AbstrakMatematika memiliki peranan penting dalam kehidupan, hanya saja dalam praktiknya masih banyak siswa yang berpikir bahwa matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, salah satunya adalah materi statistika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam materi statistika. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian yang diambil sebanyak 3 siswa dari kelas IX - C SMP Negeri 2 Karangpawitan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, soal tes, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa indikator yang siswa masih mengalami mendapatkan persentase rendah, yaitu: pada tahap transformasi merumuskan masalah matematis atau menyusun model matematika pada sub indikator kesulitan dalam menentukan rumus 60% dan tidak memahami maksud pertanyaan sehingga tidak dapat membuat pemisalan dan rumusnya 73,3%; tahap keterampilan proses menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah (sejenis dan masalah baru) dalam atau di luar matematika pada sub indikator kesulitan dalam menerapkan strategi 60%; dan tahap pengkodean menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan asal pada sub indikator kesulitan dalam membuat kesimpulan 53,3%. Secara keseluruhan, kesulitan yang dialami siswa adalah kesulitan pada tahap transformasi, dimana siswa mengalami kesulitan dalam mengubah soal ke bentuk/model matematika yang mengakibatkan tidak dapat menyelesaikan pemecahan masalah sampai akhir dengan tepat. Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Kualitatif Deskriptif, Statistika, Siswa SMP. AbstractMathematics has an important role in that, in practice, there are still many students who think that mathematics is a difficult subject, one of which is statistics. The purpose of this study was to find out how to solve students' mathematical problems in statistical material. The type of research used is descriptive qualitative research. The research subjects were 3 students from class IX - C of SMP Negeri 2 Karangpawitan. Data collection techniques using observation, test questions, and interviews. The data analysis technique uses data reduction, data presentation, and concluding. The results showed that there are several indicators that students still experience low percentages, namely: at the transformation stage to formulate mathematical problems or formulate mathematical models on the sub-indicator difficulty in determining the formula 60% and do not understand the intent so that they cannot make examples and the formula is 73.3%; the process skills stage of applying strategies to solve various problems (types and new problems) within or outside mathematics on the sub-indicator of difficulty in implementing strategies 60%; and the coding stage explains or interprets the results according to the original problem on the sub-indicator of difficulty in making conclusions 53.3%. Overall, the difficulties experienced by students are difficulties at the transformation stage, where students have difficulty in changing the form / mathematical model which results in not being able to solve the problem until the end correctly. Keywords: Mathematical Problem Solving Skill, Descriptive Qualitative, Statistics, Junior High School Students.