Siti Sulaiha
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN KADAR FLAVONOID DAN VITAMIN C PADA INFUSED WATER GOJI BERRY (Lycium barbarum) DAN AIR NABEEZ KURMA (Phoenix dactylifera L.) Endah Budi Permana Putri; Fildzah Karunia Putri; Siti Sulaiha
TEKNOLOGI MEDIS DAN JURNAL KESEHATAN UMUM Vol 4 No 1 (2020): Medical Technology and Public Health Journal March 2020
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mtphj.v4i1.1458

Abstract

Latar Belakang: Air merupakan makronutrien yang berperan penting bagi kehidupan manusia, namun beberapa penelitian mendapatkan bahwa konsumsi cairan masih kurang dari 2 Liter per hari. Apabila tubuh tidak mendapatkan cukup air, atau kehilangan air sebanyak 5% saja dari berat badannya maka tubuh akan mengalami dehidrasi. Salah satu cara untuk meningkatkan konsumsi cairan yaitu dengan membuat alternatif minuman selain air putih, seperti infused water dari goji berry dan kurma.Tujuan: Menganalisis perbandingan kadar flavonoid dan vitamin C pada infused water goji berry dan air nabeez kurma. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Infused water goji berry dibuat dengan cara merendam 15 g goji berry kering dalam 300 ml air selama 12 jam, sedangkan air nabeez kurma dibuat dengan cara merendam 15 g daging kurma ajwa dalam 300 ml air selama 12 jam dan 24 jam. Analisis statistik yang digunakan yaitu uji One Way Anova. Hasil: Ada perbedaan rata-rata kadar flavonoid dimana kadar flavonoid tertinggi terdapat pada infused water goji berry (40,44 mg/L), air nabeez kurma perendaman 24 jam (8,08 mg/L), dan air nabeez kurma perendaman 12 jam (6,83 mg/L). Ada perbedaan rata-rata kadar vitamin C pada infused water goji berry (5,28 mg/ml) dan air nabeez kurma perendaman 12 dan 24 jam (2,64 mg/ml). Kesimpulan: Kadar flavonoid dan vitamin C infused water goji berry lebih tinggi daripada air nabeez kurma perendaman 12 dan 24 jam.
Instrumen Pengukuran Activity Daily Living (ADL) pada Pasien Stroke Siti Sulaiha; Imamatul Faizah; Umdatus Sholeha
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 4 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.033 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v14i4.689

Abstract

Stroke merupakan penyebab utama kecacatan dan ketergantungan yang secara langsung menurunkan kualitas hidup pasien. Kecacatan akibat stroke dapat dicegah dengan rencana penanganan stroke yang holistik dan komprehensif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kemandirian aktivitas hidup sehari-hari bagi pasien pasca stroke dengan menggunakan insrument. Metode yang digunakan menggunakan kata kunci PICO untuk mencari beberapa artikel Ada empat data base yang digunakan Google Scholar, PMC dan PubMed . Kriteria inklusi yang digunakan adalah untuk publikasi dalam 5 tahun terakhir dari 2017-2022, artikel teks lengkap dan berbicara bahasa Inggris, sesuai judul, dan penelitian retrospective cohort studies. Alat ukur yang digunakan adalah Indeks Kartz. Total artikel yang diperoleh dari data base berjumlah 4.455 artikel. 5 artikel ditinjau secara lengkap dan memenuhi kriteria inklusi. Kualitas studi adalah variabel. Indeks Barthel, Kegiatan Instrumental Lawton-Brody Skala Kehidupan Sehari-hari,Pengukuran Kemandirian Fungsional (FIM) dan Studi Kooperatif Penyakit Alzheimer - skala ADL (ADCS-ADL) adalah tujuh instrumen pengukuran yang paling sering dikutip. Dari jumlah tersebut, hanya dua termasuk penilaian dasar dan ADL instrumental. Skala MDS-UPDRS dan S&E adalah dua skala yang dapat diklasifikasikan sebagai yang direkomendasikan.