Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Penerapan Pendekatan Positive Deviance dalam Menanggulangi Masalah Malnutrisi pada Balita Melalui Program Pos Gizi Ayubi, Dian; Rahayu, Nurdianaturrahma Budi; Yulianti, Y
IKESMA Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : FKM - UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.966 KB)

Abstract

More than half of infant and under five children mortality is caused by malnutrition. Possitive deviance approach is widely used to increase nutrition status of children. This study was aimed to increase nutrition status among underfive children through ”Pos Gizi” intervention. This pre-experimental study design involved 20 mothers and their under five year children. ”Pos Gizi” intervention covered counseling, training and education. Data collection was used self-administered quetionnaires. After the intervention, the study found nutrion status of 70% children increases as well as knowledge of mothers. Home re-visitation should be regularly conducted to monitor and to motivate mothers in improving nutriotion status.
KONTRIBUSI PENGETAHUAN IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI ANAK DI TUJUH PROVINSI DI INDONESIA Ayubi, Dian
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 3 No 1 (2009): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Knowledge of mothers is an important variable that affects the mothers to immunize their children. This study aimed to know association of mothers knowledge with immunization status of child under two years age after controlling others confounding variables (education background, economic status, cost, and distance).Method: Study design used cross-sectional cluster survey design of primary data. Data were collected in seven provinces which covered 27 districts. Sample was households who had youngest children aged under two years, total sample was 1149 households. Immunization status was measured by mother’s memorazation and/or health card.Results: This study found 44.3% children received completely immunization. Those 91% of mothers have lack of knowledge about immunization, however, 51.2% of them know benefit of immunization. Children who have mothers with good knowledge will receive immunization completely 2.21 times compared to children who have mother whith poor of knowledge after controlling mother’s education background.
Supervisi Kepala Ruangan Berdasarkan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Rostiani Dewi; Krisna Yetti; Dian Ayubi
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 12 No 3 (2008): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v12i3.220

Abstract

AbstrakDokumentasi asuhan keperawatan merupakan hal penting karena pendekatan proses keperawatan menjadi kerangka akuntabilitas perawat profesional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi dan supervisi kepala ruangan dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap RS X Cianjur. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di 11 ruang rawat inap. Sampel 106 perawat pelaksana yang merupakan total populasi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan daftar tilik. Analisis statistik yang digunakan adalah regresi logistik model faktor risiko. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa perawat pelaksana rata-rata mempunyai persepsi kurang baik terhadap pelaksanaan komunikasi dan supervisi kepala ruangan dan didapatkan juga kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana belum baik dengan cut of point 80%. Analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel komunikasi dan supervisi kepala ruangan berhubungan dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana (p< 0,05). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan adalah supervisi. Penelitian ini kiranya dapat dimanfaatkan oleh pimpinan dan bidang keperawatan RS X Cianjur untuk dapat meningkatkan kinerja kepala ruangan maupun perawat pelaksana dengan pengoptimalan kegiatan supervisi keperawatan di ruangan melalui upaya pendidikan dan pelatihan baik secara formal maupun non formal. AbstractNursing care documentation holds the accountability aspect of professional nursing practice. This quantitative-descriptive research attempted to recognize the relationship between head of nurse’s communication and supervision with the completeness of nursing care documentation by staff nurse at Hospital X, Cianjur. The data was collected by using questionnaire and visitation list from 106 staff nurse that represented total population. The data was analyzed with the logistic regression of risk factor model. Univariate analysis result showed that staff nurse averagely had less positive perception toward the head of nurse’s communication and supervision. It was also revealed the nursing care documentation which was lack of comprehensiveness with cut of point 80%. The result of bivariate analysis indicated the significance correlation of head of nurse’s communication and supervision with the completion of nursing care documentation by staff nurse (p< 0,05). It was ultimately found that the completeness of nursing care documentation was mostly influenced by the head of nurse’s supervision. Thus, it is recommended to strengthen the supervision process and ability of the head of nurse to enhance the nursing care documentation quality by both formal and non-formal continuing education.
Hubungan Pengetahuan, Sikap dengan Perilaku Kader Posyandu dalam Pelaksanaan Pemberian Vitamin A di Jakarta Timur Belinda Meliana Elisabet; Dian Ayubi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v13i1.447

Abstract

Wabah penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 ditetapkan sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia, termasuk Indonesia. Provinsi DKI Jakarta merupakan Provinis pertama yang memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan angka penyebaran COVID-19. Hal tersebut berdampak di berbagai sektor layanan publik, terutama pelayanan posyandu pada pemberian vitamin A. Tujuan penelitian, diketahuinya hubungan pengetahuan, sikap dengan perilaku kader posyandu balita dalam pelaksanaan pemberian vitamin A di Jakarta Timur Tahun 2020. Metode penelitian, kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh kader posyandu aktif di Jakarta Timur. Sampel penelitian ini berjumlah 100 responden dihitung menggunakan rumus Lemeshow. Teknik pengumpulan data yaitu data primer dengan menyebarkan kuisioner dan diolah secara univariat dan bivariat (Chi-square). Hasil diperoleh gambaran tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku kader posyandu balita dalam pelaksanaan pemberian vitamin A di Jakarta Timur dalam kategori baik. Hasil uji statistik Chi-square terdapat hubungan signifikan antara hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku kader posyandu (P–Value = 0,002) dan tidak adanya hubungan signifikan antara sikap dengan perilaku kader posyandu (P–Value = 0,884).Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Posyandu, COVID-19.
DETERMINAN PERILAKU PEMENUHAN GIZI USIA BAWAH DUA TAHUN DI KECAMATAN CAKUNG DAN PULOGADUNG, KOTA JAKARTA TIMUR Bunga Pelangi; Dian Ayubi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 11, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v11i2.73

Abstract

Prevalensi gizi kurang dan gizi buruk di Indonesia cenderung stagnan tinggi, sama halnya dengan yang terjadi di DKI Jakarta. Wilayah Jakarta Timur, menjadi lokasi dengan prevalensi tertinggi di DKI Jakarta yaitu 18,6% dari 14,5% (2017). Secara spesifik, Kecamatan Cakung memiliki  prevalensi tertinggi di Jakarta Timur dan Kecamatan Pulogadung berisiko tinggi terkena gizi kurang. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa perilaku pemenuhan gizi yang tidak sesuai menjadi salah satu penyebab terjadinya kondisi tersebut. Periode 0-24 bulan adalah waktu standar emas dalam perkembangan otak dan fisik, sehingga diperlukan asupan gizi yang berkelanjutan. Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui determinan perilaku pemenuhan gizi usia bawah dua tahun (baduta). Metode penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan  cross sectional. Responden penelitian adalah  132    ibu yang memiliki anak usia 24-36 bulan,  dipilih dengan teknik  purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan cara survey menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata perilaku ibu dalam memenuhi gizi usia baduta sudah baik. Berdasarkan uji multivariat diketahui pengetahuan, sikap dan dukungan instrumental dari suami berhubungan dengan perilaku pemenuhan gizi usia baduta. Dari hasil penelitian diharapkan  ada intervensi promosi kesehatan melalui model  social and behavioral change communication  yang menekankan adanya upaya peningkatan pengetahuan, pembentukan sikap yang positif dan adanya upaya tindakan langsung dari suami dalam mendukung perilaku.    Kata kunci: Perilaku Pemenuhan Gizi, Baduta, Pengetahuan, Sikap, Dukungan Suami
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA PUSKESMAS DAN KARAKTERISTIK PETUGAS DENGAN KINERJA PETUGAS GIZI PUSKESMAS DI KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2007 Endah Purwanti; Dian Ayubi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 2, No 2 (2008): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v2i2.27

Abstract

Number of malnutrion of children under five year increased in Karawang District during 2001-2006. This situation represents a low performance of nutrient staff. Performance of nutrition staff is related to puskesmas‘s head leadership. This research aim is to assess relationship between performance of puskesmas‘s head leadership with nutrition staff in Karawang. The study design was a cross-sectional study. Total sample was 43 person nutrition staff in all puskesmas in Karawang. Data were analysed using multiple logistic regression. Result of this research found nutrition staff performance shows goodness (55,8%) in general, but management of malnutrition chidren under five years is still unsatisfied. Puskesmas‘s head leadership has a largest association with nutrition staff performace compared to other variables.. Staff who perceived good on puskesmas head leadership will have 13 times greater to have good performencec than staff who perceived poor. Karawang Health District Office should conduct a leadership training for nutrition staff and also for the head of Puskesmas.
DIMENSI KEPUASAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIAT BERKUNJUNG KEMBALI DI LAYANAN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SERANG TAHUN 2007 Lutfiah Lutfiah; Dian Ayubi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 3, No 1 (2008): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v3i1.48

Abstract

Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat atau tingkatan yang menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pelanggannya. Pelanggan yang merasa puas akan melakukan kunjungan ulang untuk memperolehpelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dimensi kepuasan pasien dengan niat berkunjung kembali di Unit Rawat Jalan RSUD Sevang. Desain dalam penelitian ini adalah rancangan cross sectional, melalui pendekatan kuantitatif. Untuk mengukur kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan menggunakan metode SERVQUAL.Hasil penelitian yang dilaksanakan di pelayanan rawat jalan RSUD Serang ditemukan bahwa rerata skor kepuasan pasien yaitu 96.26 (skala 100). Seluruh dimensi kepuasan memiliki hubungan yang bermakna dengan niat berkunjung kembali. Dimensi kepuasan yang paling dominan berhubungan dengan niat berkunjung kembali adalah DimensiAssurance. Manajemen RSUD Serang sebaiknya melakukan konsolidasi atas kemampuan dan kecepatan petugas rumah sckit dalam melayani pasien mulai dari awal pasien datang sampai pulang serta mempunyai Standar Prosedur Operasional dalam melaksanakan kegiatan serta tindakan medis agar dapat bekerja secara efisien dan efektif.
Penilaian Kualitas Pelayanan Puskesmas dengan Model Donabedian: Studi Kasus Puskesmas di Kota Depok Dian Ayubi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 4 No. 1 Agustus 2009
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.123 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v4i1.197

Abstract

Perkembangan stuktur sosio-demografi penduduk dan infrastruktur Kota Depok yang pesat berpengaruh terhadap masalah kesehatan yang semakin kom-pleks. Pada era desentralisasi, Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Depok dituntut memberikan pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas antara lain melalui pelayanan kesehatan tingkat primer di puskesmas. Penelitian ini bertujuan menganalisis mutu pelayanan puskesmas dan hubungan struktur dan pro-ses terhadap hasil pelayanan puskesmas, kepuasan pelanggan. Survey di rumah responden dilakukan pada bulan Maret 2004, dalam wilayah kerja enam puskesmas kecamatan di Kota Depok. Populasi adalah semua penduduk yang bermukim di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan se-Kota Depok. Sampel adalah 300 rumah tangga yang tersebar di setiap kelurahan wilayah kerja masing-masing puskesmas kecamatan dengan responden ibu rumah tangga. Analisis dilakukan dengan pendekatan Structure, Process dan Outcome berdasarkan penilaian pasien. Penelitian ini menemukan nilai median atribut mutu struktur, proses dan kepuasan pelanggan adalah 75; 71,4 dan 75,0. Variasi pada dimensi struktur lebih lebar daripada dimensi proses. Secara bersama-sama, ada hubungan statistik yang bermakna antara struktur dan proses terhadap hasil di puskesmas kecamatan di Kota Depok. Aspek atribut struktur pelayananpuskesmas yang dinilai pelanggan perlu perbaikan adalah kelengkapan sarana, sedangkan untuk atribut proses adalah waktu tunggu pendaftaran. Kata kunci: Model donabedian, kepuasan pelangganAbstractRapid growth of sociodemographic and infrastructure in Depok City has influenced the complexity of health problems. In the decentralization era, one of community health center function is to provide quality primary health care. The aim of this study is to assess quality of health services that was provided by sub-district community health center based on Donabedian Model (Stucture Process Outcome). Survey was conducted in six sub-district community health centers. Data were collected using questionnaires. Respondents were interviewed in their home during March 2004. Samples covered 300 households in six areas. Median of stucture, process and outcome atributes of health services is 75, 71.4 and 75.0. Variation of stucture attribute is wider than process attribute. This study found there is a statistically significant correlation between structure and process attributes to outcome (patient satisfaction) of community health center services. In the structure attribute, equipment or facility aspect of community health center is needed to be improved while for process attribute, it isthe aspect of waiting time in admission. Keywords : Donabedian model, patient satisfaction
Determinan Perilaku Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif pada Ibu Pekerja Giri Inayah Abdullah; Dian Ayubi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 7 No. 7 Februari 2013
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.777 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v7i7.27

Abstract

Pemerintah Indonesia menargetkan cakupan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif sekitar 80%, tetapi hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 menunjukkan cakupan ASI eksklusif baru mencapai 15,3%. Dari tahun ke tahun, prevalensi pemberian ASI eksklusif cenderung menurun dengan berbagai alasan, antara lain ibu pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi pemberian ASI eksklusif pada ibu pekerja. Rancangan penelitian yang dipakai adalah potong lintang pada data primer yang terdiri dari 120 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2012 menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat, analisis bivariat menggunakan kai kuadrat, dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda model prediksi. Hasil penelitian menunjukkan proporsi pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di Kementerian Kesehatan sebesar 62,5%, lebih rendah dari target nasional (80%). Alasan responden berhenti menyusui eksklusif bukan karena bekerja melainkan karena ASI sedikit. Faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada penelitian ini adalah sikap, ketersediaan fasilitas dan dukungan pengasuh. Variabel sikap merupakan faktor paling dominan dalam pemberian ASI eksklusif. Ibu pekerja yang mempunyai sikap mendukung berpeluang 5 kali memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan ibu yang mempunyai sikap kurang mendukung.Government of Indonesia has a target of 80% exclusive breastfeeding coverage. Health Baseline Research 2010 showed the coverage only reached 15.3%. Year by year, the prevalence of exclusive breastfeeding tends to decrease with a variety of reasons. One of the reasons is exclusive breastfeeding on working mothers. This study aimed to determine the prevalence of exclusive breastfeeding on the working mothers in the Ministry of Health. The study design used was cross sectional on the primary data consisted of 120 respondents. The study was conducted on May 2012 using self administered questionnaire by respondents. Data analysis was performed by univariate, bivariate analysis using chi-square, and multivariate analysis using multiple logistic regression prediction model.The results showed the proportion of exclusive breastfeeding on working mothers in Ministry of Health is 62.5%, lower than the national target (80%). Working is not a reason of respondents to stop breastfeeding is not because of insufficient breastfeeding supply. Factors associated with this behavior are the attitude, the availability of facilities and support of baby-sitter. Variable of attitude is the most dominant factor in exclusive breastfeeding. Working mothers having positiveness likely 5 times give exclusive breatfeeding compared with mother having negative attitude.
Penerapan Pendekatan Positive Deviance dalam Menanggulangi Masalah Malnutrisi pada Balita Melalui Program Pos Gizi Dian Ayubi; Nurdianaturrahma Budi Rahayu; Y Yulianti
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

More than half of infant and under five children mortality is caused by malnutrition. Possitive deviance approach is widely used to increase nutrition status of children. This study was aimed to increase nutrition status among underfive children through ”Pos Gizi” intervention. This pre-experimental study design involved 20 mothers and their under five year children. ”Pos Gizi” intervention covered counseling, training and education. Data collection was used self-administered quetionnaires. After the intervention, the study found nutrion status of 70% children increases as well as knowledge of mothers. Home re-visitation should be regularly conducted to monitor and to motivate mothers in improving nutriotion status.