Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KARAKTARISTIK PEKERJAAN TERHADAP PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA PEKERJA DIVISI KAPAL NIAGA PT. PAL INDONESIA TAHUN 2018 Friska Ayu; Muslikha Nourma Rhomadhoni
TEKNOLOGI MEDIS DAN JURNAL KESEHATAN UMUM Vol 3 No 1 (2019): Medical Technology and Public Health Journal March 2019
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mtphj.v3i1.948

Abstract

The accident that occurred was caused by two factors like unsafe act and unsafe condition. PT PAL is one of the companies that produce ships and provides ship maintenance services which every process have pontential hazard like welding process, grinding process and steel cutting process. Initial survey showed there was several accident like pinched causing minor injuries and some nearmiss to workers in the welding section. This research was conducted in Commercial Ship Division PT. PAL with aim to analyze the influence of individual characteristics and characteristics of work with unsafe act on the Commerce Division of PT. PAL using cross sectional study with total sample of as many as 80 worker. Characteristics of respondent and unsafe action was obtained from interview with workers and observation directly to the field. The result of statistical tests using binary logistic regression showed that characteristics individual and characteristics of work which has an influence on unsafe action are age (p=0,001), knowledge of OHS (p=0,000) and time periode (p=0,008) with R value = 0,690. This means that age, knowledge of OHS and time periode have an effect of 69% on unsafe action on workers in the division of the commercial ship PT. PAL (Indonesia) and 31% are influenced by other factors. Recommendation for workers should avoid unsafe act while working like joking and for the companies should be more routine to hold socialization related implementation of OSH in the workplace and also increase supervision for workers, especially in the habit of using PPE in accordance with established policies.
GAMBARAN DAN PENGENDALIAN IKLIM KERJA DAN KELUHAN KESEHATAN PADA PEKERJA Merry Sunaryo; Muslikha Nourma Rhomadhoni
TEKNOLOGI MEDIS DAN JURNAL KESEHATAN UMUM Vol 4 No 2 (2020): Medical Technology and Public Health Journal September 2020
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mtphj.v4i2.1635

Abstract

Pada Iklim kerja dengan suhu panas berawal dari timbulnya energi yang bersumber dari panas yang masuk ke lingkungan atau tempat kerja kemudian jadi tekanan yang panas, hal tersebut menjadi beban kerja tambahan untuk pekerja. Kondisi seperti itu memengaruhi kesehatan dan energi/ stamina pekerja jika dihubungkan dengan beban kerja berat yang dikerjakan. Kondisi Iklim kerja dengan suhu panas dapat memperberat kondisi kesehatan fisik dan mental pekerja. Dampak yang sering terjadi pada pekerja akibat iklim kerja panas yaitu dehidrasi dan keluhan kesehatan lain seperti heat rash. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan pengendalian iklim kerja dengan keluhan kesehatan pada pekerja, hasil tersebut nantinya akan dibandingkan dengan nilai ambang batas sehingga dapat dijadikan dasar dalam melakukan tindakan pengendalian dalam upaya pencegahan penyakit akibat kerja pada industri. Pengukuran Iklim kerja yang dilakukan pada bagian kerja di indutri pembuatan lilin, diketahui memiliki hasil yaitu sebagian besar memiliki nilai ISBB > 30oC. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan beban kerja pada pekerja yaitu beban kerja dengan tingkatan sedang dengan waktu kerja 75% hingga 100% dengan 25% waktu beristirahat. Berdasarkan hasil rata-rata 10 titik dari ke dua bagian kerja di industri tersebut, sebagian besar nilai ISBB hasil pengukuran lebih besar dari nilai NAB yang telah ditetapkan, dengan nilai NAB 28oC. Pada keluhan kesehatan yang sering di rasakan oleh pekerja yaitu dehidrasi banyak dirasakan oleh pekerja karena pekerja yang jarang mencukupi asupan cairan atau air. Begitu pula pada keluhan heat rash, keluhan ini dirasakan para pekerja yang jarang menjaga hieginitas diri. Oleh sebab itu, perlunya pengendalian iklim kerja baik dalam lingkungannya maupun pekerjanya. Pengendalian tersebut seperti Training (pendidikan/latihan), Pengendalian tekanan panas melalui penerapan hygiene.
Pengolahan Limbah Cair di Sektor Industri Informal Pabrik Pengolahan Kerupuk Kulit UD. X Kabupaten Mojokerto Rahadian Roro Siti Karimah; Muslikha Nourma Rhomadhoni
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 7 No 1 (2021): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.561 KB)

Abstract

Industri pengolahn kerupuk kulit UD.X di Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto memproduksi kerupuk kulit setiap hari dengan menghabiskan bahan baku kulit sebanyak 70-100 kg per harinya, sehingga diperkirakan menghasilkan limbah cair yang cukup banyak yaitu 35-45 m3/hari dan mengandung bahan pencemar atau bahan kontaminan yang jika tidak diolah dengan baik dan benar akan mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan dan jauh dari baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah. Industri pengolahan kerupuk kulit ini masih menggunakan teknologi proses produksi dengan sederhana atau minim menggunakan alat, sehingga pekerja masih memiiki kesadaran akan resiko bahaya yang dapat terjadi di tempat kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan sebuah perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebagai solusi terhadap permasalahan limbah tersebut. Tahapan pengolahan yang dibutuhkan untuk pabrik kerupuk kulit ini  adalah bar screen, bak pemisah minyak dan lemak, bak koagulasi, bak flokulasi, bak pengendapan awal, bak aerasi, serta bak pengendapan akhir. Dari proses pengolahan limbah cair tersebut akan di dapatkan effluent atau hasil pengolahan limbah yang mampu memenuhi baku mutu yang sudah ditetapkan pemerintah sehingga layak dibuang ke badan perairan dan tidak menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan, serta dapat mengidentifikasi dan melakukan pengedalian terhadap resiko bahaya yang ditimbulkan di tempar kerja. Kata kunci: limbah cair, baku mutu, IPAL, resiko bahaya
Hubungan Karakteristik Pekerja dengan Keluhan Kesehatan Pada Pekerja Industri Percetakan Sektor Informal Moch Sahri; Octavianus Hutapea; Muslikha Nourma Rhomadhoni
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 04 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v9i04.721

Abstract

Percetakan merupakan salah satu industri dengan tingkat risiko bahaya pada pekerja yang sangat kompleks. Hal ini dilihat dari berbagai macam bahan baku yang digunakan, aktifitas pekerjaan yang dilakukan serta postur tubuh pekerja saat bekerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keluhan kesehatan yang dialami oleh pekerja. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional. Metode pengmbilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner keluhan kesehatan dan kuesioner gejala neurotoksik Q18 versi jerman. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total populasi yang berjumlah 24 orang pekerja. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menujukkan frekuensi keluhan kesehatan yang dialami oleh pekerja percetakan pada sektor informal yaitu batuk (4%), bersin (2%), berdahak (3%), sesak nafas (1%), mual (2%), pusing (5%), mudah lelah (5%), keluhan gejala neurutoksik (5%), nyeri bahu (10%), nyeri pinggang (12%), nyeri punggung (9%), nyeri leher dan lengan (7%).
EVALUASI HASIL PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT SWASTA DI KOTA SURABAYA Muslikha Nourma Rhomadhoni
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol 11 No 2 (2019): Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.937 KB) | DOI: 10.33005/envirotek.v11i2.8

Abstract

Hasil pemantauan menunjukkan kualitas buangan air IPAL belum optimal. Parameter limbah cair rumah sakit melampaui baku mutu Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72 tahun 2013, yaitu parameter BOD, COD dan fosfat serta parameter mikrobiologi yaitu escheriacoli. Kecenderungan hasil pemantauan meningkat selama tiga tahun terakhir khususnya pada rumah sakit milik swasta. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menyatakan bahwa “Setiap orang diperbolehkan membuang limbah ke media lingkungan hidup dengan persyaratan memenuhi baku mutu lingkungan hidup dan mendapatkan izin dari pemerintah”. Jika hasil pengolahan limbah cair rumah sakit tersebut tidak memenuhi baku mutu tentu melanggar ketentuan dan akan mendapatkan denda dan sanksi pidana. Tujuan untuk Mengevaluasi sumber daya manusia, anggaran, metode dan material dalam Pengolahan Limbah Cair Pada Instalasi Pengolahan Limbah Cair (IPAL) Rumah Sakit Swasta di Kota Surabaya. Jenis penelitian adalah deskripsi dilakukan dengan pengambilan sampel air limbah effluen IPAL, wawancara dan observasi. Hasil penelitian bahwa dalam pengelolaan air limbah di rumah sakit perlu oprimasi peran SDM, anggaran, metode dan material. Pengelolaan air limbah rumah sakit yang baik perlu dukungan manajemen rumah sakit agar hasil pengolahan limbah cair mendapatkan hasil optimal.
Upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Sektor Informal Studi pada Usaha Catering X di Kota Surabaya Muslikha Nourma Rhomadhoni; Merry Sunaryo; Rizka Novembrianto
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 2 (2021): Supp April 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i2.1118

Abstract

Usaha catering merupakan usaha yang masih banyak ditemui diberbagai daerah diseluruh Indonesia khususnya Surabaya. Data menunjukkan bahwa kegiatan catering merupakan salah satu penyumbangan penyebab terjadinya keracunan di Usaha catering merupakan usaha yang masih banyak ditemui diberbagai daerah diseluruh Indonesia khususnya Surabaya. Data menunjukkan bahwa kegiatan catering merupakan salah satu penyumbangan penyebab terjadinya keracunan di sekitar kita. Data keracunan yang ada dimungkinkan dari berbagai factor juga, antara lain, makanan itu sendiri, alat yang digunakan untuk memasak serta tempat untuk memasak. Kebutuhan manusia akan makanan sangat vital, maka diharapkan pemilik usaha catering terbuka wawasanyya pada, Identifikasi sumber bahaya, Identifikasi factor bahaya, Identifikasi pengetahuan Kesehatan kerja karyawan dan pemilik, Identifikasi penerapan Kesehatan kerja di tempat kerja. Penelitian ini adalah penelitian krosectional dengan pendekatan desktiptif. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan Identifikasi sumber bahaya, Identifikasi factor bahaya, Identifikasi pengetahuan Kesehatan kerja karyawan dan pemilik, Identifikasi penerapan Kesehatan kerja di tempat kerja. Hasil, ditemukan berbagai macam bahaya di kegiatan usaha catering yakni, biologi, kimia, fisik/mekanik, biomekanik dan atau factor ergonomi serta lingkungan. Seluruh bagian tempat usaha catering adalah terintai factor bahaya, mulai diri, fisik, kimia bakterorologi, biomekanik, dan ingkungan, factor bahaya tersebut tersebar di mulai darinn parkir, tempat proses memasak, tempat Gudang, ruang simpan alata, ruang oersiapan bahan dan serta kantor. Dari program Kesehatan kerja yang ada, juga msih belum maksimalnya program Kesehatan kerja dilaksanakan, Identifikasi pengetahuan Kesehatan kerja karyawan dan pemilik, Identifikasi penerapan Kesehatan kerja di tempat kerja Jenis factor bahaya yang ada di catering meliputi factor bahaya fisik, kimia, biologi, psikososial, dan bio mekanik. Hampir seluruh bagian di catering dari hasil Analisa terdapat sumber bahaya, Sebagian besar pekerja tidak memahami makna Kesehatan kerja. Program Kesehatan kerja yang dilaksanakan belum diterapkan secara maksimal. sekitar kita. Data keracunan yang ada dimungkinkan dari berbagai factor juga, anatara lain, makanan itu sndiri, alat yang digunakan untuk memasaka serta tempat untuk memasak. Lebutuhan manusia akan makanan sangat vital, maka diharpkan pemilik usaha catering terbuka wawasanyya pada , Identifikasi sumber bahaya, Identifikasi factor bahaya, Identifikasi pengetahuan Kesehatan kerja karyawan dan pemilik, Identifikasi penerapan Kesehatan kerja di tempat kerja . Peneltisian ini adalah penelitian krosectionak dengan oendeaktan desktiptif. Identifikasi sumber bahaya, Identifikasi factor bahaya, Identifikasi pengetahuan Kesehatan kerja karyawan dan pemilik, Identifikasi penerapan Kesehatan kerja di tempat kerja . Hasil, ditemukan berbagai macama bahaya di kegiatan usaha catering yakni, biologi, kimia, fisik/mekanik, biomekanik dan atau factor ergonomo serta lingkungan. Seluruh bagian tempat uusha catering adalah terintai factor bahaya, mulaidiri, fisikm kimia bakterorologi, biomekanik, ldan ingkungan, factor bahaya tersebut tersebar di mulai darinn parkir, tempat proses memasak, tempat Gudang, ruang simpan alata, ruang oersiapan bahan dan serta kantor. Dari program Kesehatan kerja yang ada, juga msih belum maksimalanya program Kesehatan kerja dilaksanakan, , Identifikasi sumber bahaya, Identifikasi factor bahaya, Identifikasi pengetahuan Kesehatan kerja karyawan dan pemilik, Identifikasi penerapan Kesehatan kerja di tempat kerja Jenis factor bahaya yang ada di catering meliputi factor bahaya fisik, kimia, biologi, psikososial, dan bio mekanik. Simpulan bahwa hampir seluruh bagian di catering dari hasil Analisa terdapat sumber bahaya, Sebagian besar pekerja tidak memahami makna Kesehatan kerja. Program Kesehatan kerja yang dilaksanakan belum diterapkan secara maksimal. Saran, pekerja wajib diberikan sosialisasi factor bahaya yang ada disekitar tempat bekerja, agar dapat meminimalisir bahaya=bahaya yang muncul. Penerapan program Kesehatan kerja, sebaiknya dilakukan secara terus menerus agar, menjadi budaya bagi pekerja.
Pengaruh Karakteristik Masyarakat dan Fasilitas Pembuangan Sampah dengan Pengolahan Sampah di Perkotaan dan Pedesaan Laila Alfi Nurin; Muslikha Nourma Rhomadhoni; Achmad Syafiuddin
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 4 (2021): Supp Oktober 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i4.1788

Abstract

Sampah menjadi permasalahan yang paling penting di masyarakat terutama di perkotaan dan pedesaan. Faktor yang menyebabkan terjadinya masalah sampah semakin rumit adalah pendidikan, jarak, dan ketersediann sarana. Salah satu bentuk untuk mengurangi sampah adalah pengolahan sampah. Tujuan umum dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh karakteristik masyarakat dan fasilitas pembuangan sampah dengan pengolahan sampah di perkotaan dan pedesaan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Besar sampel sebanyak 155 responden. Pengambilan sampel secara sistematis random sampling. Variabel pada penelitian ini yaitu Karakteristik masyarakat dari segi lama belajar, fasilitas pembuangan sampah dan pengolahan sampah. Data primer diperoleh melalui lembar kuesioner responden. Analisis data menggunakan uji regresi logistik multinomial. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik masyarakat dengan pengolahan sampah di perkotaan dan pedesaan tidak ada pengaruh yang signifikan dengan nilai p value sebesar 0,690 di perkotaan dan nilai p value sebesar 0,232 di pedesaan. Sedangkan fasilitas pembuangan sampah dengan pengolahan sampah di perkotaan dan pedesan tidak ada pengaruh yang signifikan dengan nilai p value sebesar 0,159 di perkotaan dan nilai p value sebesar 0,24 di pedesaan. Simpulan penelitian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan pengaruh karakteristik masyarakat dan fasilitas pembuangan sampah dengan pengolahan sampah di perkotaan dan pedesaan.
Hubungan antara Beban Kerja dengan Stres Kerja pada Pekerja Bagian Produksi Ari Anda Putri Melati; Moch Sahri; Muslikha Nourma Rhomadhoni; Friska Ayu
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 4 (2021): Supp Oktober 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i4.1791

Abstract

Stres kerja menjadi masalah serius yang mengakibatkan angka gangguan mental emosional sebesar 9,8% di Indonesia. Pekerja di sektor industri merupakan kelompok pekerja yang berisiko mengalami stres kerja. Stres kerja disebabkan oleh bekerja dalam target, bekerja selama pandemi Covid-19, konflik dengan rekan kerja, dan lain- lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara beban kerja mental dengan stres kerja pada bagian produksi. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil sebesar 44 responden dengan teknik total sampling. Variabel independen pada penelitian ini adalah beban kerja mental dan stres kerja sebagai variabel dependen. Data dianalisis menggunakan uji statistik korelasi pearson. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan instrumen kuesioner yaitu NASA-TLX dan SDS’30. Hasil penelitian menunjukkan jumlah sampel yang mengalamai beban kerja mental sedang yaitu 39 responden (88,6%) dan jumlah sampel yang mengalamai stres kerja sedang yaitu 43 responden (97,7%). Penyebab stres paling tinggi yaitu stressor ketaksaan peran, karena berhubungan dengan tanggung jawab pekerjaan secara personal dan pengembangan secara personal.Kesimpulan, hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja mental dengan stres kerja.
Gambaran Pengelolaan Limbah Medis Padat di Puskesmas Ananda Daffa Aulia; Muslikha Nourma Rhomadhoni; Achmad Syafiuddin
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 4 (2021): Supp Oktober 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i4.1792

Abstract

Kegiatan Puskesmas selalu menghasilkan limbah medis yang berpotensi menimbulkan risiko bagi pekerja. Di Puskesmas Taman, pengelolaan limbah padat medis belum tertangani dengan baik, sehingga potensi bahaya masih dapat terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran Puskesmas Taman Sidoarjo dalam pengelolaan sampah medis padat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Proses pengumpulan limbah medis padat menggunakan kantong plastik kuning dan safety box. Gunakan troli tertutup, anti bocor, dan anti karat untuk transportasi internal setiap 1-2 kali sehari, kemudian bawa ke tempat pembuangan sementara milik Puskesmas. Pengelolaan akhir dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak ketiga. Sebagai hasil dari penelitian ini, pengelolaan limbah medis padat Puskesmas Taman digambarkan telah dilakukan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Menteri Kesehatan. Peraturan No. 18 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Medis di Instansi Kesehatan Daerah. Simpulan dari penelitian ini adalah pengelolaan limbah medis padat Puskesmas Taman Sidoarjo masih perlu ditingkatkan dari segi sistem reduksi dan klasifikasi, transportasi internal, penyimpanan sementara dan pengolahan pihak kedua, sehingga dapat lebih baik lagi. Kata kunci: gambaran; limbah medis padat; puskesmas DESCRIPTION OF SOLID MEDICAL WASTE MANAGEMENT IN PUSKESMAS ABSTRACT The activities of the Puskesmas always produce medical waste which may pose a risk to workers. At the Taman Puskesmas, medical waste management has not been handled properly, so that potential hazards can still occur. The purpose of this study was to determine the description of the Taman Sidoarjo Public Health Center in the management of solid medical waste. This study used descriptive qualitative method. The process of collecting solid medical waste uses yellow plastic bags and safety boxes. Use a closed, leak-proof, and anti-rust trolley for internal transportation every 1-2 times a day, then take it to a temporary disposal site belonging to the Puskesmas. Final management is done by disclosing third parties. As a result of this study, medical waste management at the Taman Puskesmas was described as having been carried out in accordance with Government Regulation No. 2 of the Minister of Health. Regulation No. 18 of 2020 concerning Medical Waste Management in Regional Health Agencies. The conclusion of this study is that the management of solid medical waste at the Taman Sidoarjo Health Center still needs to be improved in terms of the reduction and classification system, internal transportation, temporary storage and second-party processing, so that it can be even better.
Evaluasi Kinerja dan Ekonomi dari Instalasi Pengolahan Air Limbah di Puskesmas Nabilah Febrianti; Muslikha Nourma Rhomadhoni; Achmad Syafiuddin
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 4 (2021): Supp Oktober 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i4.1793

Abstract

Salah satu pencemaran lingkungan berasal dari air limbah Puskemas. Air limbah yang dihasilkan Puskesmas secara umum terdapat banyak mikroorganisme, senyawa pathogen, bahan kimia berbahaya serta beracun yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang dapat menularkan berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kinerja dan ‎ekonomi dari IPAL di Puskesmas.‎ Metode penelitian dengan deskriptif kuantitatif yaitu kinerja IPAL dalam mereduksi air limbah sesuai baku mutu, dan ekonomi dari ‎biaya yang dikeluarkan IPAL dalam 10 tahun kedepan. Data uji limbah dalam rentang tahun 2018-2019. Hasil penelitian yaitu kinerja IPAL termasuk kategori ‎yang memenuhi syarat. Hasil ekonomi, pada nilai min mendapatkan kerugian ‎dengan tidak balik modal, hasil nilai med mendapatkan keuntungan ‎dan balik modal pada tahun ke-4 serta nilai max mendapatkan ‎keuntungan dan balik modal pada tahun ke-2. Simpulan penelitian, terdapat 3 parameter yang tidak memenuhi syarat Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun ‎‎2013 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Rumah ‎Sakit. Nilai ekonomi menunjukkan adanya kerugian dan keuntungan pada setiap kategori. Saran untuk Puskesmas, terus meningkatkan kualitas effluent limbah cair agar dapat memperoleh hasil ‎air limbah yang sesuai.