Claim Missing Document
Check
Articles

PELATIHAN SENI BELA DIRI KARATE TEKNIK ZENKUTSU DACHI PADA SISWA SMP NEGERI 1 KARAWANG BARAT Ajat Rukajat; Totoh Tauhidin Abas; Iwan Nugraha Gusniar
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.2 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2300

Abstract

Karate menjadi sebuah aktivitas olahraga dan seni bela diri yang diminati dan bahkan diajarkan kepada siswa di SMP Negeri 1 Karawang Barat. Kendati demikian pada aspek kuda-kuda, siswa masih mengalami kesulitan dan perlu pelatihan intensif. Untuk itu diadakan pelatihan yang berfokus pada teknik kuda-kuda depan (zenkutsu dachi) yang merupakan dasar dalam seni bela diri karate. Pelatihan diadakan sebanyak 5 pertemuan melibatkan 22 siswa. Melalui pelatihan, siswa diajarkan pengetahuan dasar, kegunaan dan metode kuda-kuda depan yang benar. Pelatihan dilaksanakan secara fun learning. Hasilnya menunjukkan siswa merasakan pengalaman belajar pelatihan karate dengan cara yang menyenangkan dan terfokus. Dengan melaitih kuda-kuda secara rutin dan berkelanjutan mampu meningkatkan skill siswa. Selain itu siswa juga menjadi semakin kolaboratif di antara peserta, memiliki kemandirian, kedisiplinan, sikap tanggung jawab dan kesadaran melakukan aktivitas yang bermanfaat dan menyehatkan tubuh sesuai kebutuhan perkembangan dan belajar mereka.
Workshop Pembuatan Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Mutu Proses Pembelajaran di MA Darul Qur’an Oding Supriadi; Ajat Rukajat; Slamet Soleh
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.734 KB)

Abstract

Workshop ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru membuat media pembelajaran berbasis internet dan digital bagi guru MA Darul Qur’an. Media pembelajaran di era internet dan digital memfasilitasi pencapaian tujuan pembelajaran secara optimal. Untuk itu guru sebagai aktor yang mengedukasi siswa perlu memiliki kemampuan membuat media pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Workshop dilaksanakan dengan melibatkan 21 guru. Proses pembelajaran dalam workshop mengkolaborasikan antara model pembelajaran lecturer, simulasi dan peer teaching (tutor sebaya). Melalui wokshop para peserta dilatih memanfaatkan Canva untuk membuat media pembelajaran yang menarik dan edukatif. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan kemampuan guru membuat media pembelajaran. Hasil lain kegiatan PKM ini adalah adanya komitmen berkelanjutan antara pihak tim dosen UNSIKA dengan lembaga MA Darul Qur’an dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi guru, peningkatan manajemen, pembinaan peserta didik, dan peningkatan mutu pembelajaran.
Implementasi Media Google Classroom pada Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di Masa Pandemi Covid-19 Siti Kurniasih; Ajat Rukajat; Yayat Herdiana
Al-Munawwarah : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 13 No. 1 (2021): Maret
Publisher : LP3M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Wathan SAMAWA SUMBAWA BESAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35964/al-munawwarah.v13i1.4250

Abstract

Di masa pandemi Covid-19 proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) mengalami perubahan sistem belajar menjadi daring. Karena itu diperlukan suatu media agar proses pembelajaran antara guru dan siswa tetap bisa berlangsung. Aplikasi Google Classroom dapat dijadikan sebagai media pembelajaran karena cukup membanu dan memudahkan guru dalam mengatur kelas, pendistribusian hingga penilaian tugas siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi dari sumber primer dan sumber sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Implementasi Qs Al-Isra’ Ayat 23-25 Dalam Pembinaan Keluarga Muslim Siti Mutiara Salsabila Karya Putri; Ajat Rukajat; Yayat Herdiana
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 2 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kesadaran masyarakat akan kebutuhan manusia yang beriman, beraklak dan cerdas serta memahami ilmu pengetahuan menuntut pesantren untuk melengkapi pendidikan agama yang diajarkannya dengan pendidikan umum. Hal ini berdampak pada inovasi pesantren yang membentuk lembaga baru berupa sekolah formal dan rekonstruksi sistem dan pelajaran yang ada didalam pesantren sendiri. Maka dari itu dibutuhkan pesantren yang memiliki integrasi yang kuat antara Islam sains dan budaya yang ada di dalam pesantren. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisis model integrasi Islam sains dan budaya Pesantren. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Library research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Integrasi yang diberikan pondok pesantren masih bersifat semu atau belum terkonstruk secara sempurna sehingga hasil yang diberikan belum maksimal, hanya ada beberapa pondok pesantren yang sudah bisa memberikan hasil yang maksimal dalam integrasi antara kedua ini, namun meniscayakan lemahnya salah satu keilmuan sehingga dalam integrasi yang dilakukan seharusnya ada kajian yang mendalam. Abstract Public awareness of the needs of human beings who have faith, character and intelligence and understand science requires pesantren to complement the religious education it teaches with general education. This has an impact on the innovation of Islamic boarding schools that form new institutions in the form of formal schools and the reconstruction of systems and lessons that exist within the pesantren itself. Therefore, a pesantren is needed that has a strong integration between Islamic science and culture in the pesantren. The purpose of this study is to describe and analyze the model of the integration of Islamic science and Islamic boarding school culture. The method used in this research is library research. The results of the study indicate that the integration provided by Islamic boarding schools is still pseudo or not perfectly constructed so that the results provided are not optimal, there are only a few Islamic boarding schools that have been able to provide maximum results in the integration between these two, but necessitate the weakness of one of the sciences so that in The integration carried out should have an in-depth study.
PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MUTU HASIL PEMBELAJARAN Ajat Rukajat
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v8i1.4589

Abstract

Pendekatan  pembelajaran yang sering digunakan dalam pembelajaran IPA  yaitu pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar dan mengajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan pengetahuan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara. Penelitian ini memfokuskan pada pelaksanaan ketujuh komponen pembelajaran kontekstual (CTL) yaitu: Constructivism, Inquiri, Questioning, Modeling,  Reflection, Learning Community, dan Authentic Assessment Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik, sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan data kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui: wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Simpulan penelitian ini yaitu: Pelaksanaan pembelajaran kontekstual (CTL) oleh guru/pendidik di kota Bandung khususnya ditiga sekolah  SMP Negeri 1 Leuwigoong, SMP PGRI Tarogong, dan MTs Asy-Syifa sudah dilakukan meskipun dalam pelaksanaannya belum optimal. Dari ketujuh komponen pembelajaran kontekstual ditiga sekolah tersebut hanya tiga komponen yang sudah cukup baik  pelaksanaannya, yaitu pada pelaksanaan Questioning, Learning Community, dan Reflection.
Efforts to Strengthen Philosophical Foundations Islamic Education Tata; Ajat Rukajat
EDUKASI : Jurnal Pendidikan Islam (e-Journal) Vol. 10 No. 1 (2022): Edukasi: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Tarbiyah Departement collaboration with AMCA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54956/edukasi.v10i1.44

Abstract

This research aims to illustrate and analyze the ideas/concepts of religious cultural development strategy in improving the character of Islam in SMPN 2 Tirtajaya, Karawang Regency. This research uses qualitative types with a case study approach. At the same time, the data collection process uses observations, interviews, and documentation of religious, cultural development strategy activities to improve Islam's character in SMPN 2 Tirtajaya, Karawang Regency. The results showed that in the framework of the religious cultural development strategy in improving the character of Islam in SMPN 2 Tirtajaya, Karawang Regency, there are 4 (four) concepts or strategies made, namely; Creation of religious atmosphere, internalization of islamic character values, islamic character model, habituation. Religious programs or behaviours are implemented through intra-curricular programs (tahfidz program, worship practice, reading al-Qur'an), co-curricular (3S culture, handshake culture, dhuha prayer, congregational prayer, tadarrus al-Quran, PHBI, istighotsah tahlil) and extracurricular (tambourine arts, yellow book studies, tartils and readings, da'wah exercises) with Religious Cultural Development Strategy, breeding, curriculum, transparency. The physical form of religious culture in this madrassa is prayer rooms and infrastructure, religious slogans and the use of Muslim clothing with managerial strategies, motivations, power.
MANAJEMEN PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DI MTS AL-AMANAH PASEH Imas Jujuniarti; Ajat Rukajat; Iyan Sopiyan
Jurnal pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian, dan Inovasi Vol 1, No 1 (2021): Jurnal pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian, dan Inovasi
Publisher : Jurnal pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian, dan Inovasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.302 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab beberapa rumusan masalah, diantaranya: 1). Apa Pengertian Manajemen untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru? 2). Bagaimana Meningkatkan Manajemen Profesionalisme Guru di MTs Al-amanah Kabupaten Paseh, 3). Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam penerapan manajemen dalam meningkatkan profesionalisme guru? 4). Bagaimana Langkah-Langkah Manajemen Meningkatkan Profesionalisme Guru. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan atau mendeskripsikan fenomena sebagaimana adanya di lokasi penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang cermat, sehingga hasil penelitian tersusun secara sistematis, langkah-langkah peneliti dalam menganalisis data adalah pertama, dengan pokok-pokok dan pemusatan pada hal-hal penting, kedua, penyajian data yang dilakukan dalam berupa uraian singkat, dan sejenisnya. Ketiga, menarik kesimpulan untuk menjawab masalah yang dirumuskan sejak awal. Hasil dan analisis data dapat disimpulkan bahwa (1) Manajemen peningkatan profesionalisme guru merupakan cara atau teknik untuk meningkatkan daya saing pendidikan baik kuantitas maupun kualitas siswa terhadap lingkungannya Untuk meningkatkan profesionalisme guru, (2) Pelaksanaan peningkatan manajemen guru profesionalisme dengan pembinaan pembinaan siswa yang baik yaitu dengan pembinaan oleh guru dan guru akan ada pengawasan dari kepala sekolah, (3) faktor penghambat dan pendorong dalam pelaksanaan manajemen peningkatan profesionalisme guru selalu ada termasuk kendala internal maupun eksternal baik dari pihak sekolah atau luar karena jika dari pihak sekolah ada kecemburuan dari guru lain yang tidak diikutkan diklat atau diklat, masih banyak guru/instruktur di MTs Al-amanah masih terkendala waktu mengajar karena masih banyak guru yang tidak masih dalam arti tidak ada k mengajar di satu tempat. sedangkan faktor pendukungnya adalah kesadaran diri, motivasi, dorongan dari kepala sekolah, dan sarana prasarana pendukung dalam proses belajar mengajar. (4) Upaya pengelolaan untuk meningkatkan profesionalisme guru meliputi program peningkatan kualifikasi pendidikan guru, pemerataan dan sertifikasi, supervisi pendidikan, pemberdayaan MGMP, pelatihan, membaca, berpartisipasi, mengikuti pelatihan, aktif berorganisasi dan membina kerjasama dengan rekan sejawat
Efforts of Islamic Religious Education Teachers in Improving Learning Outcomes in Aqidah Subjects of Grade VII Morals in MTs Al Furqon Klari Karawang Ilyas Prasetyo; Ajat Rukajat; Sutarjo Sutarjo
INTERNATIONAL JOURNAL OF EDUCATIONAL REVIEW Vol. 3 No. 2 (2021): INTERNATIONAL JOURNAL OF EDUCATIONAL REVIEW
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/ijer.v3i2.19669

Abstract

This Akhlak Creed subject is a branch of Islamic religious education, the subject of moral faith in forming religious character emphasizes the aspect of habituation early on and not only the responsibility of the school but all participate in improving the learning outcomes of learners involving families, schools and community environments. The purpose of this study is to find out the efforts of PAI teachers in improving the learning outcomes of learners in moral faith subjects carried out in class VII at MTs Al-Furqon Klari Karawang. The subjects of the study were principals, PAI teachers and students. This research method is qualitatively descriptive i.e. written or oral of the research object. Data collection techniques use observations, interviews, and documentation. The result of PAI teacher efforts, learners in moral faith subjects there is an increase in terms of written value and skills.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (DIFABEL) PADA MASA PANDEMI COVID-19 Neneng Nurhasanah; Ajat Rukajat; Zaenal Arifin
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Guru Sekolah Dasar (JPPGuseda) Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Guru Sekolah Dasar (JPPGuseda)
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jppguseda.v4i3.4743

Abstract

IMPLEMENTATION OF ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION LEARNING FOR CHILDREN WITH SPECIAL NEEDS (DISABLED) DURING THE COVID-19 PANDEMICThis study aims to determine the extent to which PAI has been implemented in children with special needs during the COVID 19 pandemic. It has been almost fifteen months since we have been hit by the COVID 19 pandemic which has had a significant impact on major changes in the world of education throughout the world, including Indonesia. During the pandemic, everyone began to adjust to the technology used to support the learning process during the COVID 19 pandemic. The COVID 19 pandemic period itself provides challenges as well as problems for all elements of education including parents, teachers and students. In particular, teachers are required to find a learning model formulation that is effective, efficient and can be understood by all students today. The research method used is an analytical method with a qualitative approach. The research process includes making research questions and procedures that are still provisional in nature, collecting data on preparatory settings, inductive data analysis, building partial data into themes, and then providing interpretations of the meaning of data. The final activity is to build reports into a flexible structure. The research subjects themselves took the Alam Amani Private Elementary School, Karawang. This research shows that the implementation of Islamic Education learning for children with special needs during the COVID 19 pandemic, in addition to adjusting the children's abilities, it also adapts to the parents' abilities because it must be admitted that providing teaching to students with special needs has its own challenges.
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING GAME GETS LUCKY CARD: STUDI ANALISIS PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP AL-QURAN Puji Hastuti; Zaenal Arifin; Ajat Rukajat
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Guru Sekolah Dasar (JPPGuseda) Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Guru Sekolah Dasar (JPPGuseda)
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jppguseda.v4i2.3614

Abstract

LEARNING MODEL DISCOVERY LEARNING GETS LUCKY CARD GAME: IMPROVEMENT ANALYSIS STUDY STUDENTS' UNDERSTANDING OF THE AL-QURANThis study aims to improve understanding of student learning outcomes with the Discovery Learning (DL) learning model through the Games Gets Lucky Card method. The current globalization that has occurred recently has a very significant impact on the transformation of the world of education, especially in Indonesia, to a negative direction. The fast involvement of technology media also adds to the challenges and problems that are quite formidable to be faced by teachers in finding effective, efficient learning formulations that are liked by students at this time. The research method used is quantitative methods based on classroom action research. This research was carried out in two stages, each of which was based on planning, action, observation and reflection. Data collection was carried out using observation-based field study techniques where the research subjects were students and teachers at the MI Negeri Bekasi school. This study shows that the application of the Discovery Learning model can increase understanding activities and student learning outcomes in BTQ subjects. The research percentage shows that in the first cycle, the achievement of student learning activities was 68.62% which then increased in the second cycle to 96.10%. The increase in learning outcomes includes aspects of knowledge where the value obtained reaches an average of 77.63 and then these results increase so sharply in the implementation of cycle II with an average value of 87.95.