Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PATOLOGI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM BIROKRASI PELAYANAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK (KTP-el) DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Mirnawati Mirnawati
JURNAL TAPIS Vol 16, No 2 (2020): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.718 KB) | DOI: 10.24042/tps.v16i2.7763

Abstract

AbstrakPenyakit birokrasi (Patologi) dalam pelayanan KTP elektronik (KTP-el) lebih sering terjadi pada kecamatan-kecamatan yang letaknya jauh dari ibukota Kabupaten Lampung Tengah yang letaknya paling ujung dari wilayah Kabupaten Lampung Tengah. Masalah dalam penelitian ini adalah adalah: Bagaimanakah Patologi pengetahuan dan keterampilan dalam birokrasi pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP-el) di Kabupaten Lampung Tengah? Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kualitatif. Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat dikemukakan kesimpulan bahwa: 1) Patologi birokrasi dari tingkat pengetahuan dan keterampilan yang tidak sesuai dengan tuntutan pekerjaan adalah petugas perekaman KTP-el kurang profesional dalam bekerja, petugas perekaman KTP-el jika saat menginput data jaringan internet mengalami gangguan signal, petugas perekaman KTP-el menghentikan pekerjaannya sampai signal jaringan internet membaik dan tidak mau mencari solusi lain. Akhirnya pekerjaan yang seharusnya dapat diselesaikan pada hari itu harus tertunda dan dikerjakan keesokan harinya. 2) Patologi birokrasi dari rekrutmen pegawai masih tradisional, ini terjadi karena keterbatasan anggaran pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, sehingga tidak mencari tenaga perekaman KTP-el yang menguasai keterampilan informasi telekomunikasi, melainkan merekrut tenaga yang ada dan diberi keterampilan perekaman KTP-el. 3) Patologi birokrasi dari penetapan pegawai tidak objektif, tidak rasional (baik pendidikan, pelatihan, pengalaman, minat dan bakat) adalah kurangnya tenaga operator KTP-el, dimana untuk setiap kecamatan hanya ada satu tenaga operator KTP-el, sehingga saat operator KTP-el tidak masuk karena izin atau sakit tidak ada yang menggantikannya.Kata kunci: Ketrampilan, Birokrasi, Pelayanan
Peningkatan Kualitas Bungkil Inti Sawit Dengan Fermentasi Terhadap Aktivitas Enzim Dan Kandungan Zat Makanan Mirnawati Mirnawati
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 12, No 2 (2007): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1684.251 KB) | DOI: 10.25077/jpi.12.2.105-111.2007

Abstract

The present work was aimed to study the effect of temperature and time of incubation of palm kernel cake fermented with A. niger on the activity of enzymes and nutrient content. The experiment was arranged in completely factorial design of 3x3 patterns. The first factor was three levels of temperature of 30, 37, 41oC, the second were three different times of incubation of 4, 6, and 8 days. Parameter observed included cellulose and protease activities, crude protein and crude fiber contents. Results showed that there was a signifficantly interaction between temperature and incubation times (P< 0,01) on enzyme activity of cellulose and protease and crude protein, but time of fermented were significantly (P<0,05) on crude fiber of palm kernel cake fermentation. It was concluded that the optimum temperature and time of incubation were 30 oC and 6 day, which gave the highest content of crude protein (27,70 %) and crude fiber (17.73 %).
Peningkatan Kualitas Limbah Bulu Ayam melalui Fermentasi dengan Efektif Mikroorganisme 4 (EM4) Mirnawati Mirnawati
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 11, No 3 (2006): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1725.653 KB) | DOI: 10.25077/jpi.11.3.242-248.2006

Abstract

The aims of the present experiment were to study the effect of substrate composition and time period of incubation on the nutrient composition of chicken feather meal fermented with EM4. The experiment using completely: randomized design was aranged in 3 x 3 factorial designs with there replicates. The treatment were substrate composition (A) (A1 100% feather meal + 0% rice bran, A2 90% feather meal + 10% rice bran, A3 80% feather meal + 20% rice bran), and time of incubation (B) (9,12 and 15 days). Parameters observed were crude protein, crude fiber, crude lipid and BETN. Results showed that there was no interaction (P>0,05) between substrate composition and time of fermentation on crude protein, crude fiber, crude lipid and BETN, substrate composition and time of incubation gave significantly (P<0,05) effect on crude protein, crude fiber, crude lipid and BETN of the fermented products. It was concluded that the optimum substrate composition and incubation time was found by using 80% feather meal + 20% rice brand and 15 days of incubation time, which gave the highest crude protein of 56,37% and low crude lipid of 23,95 % and crude fiber of 3,4 %.
Film dan propaganda politik (studi atas film “g-30s/pki” dan “jagal”) Mirnawati Mirnawati
Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam Vol 19 No 2 (2019): Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tamaddun.v19i2.4470

Abstract

This paper examines and compares two films with the theme of political events / history in 1965, namely Pengkhianatan G30S/PKI and Jagal. Both films have the same object but are produced in different time frames. Specifically this paper will parse and analyze how the two films view, tell and visualize events known as the G30S movement. This research is a qualitative descriptive study. Data obtained through observation and film observation and supported by sources from various literature relevant to the theme. The data is analyzed, critically compromised, and then narrated. The film is part of the media used to entertain the audience but the film has other function to spread propaganda. The film Pengkhianatan G30S/PKI, produced by the state in the New Order era, depicts that PKI is an enemy of the state and is trying to overthrow the government. This film is very massive and successfully led to public perception that the events occurred on 30 September 1965 were masterminded by PKI. Meanwhile, Jagal made in the post-reformation period was used to create a new perception that PKI was a victim of the incident. Keywords: Films, Political Propaganda and Public Opinion
KOMPETENSI GURU DALAM PENYUSUNAN INSTRUMEN IPS DI SDIT AL- FITYAN KECAMATAN SOMBA OPU KABUPATEN GOWA Mirnawati Mirnawati
Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.012 KB) | DOI: 10.33578/jpfkip.v10i2.7865

Abstract

This study aims to describe teachers' ability to determine the supporting and inhibiting factors of teacher competence in the preparation of assessment instruments for social studies subjects. The type of research used is qualitative research through a descriptive approach, by determining the sample by purposive sampling consisting of the principal, teachers in grades III and VI, and students in grades III and VI. This study concluded that teachers who taught already had good pedagogical competencies in the preparation of assessment instruments. Also, increasing pedagogical competence is supported by supporting factors for teacher competence, namely: 1) High level of education. 2) Participation in various training and scientific activities. 3) The period of work and work experience. 4) Level of welfare. 5) Awareness of obligations and responsibilities. 6) Availability of facilities and infrastructure. 7) Principal leadership. 8) guidance activities undertaken. The inhibiting factor for teacher pedagogical competence is a lack of understanding of the 2013 curriculum assessment. 
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBASIS MEDIA TIGA DIMENSI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADAMATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X SMA NEGERI 2 PEUSANGAN Rahmi Rahmi; Tutiliana Tutiliana; Mirnawati Mirnawati
JESBIO : Jurnal Edukasi dan Sains Biologi Vol 8 No 2 (2019): Jurnal Edukasi dan Sains Biologi
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem solving berbasis media tiga dimensi terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi Keanekaragaman hayati kelas X SMA Negeri 2 Peusangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem solving berbasis media tiga dimensi terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi Keanaekaragaman Hayati kelas X SMA Negeri 2 Peusangan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif jenis penelitian adalah penelitian eksperimen populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa  kelas   X   SMA Negeri   2  Peusangan yang terdiri dari 5 kelas yang berjumlah 157 siswa. Pengambilan sample menggunakan teknik Cluster random Sampling, dimana siswa kelas X IPA 2 dengan jumlah siswa 32 siswa sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas X IPA 3 dengan jumlah siswa 32 siswa sebagai kelompok kontrol. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data tes awal dan tes akhir, analisis data menggunakan uji T, Hasil penelitian diperoleh terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem solving berbasis media tiga dimensi terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi Keanekaragaman hayati kelas X SMA Negeri 2 Peusangan. Hal ini dapat dillihat dari hasil pengujian hipotesis menggunakan uji T dimana  >   yaitu 3,04 > 2,11  berarti hipotesis H0 ditolak maka yang diterima adalah hipotesis Ha, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Problem solving berbasis media tiga dimensi terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi keanekaragaman hayati ekosistem kelas X SMA N 2 Peusangan. Kata Kunci : Problem solving, Media Tiga Dimensi, Berpikir Kreatif
PROBLEMATIK PEMBELAJARAN MAHASISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PERGURUAN TINGGI INKLUSIF Muhammad Azimi; Ali Rachman; Mirnawati Mirnawati
Vidya Karya Vol 35, No 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.676 KB) | DOI: 10.20527/jvk.v35i2.10321

Abstract

One form of handling needed by children with special needs is educational services. Inclusive education is a system that complements the previous ABK education system. However, the implementation of inclusive education in higher education has just taken place, namely in 2017. Since that year, Lambung Mangkurat University has also organized inclusive education. Several previous studies have shown that learning in inclusive education in Indonesia still has problems. This study intends to reveal the problems with the learning of students with special needs in the Special Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Lambung Mangkurat University. This study uses a qualitative research approach. The data sources in this study amounted to 23 people, which were divided into five students with special needs in the Special Education Study Program, ten volunteers accompanying MBK from the Disability Service Unit, and eight lecturers from the Special Education Study Program. Data collection techniques in this study were used to interview and documentation techniques. Analysis of the data used in this study is the analysis model of Miles and Huberman. This study describes that there are still various problems in the learning of students with special needs. The problem with planning is that the MBK assessment carried out so far is not comprehensive, and the RPS for students with special needs is not modified. At the implementation stage, problems that arise, namely the implementation of MBK learning is not following the prepared RPS, MBK is learning that is not modified, another problem is the ability of the MBK companion volunteer that is not optimal, MBK is learning that does not apply inclusive settings, and learning media are still not fully available. At the evaluation stage, there are problems, including the evaluation of MBK learning that is not modified and the evaluation of MBK learning that is still not running.Keywords: Higher education; MBK learning; Problematic  Salah satu bentuk penangan yang dibutuhkan oleh anak berkebutuhan khusus adalah layanan pendidikan. Pendidikan inklusif merupakan suatu sistem penyempurna dari sistem pendidikan ABK sebelumnya. Namun, penyelenggaraan pendidikan inklusif di perguruan tinggi baru-baru saja berlangsung, yaitu tahun 2017. Sejak tahun itu pula, Universitas Lambung Mangkurat turut menyelenggarakan pendidikan inklusif. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pembelajaran dalam pendidikan inklusif di Indonesia masih memiliki permasalahan. Penelitian ini bermaksud mengungkap apa saja problematik pada pembelajaran mahasiswa berkebutuhan khusus di Program Studi Pendidikan Khusus, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian1kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini berjumlah 23 orang yang terbagi menjadi 5 orang mahasiswa berkebutuhan1khusus Prodi Pendidikan Khusus, 10 orang volunter pendamping MBK dari Unit Layanan Disabilitas, dan 8 orang dosen Prodi Pendidikan Khusus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini mendeskripsikan bahwa masih terdapat berbagai problematik dalam pembelajaran mahasiswa berkebutuhan khusus. Problematik pada perencanaan, yaitu asesmen MBK yang dilaksanakan selama ini tidak komprehensif dan RPS mahasiswa berkebutuhan khusus yang tidak dimodifikasi. Pada tahap pelaksanaan, problematik yang muncul, yaitu pelaksanaan pembelajaran MBK tidak sesuai dengan RPS yang disusun, ada pembelajaran MBK yang tidak dimodifikasi, problematik lainnya adalah kemampuan volunter pendamping MBK yang belum optimal, ada pembelajaran MBK yang tidak menerapkan setting inklusif, serta media pembelajaran masih belum tersedia secara lengkap. Pada tahap evaluasi, terdapat problematik, di antaranya evaluasi pembelajaran MBK yang tidak dimodifikasi dan evaluasi pembelajaran MBK masih belum berjalan dengan semestinya.Kata Kunci: Problematik; Pembelajaran MBK; Perguruan tinggi
PERANAN HUMAN RELATIONS TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR Mirnawati Mirnawati
ADMINISTRASI PUBLIK Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : ADMINISTRASI PUBLIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.472 KB)

Abstract

Penelitian dilakukan terhadap Pegawai di Kantor tersebut melalui dua variabal, yakni Variabel Human Relations dengan indikator Hubungan Formal, Hubungan Non Formal, dan Pemberian Bimbingan dan Pengarahan. Sedang untuk Variabel Motivasi Kerja Pegawai dengan indikator Pemberian Insentif Kesempatan Mengikuti Pendidikan dan Kenaikan Pangkat. Penulis mengadakan penelitian dengan menggunakan kuisioner dan mengadakan uji hipotesis dengan menggunakan rumus Harga Relativ dan mendapatkan hasil bahwa Hubungan antara Pimpinan dan Pegawai berjalan dengan cukup baik.Mengingat pentingnya faktor Human Relations, setidak-tidaknya mempertahankan tingkat semangat kerja yang ada. Sehingga suasana kerja dan faktor hubungan kemanusiaan antara sesama Pegawai dapat memberikan Motivasi kerja Pegawai dalam melaksanakan pekerjaan.Walaupun secara keseluruhan Motivasi yang diberikan kepada Pegawai dalam melakukan perkerjaan sudah cukup baik akan tetapi hendaknya dapat terus ditingkatkan secara berkala guna tercapainya produktivitas kerja yang tinggi dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
PROFESIONALISME APARATUR DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR CAMAT SAMARINDA SEBERANG KOTA SAMARINDA Mirnawati Mirnawati
ADMINISTRASI PUBLIK Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : ADMINISTRASI PUBLIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan profesionalisme aparatur dalam pelayanan publik di kantor camat samarinda seberang itu sendiri dengan mengindentifikasikan faktor penghambatannya.Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini yaitu Profsionalisme aparatur yakni Kreatifitas, inovasi dan responsiftitas dalam pelayanan publik di kantor Camat Samarinda Seberang. Dan faktor penghambat profesionalisme aparatur dalam pelayanan publik itu sendiri adalah aparatur tidak menjalankan tugasnya dengan baik .Teknik analisis data yang digunakan yaitu interaktif yang terdiri dari kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Berdasarkan hasil penelitian, Profesionalisme aparatur di Kantor Camat Samarinda Seberang, baik dalam rangka pelayanan kepada masyarakat maupun dalam pelayanan tugas telah mengacu pada standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kewenangan dan tanggung jawab masing-masing unit kerja aparatur kecamatan telah dipahami dan dilaksanakan dengan baik. Namun demikian, berdasarkan perspektif masyarakat pada umumnya menilai profesionalisme aparatur Di Kantor Camat Samarinda cukup baik dan pelayanan publik di kantor Camat Samarinda masih kurang baik.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBASIS MEDIA TIGA DIMENSI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADAMATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X SMA NEGERI 2 PEUSANGAN Rahmi Rahmi; Tutiliana Tutiliana; Mirnawati Mirnawati
JESBIO : Jurnal Edukasi dan Sains Biologi Vol 8 No 2 (2019): Jurnal Edukasi dan Sains Biologi
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem solving berbasis media tiga dimensi terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi Keanekaragaman hayati kelas X SMA Negeri 2 Peusangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem solving berbasis media tiga dimensi terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi Keanaekaragaman Hayati kelas X SMA Negeri 2 Peusangan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif jenis penelitian adalah penelitian eksperimen populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa  kelas   X   SMA Negeri   2  Peusangan yang terdiri dari 5 kelas yang berjumlah 157 siswa. Pengambilan sample menggunakan teknik Cluster random Sampling, dimana siswa kelas X IPA 2 dengan jumlah siswa 32 siswa sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas X IPA 3 dengan jumlah siswa 32 siswa sebagai kelompok kontrol. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data tes awal dan tes akhir, analisis data menggunakan uji T, Hasil penelitian diperoleh terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem solving berbasis media tiga dimensi terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi Keanekaragaman hayati kelas X SMA Negeri 2 Peusangan. Hal ini dapat dillihat dari hasil pengujian hipotesis menggunakan uji T dimana  >   yaitu 3,04 > 2,11  berarti hipotesis H0 ditolak maka yang diterima adalah hipotesis Ha, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Problem solving berbasis media tiga dimensi terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi keanekaragaman hayati ekosistem kelas X SMA N 2 Peusangan. Kata Kunci : Problem solving, Media Tiga Dimensi, Berpikir Kreatif