dari setiap aspek. Sehingga calon sarjana lebih fleksibel dalam bidang pekerjaan apapun.Kata kunci : curriculum, additional competencies, vocational education in electrical engineering. Additional and supporting competencies are useful as competencies that support, develop, and add to basic competencies / expertise in the field of electronics science. This research was conducted to obtain data that confirms that additional and supporting competencies are needed in the world of work. The relevance of the curriculum to these competencies is very intimate. A curriculum that did not run smoothly made vocational graduates of electrical engineering stutter about these additional and supporting competencies. This study uses a descriptive qualitative method that uses structured interview research instruments conducted for alumni, students of electrical engineering education courses and vocational teachers. From the research results obtained (1) the competency requirements for these competency alumni have not been implemented well, there are still many that need to be addressed. In adding some additional courses. (2) the competency needs of students have not been met in general, there are many disturbances from the learning and learning process that makes these competencies have not been generally met. (3) the competency requirements for vocational teachers have not been reached, as seen from a number of students with PLK (job training) who still have a lot of technology stuttering on electrical equipment that uses high tenology and lacks mastery of foreign languages, especially English. In this case, the PSPTE curriculum can evaluate and consider the needs of every aspect. So that prospective scholars are more flexible in any field of work.Keywords: curriculum, additional competencies, vocational education in electrical engineering.
CONCEPT OF CURRICULUM EVALUATION IN EDUCATION PROGRAM OF ELECTRICAL ENGINEERING USING AUN-QA AS BENCHMARKING Vice Pramutia Dolly; Riki Mukhaiyar
Journal Teknik Elektro Vol 3 No 1 (2020): SPECIAL ISSUE ICTVET 2019
Publisher : Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.695 KB) | DOI: 10.24036/jptk.v3i1.3123

Abstract

Qualified graduates is supported by an efficient process of education, improvement of competence on an ongoing basis, and appropriate curriculum. The curriculum becomes an important part in education. Each educational institution graduates expect superior quality, good morals, knowledge and competence of skilled labor. Quality of qualified graduates will increase the demand of stakeholders to recruit workers in the industry related. It is necessary to implement a quality program in an effort to provide the best service for educational activities. This study discusses the program carried out by educational and vocational study program in electrical engineering (EEVE) achieve the goal to do assessment by AUN-QA (ASEAN University Network-Quality Assurance) in evaluating the curriculum. AUN-QA aims to conduct quality assurance of courses that a member of AUN, as well as guiding and guide the university to improve and maintain the quality of the university. Researchers use qualitative research using the comparative method of ex-postfacto with the kind of correlational study. The study was conducted with data collection, such as observation, interviews, field observation and documentation study. This research resulted in the development of curriculum in vocational and educational courses in electrical engineering (EEVE), in terms of meeting the basic needs for qualified graduates, competent and professional in accordance with the standards of the AUN-QA. Through this research is expected to be a pattern for other courses to evaluate the curriculum for graduates scored an excellent, competent and qualified
ALTERNATIVE CONCEPTS TO IDENTIFY THE CHARACTERISTICS OF VOCATIONAL TECHNOLOGY EDUCATION CURRICULUM Nadia Utari; Riki Mukhaiyar
Journal Teknik Elektro Vol 3 No 1 (2020): SPECIAL ISSUE ICTVET 2019
Publisher : Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.29 KB) | DOI: 10.24036/jptk.v3i1.4323

Abstract

Higher education is expected to produce excellent graduates to meet the needs of educated and skilled personnel in the era of industry 4.0. One way of higher education to adjust the development of Science and Technology in the era of industry 4.0 is by enriching the curriculum. Curriculum enrichment can be done by adding a new course, the Image Processing course. Image Processing is a course in Electrical Engineering which discusses data processing and analyze data in the form of images to be used as important information as requested. Image processing courses are widely used in daily life, implementation of image processing courses are found in smartphones, parking systems, medical, television and many others that utilize image processing subjects. The characteristics of this study compared two different groups: the Non-LPTK University (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan/ Educaitonal Institutions of Educatinal Staff) with the LPTK University to looking for characteristics in covering different subjects with the characteristics of vocational education, but it is related to the characteristics of vocational education in considering matching subjects with digital characteristics in the field of vocational education studies. Curriculum enrichment aims to improve the quality of higher education learning which leads to improve the quality of graduates. The researcher used a qualitative research with a comparative method ex post facto. This research is expected to be a pattern for other universities in applying curriculum enrichment methods.
Studi Evaluasi Layanan Digital Berbasis Android di SMKN 1 Karimun Rizki Meliasari; Riki Mukhaiyar; Ambiyar Ambiyar; Asrul Huda
JTEV (Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional) Vol 8, No 2 (2022): JTEV (Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.807 KB) | DOI: 10.24036/jtev.v8i2.118093

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevalusi program layanan digital berbasis android yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karimun. Layanan digital yang dimaksud adalah pelaksanaan ujian digital dan layanan e-raport. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mix method. Dalam hal ini peneliti mengevaluasi program layanan digital berbasis android di SMK Negeri 1 Karimun yang ditinjau dari kontek, masukan, proses dan hasil. Pengumpulan data secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pelaksanaan layanan digital yang diterapkan di SMK Negeri 1 Karimun secara umum sudah berada pada kategori baik. Analisis secara konteks program yang dijalankan sudah sesuai dengan rancangan dan tujuan program. Analisis secara input mengungkapkan bahwa upaya penyediaan sarana dan prasana telah diupayakan. Analisis secara proses, layanan digital sudah sangat baik. Analisis secara produk, tampilan dan icon yang ada pada aplikasi sudah cukup jelas dan mudah dipahami.
Analisa Course Scoring dari Kurikulum Prodi Teknik Listrik Universitas Negeri Padang Meri Arnelis; Riki Mukhaiyar
Voteteknika (Vocational Teknik Elektronika dan Informatika) Vol 8, No 1 (2020): Vol 8, No 1, Maret 2020
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/voteteknika.v8i1.108080

Abstract

Program Studi Teknik Listrik (PSTL) ahli madya merupakan salah satu program studi di FT UNP yang memiliki tujuan menghasilkan lulusan sebagai tenaga kerja yang profesional dalam bidang teknik listrik sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Pada penelitian ini dapat peneliti temukan bahwa tujuan dari PSTL  tersebut belum terpenuhi  karena masih banyaknya lulusan yang sulit mendapatkan pekerjaan karena  tidak mendapatkan kompetensi khusus saat kuliah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan ex post facto menitik beratkan pada kausal komparatif dengan instrumen penyebaran kusioner tertutup yang dilakukan kepada lulusan PSTL yang sudah bekerja diindustri. Hasil penelitian yang peneliti dapatkan adalah  semua mata kuliah yang ada di program Ahli Madya Teknik saat ini  sudah memenuhi kebutuhan industri berdasarkan  penyebaran  angket dan acuan pada  level Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Akan tetapi, kompetensi yang ada di kurikulum  PSTL belum terlaksana dengan baik sehingga lulusan sulit dapat pekerjaan.Kata kunci : kurikulum, mata kuliah. The Associate Degree Study Program of Electrical Engineering (PSTL) is a department at FT UNP whose aim is to produce graduates as professional workers in the electrical engineering field in accordance with the needs of the industrial world. In this study, researchers can find that the objectives of the PSTL have not been fulfilled because there are still many graduates who find it difficult to get a job because they do not get special competencies while in college. This study uses a descriptive qualitative method with an ex post facto approach focusing on comparative causal with closed questionnaire dissemination conducted to PSTL graduates who have worked in industry. The research results obtained by researchers are that all courses in the Associate Expert program currently meet industry needs based on the distribution of questionnaires and references at the IQF level. However, the existing competencies in the PSTL curriculum have not been implemented well so that graduates find it difficult to get a job.Keywords: curriculum, courses. 
Prototipe Robot Pembersih Lantai Berbasis Mikrokontroller dengan Sensor Ultrasonik Milfiga Septa Yoski; Riki Mukhaiyar
Jurnal Teknik Elektro Indonesia Vol 1 No 2 (2020): JTEIN: Jurnal Teknik Elektro Indonesia
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jtein.v1i2.67

Abstract

Banyaknya aktivitas diluar rumah membuat seseorang melupakan aktivitas sehari – harinya di dalam rumah, diantaranya membersihkan rumah. Perkembangan ilmu teknologi modern dan otomatisasi perangkat elektronik saat ini membuat pekerjaan menjadi lebih mudah. Diantaranya dalam kegiatan memberishkan rumah, maka dari itu dibuatlah sebuah alat prototipe robot pembersih lantai berbasis mikrokontroller dengan sensor ultrasonik. Dimana robot dapat membersihkan dan mengepel lantai rumah dengan waktu yang telah ditentukan, serta robot ini dapat mengetahui halangan yang terdapat pada jalur yang akan dilalui oleh robot tersebut. Alat ini terdapat arduino uno dan arduino nano berfungsi sebagai pusat kontrolnya, RTC(Real Time Clock), dimana untuk mengatur jadwal robot bekerja sesuai jadwal yang telah ditentukan, motor DC berfungsi sebagai roda robot tersebut, pompa DC berfungsi untuk menumpahkan cairan pembersih lantai, 2 motor DC yang berfungsi untuk mengepel lantai tersebut, dan FAN yang berfungsi untuk mengeringkan lantai serta terdapat sensor ultrasonik untuk mendeteksi adanya halangan yang terdapat pada jalur yang dilalui oleh robot. Dari pengujian yang telah dilakukan alat bekerja baik dan sesuai yang telah direncanakan.
Berbagi Ilmu dengan Guru-Guru SMKN-1 Pariaman Melalui Trainer Otomasi Industri Sorting Machine Riki Mukhaiyar; Fivia Eliza; Herlin Setiawa; Dedi Irfan; Nevi Faradian
Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 21, No 3 (2021): Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/sb.01880

Abstract

Sebagai salah satu sekolah menengah kejuruan unggulan di Sumatera Barat, SMKN 1 Pariaman diberikan kepercayaan untuk memiliki jurusan Teknik Otomasi Industri. Jurusan ini ada dengan tujuan untuk menyiapkan lulusan sekolah menengah siap kerja di bidang otomasi industri. Artinya bahwa lulusan sekolah ini diharuskan bisa mengikuti pola proses kerja yang dilaksanakan di industri-industri. Tetapi, sekolah memiliki keterbatasan dalam menyelaraskan aktivitas motorik anak didik dengan aktivitas real yang ada di industri karena kurangnya peralatan atau trainer yang relavan dengan industri. Menyingkapi hal ini, melalui program pengabdian kepada masyarakat UNP, tim dosen Fakultas Teknik UNP telah menyiapkan sebuah trainer mini industri dengan konsep Sorting Machine. Khusus untuk trainer ini, penyortiran barang yang dilakukan adalah terhadap barang-barang yang memiliki unsur logam. Jadi, apabila kita menyediakan berbagai jenis barang, dimana salah satunya adalah logam, maka trainer akan menyortir barang logam dan membiarkan barang non-logam berlalu di atas conveyor beltnya. Trainer yang memiliki proses industri seperti ini tentunya akan berguna bagi guru dan siswa SMK karena mampu mengilustrasikan salah satu aktivitas yang akan ditemui di industri. Oleh karena itulah, dengan membekali para guru di jurusan Teknik Otomasi Industri SMKN 1 Pariaman melalui kegiatan PKM UNP ini, diharapkan para guru mampu menggunakan trainer sebagai media pembelajaran di kelas yang mereka ampu nantinya.
Pengembangan Multimedia Interaktif pada Mata Pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Muhammadiyah 1 Padang Abdul Arif; Riki Mukhaiyar
JTEV (Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional) Vol 6, No 1 (2020): JTEV (Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.146 KB) | DOI: 10.24036/jtev.v6i1.107717

Abstract

Penelitian ini bertujuan menghasilkan multimedia pembelajaran interaktif  yang valid dan praktis pada mata pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika kelas X TITL di SMK Muhammadiyah 1 Padang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan  model pengembangan 4D. Multimedia interaktif yang dikembangkan divalidasi oleh 3 orang validator. Multimedia interaktif diuji cobakan secara terbatas pada kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Muhammadiyah 1 Padang. Berdasarkan hasil penelitian, pengujian validitas multimedia interaktif diperoleh nilai rata-rata sebesar 0,85% dengan kategori valid. Hasil uji pratikalitas guru diperoleh sebesar 91,6% dengan kategori multimedia yaitu sangat praktis dan hasil uji pratikalitas oleh siswa sebesar 81,1% dengan kategori multimedia praktis. Dengan demikian penelitian ini telah menghasilkan multimedia interaktif yang valid dan praktis pada mata pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika pada Kompetensi Dasar menganalisis sifat elemen aktif dan pasif pada rangkaian listrik arus searah kelas X TITL di SMK Muhammadiyah 1 Padang.
Studi Kelayakan Penginputan Keilmuan Image Processing pada Kurikulum Prodi Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Padang Arinda Frismelly; Riki Mukhaiyar
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Teknik Elektro
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The existence of technological development requires a curriculum to adjust to technological developments that occur. The need for curriculum development in order to meet human needs and improve student competence in facing existing technological developments. To produce competent students in the field of Electrical Engineering Education, a good curriculum is needed. To get a good curriculum evaluation or enrichment must always be done. Curriculum enrichment can be done one of them by inputting a course that is image processing. Image processing subject is one of the engineering courses at Non-LPTK University. Where the composition of courses at the University of LPTK includes general courses, engineering courses, and professional expertise courses. Thus, image processing courses can be assimilated into the UNP Electrical Engineering Education curriculum. The results show that image processing courses can be assimilated into the PSPTE FT UNP curriculum with learning outcomes that are in accordance with the characteristics of the PSPTE FT UNP curriculum that students are expected to be able to understand and explain the basic concepts of the image processing course.