Claim Missing Document
Check
Articles

Pemanfaatan Media Sosial Dalam Implementasi Model Komunikasi Kesehatan Reproduksi Remaja Setianti, Yanti; Dida, Susanne; Puspitasari, Lilis; Nugraha, Aat R.
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v5i1.921

Abstract

Kesehatan reproduksi remaja merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada di masyarakat Indonesia yang sifatnya masih tabu untuk diperbincangkan secara terbuka. Masalah kesehatan reproduksi ini mendapat perhatian serius karena jumlah kasus dan penyebaran dampaknya semakin meningkat, serta menimbulkan keresahan bagi masyarakat secara psikologis, sosial maupun ekonomi. Beberapa hal yang mendorong peningkatan kasus kesehatan reproduksi, yaitu meningkatnya keterbukaan masyarakat dalam memberikan informasi melalui media sosial. Berdasarkan latar belakang ini maka penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pemanfaatan media sosial dalam implementasi model komunikasi kesehatan reproduksi remaja berbasis kearifan lokal melalui media sosial Di Bogor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian kemudian menggambarkan atau melukiskannya sebagaimana adanya. Hasil dari penelitian ini adalah informasi mengenai kesehatan reproduksi remaja disebarkan dengan memanfaatkan media sosial dikarenakan di media sosial, para remaja bisa lebih bersifat terbuka. Media sosial sebagai sarana mencari informasi secara mudah dan instan melalui pemanfaatan teknologi informasi seperti blog yang membahas tentang kesehatan, dengan catatan sumbernya harus jelas. Selain blog, bentuk media sosial yang sering dan populer digunakan oleh para remaja yaitu facebook dan twitter.
Strategi Komunikasi dalam Membangun Awareness Wisata Halal di Kota Bandung Dida, Susanne; Pratiwi, Soraya Ratna; Sjafirah, Nuryah Asri
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 6, No 1 (2018): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.024 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v6i1.12985

Abstract

Wisata halal saat ini menjadi fenomena baru dalam dunia pariwisata dan mulai dikembangkan di beberapa negara. Wisata halal merupakan wisata yang pada pelaksanaannya mengacu pada syariat Islam, baik akomodasi, atraksi, dan objek wisata itu sendiri. Di Kota Bandung, wisata halal belum banyak dikenal dan masih pada tahap persiapan pengembangan, sehingga perhatian dan kepedulian terhadap wisata halal di kota ini masih belum terbangun. Dalam menangani masalah tersebut, diperlukan sebuah strategi komunikasi untuk membangun perhatian dan kepedulian di kalangan para pemangku kepentingan termasuk masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi komunikasi dalam rangka membangun perhatian dan kepedulian para pemangku kepentingan termasuk masyarakat terhadap pengembangan wisata halal di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan teori Konstruksi Sosial Atas Realita yang dicetuskan oleh Burger dan Luckmann. Penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan studi kasus instrumental tunggal. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wisata halal di Kota Bandung dikembangkan melalui dukungan dari berbagai lintas lembaga, yang disebut strategi penta helix. Strategi komunikasi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam mempersiapkan Kota Bandung sebagai destinasi wisata halal dengan melakukan sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran (awareness) kepada SKPD terkait. Selain Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, beberapa lembaga lain seperti Enhaii Halal Tourism Center (EHTC) dan Salman Halal Center melakukan awareness building kepada para pemangku kepentingan dan juga masyarakat. Diperlukan strategi komunikasi yang lebih kompleks untuk mengkomunikasikan wisata halal kepada stakeholders dan juga masyarakat.
STRATEGI PERENCANAAN PUBLIC RELATIONS NET. TV DALAM MEMBENTUK CITRANYA SEBAGAI TELEVISI MASA KINI Utami, Shafira Putri Citra; Dida, Susanne; Prastowo, FX. Ari Agung
ProTVF Vol 1, No 1 (2017): ProTVF Volume 1, No.1, Maret 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.695 KB)

Abstract

Penelitian yang berjudul ”Strategi Perencanaan Public Relations NET.TV dalam membentuk citranya sebagai Televisi Masa Kini” bertujuan untuk mengetahui analisa riset formatif, menetapkan dan memformulasikan strategi, pemilihan dan pengimplementasian taktik dan evaluasi yang dilakukan oleh NET.TV dalam membentuk citranya sebagai Televisi Masa Kini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis data kualitatif. Landasan konsep yang digunakan adalahh Strategy Planning for Public Relations dari Ronal D. Smith. Metode Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menjalankan strategi perencanaan public relations dalam membentuk citranya sebagai Televisi Masa Kini cukup efektif. Dalam fase riset formatif tahap analisis situasi, NET.TV melihat kesempatan yang ada pada zaman sekarang adalah perkembangan digital, dan NET. Memilih segmentasi pasarmereka adalah family AB, konten tayangan dikemas sesuai dengan segment arsip asa rmereka,Dalam fase strategi, konten tayangan program disesuaikan dengan visi dan misi perusahaan serta identitas mereka, yaitu menyajikan konten program yang educating, informating, danentertaining. Fase taktik NET.TV memilih taktik komunikasi seperti tatap muka, dan juga beberapa alat media atau periklanan untuk promosi programnya. Fase evaluasi, NET. Melakukan evaluasi dengan dibagi menjadi evaluasi program On Air dan program Off Air, evaluasi program On Air dilakukan oleh direksi, divisi sales & production, dan jajaran atas lainnya, sedangkan untuk evaluasi program Off Air dilakukan oleh divisi PR. Saran yang ingin disampaikan peneliti kepada NET.TV sebaiknya NET.TV lebih memperhatikan hambatan yang adadengan perkembangan digital, dan juga lebih mengadakan kegiatan yang melibatkan audiens karena lebih efektif dalam meningkatkan awareness publiknya.Kata-kata Kunci: Strategi, Public Relations, NET.TV
AKTIVITAS KOMUNIKASI KELUARGA PASIEN, KADER JIWA, PERAWAT DI LINGKUNGAN RUMAH ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA PASCA PASUNG Setianti, Yanti; Suminar, Jenny Ratna; Dida, Susanne; Wahyuningsih, Sri
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 9 No 3 (2019): Juli
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.504 KB) | DOI: 10.32583/pskm.9.3.2019.267-286

Abstract

Pasien gangguan jiwa yang berjumlah 37 di desa Wonorejo memerlukan perhatian khusus dari berbagai pihak. Selain perawat, dan kader jiwa memberikan perawatan di Posyandu Jiwa setiap bulannya,perawatan dilanjutkan di rumah pasien, dengan melibatkan keluarga, disamping kader jiwa, dan perawat. Tujuan penelitiannya, menggali dan menganalisis aktivitas komunikasi keluarga pasien, kader jiwa, dan perawat terhadap ODGJ pasca pasung dilingkungan rumah. Metode penelitian kualitatif, berparadigma konstruktivistik, pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan datanya observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, dan bahan audio visual. Subjek penelitiannya 7 keluarga, 7 pasien, 2 kader jiwa, dan 1 perawat dengan purposive sampling. Triangulasi dan member check sebagai validitas. Hasil Penelitiannya terjadi komunikasi keseharian keluarga dengan pasien. Adanya kunjungan perawat dan kader jiwa kerumah pasien. Pembahasannya adanya aktivitas komunikasi keluarga dengan melakukan terapi komunikasi keluarga, dan terapi komunikasi obat terhadap pasien ODGJ pasca pasung. Adanya aktivitas komunikasi terapeutik kader jiwa dan perawat yaitu home visite keluarga dan pasien ODGJ pasca pasung dan psikoedukasi keluarga dan pasien. Kesimpulannya bahwa adanya terapi komunikasi terapeutik yang dilakukan keluarga terhadap pasien, dan adanya kunjungan, psiedukasi dari kader jiwa dan perawat ke rumah pasien ODGJ pasca pasung akan membantu dalam penyembuhan gangguan jiwa pasien ODGJ pasca pasung di desa Wonorejo.   Kata kunci: aktivitas komunikasi terapeutik, odgj pasca pasung, perawat, kader jiwa   COMMUNICATION ACTIVITIES OF FAMILY PATIENTS, SOUL KADER, NURSING IN PEOPLE'S HOUSE ENVIRONMENT WITH POST-SINGLE LIFE DISORDERS   ABSTRACT 37 mental patients in Wonorejo village need special attention from various parties.In addition to nurses, and mental cadres provide care at the MentalPosyandu every month, care is continued at the patient's home, involving the family, as well as mental cadres, and nurses. The purpose of research was to explore and analyze the communication activities of the patient's family, mental cadres, and nurses towards ODGJ postpasung in the home environment. Qualitative research methods, constructive paradigms, case study approaches. Data collection techniques are observation, in-depth interviews, documentation, and audio-visual materials. The research subjects were 7 families, 7 patients, 2 mental cadres, and 1 nurse with purposive sampling. Triangulation and member check as validity. The results of his research occur daily family communication with patients. The visit of nurses and mental cadres in the patient's home. The discussion was the existence of family communication activities by conducting family communication therapy, and drug communication therapy for ODGJ patients postpasung. the existence of therapeutic communication activities for mental cadres and nurses, namely family home visite and ODGJ patients postpasung and family and patient psychoeducation. In conclusion, the therapeutic communication therapy carried out by the family towards patients, and the presence of visits, education from mental cadres and nurses to the homes of post-pasung ODGJ patients will help in healing mental disorders in post-pasung ODGJ patients in Wonorejo villag.   Keywords: therapeutic communication activity, odgj post-pasung, nurse, mental of cadre, family
DIALETIKA ETNOGRAFI KOMUNIKASI EMIK-ETIK PADA KAIN TENUN Leuape, Emanuel S; Dida, Susanne
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 5, No 2 (2017): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.873 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v5i2.8637

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendialetikakan pemaknaan emik-etik simbol warna dan gambar kain tenun (Mollo) desa Tutem. Tahapan pada penelitian ini yaitu interpretasi (Ferdinand De Saussure), reinterpretasi (Roland Barthes), Dialog (Jurgen Habermas), dan dekonstruksi (Jaques Derrida). Hasil interpretasi (emik) dan reinterpretasi (etik), didialetikakan dengan menghasilkan sintesis berupa dialog antara masyarakat Tutem dan peneliti, diakhiri dengan analisis dekonstruksi guna mengantisipasi potensi kemajemukan makna simbol warna dan gambar kain tenun desa Tutem di kemudian hari. Paradigma penelitiannya adalah kualitatif dan bermetode studi etnografi komunikasi. Data diperoleh dengan wawancara mendalam, observasi-partisipatoris, dan dokumentasi visual kain tenun. Hasil penelitian ini adalah: dalam pemaknaan emik masyarakat Tutem, simbol warna kain tenun mengacu pada keberagaman kelompok suku dan simbol gambar kain tenun merujuk kepada realitas historis. Pemaknaan etik peneliti, simbol warna dan gambar kain tenun merujuk kepada kondisi geografis (Sumber Daya Alam), moral dan perilaku sosial (Sumber Daya Manusia), dan sejarah. Melalui prosedur tindakan komunikatif (dialog), kesepakatan intersubjektif yang dicapai, mencakup: 10 jenis simbol warna dan 7 varian gambar kain tenun diterima dan 2 varian gambar kain tenun ditolak. Terdapat 3 jenis simbol warna dan pola gambar ruang kain tenun yang wajib didekonstruksi maknanya oleh peneliti. Proses interpretasi, reinterpretasi, dialog, dan dekonstruksi menjadi tahapan ideal dalam memberdayakan kain tenun sebagai salah satu wujud produk kebudayaan masyarakat Tutem. Pelaksanaan tahapan tersebut melibatkan peran aktif masyarakat Tutem dan peneliti. Akhirnya, masyarakat Tutem dan peneliti sama-sama membangun ‘cerita’ tentang simbol warna dan gambar kain tenun dalam spirit falibilisme.
PENGARUH OPTIMALISASI KOMUNIKASI KESEHATAN PADA PUSAT PELAYANAN KESEHATAN DASAR TERHADAP PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN ANAK USIA DINI Susanne Dida
Indonesian Journal of Dialectics Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Sekolah PascaSarjana Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study emphasizes on influence of optimalization in health communication at the basic health center on the level of children’s wellbeing  . The training is given by Department of Health that referred to Standard of Minimum Services for health provider at Basic Health center in province and district. By 17 programs of Standard of minimum services and standard of Operational Procedure,  gradually the skill of health provider will increase and finally will influence to scale up the level of wellbeing of children.        The implementation of health service procedure needs a right strategy of communication in essential, such as  if the patient adherence in clinicians we can  help to identify the causes of their diseases. So the knowledge and skill in communication and life experience of provider as well as their ever changing cognitive, treatment, believe, and determine the degree of recovery. Then we found the theorizing and research concerning the patient- provider interaction and children serve more specific in a model of bio-psychosocial.          The research design is the quasi-experiment by using the control group which is purpose to test some research propositions.         The hypothesis, the trained provider has a greater knowledge and skill in implementation the standard of minimum procedure compared with untrained provider in a control area, so the level of wellbeing of children in intervention area more increasing.                         The result of the testing shows the level of wellbeing of children, fixing by the way to service, conferral medicine, a quality of communications between patient-health provider.In summary, research has demonstrated that the key elements of patient-health provider communication influencing satisfaction include a caring and understanding manner on the part of health care provider, medical competence, balance inquiry into psychological and bio-medical concern, continuity of patient – health provider relationship and the expression of patient expectation. These finding have implication for both training and clinical practice and these implementation are elaborate to the level of wellbeing of children.
MEMBANGUN BRAND WARUNK UPNORMAL SEBAGAI WARUNG INDOMIE KEKINIAN PERBAWASARI, SUSIE; DIDA, SUSANNE
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku B - Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.143 KB)

Abstract

Bisnis kuliner merupakan bisnis yang sedang berkembang di Indonesia saat ini.Munculnya berbagai makanan yang unik, adanya wisata kuliner, dan tren kuliner sebagai gaya hidup masyarakat, menjadi bukti bahwa bisnis ini berkembang dengan sangat pesat. Dalam menghadapi persaingan pasar, pelaku bisnis kuliner membutuhkan inovasi dan kreativitas agar bisnis restoran berjalan sukses.Bisnis mie instan merupakan konsep usaha sederhana namun bisa dilakukan berbagai inovasi dan kreativitas melalui berbagai rasa maupun topping.Warunk Upnormal adalah sebuah tempat makan di Kota Bandung yang saat ini menjadi tren anak muda Bandung untuk nongkrong menghabiskan waktu bersama teman sambil bersantap menu-menu yang spesial.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi Warunk Upnormal diantara warung indomie tradisional lain, untuk mengetahuiimageWarunk Upnormal sebagai warung indomie kekinian. dan untuk mengetahuidesain interior Warunk Upnormal sebagai warung indomie kekinian. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan data kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi kepustakaan.Penelitian ini menunjukan bahwa Warunk Upnormalmempunyai ciri khas tersendiri di benak masyarakat. Posisi Warunk Upnormal diantara warung indomie tradisional lain yaitusebagai pelopor warung indomie di atas rata-rata. Warunk Upnormal dalam membentuk image sebagai warung indomie kekiniansebagaitempat nongkrong anak muda. Desain interior Warunk Upnormal menunjukkan identitas sebagai warunk indomie kekinianmelalui tulisan, hiasan, dekorasi dan penamaan menu yang unik. Kata Kunci: warung, nongkrong, kekinian, brand, image
CORPORATE REBRANDING OF GRAMEDIA STORE (CORPORATE REBRANDING DI GRAMEDIA STORE) Kairupan, Natasha Helena; Dida, Susanne; Budiana, Heru Ryanto
EDUTECH Vol 15, No 3 (2016): ESENSI PEMBELAJARAN MASA KINI
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edutech.v15i3.4872

Abstract

Abstract. The purposes of this research are to determine the stages of analysis, planning, and evaluation of corporate rebranding process of Gramedia Book Store to be Gramedia Store to rise stakeholder’s awareness. The method used is descriptive qualitative with positivism paradigm. The technique of collecting data through in-depth interview, observation, and literature study. The result of this research showed the analysis stage by analyzing the market through insights and foresights, brand audit through SWOT analysis, and identifying opportunities. The planning stage is by determine the purpose of the planning process and then determine the target audience, consist of external and internal customer. The planning of external customer by renaming and change of corporate identity, and marketing planning using communication channel (above the line and below the line). The planning of internal customer by Brand Induction, training, inspiration briefing at store, and innovation competition. The evaluation of rebranding process of Gramedia Store is having a focus group discussion with customer, media monitoring, and presentation to BOD.Keywords : Process, Corporate Rebranding, Stakeholder Awareness, Corporate Identity, Gramedia StoreAbstrak.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tahapan analisis, perencanaan, dan evaluasi proses corporate rebranding Gramedia Book Store menjadi Gramedia Store untuk meningkatkan stakeholder awareness. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan paradigma positivisme dan jenis studi deksriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian, tahapan analisis dilakukan dengan menganalisis pasar melalui insights dan foresights, audit merek dengan analisis SWOT, dan mengidentifikasi peluang. Dalam tahapan perencanaan dengan menentukan tujuan kemudian menentukan target audiens, yaitu eksternal dan internal. Perencanaan kepada external customer dilakukan dengan perubahan nama dan identitas perusahaan, melakukan perencanaan publikasi dan pemasaran menggunakan saluran komunikasi baik above the line dan below the line. Perencanaan kepada internal customer dilakukan dengan mengadakan brand induction, training, briefing inspirasi, dan lomba inovasi. Evaluasi dalam proses rebranding Gramedia Store dilakukan dengan focus group discussion dengan customer, media monitoring, dan presentasi ke BOD.Kata kunci : Proses, Corporate Rebranding, Stakeholder Awareness, Identitas Perusahaan, Gramedia Store
SOSIALISASI LITERASI KOMUNIKASI KESEHATAN PENGOBATAN ALTERNATIF ISLAMI DI DESA HEGARMANAH KECAMATAN JATINANGOR Susanne Dida; Evi Novianti; Elnovani Lusiana; Saleha Rodiah; Trie Damayanti; Rostika Yuliani; Moh. Faidol Juddi
Dharmakarya Vol 9, No 3 (2020): September, 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v9i3.23688

Abstract

Perkembangan informasi saat ini semakin meningkat khususnya dalam hal informasi kesehatan. Keberadaan internet, sepaket dengan kebudayaan yang terbangun di dalam ruang publik baru membuat masyarakat sulit membedakan informasi faktual dan hoax. Adapun salah satu informasi kesehatan saat ini adalah informasi mengenai pengobatan-pengobatan alternative berbasis islami. Salah satu jenis pengobatan tradisional berbasis islami yang diminati oleh masyarakat saat ini adalah pengobatan thibbun nabawi. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan literasi komunikasi kesehatan adalah dengan cara memberikan informasi mengenai cara pengobatan alternative berbasis islami kepada masyarakat melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan contoh-contoh kontemporer dan pemaparan terkait risiko-risiko dari ketersebaran hoax khususnya dalam hal informasi komunikasi kesehatan. Kegiatan ini dimaksudkan merupakan upaya membangun model edukasi dan literasi komunikasi kesehatan untuk meningkatkan kompetensi generasi muda dalam mengenali dan merespon hoax khususnya dalam hal komunikasi kesehatan. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk terbentuknya wawasan masyarakat dengan pemilihan pengobatan alternative yang tepat dan terpercaya dan untuk mengetahui dan memahami pentingnya factor-faktor apa saja yang dapat menjadi acuan dalam memilih pengobatan alternatif. Hasil dan pembahasan yang diperoleh dari kegiatan ini adalah peserta terlihat sangat antusias dan mendapat pemahaman baru mengenai informasi seputar pengobatan alternative sehat serta masyarakat telah mengetahui jenis-jenis pengobatan dan tempat pengobatan alternative sehat yang dapat dipercaya dan tidak ada motif  penipuan. Simpulan dari kegiatan ini adalah wawasan masyarakat akan adanya hoax dalam mencari informasi pengobatan alternative sudah terbentuk dengan baik, hal ini dilihat dari antusias para peserta mendapatkan pengetahuan dan informasi mengenai literasi informasi antara berita hoax dan berita secara resmi terutama dalam hal informasi di bidang kesehatan, mendapat pengetahuan mengenai macam-macam pengobatan alternative sehat.
Hambatan komunikasi terapeutik psikiater, perawat, kader jiwa, dan keluarga pada pasien gangguan jiwa pasca pasung Sri Wahyuningsih; Susanne Dida; Jenny Ratna Suminar; Yanti Setianti
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 7, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.102 KB) | DOI: 10.26714/jkj.7.2.2019.115-126

Abstract

Tenaga kesehatan, kader jiwa, dan keluarga dalam melakukan komunikasi terapeutik pada pasien ODGJ pasca pasung menemukan beberapa hambatan dari faktor internal maupun eksternal. Tujuan penelitian untuk menggali dan mengungkapkan hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses komunikasi terapuetik tenaga kesehatan, kader jiwa, keluarga terhadappasien ODGJ pasca pasung. Jenis penelitian kualitatif, menggunakan paradigma konstruktivistik, dan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, dan bahan audio visual. Pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling, dengan subjek penelitian 1 psikiater, 3 perawat, 2 kader jiwa, 7 keluarga pasien. Objek penelitiannya adalah hambatan-hambatan komunikasi terapeutik tenaga kesehatan, kader jiwa, keluarga kepada pasien ODGJ pasca pasung desa Wonorejo. Validasi datanya menggunakan triangulasi dan member check. Penelitian dilakukan bulan April sampai dengan November 2018. Lokasi penelitian desa Wonorejo Kecamatan Singosari Kabuputen Malang Provinsi Jawa Timur. Adanya hambatan yang terjadi pada proses komunikasi terapeutik antara tenaga kesehatan, kader jiwa, keluarga pada pasien ODGJ pasca pasung, yaitu lemahnya jaringan internet, bahasa, inkoherensi, stranger anciety, pendidikan rendah, penampilan perawat, noise suara, dan emosional keluarga, sehingga komunikasi terapeutik kurang lancar. Kata kunci: hambatan, tenaga kesehatan, ODGJ, keluarga, komunikasi terapeutik BARRIERS OF THERAPEUTIC COMMUNICATION PSYCHIATER, NURSE, MENTAL CADRES, AND FAMILY FOR THE PEOPLE WITH POST PASUNG MENTAL DISORDERS ABSTRACTHealth workers, soul cadres, and families in conducting therapeutic communication in post-passive ODG patients found several obstacles from internal and external factors. The purpose of this study is to explore and reveal the barriers that occur in the process of the most therapeutic communication by health workers, mental cadres, families to post ODGJ patients. The research method uses qualitative research, constructivist paradigms, and case study approaches. Data collection methods use, observation, in-depth interviews, documentation, and audio-visual material. Sampling by using purposive sampling, with research subjects 1 psychiatrist, 3 nurses, 2 mental cadres, 7 families of patients. The object of his research is the barriers of therapeutic communication of health workers, mental cadres, families to ODGJ patients postpasung Wonorejo village. Data validation uses triangulation and member check. The study was conducted from April to November 2018. The location of the research was Wonorejo village, Singosari District, Malang Regency, East Java Province. The results are the barriers that occur in the process of therapeutic communication between health workers, mental cadres, families in post-pasung ODGJ patients in Wonorejo village. The barriers to therapeutic communication in postpasung ODGJ in Wonorejo village is the lack of internet, language, incoherence, stranger anxiety, low education, nurse performance, noise noise, and emotional family, so therapeutic communication is less smooth.  Keywords: obstacles, health workers, ODGJ, family, therapeutic communication