Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Kehumasan

Representasi Indonesia pada penanganan COVID-19 di media asing Susanne Dida; Trie Damayanti; Aang Koswara
PRofesi Humas Vol 5, No 2 (2021): PRofesi Humas Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 10/E/KPT/2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.253 KB) | DOI: 10.24198/prh.v5i2.29904

Abstract

Corona Virus Disease 19 (COVID-19) merupakan sebuah krisis global yang menimpa hampir semua negara di dunia. Seperti halnya sebuah krisis, diperlukan strategi dalam menanganinya, dan strategi itu harus dilakukan secara cepat dan tepat. Efektivitas pemilihan sebuah strategi akan teruji pada hasil akhir dimana jika krisis ini sedang berlangsung dan di akhir krisis. Para ahli krisis mengatakan bahwa pada dasarnya krisis terbagi menjadi tiga tahap yaitu, pre-crisis, crisis, dan postcrisis, dan COVID-19 ini sedang dalam tahap krisis. Strategi komunikasi yang dipilih dalam penanganan krisis ini sudah sepantasnya harus menggunakan kehatihatian karena COVID-19 ini merupakan pertaruhan semua Negara untuk menunjukkan kapasitas negaranya sehingga reputasi negara tersebut tetap terjaga dengan baik di mata negara lain. Sorotan media di seluruh dunia, pada seluruh negara yang terkena dampak COVID-19 ini menjadi acuan bagaimana reputasi negara tersebut, dan bagaimana kemampuan negara tersebut berkompetisi dengan negara lain dalam menghadapi COVID-19. Penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian deskriptif yang melibatkan pengembangan kerangka pengkodean dan pengkodean kualitatif terhadap media-media pada April hingga Mei 2020 ini bertujuan melihat bagaimana Indonesia di mata media asing, sehingga akan terlihat bagaimana reputasi Indonesia di mata dunia. Identitas dan persepsi orang luar negara Indonesia menjadi tolak ukur yang akan dilihat dari representasi Indonesia melalui tulisan-tulisan yang ada di media massa asing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa image dan reputasi Indonesia yang kurang baik, yang diawali dengan kelemahan public statement yang dilakukan pemerintah Indonesia, yang berefek pada persepsi yang kurang baik terbentuk dari pemberitaan di bulan-bulan selanjutnya.
Peran stakeholders dalam membangun identitas Purwakarta yang berwawasan nilai budaya lokal Susie Perbawasari; Susanne Dida; Aat Ruchiat Nugraha
PRofesi Humas Vol 4, No 1 (2019): PRofesi Humas Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 10/E/KPT/2019
Publisher : LP3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.64 KB) | DOI: 10.24198/prh.v4i1.21349

Abstract

Proses pembangunan mental dan infrastruktur di suatu daerah menjadi kekuatan utama dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Purwakarta sebagai pusat kawasan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Jawa Barat yang meliputi Karawang, Subang dan Bekasi memiliki posisi yang strategis dalam proses pengembangan wilayahnya dalam upaya mewujudkan pembangunan yang merata bagi masyarakat. Purwakarta yang termasuk sebagai wilayah penyangga pembangunan industri metropolitan sangat rentan terpengaruh oleh arus perubahan budaya dari wilayah sekitarnya, terutama yang berasal dari Jakarta, Bekasi, dan Karawang. Dalam upaya menjaga nilai-nilai kedaerahan di Purwakarta, maka proses pembangunan yang dilakukan di kabupaten Purwakarta dengan melaksanakan pembangunan yang berwawasan pada nilai-nilai budaya lokal yang dipadukan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Nilai-nilai budaya lokal tersebut diimplementasi pada berbagai sektor pembangunan di Purwakarta terutama yang berkaitan dengan layanan publik seperti bidang kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial, pariwisata, dan infrastruktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai peran stakeholders dalam membangun daerah Purwakarta yang berwawasan nilai budaya Sunda yang dapat menjadi identitas daerah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, focus group discussion, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pemerintah kabupaten Purwakarta sangat dominan dalam mengembangkan proses pembangunan yang berwawasan nilai budaya Sunda terutama semenjak kepemimpinan Bupati Dedi Mulyadi. Akhirnya, adanya sinergis antar stakeholders di Purwakarta telah memberikan dampak yang baik bagi keterkenalan pembangunan Purwakarta sebagai salah satu kabupaten yang memiliki identitas dan menjadi tujuan destinasi wisata baru di Jawa Barat. 
Strategi Perencanaan Humas Media Sosial Radio OZ sebagai Upaya Transformasi Pendengar Paramitha Wydaswari; Susanne Dida; FX Ari Agung Prastowo
PRofesi Humas Vol 3, No 2 (2019): PRofesi Humas Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 10/E/KPT/2019
Publisher : LP3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.841 KB) | DOI: 10.24198/prh.v3i2.15711

Abstract

Radio memiliki banyak manfaat, dengan menggunakan radio informasi dapat disampaikan dengan cepat ke masyarakat. Manfaat lainnya dari penggunaan radio adanya jangkaunya yang luas dan menghibur karena memiliki keunggulan yakni suara. Persaingan radio saat ini sangat kuat, ditambah dengan kehadiran media sosial, dimana banyak masyarakat saat ini menggunakan media sosial untuk mencari dan menyebarkan informasi. Perkembangan media sosial juga dirasakan oleh Radio OZ. Pada masanya, Radio OZ  sangat populer di kalangan remaja bahkan menjadi referensi gaya hidup remaja masa kini. Agar mampu bersaing di era yang kompetitif, Radio OZ menggunakan digital marketing untuk menjangkau pendengarnya. Oleh karena itu penelitian ini memiliki tujuan bagaimana menggunakan digital marketing dalam hal ini media sosial dengan perencanaan yang baik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, untuk menggambarkan hasil penelitian secara mendalam. Adapun hasil penelitian menemukan enam langkah menggunakan media sosial dengan baik. Enam langkah tersebut adalah analisis situasi, penentuan tujuan, menentukan target, memilih strategi, taktik, dan yang terakhir adalah menyusun waktu penggunaan. Perkembangan digital marketing dalam wujud media sosial memberikan kemudahan bagi pengelola media penyiaran untuk mengkomunikasikan transformasi kepada pendengarnya. Namun demikian tetap harus memperhatikan langkah-langkah pemanfaatan media sosial di antaranya pemahaman situasi dengan mengedepankan penelitian sebagai radar akan kebutuhan pendengar.
HEALTH AGENT AWARD SEBAGAI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT NUTRIFOOD INDONESIA Amelinda Vindrayani Fuad; Susanne Dida; Kokom Komariah
PRofesi Humas Vol 2, No 1 (2017): PRofesi Humas
Publisher : LP3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.549 KB) | DOI: 10.24198/prh.v2i1.11462

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan tahap perencanaan, pelaksanaan, pengecekan, dan evaluasi program Health Agent Award 2015 sebagai salah satu program corporate social responsibility PT Nutrifood Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskrptif.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi kepustakaan. Teknik penentuan key informant dengan cara purposive sampling. Teknik validitas data menggunakan triangulasi sumber data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahap perencanaan, program Health Agent Award 2015 diselaraskan dengan visi, misi, tujuan, dan target sasaran oleh tim Public Relations. Tahap pelaksanaan dimulai dengan seleksi proposal tim mahasiswa, briefing dan edukasi kepada para Health Agent, pengimplementasian rancangan proyek kesehatan di sekolah dasar oleh tim Health Agent, hingga awarding session di ballroom Hotel Century Park Jakarta. Tahap pengecekan dilakukan satu kali dan dalam bentuk penjurian saat kick-off program di sekolah dasar.Tahap evaluasi dilakukan dalam bentuk laporan untuk membahas kekurangan dan kelebihan program. Simpulan dari program Health Agent Award 2015 sebagai corporate social responsibility adalah, program telah dijalankan dengan baik oleh PT Nutrifood Indonesia. Saran diberikan pada tahap perencanaan CSR sebaiknya melibatkan top management. Pada tahap pelaksaan CSR, tim Public Relations lebih berperan aktif dengan menjadi mentor di lapangan bagi para tim Health Agent. Tahap pengecekan sebaiknya tidak hanya sekali, melainkan paling tidak dua minggu sekali untuk mengetahui perubahan yang terjadi di lapangan. Tahap evaluasi sebaiknya juga mempertimbangkan cara untuk sustainability program di sekolah dasar.
Nation brand image and trust level of foreign citizens Trie Damayanti; Susanne Dida; Dadang Rahmat Hidayat; Sung Kyum Cho
PRofesi Humas Vol 7, No 1 (2022): PRofesi Humas Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 230/E/KPT/2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/prh.v7i1.38540

Abstract

The state is an organization with a power structure and the population as members of the state. The state itself is an entity that interacts with other entities that can consist of other countries and their inhabitants, rules, and products. Because of this, a country needs an identity that can distinguish the country from other countries. The identity of a country is not the same as the identity of a product because a country is bound by history and images attached to foreign citizens’ minds. This inherent image is usually used to form a nation’s brand image. This study aims to discover how Malaysia’s nation brand image contributes to the trust of foreign nationals visiting their country by using a constructivist qualitative approach as a research method. It turns out that the results of the study show that the most powerful thing in determining Malaysia’s brand image is not tourism promotion. As a country with an image of different cultures, Malaysia will use this potential to visualize its tourism promotion to keep those images stronger. However, the experience of Indonesian citizens in interacting with the Malaysian state, with infrastructure, state norms, and citizens, is a determinant of how Indonesian citizens perceive Malaysia. What is inherent in the results of the experience of interacting in Malaysia is what Indonesian citizens will convey to others. Therefore, a comprehensive strategy is needed to build a national brand image of Malaysia because what sticks in mind as an image of Malaysia in foreign nationals will show their trust in the country.