Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

GAMBARAN SISA KLOR DAN MPN COLIFORM JARINGAN DISTRIBUSI AIR PDAM Hermiyanti, Pratiwi; Wulandari, Endang Tri
JURNAL MEDIA KESEHATAN Vol 10 No 2 (2017): Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Volume 10 Nomor 2 Oktober Tah
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jmk.v10i2.333

Abstract

PDAM water that has a long distance from the reservoir almost does not smell chlorine so it is possible less than the quality standards can cause the bacteria in the water distribution of PDAM. Purpose of this research to know residual content of chlorine and MPN coliform on PDAM water distribution of Surabaya city 2017. The type of research is observational analytic with cross sectional design. The sampling procedure was performed at 4 locations with replication 3 times morning and daytime. Examination of chlorine residual content using comparator test kit, MPN coliform in laboratory, while pH, water temperature and air temperature is done in the field. Data were analyzed by multiple linear regression test presented in tabular form and analyzed and compared with standard quality standard. The results of the average residual chlorine morning 0,57 mg / l and daytime 0,5 mg / l, have fulfilled the standard of quality of residual chlorine waste water content that is 0,2-1,0 mg / l. The average MPN coliform in the morning was 8.5 colonies / 100 ml of sample and the daytime was 10.7 colonies / 100 ml of sample, so during the day the sample did not meet the standard quality of MPN coliform of piping water for 10 colonies / 100 ml samples. Average morning pH 7.7 and daytime 7.8, morning water temperature 26.8°C and daytime 27.7°C and morning air temperature 27.7°C and daytime 30,3°C. The conclusion obtained is the distribution distance affect the residual chlorine content and MPN coliform (p <0,05). Suggestion for PDAM is need to be done chlorine addition to active chlorine at furthest point that is 9 kilometers can fulfill requirement.
MINUMAN ISOTONIK PENGGANTI KANDUNGAN ELEKTROLIT NATRIUM (Na) DAN KLORIDA (Cl) DALAM DARAH TENAGA KERJA SETELAH TERPAPAR PANAS (Study Pada Home Industry Tahu Muncul Surabaya Tahun 2020) Fajarwaty, Hylda Pravyta; Nurmayanti, Demes; Hermiyanti, Pratiwi
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 6, No 3 (2021): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v6i3.20337

Abstract

AbstrakIklim kerja dapat dikategorikan menjadi salah satu penentu yang mempengaruhi kadaan tubuh seorang pekerja. Panas di area produksi dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada pekerja seperti, dehidrasi, kelelahan, dan kehilangan cairan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis minuman isotonik buatan pengganti elektrolit natrium (Na) dan klorida (Cl) dalam darah tenaga kerja setelah terpapar panas. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat Eksperiment. Jumlah sampel sebanyak 9 pekerja dan menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan dengan observasi, kuesioner, dan pengukuran natrium (Na) dan klorida (Cl) dalam darah serta nilai ISBB, dan selanjutnya dianalisis dengan uji statistik Paired T-test, kemudian ditabulasi dan disimpulkan. Hasil rata – rata pengukuran ISBB adalah 27,3oC, usia pekerja antara 24 – 61 tahun, masa kerja ≤4 tahun (22,2%), lama kerja semua pekerja yaitu 7 jam/hari, status gizi yang normal (66,7%). Hasil pengukuran kandungan natrium dan klorida pada pekerja setelah terpapar panas rata-rata sebesar 132,8 mmol/l dan 94,2 mmol/l, kemudian setelah diberikan minuman isotonik buatan kandungan natrium dan klorida pada pekerja rata-rata menjadi  sebesar 142 mmol/l dan 102,7 mmol/l. Dari hasil uji statistik, ada perbedaan antara sebelum dan sesudah pemberian minuman isotonik buatan terhadap pemulihan fisik pekerja dengan nilai sig P=0,000<0,05. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada perbedaan kandungan elektrolit natrium klorida pekerja setelah diberi asupan minuman isotonik buatan sebanyak 1125 ml. Disarankan kepada pemilik industri menyediakan air minum untuk pekerjanya agar pekerja terhindar dari dehidrasi dan penurunan elektrolit yang tidak seimbang. Kata Kunci: Tekanan Panas, Isotonik Buatan, Natrium (Na), Klorida (Cl), Elektrolit
Application of Tamarindus indica seed extract as bio-coagulant to removal suspended solids and colors Agustin Dewi; Iva Rustanti Eri; Hermiyanti Pratiwi; Nerawati Diana A.T; Narwati Narwati
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 10, No 2: June 2021
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v10i2.20686

Abstract

The batik traditional industries in East Java, Indonesia generally not have a proper wastewater treatment plant yet, so liquid waste directly discharge into the river. Batik wastewater generally have a dark color, which derived from the coloring of naphthol with number of suspended solids greater than 100 mg/L and color concentration more than 250 Pt.Co. Tamarind seed extract is known to contain natural polyelectrolytes active group, which had function as bio-coagulant. The research objective was to analyze the application of tamarind seed extract as bio-coagulant in wastewater treatment of the Batik traditional industries, by reducing suspended solids levels and color of wastewater. The research design used pretest and posttest control group design with variations of bio-coagulant doses of 10ml/L, 30ml/L, and 50ml/L, and analyzed using the Two Way Anova Test. The results showed that the level of suspended solids in wastewater before treatment averaged 291mg/L, and the average color content was 593 Pt-Co, so it did not meet the quality standards of the Governor of East Java No 72/2013. For the highest reduction in suspended solids levels at a dose of 10ml/L reduced up to 95.1% and the highest decrease in color levels at a dose of 50ml/L, reduced up to 87.8%. Traditional batik wastewater treatment, which used a coagulation-flocculation process with bio-coagulant extract of tamarind seeds could reduce levels of suspended solids and colors, in order to meet the specified quality standards.
FITOREMEDIASI TUMBUHAN Avicennia marinaa TERHADAP HALF TIME Pb Fitri Rokhmalia; Pratiwi Hermiyanti
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 9, No 3 (2018): Juli 2018
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/9301

Abstract

Fitri Rokhmalia (Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Surabaya) Pratiwi Hermiyanti (Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Surabaya) ABSTRAK Sumber pencemar Pb di antaranya adalah industri cat, baterai dan bahan bakar bensin. Konsentrasi pencemar logam berat >7 ppm akan mengurangi kemampuan daya dukung tanah tdalam mendegradasi logam berat tersebut. Output dalam penelitian ini adalah bagaimana fitoremediasi avicennia marinaa terhadap Half Time Pb. Tujuan penelitian yaitu menganalisisfitoremediasi tumbuhan avicennia marina terhadap konsentrasi timbal pada tanah dan half time Pb. Mangrove yang ditanam sebanyak 0, 3, dan 4 pohon. Manfaat penelitian ini sebagai masukkan kepada hasil penelitian dapat diaplikasikan untuk acuan dalam fitoremediasi di masyarakat yang bermukim di sekitar industri cat dan baterai. Jenis penelitiannya merupakan true experiment, desain penelitian menggunakan pre-post test control group, sampel pada penelitian adalah (avicennia marina) dengan jumlah sampel 27,variabel independen penelitian adalah jumlah tanaman(avicennia marina) dengan variasi 3 pohon dan 4 pohon, waktu penyerapan, untuk variabel dependen yaitu konsentrasi Pb tanah. Analisa data yang digunakan yaitu menggunakanmetode analisis of varian (anova).Rerata hasil pemeriksaan Pb tanah Kelompok K sebesar 2,77 ppm, kelompok A hasil 1,84 ppm, kelompok B 1,65 ppm. Rerata pH kelompok K:6,42, kelompok A:6,58 dan kelompok B:6,44. Terdapat pengaruh half time (Pb) tanah dengan signifikansi sebesar
Fitoremediasi Tumbuhan Avicennia Marina Jenis Rhizophora Terhadap Konsentrasi Timbal (Pb) Pada Tanah Fitri Rokhma Lia; Pratiwi Hermiyanti; Hadi Suryono
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 8, No 2 (2017): April 2017
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.548 KB) | DOI: 10.33846/%x

Abstract

Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh faktor fisik (suhu, dan kadar air) kimia (Pb, Cd, Cr, Zn,Ag dan Cu) dan biologi (bakteri dan virus). Pencemaran tanah oleh logam berat seperti Pb berasal dari aktivitas manusia. Sumber pencemar Pb diantaranya adalah industri cat, baterai dan bahan bakar bensin (EPA, 2007). Tujuan dalam penelitian ini yaitu menganalisis fitoremediasi tumbuhan avicennia marina jenis rhizophora terhadap konsentrasi timbal (Pb). Pohon mangrove yang ditanam sebanyak 0, 3, dan 4 pohon, dengan (waktu kontak) 0, 7, 14 hari. Manfaat penelitian ini sebagai masukkan yang dapat diaplikasikan untuk acuan dalam aplikasi fitoremediasi di masyarakat yang bermukim di sekitar industry cat dan baterai. Jenis penelitiannya merupakan eksperimen semu, dengan desain penelitian menggunakan Pre-Post Test Control Group, Populasi dan sampel pada penelitian tersebut adalah pohon Mangrove (Avicennia marina) jenis Rhizophora dengan jumlah sampel sebanyak 27 sampel, sedang variabel independen penelitian ini adalah Jumlah Tumbuhan mangrove (Avicennia marina) jenis Rhizophora dengan variasi 0, 3 pohon dan 4 pohon, dengan waktu pengambilan sampel tanah yang ditetapkan 7 hari dan 14 hari, untuk variabel dependen yaitu kandungan kadar Pb. Analisa data yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode analisis of varian (ANOVA). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil konsentrasi Pb pada tanah akan berkurang dengan adanya proses fitoremediasi menggunakan tanaman avicennia marinaa. Efektifitas tanaman avicennia marinaa dalam menurunkan pencemar Pb dengan menggunakan 4 pohon yaitu 81,92%, sedangkan apabila menggunakan 3 pohon sebesar 72,13%. Setelah dilakukan uji statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara konsentrasi Pb dengan menggunakan 3 macam jumlah tanaman yang berbeda (0,3, dan 4) pohon dalam proses fitoremediasi. Signifikansi Pb dalam proses fitoremediasi pada hari ke-0 (uji anova, p = 0,000), pada hari ke-7 (uji anova, p = 0,000), dan pada hari ke-14 (uji anova, p = 0,00). Rekomendasi yang dapat diberikan bagi peneliti lain yaitu dengan menguji konsentrasi Pb, lahan dan jenis tanaman yang berbeda untuk mengembangan ilmu dan teknologi mengetahui fitoremediasi menggunanakan tanaman. Keywords :Fitoremediasi tanaman avicennia marinaa, Pb.
PENGARUH PAPARAN KLORIN DI UDARA TERHADAP PEROKSIDASI LIPID PADA PEKERJA KOLAM RENANG Pratiwi Hermiyanti
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 7, No 2 (2016): April 2016
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.018 KB) | DOI: 10.33846/%x

Abstract

Gas klorin merupakan substansi kimia yang dihasilkan dalam proses desinfeksi pada air kolam renang. Paparan klorin menyebabkan perubahan mekanisme immunology dalam tubuh yang menghasilkan oksidan atau radikal bebas dan beberapa keluhan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh paparan klorin terhadap oksidasi lipid yang diukur dalam kadar malondialdehyde (MDA) pada pekerja kolam renang di Surabaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini terbagi menjadi operator desinfeksi dan bagian administrasi pada tiga kolam renang outdoor di Surabaya yang dipilih berdasarkan beberapa kriteria. Besar sampel yang diperoleh berdasarkan sampling secara acak dihasilkan sejumlah 24 orang, masing- masing 12 orang pada operator desinfeksi dan bagian administrasi. Data dianalisis menggunakan uji Mann Whitney serta uji regresi. Hasil analisis menggambarkan bahwa kadar MDA dipengaruhi secara signifikan konsentrasi klorin di udara ambien (p
Bioadsorben Kulit Pisang Kepok (Musa Acuminate L.) Dalam Menurunkan Kadar Timbal (Pb) Pada Larutan Pb I Putu Krysna Anom Putra; Narwati Narwati; Pratiwi Hermiyanti; Henny Trisyanti
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 10, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.473 KB) | DOI: 10.33846/sf10101

Abstract

Research has been conducted on bioadsorbent of kepok banana peel in the form of activated carbon in reducing lead levels in Pb solution. This study aims to analyze the ability of bioadsorbent kepok banana peel in reducing lead levels in Pb solution. This research was started by making bioadsorbent of Kepok banana peel in the form of 100 mesh activated carbon and activated 2.5M H2SO4. Measurement of lead levels before and after the addition of bioadsorbent of kepok banana peel using spectrophotometric methods using AAS type UV-1800 and then analyzed using One Way ANOVA test. The results showed that the average lead level before treatment was 4.96 mg / L and after being treated with additional bioadsorbent of kepok banana peel with a variation of 1 gram, 2 gram and 3 gram in sequence of 3.76 mg / L, 0.93 mg / L and 0.22 mg / L. The biggest decrease occurred in the addition of a dose of 3 grams, namely 95.6% and the lowest in the addition of a dose of 1 gram, 24.1%. One Way ANOVA test shows the results of p
HUBUNGAN PERILAKU IBU PEMANTAU JENTIK TENTANG PSN DENGAN ANGKA BEBAS JENTIK Hesti Melinda; Suprijandani .; Pratiwi Hermiyanti
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 15, No 2 (2017): Gema Kesehatan Lingkungan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v15i2.671

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia pertama kali di Surabaya pada tahun 1968, dengan jumlah penderita sebanyak 58 orang. Wilayah kerja Puskesmas Balas Klumprik penyakit DBD masih menjadi masalah dan nilai ABJ masih dibawah standar. Pada saat pengalaman observasi praktek belajar lapangan ditemukan perilaku Bumantik yang tidak sesuai. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara perilaku Bumantik dengan nilai ABJ di wilayah kerja Puskesmas Balas Klumprik Kecamatan Wiyung Kota Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data primer dilakukan dengan kuesioner dan observasi. Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Balas Klumprik dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 198 Bumantik dengan menggunakan rumus dan teknik simple random sampling didapatkan jumlah sampel sebanyak 65 Bumantik. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan uji statistik yaitu uji chi square. Berdasarkan uji chi square didapatkan hasil pengetahuan dan sikap Bumantik tidak ada hubungan dengan nilai ABJ karena nilai p lebih dari α (0,05). Berbeda dengan tindakan dan perilaku Bumantik yang memiliki hubungan signifikan dengan nilai ABJ karena nilai p kurang dari α (0,05). Kata kunci : Perilaku Bumantik dan ABJ.
Perbedaan Jumlah Lalat Tertangkap Sticky Trap Antara Menggunakan Umpan Ekstrak Buah Durian Dengan Umpan Ekstrak Kayu Manis Yayan Wijayanti; Winarko .; Pratiwi Hermiyanti
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 13, No 3 (2015): Gema Kesehatan Lingkungan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v13i3.101

Abstract

Given the fact that flies are attracted by strong odors, flies controlling  can be carried out by using scent lure trap. However, flies’ most preferred scent has not been known. This study aimsto determine difference in the number of flies caught on sticky traps between using lures of durianfruit extract and cinnamon extract lure. Durian fruit extracts contains alcohol while cinnamon contains eugenol.This is a quasi-experimental design research with Only Control Group Design Post-Test. This research was conducted in TPS of Bukit Barisan. This study covers the extraction with alcohol solvent. The extraction result was then dropped into the sticky trap and subsequently used to catchflies. The results shows that there were higher average number of flies caught on sticky trap ofcinnamon extract lure with 12-21 flies / trap than those in durian fruit extract trap which were only 10-14 flies / trap. The results of the data analysis by T test shows that there were difference in thenumber of flies caught on sticky traps between using lures of durian fruit extract and cinnamon extract (P = 0.033 0.05)It is advisable  to use physical ways of using sticky traps with durian fruit or cinnamon . In addition to their safety and environmentally friendly, they are proven to reduce flies population.
FAKTOR RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA TENAGA KERJA DI AREA PRODUKSI PABRIK GULA Novra Herlian Rojabiansyah; Rusmiati .; Pratiwi Hermiyanti
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 19, No 1 (2021): GEMA Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v19i1.1236

Abstract

Pabrik Gula Kedawoeng Pasuruan memiliki track record terjadinya kecelakaan kerja pada tahun 2014 hingga 2017 di area produksi. Berdasarkan survei, bahaya yang terjadi di Area Produksi Pabrik Gula Kedawoeng yaitu pekerja tidak menggunakan Alat Pelindung Diri, mesin penggilingan bergerak tanpa pengaman, dan tingkat kebisingan yang melebihi Nilai Ambang Batas di stasiun pemurnian, stasiun penguapan, stasiun pemasakan, dan stasiun pemutaran. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi risiko keselamatan dan kesehatan kerja pekerja di Area Produksi Pabrik Gula Kedawoeng Pasuruan.Penelitian ini termasuk deskriptif kualitatif yang mengidentifikasi risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Area Produksi Pabrik Gula Kedawoeng Pasuruan dengan metode Identifikasi Risiko.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemungkinan terjadinya risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Area Produksi Pabrik Gula Kedawoeng Pasuruan paling banyak terdapat pada kegiatan maintenance yakni kemungkinan besar sebesar 23%. Sedangkan tingkat dampak terjadinya risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Area Produksi Pabrik Gula Kedawoeng Pasuruan paling banyak terdapat pada kegiatan maintenance yakni rendah sebesar 41%.Perusahaan disarankan membentuk departemen khusus yang menangani Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan karyawan disarankan untuk mematuhi kebijakan dan peraturan yang berlaku di perusahaan. Kata kunci: Risiko, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Area Produksi