Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Psychological Impacts of Students on Online Learning During the Pandemic COVID-19 Andi Wahyu Irawan; Dwisona Dwisona; Mardi Lestari
KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal) Vol 7, No 1 (2020): KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.46 KB) | DOI: 10.24042/kons.v7i1.6389

Abstract

The Indonesian government formally enforces rules of study, worship, and work from home from March 16, 2020. Minimizing and limiting meetings involving physical contact is an effort to reduce the spread of the COVID-19 virus. These conditions have implications for the effectiveness of the learning process in higher education. The purpose of this study was to identify the impact of student psychology on online learning during the COVID-19 pandemic. The research method uses a qualitative research type of phenomenology. The research subjects were 30 students of Mulawarman University who were interviewed via telephone. The research findings show that (1) students have started to get bored with online learning after the first two weeks of learning from home, (2) considerable anxiety on research subjects whose parents have low income, because they have to buy quotas to be able to participate in online learning, ( 3) mood or mood changes occur due to too many assignments and are considered ineffective by students. Suggestions and recommendations from this research are the need for severe efforts in assisting the psychological well-being of students through the involvement of counselors and psychologists.
INTEGRASI PEMIKIRAN ARUNG BILA DALAM BIMBINGAN KONSELING MULTIBUDAYA (KAJIAN HERMENEUTIKA GADAMERIAN) Aswar Aswar; Andi Wahyu Irawan; Rury Muslifar
Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam Vol 17, No 2 (2020): Desember
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/hisbah.2020.172-06

Abstract

Penelitian sebelumnya memilih ragam nilai budaya yang diadopsi dalam bimbingan konseling. Penelitian ini juga meningkatkan kekayaan budaya Indonesia yang masih perlu dieksplorasi dalam mengembangkan khasanah keilmuan. Atas dasar itu pula, diperlukan penelitian yang progresif dalam meng-konstruksi budaya menjadi keilmuan bimbingan konseling. Tujuan penelitian ini untuk mengintegrasi integrasikan Arung Bila dalam bimbingan konseling multibudaya. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif germamerian hermeneutika. Teks yang dianalisis adalah percobaan Arung Bilang. Hasil penelitian yang membuktikan adanya hakekat manusia, pribadi sehat, pribadi bermasalah, dan kriteria konselor multibudaya dalam perdebatan Arung Bila. Hakekat manusia yaitu (1) manusia pada dasarnya memiliki kemampuan adaptif struktur,mappasinrupa (ibarat / menyerupakan), artinya mampu beranalogi, berlogika, dan berpikir rasional, dan (4) manusia yang memiliki kemampuan dalam membedakan = mappasitinaja / memantaskan sesuatu. Pribadi sehat yaitu kejujuran, perkataan benar-benar ketetapan, rasa malu dikembalikan keteguhan, dan akal sehat kemurahan hati. Pribadi bermasalah yaitu mencoba semena-mena, pembohong, serakah, dan pemarah. Kriteria konselor multibudaya yaitu paham adat, cendikiawan, tegas, bertakwa, paham rapang (analogi), dan paham kode etik / aturan. Sebagai saran, diperlukan penelitian lanjutan dengan menemukan yang ada dalam menemukan aspek yang diperkirakan, seperti prosedur persetujuan, hubungan konselor dan konseli, atau pengubahan tingkah laku. 
KARAKTER IDEAL KONSELI DALAM PRAKTEK KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA Rury Muslifar; Andi Wahyu Irawan
Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jbkb.v2i1.1470

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kearifan lokal desa Melan yang akan dijadikan sebagai indikator dalam menentukan karakter ideal konseli atau siswa. Praktek kearifan lokal masyarakat desa Melan dalam mempertahankan dan melestarikan hutan ditengah maraknya perkebunan sawit dan tambang merupakan sesuatu yang menarik untuk diteliti jika dibandingkan dengan daerah disekitarnya yang kondisi hutannya sudah memprihatinkan. Sebagai kandidat kampung iklim plus di Kalimantan Timur, desa Melan memiliki praktek kearifan lokal yang perlu untuk didentifikasi dan diadopsi dalam pendidikan sebagai upaya solutif terhadap dampak negatif perkembangan teknologi. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif etnografi. Hasil penelitian menunjukkan pribadi ideal konseli dalam praktek kearifan lokal desa Melan yaitu (1) pribadi yang setiakawan, (2) memiliki keyakinan pada tuhan, ruh, manusia dan alam, dan (3) kebiasaan hidup sederhana. Saran dari penelitian ini diharapkan dijadikan sebagai rekomendasi dalam merancang indikator pribadi ideal konseli atau siswa di desa Melan hingga skala tingkat Kecamatan Long Mesangat.
Female Spellcasters: Mandar Women Existence in Mantra Zuhriah; Andi Wahyu Irawan
Salasika Vol 3 No 2 (2020): Salasika (Indonesian Journal of Gender, Women, Child, and Social Inclusion's Stud
Publisher : Asosiasi Pusat Studi Wanita/Gender & Anak Indonesia (ASWGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2379.947 KB) | DOI: 10.36625/sj.v3i2.72

Abstract

Mantra is a series of words in the form of chanting prayers and hopes containing supernatural powers used to achieve certain goals. It is considered a part of the literary work of culture and presents in various aspects of life. In Mandar, mantras are often said by spellcasters. This study tried to narrate the role of women who cast a spell (positive) in preserving the ritual traditions of religion and culture in their daily lives and their existence as spellcasters. The research adopted the ethnography method. Data were obtained through interviews, discussions, observation, participation, and documentation in the form of notes, amulets, ancient manuscripts, photographs, and some other supporting data. The research was conducted in Polewali Mandar, WestSulawesi, where many women are part of society who are still chanting spells both orally and in writing. The results showed that mantras preserve their existence as they are passed down from generation to generation to formulate the future identity of the Mandar tribe.
Motivasi menjadi Guru Bimbingan dan Konseling (Studi Fenomenologi Terhadap Fresh Graduate) Andi Wahyu Irawan; Aswar Aswar
Konseling Edukasi : Journal Of Guidance and Counseling Vol 4, No 1 (2020): Konseling Edukasi: Journal Of Guidance and Counseling
Publisher : IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/konseling.v4i1.7321

Abstract

Motivation to become a Guidance and Counseling Teacher (Phenomenology Study of Fresh Graduates): This study aims to find out the value of being a counseling guidance teacher at Senior High School in the city of Samarinda. The study used a qualitative approach with a phenomenological method. The research subjects were selected using purposive sampling in the criteria of fresh graduate and served as honorary teacher no more than one year, no more than 25 years old, and worked in a high school in the city of Samarinda. Data collected techniques were in-depth interviews and analyzed using Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) techniques. The analysis technique sought to find meaning themes to become counseling guidance teachers. The results show three main themes, those are counseling guidance teachers interpreted as: 1) a soul calling; 2) to enjoy comfort; and 3) as a part-time job. The sub-theme of: 1) the soul calling is not profit oriented, realizing the future of students, and religious beliefs. The sub-theme of: 2) enjoy comfort that is a sense of comfort when students are helped, enjoy being parents for students, and to get life lessons. The sub-theme of: 3) part-time job is waiting to become civil servants and not easily laid off. Suggestion from this study are excepted to be a reference in helping counseling teachers in the process of valuing their work throught positive environmental conditioning to increase their productivity at work. Key Word: Fresh, Graduate, Work,  Guidance, and Teacher
Karakter Ideal dalam Pappaseng Bugis : Implikasi Bagi Layanan Bimbingan Konseling Fitriana Fitriana; Andi Wahyu Irawan; Burhanuddin Burhanuddin
Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Mimbar
Publisher : Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/mimbar.v7i1.614

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter ideal konseli dalam pappaseng Bugis dan implikasinya bagi layanan bimbingan konseling. Pappaseng Bugis dinilai memiliki nilai-nilai arif yang menjadi indikator karakter ideal manusia. Konseli atau siswa sebagai sasaran layanan dalam bimbingan konseling, merupakan pribadi yang membutuhkan bantuan dari konselor sekolah (guru bimbingan konseling). Atas dasar itu, maka perlu indikator dalam menilai karakter ideal konseli. Metode penelitian kualitatif hermeneutika Gadamerian digunakan untuk menelusuri pappaseng Bugis. Teks pappaseng Bugis dianalisis dengan menggunakan pendekatan khas hermeneutika Gadamerian. Hasil peneiltian menunjukkan bahwa Nilai-nilai dalam pappaseng Bugis yang menjadi indikator pribadi ideal adalah adalah Siri dan Pesse ( Harga Diri dan Empaty), Awaraningeng (Keberaniaan), Reso (Etos kerja), Alempureng (Kejujuran), Getteng (Keteguhan), Solidaritas, Teppe’ ri Dewataeatausara’ (Kepercayaan terhadap Tuhan), Abulo Sibatang (Persatuan), dan Appasitinajang (Keselarasan). Karakter ideal tersebut berimplikasi terhadap karakter ideal konseli dalam layanan bimbingan konseling, sebagaimana pandangan bahwa konseli juga adalah manusia. Nilai tersebut bisa menjadi pertimbangan dan rekomendasi dalam pelaksanaan konseling lintas budaya.
Makna Menjadi Guru Bimbingan Konseling (Studi Fenomenologi Terhadap Fresh Graduate) Andi Wahyu Irawan; Aswar
JKI (Jurnal Konseling Indonesia) Vol. 5 No. 2 (2020): Jurnal Konseling Indonesia
Publisher : Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.039 KB) | DOI: 10.21067/jki.v5i2.4368

Abstract

The research subjects were selected using purposive sampling in the criteria of fresh graduate and served as honorary teacher no more than one year, no more than 25 years old, and worked in a high school in the city of Samarinda. Data collected techniques were in-depth interviews and analyzed using Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) techniques. The analysis technique sought to find meaning themes to become counseling guidance teachers. The results show three main themes, those are counseling guidance teachers interpreted as: 1) a soul calling; 2) to enjoy comfort; and 3) as a part-time job. The sub-theme of: 1) the soul calling is not profit oriented, realizing the future of students, and religious beliefs. The sub-theme of: 2) enjoy comfort that is a sense of comfort when students are helped, enjoy being parents for students, and to get life lessons. The sub-theme of: 3) part-time job is waiting to become civil servants and not easily laid off. Suggestion from this study are excepted to be a reference in helping counseling teachers in the process of valuing their work throught positive environmental conditioning to increase their productivity at work.
EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK KONTRAK PERILAKU UNTUK MENGURANGI PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE DI RUMAH (Studi Eksperimen Kuasi Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 15 Palu) Mardi Lestari; Nurul Fitriah Aras; Nur Fauziah; Andi Wahyu Irawan; Muhammad Junaedi Mahyuddin
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 6, No 2 (2021): RISTEKDIK : JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - JULI-DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2021.v6i2.202-212

Abstract

Permasalahan utama penelitian ini adalah kebiasaan bermain game online oleh siswa di rumah. Tujuan utama penelitian ini adalah menjelaskan efektivitas layanan konseling kelompok kontrak perilaku untuk mengurangi perilaku bermain game online di rumah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan model One Grup Pretest-Posttes Design. Sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sebanyak 6 orang siswa SMP Negeri 15 Palu. Data hasil angket analisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan inferensial berdasarkan rumus Wilcoxon sign rank test. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa  perilaku bermain game online di rumah sebelum mengikuti layanan konseling kelompok kontrak perilaku, antara lain: 6 siswa yaitu MAB, MRA, YL, J, MR dan MRT memiliki intensitas tinggi bermain game online di rumah. Setelah diberikan layanan konseling kelompok kontrak perilaku, 3 siswa berinisial MRA, YL dan MRT memiliki perilaku bermain game online  tinggi, 3 siswa yaitu MAB, MR, dan J memiliki perilaku bermain game online rendah. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa perilaku bermain game online di rumah setelah mengikuti layanan konseling kelompok kontrak perilaku lebih rendah dibanding sebelum mengikuti layanan konseling kelompok kontrak perilaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan konseling kelompok kontrak perilaku efektif untuk mengurangi perilaku bermain game online di rumah.
Poor College Students’ Resilience Phase in Online Learning during the Covid-19 Pandemic Andi Wahyu Irawan; Rury Muslifar; Dwisona Dwisona
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um001v6i22021p052-059

Abstract

Abstract: After a year of the Covid-19 pandemic, online learning remains to be carried out in Indonesia. In this situation, college students have to survive with excellent resilience amid various restraints. This study investigates the poor college students’ resilience phase in online learning during the Covid-19 pandemic. With the qualitative inquiry narrative method, this study involved 30 college students from Universitas Mulawarman as the participants. The participants were selected through the purposive sampling technique and interviewed via phone call. The analysis process was carried out using the induction and deduction process, while the analysis was completed based on the field data and referred to the theory in the deduction process. The research results show that college students experience three resilience phases in online learning: survival, adaptation, and recovery. The survival stage occurs in the initial months of online learning, while the adaptation phase occurs in the first six months of online learning. From the tenths month of online learning, students have reached the recovery stage. Following this research finding, guidance and counseling services in the universities are required to facilitate poor students to enhance their survivability during this pandemic.Abstrak: Selama satu tahun pandemi Covid-19 di Indonesia, pembelajaran daring masih dilaksanakan dengan berbagai kendala. Kondisi ini membuat mahasiswa harus bertahan di tengah berbagai keterbatasan. Pada kondisi tersebut, dibutuhkan resiliensi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana fase resiliensi mahasiswa miskin selama pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif inkuiri naratif. Subjek penelitian dipilih menggunakan purposive sampling dengan mewawancarai 30 mahasiswa Universitas Mulawarman melalui telepon. Analisis dilakukan menggunakan proses induksi dan deduksi khas inkuiri naratif, dengan tetap berpatokan pada data lapangan namun juga mengacu pada teori sebagai bagian dari proses deduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa melalui tiga fase dalam menghadapi pembelajaran daring, yaitu survival, adaptation, dan recovery. Masa survival dilalui ketika satu bulan pertama pembelajaran daring. Fase adaptation dilalui ketika telah melalui enam bulan pertama. Di bulan kesepuluh, mahasiswa mencapai fase recovery. Temuan ini menghasilkan rekomendasi bahwa perlu ada upaya layanan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi untuk memfasilitasi mahasiswa miskin mengembangkan kemampuan bertahan dalam menghadapi pembelajaran daring di masa pandemi.
Mengapa Anak Muda Mau Menjadi Guru ? Analisis Resiliensi pada Guru di Samarinda Andi Wahyu Irawan; Bakhrudin All Habsy; Mardi Lestari; Nurul Fitriah Aras; Dwi Sona
Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran Vol. 4 No. 3 (2021): September - December
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/jsgp.4.3.2021.1365

Abstract

Indonesia mengalami defisit tenaga guru sebanyak 1 juta guru dalam kurun waktu empat tahun mulai dari tahun 2020 sampai dengan 2024. Defisit tenaga guru di Indonesia dipengaruhi tingginya tingkat pensiun dan rendahnya minat generasi muda untuk menjadi guru, yang berdampak pada kualitas pendidikan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam resiliensi profesi guru honorer bidang bimbingan dan konseling di Indonesia. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan tipe penelitian naratif. Subjek penelitian ditentukan secara purposif melalui pertimbangan sebagai berikut: (1) Guru honorer bidang bimbingan dan konseling di Samarinda, (2) Guru honorer bidang bimbingan dan konseling yang berusia dibawah 27 tahun, (3) Guru honorer bidang bimbingan dan konseling yang telah mengajar minimal satu tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi guru dipengaruhi oleh pertimbangan nilai agama, keunggulan, dan harga diri.