Heldayani Heldayani
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Persepsi Peserta Didik Terhadap Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Atas Negeri I Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat Tahun Pelajaran 2015/2016 Busmayaril Busmayaril; Heldayani Heldayani
KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal) Vol 3, No 1 (2016): KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.094 KB) | DOI: 10.24042/kons.v3i1.573

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi peserta didik tentang implementasi bimbingan konseling di SMA Negeri I Karya Penggawa Pesisir Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan 8 subjek penelitian, 6 siswa, 1 kepala sekolah, 1 guru BK SMA Negeri I Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat dari kelas (kelas X, XI dan XII) dengan teknik snowball sampling. Pengumpulan data menggunakan panduan wawancara yang telah disiapkan oleh peneliti dan dokumen analisis. Data yang dikumpulkan ditransklusikan satu per satu, kemudian dianalisis secara tematis berdasarkan teori yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi peserta didik tentang bimbingan bimbingan di SMA NI Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat tahun pelajaran 2015/2016 adalah: (a) Bimbingan dan konseling untuk membantu mengatasi masalah yang ditangani oleh peserta didik dalam konotasi negatif (nakal, bolos, bukan disiplin, dll); (B) bimbingan dan konseling ini tidak berfungsi untuk memberikan layanan siswa yang maksimal. Fungsi bimbingan dan konseling dilakukan lebih dominan dalam fungsi pengurangan yaitu ketika peserta didik melakukan tindakan yang melanggar peraturan sekolah; (C) kurangnya fasilitas untuk fasilitas bimbingan dan konseling yang disediakan oleh sekolah (tidak ada ruang khusus untuk konseling); (D) kurangnya pengetahuan peserta didik tentang bimbingan dan konseling (tujuan, metode, fungsi, prinsip) sehingga tidak banyak peserta didik mengakses layanan bimbingan dan konseling; (E) kurangnya keterampilan guru bk dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling, sehingga layanan BK kurang menyediakan layanan pencegahan dan pengembangan dan cenderung menyalahkan para peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa persepsi peserta didik tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMA Negeri I Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat tahun pelajaran 2015/2016 kurang dari maksimal.