Muhammad Basri
Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Perawatan Payudara terhadap Kelancaran Asi pada Ibu Nifas di RSUD Syeh Yusuf Kabupaten Gowa Sitti Rahmatia; Harliani; Muhammad Basri
Nursing Inside Community Vol. 1 No. 3 (2019): Nursing Inside Community
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawatan payudara adalah suatu cara memperlihatkan secara langsung pada ibu nifas tentang cara perawatan payudara melalui pemberian rangsangan pada otot-otot payudara untuk memperlancar ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelancaran ASI ibu nifas setelah diberikan perawatan payudara.Penelitian ini merupakan penelitian Quasi eksperimen dengan pendekatan pre test dan post test, sampel dalam penelitian ini adalah ibu nifas hari pertama di wilayah kerja Puskesmas Lancirang yang berjumlah 15 orang kelompok eksperimen dan 15 orang kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian ini diolah dengan menggunakan uji Wilcoxon dengan nilai standar p< 0,05.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk kelompok eksperimen ada pengaruh perawatan payudara terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas dengan nilai p = 0,000. Sedangkan untuk kelompok kontrol nilaip = 0,083. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol yang tidak diberikan perawatan payudara tidak memberikan hasil yang bermakna.Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ada pengaruh perawatan payudara terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas. Saran yang dapat diberikan khususnya untuk Puskesmas Lancirang agar perawatan payudara diberikan secara berkesinambungandemi tercapainya pemberian ASI eksklusif.
Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Pencegahan Kanker Payudara Dengan Program SADARI Di Puskesmas Mamajang Kota Makassar Sitti Rahmatia; Muhammad Basri; Baharuddin; Rusni Mato
Indonesian Journal of Community Dedication Vol. 1 No. 2 (2019): Indonesian Journal of Community Dedication
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker payudara ditemukan secara dini dengan memeriksa Payudara Sendiri, pemeriksaan klinik, dan pemeriksaan mamografi. Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25 – 30% (Saryono,Dyah,2009). Upaya meurunkan angka kejadian dengan mengidentifikasi secara dini adanya kanker payudara, sehingga diharapkan dapat diobati dan berpeluang besar untuk sembuh. Pendidikan kesehatan merupakan salah satu metode untuk meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara yang dapat memotivasi wanita usia subur untuk melakukan deteksi dini kanker payudara. Tujuan dari Pengabdian Masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan motivasi kader posyandu dalam pencegahan kanker payudara dengan program Periksa Payudara Sendiri. Sasaran adalah kader posyandu dan wanita usia subur. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan kader (ceramah, tanyajawab, dan simulasi ) dengan program SADARI. Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 25 dan 26 Juli 2018 yang selanjutnya dilakukan penyuluhan ke masyarakat. Hasil yang didapatkan bahwa ke-5 Kader Posyandu tersebut sudah memahami dan termotivasi untuk malakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) Setelah 2 minggu pelaksanaan kegiatan pengabmas, dilaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan didapatkan bahwa ada 5 orang wanita usia subur yang menderita kanker payudara dan 2 orang diantaranya sudah dilakukan biopsi/operasi. Hasil wawancara dengan Kader Posyandu tersebut dapat disimpulkan bahwa Wanita Usia Subur tersebut belum mengenal tentang pemeriksaan atau deteksi dini terhadap kanker payudara. Adapun rencana tindak lanjut yang kami ajukan bagi kegiatan ini yaitu Kegiatan serupa seharusnya dilaksanakan secara kontinu untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan sikap para Kader Posyandu dalam pencegahan kanker payudara dengan teknik SADARI dan Diadakan kerjasama dengan Puskesmas dan Kader dalam pendampingan bagi Wanita Usia Subur dalam program SADARI
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI PUSKESMAS KASSI-KASSI KOTA MAKASSAR Muhammad Basri; Baharuddin K; Sitti Rahmatia; Ramlah Dillah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol. 15 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik dan kronis dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduaduanya yang membutuhkan perawatan medis dan pendidikan pengelolaan mandiri untuk mencegah komplikasi akut jangka panjang (Nian, 2017). Penelitian ini adalah Mendeskripsikan hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah Puasa pada pasien DM tipe II di PKM Kassi- Kassikota Makassar. Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari. Pada penelitian ini menggunakan desain cross sectional, jenis penelitian ini menggunakan metode analitik yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara Kualitas tidur dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien DM Tipe II. Sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel 55 orang yaitu seluruh pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di PKM Kassi-Kassi Kota Makassar. Hasil Uji Statistik Chi Square diperoleh p value 0,000 < 0,05.sehingga peneliti berasumsi bahwa ada hubungan antara kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien DM Type 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Kesimpulan yaitu terdapat hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Saran dapat dijadikan sebagai salah satu acuhan bagi pasien diabetes melitus tipe 2 untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kadar glukosa darah puasa.
PENGARUH SENAM KAKI TERHADAP NILAI RESPON NEUROPATI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TYPE 2 DI PUSKESMAS TAMALANREA MAKASSAR Muhammad Basri; Baharuddin K; Sitti Rahmatia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol. 16 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Senam kaki diabetes melitus dilakukan oleh penderita diabetes melitus untuk membantu memperlancar peredaran darah kaki pada penurunan neuropati. Neuropati adalah perubahan metabolisme sel yang mengganggu fungsi saraf. Tujuan penelitian untuk menganalisa Pengaruh Senam Kaki Terhadap Nilai Respon Neuropati pada Penderita Diabetes Melitus Type 2 Non Ulkus di Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Quasi Eksperimen Control Group. Populasi dalam penelitian adalah 98 penderita diabetes mellitus. Pemilihan sampel dengan metode purposive sampling yaitu 45 responden dibagi 2 kelompok, 15 kontrol dan 30 kelompok perlakuan. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan T test. Hasil: nilai t hitung pretest diperoleh nilai 0,620 yang berarti nilai t hitung untuk pretest kelompok sampel lebih kecil dari nilai t tabel (0,620<1,248), untuk postest nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (4,325>1,248. Kesimpulan: Ada pengaruh senam kaki terhadap nilai sensori neuropati penderita DM type 2, berarti senam kaki efektif dalam menurunkan nilai respon Neuropati atau dapat memperbaiki komplikasi Neuropati.
STUDI LITERATUR HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PENCEGAHAN LUKA KAKI DIABETIK PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS Muhammad Basri; sitti Rahmatiah; Nopan Muhammad Asif
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 1 (2021): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v12i1.2146

Abstract

Diabetes Melitus adalah penyakit metabolik yang diakibatkan peran insulin yang tidak maksimal. Komplikasi yang sering terjadi adalah terjadinya luka kaki yang kerap kali bertambah parah menjadi ulkus kaki diabetic dan kemungkinan terburuk jika tidak dilakukannya perawatan luka yang baik adalah tindakan amputasi. Oleh karenanya penderita sangat perlu memiliki perilaku pencegahan agar luka kaki diabetik tidak terjadi. Perilaku pencegahan akan dilakukan dengan baik apabila didahului oleh tingkat pengetahuan dan sikap yang baik dari penderita Diabetes Melitus itu sendiri. Penelitian ini adalah penelitian pendekatan studi literature. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi literature, artikel ataupun dokumen terkait hubungan Pengetahuan dengan Pencegahan Terjadinya Luka Kaki Diabetik Pada Penderita Diabetes Melitus. Data dikumpulkan dengan menggunakan literature review seperti Google Scholar. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 15 artikel teridentifikasi dan dipublikasikan pada tahun 2010-2019. Terdapat 8 artikel dari 15 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Beberapa hasil penelitian menunjukkan pengetahuan sangat erat kaitannya dengan perilaku hidup sehat salah satunya dalam hal perawatan kaki. Keseimpulan dari penelitian ini adalah pencegahan luka kaki diabetic didasari dari sebuah pengetahuan yang sangat mempengaruhi perilaku pasien diabetes mellitus. Saran dari penelitian ini adalah perlu adanya peran yang kuat antara petugas kesehatan beserta penderita diabetes mellitus dalam hal pemberian edukasi guna menceah terjadina luka kaki diabetic.
STUDI LITERATUR HUBUNGAN STRES DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA PASIEN ULKUS DIABETIK Sitti Rahmatia; Muhammad Basri; Ainun Nur Zakina; Mardiana Mustafa; Baharuddin Baharuddin
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 2 (2020): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v11i2.1899

Abstract

ABSTRAKDiabetes melitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan karena pankreas tidak memproduksi insulin secara adekuat atau ketika tubuh manusia tidak bisa menggunakan insulin tersebut secara efektif. Di Indonesia terdapat 10,7 juta jiwa penderita diabetes melitus dan di Sulawesi Selatan sendiri terdapat 33,693 ribu jiwa penderita. Ulkus diabetik merupakan komplikasi dari diabetes melitus berupa luka pada anggota tubuh yang diawali oleh neuropati dan tidak terkontrol, kemudian ulkus diabetik tersebut akhirnya menjadi stresor psikologis bagi penderitanya dan menyebabkan stres hingga penerimaan diri rendah. Jenis penelitian ini adalah studi literatur dimana peneliti mengumpulkan beberapa artikel penelitian untuk kemudian disimpulkan isinya. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk mengidentifikasi rekomendasi penelitian-penelitian terdahulu tentang hubungan stres dengan penerimaan diri pada pasien ulkus diabetik. Studi literatur ini disusun atas penelusuran artikel penelitian ilmiah terkait, dalam rentang tahun 2015 sampai 2020. Terdapat 7 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan kemudian disimpulkan isinya. Hasil penelitian dari 7 artikel yang dijabarkan dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara stres dan penerimaan diri pada pasien ulkus diabetik. ulkus diabetik merupakan stressor yang akan menyerang psikis pasien dengan kondisi tubuh lemah dan akhirnya memicu stres, selanjutnya dampak stres membuat persepsi terhadap diri pasien sendiri menjadi kurang baik dan menurunkan kualitas penerimaan dirinya. Kemudian ibadah, melakukan kontrol terhadap kondisi penyakit, dan keluarga adalah metode-metode  yang digunakan  untuk mengurangi stres dan meningkatkan penerimaan diri pasien.Kata Kunci: Ulkus Diabetik, Stres, Penerimaan DiriABSTRACTDiabetes mellitus is a chronic disease caused by the pancreas that not producing insulin adequately or when the human body cannot use insulin effectively. In Indonesia there are 10.7 million people with diabetes mellitus and in South Sulawesi  there are 33.693 patients. Diabetic ulcers are a complication of diabetes mellitus in the form of lesion on human body that are established by neuropathy and are not controlled, then these diabetic ulcers eventually become psychological stressors for the patients which leads to stress and low self-acceptance. This type of research is a literature study in which researcher gather several research articles and then conclude its contents. The purpose of this literature study is to identify any recommendations from previous studies on the correlation between stress and self-acceptance in diabetic ulcer patients. This literature study was compiled by a search of related scientific research articles, in the period 2015 to 2020. There were 7 articles that fit the criteria and then being concluded. The results of the 7 articles researcher can conclude that there is a mutually influential relationship between stress and self-acceptance in patients with diabetic ulcers. Diabetic ulcers are stressors that will psychologically attack patients with weak conditions and ultimately trigger their stress, then the stress would worsen patient’s perception and eventually decreases the quality of their self-acceptance. Then worship, controlling ulcers conditions, and family are the methods used to reduce stress and increase patient self-acceptance.Keywords: Diabetic Ulcer, Stress, Self Acceptance
Motivasi dan Efikasi Diri (Self Efficacy) dalam Manajemen Perawatan Diri Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Muhammad Basri; Sitti Rahmatiah; Dwi Sastra Andayani; Baharuddin K; Ramlah Dilla
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v10i2.683

Abstract

Introduction: High motivation and self-efficacy in the implementation of treatment in DM patients will result in increased self-care. Therefore, increasing the self-confidence and motivation of patients will improve their self-care management. Objective: To identify the relationship between motivation and self-efficacy in self-care management in patients with type 2 diabetes mellitus. Method: Research with a literature study approach. Data were collected using a literature review of several articles published in Google Scholar, Proquest and PubMed published in 2015-2021. Results: Based on 10 journal search results, the majority of journals discussed the relationship between education level, gender, motivation, and self-efficacy in performing good self-care management in type 2 diabetes mellitus patients. Conclusion: The relationship between motivation and self-efficacy of type 2 diabetes mellitus patients in management self-care is closely related. Motivation is a very important factor for self-care management as well as the higher the self-efficacy value of a DM patient, the higher the patient's belief in self-care related to their disease
PEMBERIAN TERAPI NON-FARMAKOLOGI DALAM PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN GASTRITIS harliani harliani; Mahvira Ayu Anandita; Muhammad Basri
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13, No 2 (2022): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v13i2.3064

Abstract

Pendahuluan: Gastritis merupakan suatu penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronik akibat peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Peradangan yang terjadi pada dinding lambung penderita gastritis dapat menyebabkan nyeri. Tindakan non-farmakologi yang dapat digunakan untuk mengurangi intensitas nyeri adalah pemberian teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas tindakan teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery dalam menurunkan intensitas nyeri. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengambilan dan pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka dengan cara penelusuran hasil publikasi ilmiah dengan rentang waktu 2017-2022 melalui penggunaan database Google Scholar, Research Gate dan Portal garuda. Hasil: Setelah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery terjadi penurunan intensitas nyeri pada pasien gastritis. Kesimpulan: Teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery efektif dapat menurunkan nyeri pada pasien gastritis.Introduction: Gastritis is a disease that can be acute or chronic due to inflammation of the stomach wall. Inflammation that occurs in the stomach wall of people with gastritis can cause pain. Non-pharmacological measures that can be used to reduce the intensity of administration are deep breathing relaxation techniques and guided imagination. Objective: This study aims to determine the effectiveness of deep breathing relaxation techniques and guided imagery in reducing pain intensity. Methods: The research method used is the method of retrieval and data collection which is carried out through library research by searching the results of scientific publications with a time span of 2017-2022 through the use of Google Scholar databases, Research Gate and Garuda Portal. Results: After doing deep breathing relaxation techniques and guided imagery, there was a decrease in pain intensity in gastritis patients. Conclusion: Deep breathing relaxation techniques and guided imagery are effective in reducing pain in gastritis patients.
STUDI LITERATUR PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENANGANAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR Muhammad Basri; Rifka Annisa Irwan; Muhammad Ardi; Nasrullah Nasrullah; Iwan Sain
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13, No 2 (2022): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v13i2.3065

Abstract

ABSTRACT Introduction: Burns are defined as a type of trauma with high morbidity and mortality so that intensive care is needed from beginning to end. In Southeast Asia, which consists of developing countries, there were 184,000 deaths or 11.6% of the population due to burns. risk of burns, known by lack of supervision, and level of knowledge in the first treatment of burns. It is necessary to have a good level of knowledge to take appropriate action in pre-hospital treatment of burns. The level of knowledge can be obtained from various aspects such as educational backwardness, occupation, age, exposure to information, and the tragedy of previous events. Objective: This study aims to determine the level of pre-hospital knowledge on burns. Method: The method used in the preparation of this research, namely Literature Review by analyzing a number of articles that have been found. There were ten articles obtained after screening that referred to the inclusion and exclusion criteria. The variables studied were the f irst treatment for burns. Results: This study used ten articles that have been analyzed regarding the level of knowledge of the first treatment for burns. Conclusion: Knowledge of the first treatment for burns was obtained from various aspects of education such as education level, occupation, age, exposure to information, and the tragedy of previous events. It was found that the level of knowledge of pre-hospital handling of burns was at a good level, and sufficient. The lack of knowledge is caused because some people still use traditional methods that are needed for various efforts such as health education to be one way to increase knowledge in taking appropriate action for the first treatment of burns.ABSTRAK Pendahuluan: Luka bakar diartikan sebagai jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi sehingga diperlukan perawatan yang intensif dari fase awal hingga akhir. Di Asia Tenggara, yang terdiri dari negara berkembang, terjadi 184.000 kematian atau 11,6 % penduduk akibat luka bakar. Peningkatan resiko luka bakar, diketahui berhubungan dengan kurangnya pengawasan, dan tingkat pengetahuan dalam penanganan pertama pada luka bakar. Sangat diperlukan tingkat pengetahuan yang baik untuk mengambil tindakan yang tepat dalam penanganan pre hospital pada luka bakar. Tingkat pengetahuan bisa didapatkan dari berbagai aspek penilaian seperti pendidikan, pekerjaan, usia, keterpaparan informasi, dan tragedi kejadian yang dialami sebelumnya. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pre hospital pada luka bakar. Metode : Metode yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini, yaitu Literature Review dengan menganalisis sejumlah artikel yang telah ditemukan. Terdapat sepuluh artikel yang didapatkan setelah dilakukan screening yang mengacu pada kriteria inklusi dan ekslusi. Variabel yang diteliti berupa pengetahuan penanganan pertama pada luka bakar. Hasil: Dalam penelitian ini digunakan sebanyak sepuluh artikel yang telah dianalisis mengenai tingkat pengetahuan terhadap penanganan pertama pada luka bakar. Kesimpulan : Pengetahuan penanganan pertama pada luka bakar didapatkan dengan berbagai aspek penilaian demografi seperti tinggkat pendidikan, pekerjaan, usia, keterpaparan informasi, dan tragedi kejadian yang dialami sebelumnya. Didapatkan tingkat pengetahuan penanganan pre hospital pada luka bakar berada pada tingkatan baik, dan cukup. Kurangnya pengetahuan disebabkan karna sebagian masyarakat masih menggunakan cara tradisional sehingga diperlukan berbagai upaya seperti pendidikan kesehatan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan dalam mengambil tindakan yang tepat untuk penanganan pertama pada luka bakar