S Suprihatin
Unknown Affiliation

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengaruh Proses Pemanasan Dengan Variasi Media Pendingin Terhadap Nilai Kekerasan Dan Struktur Mikro Pada Baja Karbon Sedang Dina Restia Ningrum; Ediman Ginting Suka; S Suprihatin
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v2i1.1255

Abstract

Telah dilakukan penelitian dengan variasi media pendingin terhadap nilai kekerasan dan struktur mikro pada baja pegas daun. Baja pegas daun dilakukan proses heat treatment pada temperatur 780oC selama 20 menit. Setelah baja langsung didinginkan secara cepat (quenching)dengan media pendinginan yang berbeda yaitu udara, air, air garam, dan oli. Sampel hasil proses heat treatmentdilakukan uji komposisi kimia, uji kekerasan, dan uji struktur mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian komposisi kimia, baja pegas daun termasuk baja karbon sedang (0,57567% C), setelah proses heat treatmenttidak mengalami perubahan komposisi. Ujikekerasan nilai rata-rata tertinggi pada sampel yang menggunakan quenching air garam 61.25 HRC, nilai terendah pada sampel quenching udara 22.94 HRC, untuk quenching air sebesar 59.45 HRC dan untuk quenching oli58.54 HRC. Hasil struktur mikro pada sampel quenching udara menghasilkan butir-butir ferit dan perlit kasar sedangkan pada sampel quenching air, air garam, dan oli menghasilkan butir-butir martensit dan austenite sisa halus.
INHIBISI KOROSI BAJA KARBON RENDAH C-Mn STEEL OLEH EKSTRAK DAUN TEH (Camellia sinensis) DALAM MEDIUM KOROSIF Marlina S Pakpahan; Ediman Ginting Suka; S Suprihatin
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v3i2.1306

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai inhibisi korosi baja karbon rendah C-Mn steel oleh ekstrak daun teh (Camellia sinensis) dalam medium korosif HCl dan NaCl dengan konsentrasi masing-masing 3%. Pengujian dilakukan dengan metode penurunan berat. Laju korosi diuji pada baja karbon rendah tanpa dan dengan inhibitor ekstrak daun teh selama 4 hari dengan konsentrasi 10%, 15%, dan 20%. Hasil penelitian menunjukkan semakin besar persentasi inhibitor ekstrak daun teh yang digunakan maka laju korosi akan semakin berkurang dan kemampuan menginhibisi korosi akan meningkat. Efisiensi korosi yang paling besar terjadi pada konsentrasi 20% baik untuk HCl maupun NaCl dengan efisiensi masing-masing adalah 66,03% dan 32,89%. Hasil karakterisasi X-Ray Diffraction (XRD) memperlihatkan bahwa fasa yang terbentuk adalah Fe murni. Karakterisasi Scanning Electron Microscopy (SEM) memperlihatkan cluster (gumpulan) tidak merata dan ukuran lebih kecil, lubang (hole), dan retakan (crack) juga lebih sedikit dengan inhibitor dibandingkan tanpa inhibitor ekstrak daun teh. Hasil karakterisasi Energy Dispersive Spectroscopy (EDS) pada sampel tanpa inhibitor didapatkan unsur Cl.
Pengaruh Konsentrasi Larutan Asam Klorida Tanpa dan dengan Inhibitor Kalium Kromat 0,2% Terhadap Laju Korosi Baja Api 5l Grade B Psl1 Elda Sefti Killeainda; Ediman Ginting Suka; S Suprihatin
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v3i1.1283

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh konsentrasi larutan asam klorida tanpa dan dengan inhibitor kalium kromat 0,2% terhadap laju korosi baja API 5L Grade B PSL1. Pengambilan data meliputi uji komposisi kimia, analisis laju korosi, analisis XRD (X-Ray Diffraction), analisis SEM (Scanning Electron Microscopy) dan EDS (Energy Dispersive Spectroscopy). Hasil uji komposisi kimia menunjukkan baja API 5L Grade B PSL1 merupakan baja paduan rendah (unsur paduan
Reversibilitas Reaksi Elektrokimia pada Elektroda Superkapasitor Zeolit Berbasis Silika Sekam Padi yang Dikalsinasi pada Suhu 450, 550, dan 650℃ Fatia Ulfah; S Suprihatin; Posman Manurung
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v5i1.1356

Abstract

Zeolite based silica rice husk has been prepared at temperature of 450, 550, and 650℃. This research was conducted to study the effect of calcination temperature in forming of crystalline phases and standard electron rate constant (k0). The zeolite K450 was formed quartz and bohmite phases, zeolite K550 and K650 was formed cristobalite, stishovite, gamma-alumina, and natrolite phases. Electrochemical reaction of zeolite K450, K550 and K650 are irreversible. Peak potential oxidation-reduction is between 240 mV and 390 mV. The higher value of calcination, the higher value of k0. The k0 value of zeolite K450, K550, K650 at scan rate of 1 V/s are 29,658 x 10-9; 36,398 x 10-9; 77,110 x 10-9 cm/s respectively. Natrolite phase of zeolite K550 and K650 have changed zeolite charge be netral. Based on these result, value k0 of zeolite K550 and K650 are going to be a reversible.
Sintesis Superkonduktor Bi-2223 tanpa Doping Pb (BSCCO-2223) dengan Kadar Ca = 2,10 pada Berbagai Suhu Sintering S Suprihatin; Ediman Ginting Suka; Yunita Subarwanti
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v2i1.1260

Abstract

Sintesis superkonduktor BSCCO-2223 tanpa doping Pb (BSCCO-2223) pada kadar Ca = 2,10 telah dilakukan dengan metode padatan. Sintesis dilakukan selama 10 jam pada suhu kalsinasi 800oC dan selama 20 jam pada suhu sintering yang bervariasi yaitu 840oC, 845oC, 850oC, dan 855oC. Variasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu sintering terhadap pembentukan fase bahan superkonduktor yang dilihat berdasarkan fraksi volume, impuritas, dan derajat orientasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suhu sintering dapat meningkatkan fraksi volume dan menurunkan impuritas. Fraksi volume BSCCO-2223 yang relatif tinggi adalah 80,43% pada suhu sintering 855oC. Sedangkan fraksi volume terendah adalah 73,22% pada suhu sintering 840oC. Derajat orientasi tertinggi adalah 67,80% pada suhu 855oC. Sedangkan derajat orientasi terendah adalah 56,69 % pada suhu 850oC. Berdasarkan hasil SEM diinformasikan bahwa semua sampel telah menunjukkan lapisan-lapisan yang tersusun searah (terorientasi) dengan ruang kosong antara lempengan (void) relatif kecil.
Pengaruh Luas Permukaan Spesifik terhadap Kapasitansi Spesifik Elektrode Zeolit Akibat Variasi Suhu Kalsinasi R Rosalina; S Suprihatin; Pulung Karo Karo
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v5i1.1357

Abstract

The effect of specific surface area to the specific capacitance of electrode zeolite with variation of calcintion temperatures. This study describes the potential of zeolite as a supercapacitor electrode which aims to determine the effect of surface area on the specific capacitance of the zeolite. Zeolites was synthesized from a mixture of silica based rice husk and alumina using sol gel methode and was calcined at 150, 250, 350, 450, 550, and 650oC. The XRD result showed already formed alumina and silica phases for each calcinations temperature and the temperature of 350oC has formed gmelinite phase which marks have been formed zeolite. The specific capacitance increase in the specific surface area at 90.69 - 150.01 m2/g, and occurred saturation of specific capacitance at a specific surface area of 150.01 m2/g. The highest of specific capacitance is at specific surface area of 150.01 m2/g is equal to 8.13x10-3 F/g obtained from zeolites with calcination temperature of 650oC. Based on this value, the zeolite can be used as a supercapacitor electrode material.
Pengaruh Variasi Volume Terak (Slag) dan Abu Sekam Padi Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Komposit Semen-Terak (Slag)-Abu Sekam Padi Iwan M Ridwan; Pulung Karo Karo; S Suprihatin
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v2i2.1273

Abstract

Telah dilakukan pembuatan komposit konstruksi dari agregat limbah terak dan abu sekam padi. Perbandingan antara semen : terak (slag) : abu sekam padi yang dilakukan yaitu 1:2:3, 1:2:4, 1:2:5, 1:3:3, 1:3:4 dan 1:3:5. Pengujian dilakukan ketika sampel telah berumur 28 hari. Berdasarkan hasil pengujian, sampel 1:2:3 memiliki karakteristik yang lebih baik dibandingkan sampel lain. Sampel 1:2:3 memiliki bulk density (kerapatan) 0,950 gram/cm3, porositas 21,81%, nilai kuat tekan 55,17 kg/cm2 dan sifat penyerapan suara yang efisien pada frekuensi di bawah 1000 Hz. Berdasarkan uji kuat tekan sampel yang dihasilkan memiliki mutu yang setara dengan batako tipe III dan IV berdasarkan SNI 03-0348-1989 Selain itu berdasarkan uji kuat redam suara sampel yang dihasilakn memenuhi syarat minimum sebagai bahan peredam (0,15) sesuai dengan ISO 11654.
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SIRSAK SEBAGAI INHIBITOR PADA BAJA KARBON API 5L DALAM LARUTAN NaCl 3% Apriyanto Supriyo Giri; Ediman Ginting; S Suprihatin
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v5i1.1358

Abstract

The effectiveness of soursop leaves extract as inhibitor on carbon steel API 5L in NaCl 3% had been researched. Carbon steel API 5L submersion used NaCl 3% had been done for 144 hours with various concentrations of soursop leaves extract inhibitor adding 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, and 35%. The research of corrosion rate was done by weight loss and electrochemistry methods. The result showed that the higher percentage of soursop leaves extract inhibitor used, the corrosion rate will decrease and capability of inhibit corrosion will increase. The greatest effectiveness of corrosion occurred at concentration of 35% in NaCl 3% and the effectiveness is 86,16%. The X-Ray Diffraction (XRD) characterization result showed that the phase formed is pure Fe. Scanning Electron Microscopy (SEM) characterization showed uneven clusters and smaller size, fewer holes and cracks too with soursop leaves extract inhibitor 35% than soursop leaves extract inhibitor 0%. Energy Dispersive Spectroscopy (EDS) characterization on sample with inhibitor 0% obtained Cl element.
Pengaruh Batu Apung Sebagai Bahan Abrasif Terhadap Karakteristik Komposit Rianita Nurhasanah; Pulung Karo Karo; S Suprihatin
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v2i1.1263

Abstract

Telah dilakukan penelitian pembuatan komposit berbasis batu apung, pasir sungai, dan resin epoksi. Dari hasil pengukurandiperoleh hasil terbaik pada komposisi 30 gram batu apung, 70 gram pasir sungai, dan 25 gram resin epoksi(30:70) dengan densitas 1,989 g/cm3, porositas 2,243%, dan kuat tekan 23,892 MPa.Hal ini menunjukkan penambahan batu apung sangat berpengaruh terhadap nilai densitas,porositas, dan kuat tekan dari material yang dihasilkan. Semakin meningkat penambahan batu apung, maka nilai densitas cenderung menurun, sedangkan nilai porositasnya semakin meningkat.
Pembentukan Fase Bahan Superkonduktor Bi-2223 dengan Doping Pb (BPSCCO-2223) pada Kadar Ca = 2,10 dengan Variasi Suhu Sintering S Suprihatin; Ediman Ginting Suka; Febri Reviana
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v2i1.1258

Abstract

Sintesis superkonduktor BSCCO-2223 dengan doping Pb (BPSCCO-2223) pada kadar Ca = 2,10 telah dilakukan dengan metode padatan. Sintesis dilakukan selama 10 jam pada suhu kalsinasi 800oC dan selama 20 jam pada suhu sintering yang bervariasi yaitu 840oC, 845oC, 850oC, dan 855oC. Variasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu sintering terhadap pembentukan fase bahan superkonduktor yang dilihat berdasarkan fraksi volume, impuritas, dan derajat orientasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suhu sintering dapat meningkatkan fraksi volume dan menurunkan impuritas. Fraksi volume BPSCCO-2223 yang relatif tinggi adalah 86,80% pada suhu sintering 855oC. Sedangkan fraksi volume terendah adalah 76,88% pada suhu sintering 840oC. Derajat orientasi tertinggi adalah 47,87% pada suhu 850oC. Sedangkan derajat orientasi terendah adalah 37,28% pada suhu 845oC. Berdasarkan hasil SEM diinformasikan bahwa semua sampel telah menunjukkan lapisan-lapisan yang tersusun searah (terorientasi) dengan ruang kosong antara lempengan (void) relatif kecil.