Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Peran Anggota DPRD Perempuan Dalam Pembahasan Raperda Perlindungan Lahan Pertanian di Kabupaten Jember Periode 2014-2019 Ria Angin
Jurnal Penelitian IPTEKS Vol 4, No 2 (2019): JURNAL PENELITIAN IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ipteks.v4i2.2452

Abstract

Pembahasan tentang raperda perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan menyangkut hal yang bersifat khusus dan teknis. Materi raperda perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan bersifat khusus yakni terkait dengan perlindungan lahan pertanian dan karenanya  membutuhkan pemahaman spesifik yang bahkan  tidak seluruh anggota dewan  memilikinya. Selain itu ada syarat teknis  yaitu syarat adanya  luasan lahan pertanian dalam jumlah tertentu. Akibatnya meskipun para perempuan anggota DPRD memiliki kedudukan sebagai sekretaris ataupun bendahara dan sebagai wakil ketua tidak cukup berpengaruh. Karena raperda yang telah disusun harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan gubernur. Jika gubernur masih belum menyetujui karena syarat teknis belum terpenuhi maka penetapan akan ditangguhkan.
MODEL DAN MATERI PENDIDIKAN SEKS ANAK USIA DINI PERSPEKTIF GENDER UNTUK MENGHINDARKAN SEXUAL ABUSE Tri Endang Jatmikowati; Ria Angin; Ernawati Ernawati
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI OKTOBER 2015, TH. XXXIV, NO. 3
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.13 KB) | DOI: 10.21831/cp.v3i3.7407

Abstract

Abstrak: Kekerasan seksual yang menimpa siswa PAUD/TK Jakarta International School beberapa waktu yang lalu menyadarkan kita akan pentingnya mengembangkan materi pendidikan seks untuk anak usia dini. Tujuan penelitian adalah untuk menemukan model dan materi pendidikan seks anak usia dini perspektif gender. Sumber data primer penelitian adalah guru-guru TK/PAUD. Langkah penelitian meliputi identifikasi permasalahan sexual abuse anak usia dini, identifikasi kebutuhan, potensi, pendidikan seks anak usia dini perspektif gender, dan FGD workshop model dan materi pendidikan seks anak usia dini perspektif gender. Uji model dan materi oleh psikolog anak dan ahli pendidikan. Ada pun materi pokok pendidikan seks anak usia dini meliputi tema-tema: (1) Aku dan Tubuhku; (2) Aku dan Pakaianku; (3) Keluarga dan Orang di Sekitarku; dan (4) Cara Merawat dan Menjaga Tubuh. Model pembelajaran dengan menggunakan sentra bermain peran. Hasil pengembangan materi ajar divalidasi oleh pakar dengan menghasilkan nilai “Baik” untuk bahan yang menyangkut ranah kognitif, afektif, dan psikomotrik. Kata Kunci: pendidikan seks, perspektif gender, anak usia dini, sexual abuse A MODEL AND MATERIAL OF SEX EDUCATION FOR EARLY-AGED-CHILDREN OF GENDER PERSPERCTIVE TO PREVENT SEXUAL ABUSE Abstract: Sexual abuse occurring on the early-aged student of Jakarta International School made us realize on the importance of developing sex education materials for early-aged child. This study was aimed to find a model and material for sex education for early-aged children of gender perspective. The data source was the teachers of kindergartens. The steps of the study was identifying sexual abuse on the early-aged children; identifying needs, potentials, sex education of early-aged children of gender perspective; conducting FGD workshop model. The model and material were validated by involving psychologists and education experts. The findings showed that the material of sex education for earlyaged children covered the themes: (1) My body and I; (2) My Clothes and I; (3) Family and My Surrounding; and (4) The Way to Care and Preserve Body. The intructional model used the role play technique. The developed product validated by experts belonged to the good category covering the cognitive, affective, and psychomotoric domains. Keywords: sex education, gender perspective, early-aged-child, sexual abuse
Psikologi Politik Perempuan Ria Angin
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 5, No 1 (2009): Insight: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ins.v5i1.1460

Abstract

PERAN JEMBER FASHION CARANAVAL (JFC) DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN JEMBER (SEKTOR PARIWISATA 2011-2015) Ria Angin; Berry Balafif
POLITICO Vol 17, No 1 (2017): Jurnal POLITICO Fisipol
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/politico.v17i1.736

Abstract

Pengembangan kepariwisataan di Indonesia saat ini sudah banyak mengalami kemajuan. Tidak hanya di daerah – daerah kota besar tetapi juga pengembangan kepariwisataan sudah masuk ke daerah – daerah kabupaten yang ada di indonesia. Sebagai salah satu negara maritim terbesar di dunia, Indonesia dipastikan memiliki banyak laut yang tersebar diseluruh Nusantara,dari Sabang sampai Marauke.Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten kota yang ada di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Jember awalnya dikenal sebagai Kabupaten dengan penghasil sektor pertanian dan perkebunan. Kabupaten Jember juga memiliki kekayaan alam yang dijadikan tempat wisata oleh pemerintah setempat seperti, Watu Ulo, Pantai Papuma, Agro Gunung Gumitir, Rembangan dan lain sebagainya. Pemanfaatan kekayaan wisata alam tersebut sesungguhnya mampu untuk mendatangkan wisatawan agar berkunjung ke Kabupaten Jember, tetapi jika kita hanya berdiam diri didalam sektor pariwisata alam, tentunya terdapat wisata alam yang lebih baik dari Jember seperti Bali, Banyuwangi, dan kota – kota lainnya. Saat ini Jember memiliki satu produk wisata berbasis ekonomi kreatif yang sudah mendunia, Jember Fashion Carnaval. JFC merupakan salah satu produk lokal Jember (wisata budaya ekonomi kreatif) yang sudah mendapat pengakuan dari pemerintah pusat yang juga termasuk naungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. JFC merupakan perpaduan antara produk fashion dan karnaval pertama di Indonesia, tak heran banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang datang berkunjung setiap tahunnya ke Jember, sehingga dapat menambah Pendapatan Asli Daeah kabupaten Jember. Selain itu JFC juga mampu menaikkan jumlah setoran pajak hotel dan pajak restoran, sebab para pengunjung wisatawan lokal maupum mancanegara akan menginap di hotel – hotel yang ada di Jember serta akan melakukan wisata kuliner mencicipi segala panganan khas yang ada di Kabupaten Jember. JFC juga memiliki tujuan agar mampu meningkatkan perekonomian rakyat kabupaten Jember dan mengangkat nama Jember ditingkat dunia. Kata kunci: Peran, Jember Fashion Carnaval, Pendapatan Asli Daerah.
PENGELOLAAN PROGRAM KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI KABUPATEN JEMBER (Studi terhadap PKBM Nurul Huda Desa Mumbulsari Kecamatan Mumbulsari Jember tahun 2011- 2015) Ria Angin; Popong Mega Putra
POLITICO Vol 16, No 2 (2016): Jurnal POLITICO Fisipol
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/politico.v16i2.742

Abstract

Kajian tentang pengelolaan program keaksaraan fungsional di Kabupaten Jember di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nurul Huda Desa Mumbulsari Kecamatan Mumbulsari Jember memiliki tujuan untuk  mendepenelitiankan pengelolaan program keaksaraan fungsional dan bagaimana kontribusi para pihak dalam pengelolaan PKBM Nurul Huda. Adapun metode kajian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode kualitatif. Di mana dalam metode ini kajian dalam pengumpulan data menggunakan data primer berupa observasi (pengamatan) dan interview (wawancara). Sedangkan untuk data sekunder penulis menggunakan dokumentasi dan studi pustaka. Berdasarkan hasil pembahasan yang sudah dilakukan oleh penulis ditemukan fakta, bahwa: 1). PKBM Nurul Huda Desa Mumbulsari Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember dalam program keaksaraan fungsional sudah baik, dengan melalui mekanisme, antara lain: a). Perencanaan program keaksaraan fungsional, dan b). Pelaksanaan program keaksaraan fungsional (Pengorganisasian, pengarahan/pembinaan, pengkoordinasian, pengkomunikasian, dan evaluasi program). 2). Keterlibatan Dinas Pendidikan dalam program  keaksaraan fungsional di PKBM Nurul Huda masih belum optimal. Dinas Pendidikan hanya melakukan pengawalan program saja, tanpa melakukan pembinaan kelembagaan PKBM secara optimal dan profesional. Kata kunci: Pengelolaan, Kebijakan dan Keaksaraan Fungsional.
ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION OF THE TRADITIONAL MARKET REVITALIZATION PROGRAM IN JEMBER REGENCY BASED ON THE THEORY OF GEORGE EDWARDS III Afa Ayun Avinas; Ria Angin
POLITICO Vol 20, No 1 (2020): Jurnal POLITICO Fisipol
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/politico.v20i1.3430

Abstract

The purpose of this research  is to describe the implementation of a traditional market revitalization program in Jember Regency. The research method uses a qualitative descriptive approach. The object of research is the Head of Infrastructure Facilities, staff working at the Ministry of Industry and Trade, and Assistant Treasurer as manager of the Mangli Market in Jember Regency. Data collection through interviews, observation, and documentation. Based on the research finding,  George Edward III's theory is not fully able to describe the phenomenon in the field. George Edward III only explained that the success of the policy implementation process was determined by 4 variables namely communication, resources, disposition and bureaucratic structure. The phenomenon in the field shows that the variable resources consist of budgetary resources, human resources and infrastructure resources. These three resources are not discussed in George Edward III's theory. Therefore  the theory of George Edward III had limitations as an analytical tool. 
MEMBANGUN KESADARAN KRITIS GENERASI MUDA DARI RADIKALISME DAN TERORISME YANG MERONRONG NKRI Ria Angin
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 4, No 2 (2018): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/pengabdian_iptek.v4i2.1844

Abstract

Istilah radikalisme berasal dari bahasa Latin “radix” yang artinya akar, pangkal, bagian bawah, atau bisa juga berarti menyeuruh, habis-habisan dan amat keras untuk menuntut perubahan.Para  mahasiswa rentan menjadi pengikut dan pendukung gerakan radikal dan terorisme. Fenomena ini melahirkan suatu pertanyaan, mungkinkah laju gerakan ini dicegah secara preventif. Kelompok masyarakat yang paling rentan menerima  dampak dari persebaran paham radikalisme dan terorisme  adalah mahasiswa. Oleh karena itu perlu adanya pemeberian pemahaman terhadap mahasiswa terkait dengan paham radiklisme.Kata Kunci: mahasiswa, paham radikalisme, teknologi informasi
Penguatan Kelembagaan Panti Asuhan Untuk Membangun Kemandirian Finansial Melalui Pelatihan Kewirausahaan Ria Angin; Baktiawan Nusanto
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 6, No 1 (2020): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jpmi.v6i1.3729

Abstract

Kegiatan PKM ini  dimaksudkan agar panti asuhan memiliki usaha mandiri yang produktif dan memungkinkan menghasilkan pendapatan sampingan sehingga tidak sepenuhnya tergantung pada para donatur. Mekanisme kegiatan   meliputi           Persiapan, pelaksana  berkoordinasi dengan mitra yaitu Panti Asuhan Putri Aisyiyah, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. 2) Pelaksanaan kegiatan meliputi : (a) melakukan kajian dengan metode SWOT terkait dengan gagasan membentuk wirausaha mandiri di bidang kudapan Islam,  (b)memberikan pelatihan usaha,  (c)menyepakati dibentuknya  kelompok wirausaha dengan melibatkan anak asuh Panti Asuhan Putri Aisyiyah,(c) memberikan pendampingan usaha, (d) latihan usaha dengan mempraktikan strategi yang dibahas dalam pelatihan usaha, 3). Evaluasi meliputi: (a) Evaluasi proses kegiatan, dilakukan pada setiap tahap kegiatan; (b) .  Evaluasi hasil kegiatan, dilakukan untuk mengetahui tingkat capaian tujuan PKM ini yakni sejauh mana kegiatan yang diselenggarakan dipahami oleh mitra dan anak asuh mitra  (c).  Evaluasi dampak kegiatan, dengan melihat  kemajuan mitra pasca kegiatan PKM.