Claim Missing Document
Check
Articles

Sistem Tracking Cahaya Matahari pada Photovoltaic Dwiprima Elvanny Myori; Riki Mukhaiyar; Erna Fitri
invotek Vol 19 No 1 (2019): INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional, dan Teknologi
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1172.254 KB) | DOI: 10.24036/invotek.v19i1.548

Abstract

Umumnya solar cell yang dipasang hanya menghadap satu arah tertentu saja. Gerak semu harian matahari menyebabkan perubahan posisi matahari dari timur ke barat setiap harinya. Perubahan posisi matahari tersebut membuat modul solar cell tidak selalu mendapatkan intensitas cahaya matahari yang maksimal sepanjang hari. Salah satu cara yang dapat dilakukan supaya solar cell mendapatkan intensitas cahaya matahari yang maksimal sepanjang hari adalah dengan menempatkan modul solar cell tegak lurus mengikuti cahaya matahari. Hal tersebut yang melatarbelakangi pembuatan alat tracking cahaya matahari menggunakan komponen Light Dependent Resistor (LDR) sebagai sensor dan motor linear aktuator parabola sebagai penggerak posisi modul solar cell. Cahaya matahari yang mengenai sensor LDR membuat resistansinya berubah sehingga mempengaruhi nilai tegangan yang akan diinformasikan ke analog input mikrokontroller. Mikrokontroller mengolah informasi yang diterima dari sensor LDR dan memberi perintah untuk menggerakkan linear aktuator yang mana akan menggerakkan posisi permukaan modul solar cell dengan dua arah yaitu mengikuti orientasi gerak semu harian matahari dari arah timur ke arah barat. Pada arah timur dan barat masing-masing terdapat sebuah limit switch. Ketika malam hari modul solar cell ini akan kembali bergerak menghadap ke arah Timur dan akan berhenti ketika limit switch Timur aktif. Alat tracking cahaya matahari ini telah dilakukan uji coba. Alat ini telah dapat mengikuti pergerakan matahari dari timur ke barat dengan daya keluaran solar cell dari 8,71 watt mampu ditingkatkan menjadi 12,46 watt dengan konsumsi daya motor sebesar 2,08 watt.
Konsep Penginjeksian Mata Kuliah Baru Pada Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Nadia Utari; Riki Mukhaiyar
invotek Vol 20 No 1 (2020): INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.894 KB) | DOI: 10.24036/invotek.v20i1.761

Abstract

Higher education must adapt to the advencement of Science and Technology, one of the ways that Universities can do by implementing curriculum enhancement. Curriculum enhancement can be done by adding new courses. Subjects that are in line with current developments are Image Processing courses. Image Processing is a course in Electrical Engineering that discusses data processing and analyzing data in the form of images to be used as important information as referred. The usage of Image Processing courses is found in daily life, for example on smartphones, parking systems, medical, television and many others that utilize image processing subjects. The characteristics of this study compare two different groups, namely comparing the curriculum of the University of LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) and the curriculum of the University of Non-LPTK to look for curriculum characteristics in covering different subjects with the characteristics of vocational education, but in accordance with the characteristics of vocational education in considering eye input lectures that are aligned with digital characteristics in the field of vocational education studies. The suitability of the characteristics of the Image Processing course with the characteristics of the LPTK curriculum results in a Semester Learning Plan for Image Processing courses to be applied to the Electrical Engineering Vocational Education study program at State University Of Padang.
Concept of curriculum evaluation in Education Program of Electrical Engineering using AUN-QA as benchmarking Vice Pramutia Dolly; Riki Mukhaiyar
Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan Vol 3 No 1 (2020): Special Issue ICTVET 2019
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.695 KB) | DOI: 10.24036/jptk.v3i1.3123

Abstract

Qualified graduates is supported by an efficient process of education, improvement of competence on an ongoing basis, and appropriate curriculum. The curriculum becomes an important part in education. Each educational institution graduates expect superior quality, good morals, knowledge and competence of skilled labor. Quality of qualified graduates will increase the demand of stakeholders to recruit workers in the industry related. It is necessary to implement a quality program in an effort to provide the best service for educational activities. This study discusses the program carried out by educational and vocational study program in electrical engineering (EEVE) achieve the goal to do assessment by AUN-QA (ASEAN University Network-Quality Assurance) in evaluating the curriculum. AUN-QA aims to conduct quality assurance of courses that a member of AUN, as well as guiding and guide the university to improve and maintain the quality of the university. Researchers use qualitative research using the comparative method of ex-postfacto with the kind of correlational study. The study was conducted with data collection, such as observation, interviews, field observation and documentation study. This research resulted in the development of curriculum in vocational and educational courses in electrical engineering (EEVE), in terms of meeting the basic needs for qualified graduates, competent and professional in accordance with the standards of the AUN-QA. Through this research is expected to be a pattern for other courses to evaluate the curriculum for graduates scored an excellent, competent and qualified
ALTERNATIVE CONCEPTS TO IDENTIFY THE CHARACTERISTICS OF VOCATIONAL TECHNOLOGY EDUCATION CURRICULUM Nadia Utari; Riki Mukhaiyar
Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan Vol 3 No 1 (2020): Special Issue ICTVET 2019
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.29 KB) | DOI: 10.24036/jptk.v3i1.4323

Abstract

Higher education is expected to produce excellent graduates to meet the needs of educated and skilled personnel in the era of industry 4.0. One way of higher education to adjust the development of Science and Technology in the era of industry 4.0 is by enriching the curriculum. Curriculum enrichment can be done by adding a new course, the Image Processing course. Image Processing is a course in Electrical Engineering which discusses data processing and analyze data in the form of images to be used as important information as requested. Image processing courses are widely used in daily life, implementation of image processing courses are found in smartphones, parking systems, medical, television and many others that utilize image processing subjects. The characteristics of this study compared two different groups: the Non-LPTK University (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan/ Educaitonal Institutions of Educatinal Staff) with the LPTK University to looking for characteristics in covering different subjects with the characteristics of vocational education, but it is related to the characteristics of vocational education in considering matching subjects with digital characteristics in the field of vocational education studies. Curriculum enrichment aims to improve the quality of higher education learning which leads to improve the quality of graduates. The researcher used a qualitative research with a comparative method ex post facto. This research is expected to be a pattern for other universities in applying curriculum enrichment methods.
Kebutuhan Kompetensi Keahlian Bagi Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Padang Era Santika; Riki Mukhaiyar
Voteteknika (Vocational Teknik Elektronika dan Informatika) Vol 8, No 1 (2020): Vol 8, No 1, Maret 2020
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/voteteknika.v8i1.108007

Abstract

Program Studi Pendidikan Teknik Elektro (PSPTE) merupakan sebuah program studi di FT UNP yang memiliki tujuan menghasilkan lulusan yang berkompetensi dan siap kerja di bidang industri dan keguruan. Pada penelitian dapat peneliti temukan bahwa tujuan dari PSPTE tersebut belum terpenuhi karena masih banyaknya lulusan yang sulit mendapatkan pekerjaan disebabkan kompetensi yang ada belum terpenuhi saat kuliah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan instrumen wawancara terstruktur yang dilakukan kepada lulusan PSPTE, Guru SMK, dan Mahasiswa PSPTE. Hasil penelitian yang peneliti dapatkan adalah (1) Kebutuhan kompetensi mahasiswa PSPTE FT UNP yang masih kurang tercukupi jika dilihat dari keterampilan yang di pedomani dari mata kuliah keahlian, (2) Kebutuhan kompetensi lulusan/alumni yang tidak terpenuhi dapat dilihat langsung dari pendapat alumni yang bekerja di industri  yang menyatakan bahwa saat memasuki dunia industry, banyak kendala yang dihadapi oleh lulusan PSPTE karena ilmu yang dimiliki terbilang rendah menurut kebutuhan industri, (3) Kebutuhan kompetensi guru SMK yang menyatakan kebutuhan dunia pendidik belum terpenuhi oleh pihak kampus yang dapat dilihat langsung dari mahasiswa PLK (Praktek Lapangan Pendidikan) yang pengetahuan mahasiswanya setara dengan siswa SMK serta kemampuan penguasaan kelas yang belum sesuai dengan karakter seorang pengajar. Seharusnya pihak kampus melakukan perubahan-perubahan dan pembaruan kurikulum yang ada di UNP. Hal ini dilakukan supaya masalah kebutuhan kompetensi yang belum tercukupi bisa di atasi serta tidak tertinggal dengan kampus lain saat memasuki dunia kerja nantinya.Kata kunci : Electrical Engineering Education Study Program, competencies, curriculum and courses. The Electrical Engineering Education Study Program (PSPTE) is a major at FT UNP which has the aim of producing graduates who are competent and ready to work in industry and teacher training. In the research, the researchers found that the objectives of the PSPTE have not been fulfilled because there are still many graduates who find it difficult to get a job due to the existing competencies that have not been fulfilled in college. This study uses a descriptive qualitative method with structured interview instruments conducted for PSPTE graduates, Vocational Teachers, and PSPTE Students. The results of the research that the researchers got were (1) The competency needs of PSPTE FT UNP students were still insufficient if viewed from the skills trained in the subject of expertise, (2) The needs of graduate / alumni competencies that were not met can be seen directly from the opinions of alumni who work in the industry which states that when entering the industry we as PSPTE graduates have many obstacles because our knowledge is relatively low according to industry needs, (3) The needs of vocational teacher competencies that state the needs of the educator world have not been met by the campus which can be seen directly from students PLK (Educational Field Practice) whose student knowledge is equivalent to vocational students as well as class mastery abilities that are not in accordance with the character of a teacher. The campus should have made changes and updates to the curriculum at UNP. This is done so that the problem of insufficient competency needs can be overcome and we will not be left behind by other campuses when entering the workforce later.Keywords: Electrical Engineering Education Study Program, competencies, curriculum and courses.
Monitoring Daya Listrik Secara Real Time Deni Adi Putra; Riki Mukhaiyar
Voteteknika (Vocational Teknik Elektronika dan Informatika) Vol 8, No 2 (2020): Vol. 8 No. 2 Juni 2020
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/voteteknika.v8i2.109138

Abstract

Penggunaan daya listrik selama ini hanya dapat dilihat melalui alat ukur kWh meter yang didistribusikan oleh PLN. Penggunaan kWh meter tidak memberikan informasi tentang berapa besar daya listrik yang digunakan secara real time. Oleh karena itu, diperlukan alat yang dapat memperlihatkan penggunaan daya listrik secara real time, sehingga memudahkan pengguna untuk memantau pemakaian listrik. Tujuan penelitian adalah me-monitoring serta proteksi pada beban listrik menggunakan Arduino Mega 2560 serta android secara real time. Dimana masing-masing ruangan arus dan tegangan dapat dilihat pemakaiannnya, dan dalam pembatasan daya yang dipakai oleh pengguna pada masing-masing ruangan sebesar 2 Ampere (440 Watt), jika melebihi dari batas pemakaian maka sistem akan secara otomatis akan mematikan stop kontak, dan untuk mengaktifkan kembali user dapat melakukan penekanan tombol pada aplikasi sehingga jalur listrik pada ruangan yang dimatikan tadi dapat aktif lagi jalur listriknya. Sistem monitoring dan proteksi pada daya listrik yang dibahas berupa perancangan Hardware dan Software. Untuk perangkat Hardware nya memerlukan rangkaian LCD, rangkaian stop kontak, rangkaian RTC, rangkaian Bluetooth, rangkaian sensor arus, rangkaian sensor tegangan. Perancangan software berupa perancangan Arduino IDE dan aplikasi Bylink.
Analisa Course Scoring dari Kurikulum Prodi Teknik Listrik Universitas Negeri Padang Meri Arnelis; Riki Mukhaiyar
Voteteknika (Vocational Teknik Elektronika dan Informatika) Vol 8, No 1 (2020): Vol 8, No 1, Maret 2020
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/voteteknika.v8i1.108080

Abstract

Program Studi Teknik Listrik (PSTL) ahli madya merupakan salah satu program studi di FT UNP yang memiliki tujuan menghasilkan lulusan sebagai tenaga kerja yang profesional dalam bidang teknik listrik sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Pada penelitian ini dapat peneliti temukan bahwa tujuan dari PSTL  tersebut belum terpenuhi  karena masih banyaknya lulusan yang sulit mendapatkan pekerjaan karena  tidak mendapatkan kompetensi khusus saat kuliah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan ex post facto menitik beratkan pada kausal komparatif dengan instrumen penyebaran kusioner tertutup yang dilakukan kepada lulusan PSTL yang sudah bekerja diindustri. Hasil penelitian yang peneliti dapatkan adalah  semua mata kuliah yang ada di program Ahli Madya Teknik saat ini  sudah memenuhi kebutuhan industri berdasarkan  penyebaran  angket dan acuan pada  level Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Akan tetapi, kompetensi yang ada di kurikulum  PSTL belum terlaksana dengan baik sehingga lulusan sulit dapat pekerjaan.Kata kunci : kurikulum, mata kuliah. The Associate Degree Study Program of Electrical Engineering (PSTL) is a department at FT UNP whose aim is to produce graduates as professional workers in the electrical engineering field in accordance with the needs of the industrial world. In this study, researchers can find that the objectives of the PSTL have not been fulfilled because there are still many graduates who find it difficult to get a job because they do not get special competencies while in college. This study uses a descriptive qualitative method with an ex post facto approach focusing on comparative causal with closed questionnaire dissemination conducted to PSTL graduates who have worked in industry. The research results obtained by researchers are that all courses in the Associate Expert program currently meet industry needs based on the distribution of questionnaires and references at the IQF level. However, the existing competencies in the PSTL curriculum have not been implemented well so that graduates find it difficult to get a job.Keywords: curriculum, courses. 
Pemantauan Flicker Tengangan Menggunakan Fast fourier transform (FFT) Rani Kurnia; Riki Mukhaiyar
Voteteknika (Vocational Teknik Elektronika dan Informatika) Vol 9, No 3 (2021): Vol. 9, No 3, September 2021
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/voteteknika.v9i3.112034

Abstract

Laju elektrifikasi Sumatera Barat 92,96%. Jumlah ini akan terus meningkat setiap tahun, dan dengan meningkatnya laju elektrifikasi di Sumatera Barat maka kualitas daya yang dibutuhkan akan meningkat. Di sisi lain, peningkatan kecepatan pengisian menyebabkan penurunan kualitas daya. Kualitas daya sistem tenaga dipengaruhi oleh gangguan. Dengan kata lain, sistem tenaga gagal, mengakibatkan kualitas daya yang buruk. Gangguan memanifestasikan dirinya dalam bentuk faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal termasuk petir dan pohon tumbang, dan faktor internal termasuk pemadaman listrik sementara, fluktuasi tegangan, transien tegangan dan arus, serta kedipan tegangan. Kami akan fokus pada gangguan flicker tegangan yang disebabkan oleh gangguan ini. Kedipan tegangan memiliki berbagai efek seperti kegagalan relai pelindung, fluktuasi tegangan yang dapat menyebabkan lampu berkedip terang dan redup. Tujuan dari proyek akhir ini adalah membuat alat yang mendeteksi adanya tegangan jitter dengan metode Fast Fourier Transform (FFT), sehingga Anda dapat mengamati getaran akibat gelombang FFT pada aplikasi Matlab.Kata kunci : Monitoring, Voltage Flicker, Fast Fourier Transform
Perancangan Sistem Otomasi Penggunaan Barcode Scanner Pada Trolley Berbasis Arduino Mega 2560 Shinta Mardhatillah Liusmar; Riki Mukhaiyar
Voteteknika (Vocational Teknik Elektronika dan Informatika) Vol 8, No 2 (2020): Vol. 8 No. 2 Juni 2020
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/voteteknika.v8i2.109161

Abstract

Supermarket adalah tempat penjualan berbagai macam jenis produk atau kebutuhan sehari-hari, dan tidak heran jika banyak konsumen yang memilih berbelanja di supermareket karena berbagai macam alasan salah satunya adalah kualitas produk, sistem pelayanan dan juga kenyamanan tempat berbelanja. Pada waktu-waktu tertentu para konsumen berbelanja secara bersamaan, contohnya pada saat awal bulan, yang mengakibatkan waktu untuk mengantri ke loket kasir yang terlalu panjang dan menyebabkan konsumen sangat lama menunggu. Pada tugas akhir ini tujuan yang akan dicapai adalah membuat barcode scanner trolley berbasis arduino mega 2560 yang mampu meminimalisasikan waktu untuk konsumen mengantri untuk tiba di loket kasir. Trolley dilengkapi dengan barcode scanner untuk mengidentifikasi spesifikasi prodek, LCD TFT touchscren yang berfungsi sebagai media tampilan nama barang, harga dan total berbelanja pada trolly, Printer thermal berfungsi sebagai media pencetakan dari total belanja yang dimasukkan kedalam trolley.
Studi Kebutuhan Kompetensi Tambahan Dan Penunjang Pada Kurikulum PSPTE Universitas Negeri Padang Jean Dwi Ritia Sari; Riki Mukhaiyar
Voteteknika (Vocational Teknik Elektronika dan Informatika) Vol 8, No 1 (2020): Vol 8, No 1, Maret 2020
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/voteteknika.v8i1.108008

Abstract

Kompetensi tambahan dan penunjang berguna sebagai kompetensi yang mendukung, mengembangkan, dan menambah kompetensi dasar/keahlian di bidang ilmu keelektroan. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang menegaskan bahwa kompetensi tambahan dan penunjang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja.Keterkaitan kurikulum terhadap kompetensi ini sangat intim. Kurikulum yang tidak berjalan lancar membuat lulusan vokasional teknik elektro menjadi gagap terhadap kompetensi tambahan dan penunjang ini.  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menggunakan instrumen penelitian wawancara terstruktur yang dilakukan kepada alumni, mahasiswa program studi pendidikan teknik elektro serta guru SMK. Dari hasil penelitian yang didapatkan (1) kebutuhan kompetensi bagi alumni kompetensi ini belum terlaksana dengan baik, masih banyak yang perlu dibenahi. Dalam menambah beberapa mata kuliah tambahan. (2) kebutuhan kompetensi bagi Mahasiswa  belum terpenuhi secara umum, banyak nya gangguan dari proses belajar dan pembelajaran yang membuat kompetensi ini belum terpenuhi secara umum. (3) kebutuhan kompetensi bagi guru SMK belum tercapai, dilihat dari beberapa mahasiswa yang PLK ( praktek lapangan kerja ) yang masih banyak gagap teknologi terhadap alat-alat listrik yang menggunakan tenologi tinggi dan kurang menguasai bahasa asing khususnya bahasa inggris. Dalam hal ini, kurikulum PSPTE dapat  mengevaluasi dan memperhatikan kebutuhan dari setiap aspek. Sehingga calon sarjana lebih fleksibel dalam bidang pekerjaan apapun.Kata kunci : curriculum, additional competencies, vocational education in electrical engineering. Additional and supporting competencies are useful as competencies that support, develop, and add to basic competencies / expertise in the field of electronics science. This research was conducted to obtain data that confirms that additional and supporting competencies are needed in the world of work. The relevance of the curriculum to these competencies is very intimate. A curriculum that did not run smoothly made vocational graduates of electrical engineering stutter about these additional and supporting competencies. This study uses a descriptive qualitative method that uses structured interview research instruments conducted for alumni, students of electrical engineering education courses and vocational teachers. From the research results obtained (1) the competency requirements for these competency alumni have not been implemented well, there are still many that need to be addressed. In adding some additional courses. (2) the competency needs of students have not been met in general, there are many disturbances from the learning and learning process that makes these competencies have not been generally met. (3) the competency requirements for vocational teachers have not been reached, as seen from a number of students with PLK (job training) who still have a lot of technology stuttering on electrical equipment that uses high tenology and lacks mastery of foreign languages, especially English. In this case, the PSPTE curriculum can evaluate and consider the needs of every aspect. So that prospective scholars are more flexible in any field of work.Keywords: curriculum, additional competencies, vocational education in electrical engineering.
Co-Authors Abdul Arif Adhitya Redza Marjan Adrian Adrian Agry Berlianda Putri Ahmad, Stevanni Amelia Al Chairi Al Hikmah Fajar Aldila, Suci Alfin Surya Ali Basrah Pulungan Ambiyar, Ambiyar Aria Kharisma Pesa Arieyansyah Arieyansyah Arinda Frismelly Asrul Huda Aswardi Aswardi Atikah Zulfianti Putri Atsila Shalsabila Auliyaa Azhari Bayu Febriansyah Cindy Yulia Rezki Dedi Irfan Deni Adi Putra Devira Frenza Dewi Nurhidayati Dina Salsa Fauzia Dwi Annisa Dwiprima Elvanny Myori Elfizon Elfizon Era Santika Erna Fitri Fadila Denta Sukma Fadillah Jamil Fadli Aldoni Farizky Adhitia Azhari Fikra Ihsanul Fahmi Firdaus Firdaus Firdaus Firdaus Fivia Eliza Ganefri . Goani Marind Habli Fauziman Hasan Maksum Herlin Setiawa Irfandi Gusman Irma Husnaini Jean Dwi Ritia Sari Jihan Alya Permata Mexda Kurniadi Ilham Luthfi Zakiral Ghalib Meri Arnelis Mhd. Raffi Gusman Milfiga Septa Yoski Muhamad Syukri Muskhir, Mukhlidi Mutiara Lovita Nabila Yulianda Putri Nadia Utari Nadia Utari Nadiatul Hasanah Nellitawati Nellitawati Neneng Elsovia Nevi Faradina Perdian Pramana Pesa, Aria Kharisma Ponimin Ponimin Puja Ramadani Rafindo Zulfikar Rahmat Fadil Raja Chairul Jannah Wydmann Rani Kurnia Redo Dwi Putra Rima Sartika Rizki Lailathul Isra Rizki Meliasari Rizky Fajar Ramadhan Robby Franiko Rose Sunky Salsabila Alnitri Arrahma Shinta Mardhatillah Liusmar Sri Wahyuni Stevanni Amelia Ahmad Suci Aldila Sukardi, Sukardi Syaiful Islami Taali Taali Tania Octavia Harahap Tipal Surya Muhammad Vice Pramutia Dolly Viona Permata Sari Eriska Yeka Hendriyani Yulia Efronia