Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

TIPE KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL GEOMETRI BERDASAR NEWMAN’S ERROR ANALYSIS (NEA) Utami, Anita Dewi
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika (JIPM) Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : IKIP PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The students ability to solve mathematical problems are affected directly or indirectly by their pattern of problem solving when they were attending primary and secondary schools. The result of observation shows that there are students who can not answer proving problem and take no action at all, thoughit is only at the step of understanding the problem. NEA is a frame work with simple diagnostic procedures, which include (1) decoding, (2) comprehension, (3) transformation, (4) process skills, and (5) encoding. Newman’s developed diagnostic method is used to identify the error categories of descriptive test answer. Therefore, the descriptive types of students’ error in proving problem solving in Geometry 1 subject based on Newman’s error Analysis (NEA), and what are the causes for the student’s mistakes in solving those proving problem, especially in Geometry1 subject is interesting to be discussed in this article. Kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika secara langsung ataupun tidak langsung dipengaruhi oleh pola penyelesaian soal pada saat mahasiswa duduk di bangku sekolah dasar maupun menengah. Hasil pengamatan peneliti menujukkan bahwa masih terdapat mahasiswa yang tidak bisa menjawab soal pembuktian dan tidak melakukan tindakan apapun, meskipun hanya pada tahapanunderstand the problem. NEA merupakan kerangka kerja dengan prosedur diagnostik sederhana, yang meliputi (1) decoding, (2) comprehension, (3)transformation, (4) processskill, dan (5) encoding. Metode diagnostik yang dikembangkan Newman ini digunakan untuk mengidentifikasi kategori kesalahan terhadap jawaban dari sebuah tes uraian. Sehingga bagaimana deskripsi jenis kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal pembuktian pada mata kuliah Geometri 1 berdasarkan Newman’s Error Analysis(NEA), dan apa saja penyebab kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal pembuktian, khususnya pada mata kuliah Geometri 1, menarik untuk dibahas dalam tulisan ini. 
PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING BERBASIS KEMAMPUAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH METODE NUMERIK Utami, Anita Dewi
JPM : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Pendidikan Matematika (JPM)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.241 KB) | DOI: 10.33474/jpm.v2i2.193

Abstract

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah metode numerik. Penelitian ini menerapkan model Guided Discovery Learning berbassis keterampilan proses pada maata kuliah metode numerik. Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa semester 6 IKIP PGRI Bojonegoro tahun pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/ evaluasi, dan refleksi. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah observasi dan tes. Hasil tes prestasi belajar pada siklus I menunjukkan bahwa persentase ketuntasan belajar klasikal belum memenuhi indikator keberhasilan, sedangkan hasil tes prestasi belajar pada siklus II menunjukkan bahwa persentase ketuntasan belajar klasikal mencapai kategori baik dan memenuhi indikator keberhasilan. Karena tindakan pada siklus II ini sudah berhasil maka tidak perlu dilakukan tindakan pada siklus selanjutnya. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah metode numerik melalui model Guided Discovery Learning berbasis kemampuan proses.Kata Kunci: Guided Discovery Learning berbasis kemampuan proses, hasil belajar, dan metode numerik
STRATEGI GURU DALAM MEMBELAJARKAN MATEMATIKA PADA MATERI LINGKARAN KEPADA ANAK TUNAGRAHITA (Studi Kasus pada Siswa Kelas VIII SLB Muhammadiyah Cepu) Utami, Anita Dewi; Sujadi, Imam; Riyadi, Riyadi
Jurnal Pembelajaran Matematika Vol 2, No 8 (2014): Pembelajaran Matematika
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.504 KB)

Abstract

Abstract: The aim of this study was to describe teacher?s strategy in teaching mathematics on the topic of circle to intellectual disability students in SLB Muhammadiyah Cepu. The subject of this  study was classroom mathematics teacher and all students of eighth grade of SLB Muhammadiyah Cepu. The data of this study was teacher?s strategy in teaching mathematics on the topic of circle taken from the result of recording transcription of teaching and learning process through two observations. The data validity technique used in this study was member check, a process of data checking taken by the researcher from the subject of the study to examine the possibilities of different assumptions. The result reveal that in opening activity (pre-activity) and closing activity (post-activity), teacher implemented movement and rhythm strategy by asking the students to sing circle song. While in the main activity, teacher?s strategy in teaching mathematics on the topic of circle was dealing with conceptual knowledge by implementing  Bruner?s learning theory at enactive stage, it is by introducing the concept of the form of circle with some learning media to students. Then, the teacher?s strategy in teaching mathematics on the topic of circle which deals with procedural knowledge was by implementating guided discovery model, it is by guiding the students to do activity to count the circle?s  circumference by using thread. But, because of the limitation of the mentally handicapped students? intellectuality, the guided discovery model which was implemented by the teacher was firstly by giving some examples to the students, then asking the students to practice to find the circle?s circumference from the length of the thread by the students themselves.Keywords: teacher?s strategy, conceptual knowledge, procedural knowledge, mathematics teaching learning, student with intellectual disability.
PROFIL PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH ARITMATIKA SOSIAL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Setiyanik, Liyan; Junarti, Junarti; Utami, Anita Dewi
Jurnal Pendidikan Matematika (JPM) Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Matematika (JPM)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.901 KB) | DOI: 10.33474/jpm.v6i1.2983

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan  profil pemecahan masalah matematika siswa dalam menyelesaiakan masalah aritmatika sosial yang ditinjau dari gaya belajar, dimana subyek terdiri 31 siswa dari kelas VII D SMP negeri 2 Jiken, yang diambil 6 siswa dengan rincian sebagai berikut yaitu 2 siswa dengan gaya belajar visual, 2 siswa dengan gaya belajar audiotorial, dan 2 siswa dengan gaya belajar kinestetik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian terdiri dari angket gaya belajar, tes pemecahan masalah dan wawancara. Teknik analisis data yang dilakukan meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil tersebut diperoleh diskripsi profil pemecahan masalah siswa pada masalah aritmatika sosial berdasarkan gaya belajar sebagai berikut: (1) siswa visual (SV) dapat memahami masalah dengan baik, merencanakan penyelesaian dengan tepat, melaksanakan rencana dengan benar dan memeriksa kembali jawaban yang telah dilakukan. (2) siswa audiotorial (SA)  memahami masalah dengan membaca keras, tidak melakukan tahap memeriksa kembali karena lebih suka berbicara. (3) siswa kinestetik (SK) tidak dapat merencanakan penyelesaian dengan baik sehingga hasil yang diperoleh kurang tepat. 
Strategi Guru Dalam Membelajarkan Matematika Terkait Pengetahuan Konseptual Kepada Anak Tunanetra Utami, Anita Dewi; Suriyah, Puput
Jurnal Derivat: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Derivat (Juli 2015)
Publisher : Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.668 KB) | DOI: 10.31316/j.derivat.v2i1.114

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi guru dalam membelajarkan matematika pada materi bangun ruang sisi datar kepada anak tunanetra di SLB Muhammadiyah Cepu.Subjek pada penelitian ini adalah guru matematika dan seluruh kelas VIII di SLB Muhammadiyah Cepu. Data pada penelitian ini adalah data mengenai strategi guru dalam membelajarkan matematika pada materi bangun ruang sisi datar yang dihasilkan melalui observasi dan transkripsi data pada saat proses pembelajaran dalam dua kali observasi. Validasi data yang digunakan adalah member check, yaitu proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada subjek penelitian untuk menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda. Hasil dari penelitian ini pada kegiatan pendahuluan dan kegiatan penutup adalah guru menerapkan pembelajaran gerak dan irama.Sedangkan pada kegiatan inti, strategi guru dalam membelajarkan matematika yatg terkait pengetahuan konseptual pada materi bangun ruang sisi datar adalah dengan mengimplementasikan teori belajar bruner pada tahap enaktif, dengan mengenalkan konsep dari bentuk bangun ruang sisi datar dengan menggunakan media atau alat peraga yang terbuat dari kayu. Kata Kunci: strategi guru, pengetahuan konseptual, pembelajaran matematika, anak tunanetra.
PELEVELAN MODEL MENTAL SISWA DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN KONSEP TEOREMA PHYTAGORAS PADA SISWA SMP Ninda Sintyah Rachmawati; Junarti Junarti; Anita Dewi Utami
Journal of Mathematics Education and Science Vol. 2 No. 2 (2019): Journal of Mathematics Education and Science
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.864 KB) | DOI: 10.32665/james.v2i2.102

Abstract

A domain of learning, understanding is an absolute prerequisite for improving cognitive abilities. Leveling the mental model of students is one way in which a teacher can review the extent to which students understand based on their respective levels. The purpose of this study was to describe the six degrees of student's mental models in understanding the concept of using the Pythagoras theorem in junior high school students. The method used in this study is a qualitative research method. The subjects in this study amounted to 61 students who were a combination of 30 students of class VIII A and 31 students of class VIII B. The two classes of subjects were taken so that the six levels of the mental model were founded. The sixty-one items test questions were given. Each of the representatives of mental models who found the criteria was selected, namely two students to be interviewed so that 12 students were interview respondents. To ensure the validity of the data, researchers analyzed the data in two ways, namely data source triangulation and method triangulation. The results of the study showed a description of each level of the student's mental model in understanding the concept of using the Pythagoras theorem. Suatudomain belajar, pemahaman merupakan prasyaratan mutlak untuk meningkatkankemampuankognitif. Pelevelan model mental siswa merupakan salah satu cara dimana seorang pengajar dapat meninjau sejauh manakah pemahaman siswa berdasarkan tingkatan masing – masing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan enam level model mental siswa dalam memahami konsep penggunaan teorema pythagoras pada siswa SMP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 61 siswa yang merupakan gabungan dari 30 siswa kelas VIII A dan 31 siswa kelas VIII B. Dua kelas subjek tersebut diambil agar terpenuhi keenam level model mental. Keenam puluh satu subjek tersebut diberikan soal tes, kemudian dipilih masing – masing dari perwakilan model mental yang telah memenuhi kriteria yaitu 2 siswa untuk diwawancarai. Sehingga terdapat 12 siswa yang menjadi respondenwawancara. Untuk memastikan kevalidan data, peneliti menganalisis data dengan dua cara yaitu triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan deskripsi masing - masinglevel model mental siswa dalam memahami konsep penggunaan teorema pythagoras.
PELEVELAN PEMAHAMAN KONSEP KOMPOSISI FUNGSI BERDASAR TAKSONOMI SOLO (STRUCTURE OF OBSERVES LEARNING OUTCOMES) Ulfa Lu’luatul Hidayah; Nur Rohman; Anita Dewi Utami
Journal of Mathematics Education and Science Vol. 3 No. 2 (2020): Journal of Mathematics Education and Science
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.875 KB) | DOI: 10.32665/james.v3i2.162

Abstract

This qualitative descriptive study aims to describe the level of student understanding of function composition based on the SOLO taxonomy. This research was conducted at Madrasah Aliyah Islamiyah Balen on science class X students school year 2019/2020 with 20 subjects. Sampling using stratified sampling techniques (conditional sample) and purposive sampling (sample aims) see the results of written tests that refer to the grid of test questions and sampling data sources with specific considerations. Analysis of the level of understanding with PKLM1, PKLM2, PKLR1, PKLR2, PKLE1, and PKLE2. Data analysis using the test method and interview method and test the data's validity using the triangulation of data sources and triangulation of methods. The results showed three levels of students' understanding of the composition of functions based on SOLO taxonomy, namely multi structural, relational, and extended abstract. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan level pemahaman siswa pada konsep komposisi fungsi berdasar taksonomi SOLO. Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Islamiyah Balen pada siswa kelas X IPA tahun ajaran 2019/2020 dengan jumlah 20 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified sampling (sampel bersyarat) dan purposive sampling (sampel bertujuan) yaitu melihat hasil tes tulis yang mengacu pada kisi-kisi soal tes serta pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Analisis level pemahaman dengan subyek PKLM1, PKLM2, PKLR1, PKLR2, PKLE1, dan PKLE2. Analisis data menggunakan metode tes dan metode wawancara, serta uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga level pemahaman siswa pada konsep komposisi fungsi berdasar taksonomi SOLO yaitu multistruktural, relasional, dan extended abstract.
Eksperimentasi pendekatan pembelajaran problem based learning modified terhadap prestasi belajar matematika pada soal-soal cerita materi aritmatika sosial ditinjau dari gaya belajar siswa kelas VII SMP N 2 parengan tahun pelajaran 2019/2020 Imam Syahroni; Nur Rohman; Anita Dewi Utami
Educatif Journal of Education Research Vol 2 No 2 (2020): April
Publisher : Kreasi Teknologi Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36654/educatif.v2i2.15

Abstract

Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui: (1) Pendekatan yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik. (2) Gaya belajar yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik. (3) Pada masing-masing pendekatan, gaya belajar mana yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik. (4) Pada masing-masing gaya belajar, pendekatan mana yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu dengan desain faktoriall3x3. Pemilihan populasi menggunakan Cluster random sampling. Pengujian hipotesis menggunakan ANAVA dua jalan dengan sel tak sama. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, disimpulkan: (1) PBL Modified lebih baik daripada PBL dan Konvensional, sedangkan PBL lebih baik daripada konvensional. (2) Visual lebih baik daripada auditori dan kinestetik, sedangkan auditori lebih baik daripada kinestetik. (3) a.) Pada PBL Modified, ketiga gaya belajar sama baiknya. b.) Pada PBL, ketiga gaya belajar sama baiknya. c.) Pada Konvensional, visual lebih lebih baik daripada auditori, auditori sama baiknya dengan kinestetik, tetapi visual lebih baik daripada kinestik. (4) a.) Pada visual, ketiga pendekatan sama baiknya. b.) Pada auditori, kelompok PBL Modified sama baiknya dengan PBL, PBL sama baiknya dengan konvensional, tetapi PBL Modified lebih baik daripada konvensional c.) Pada kinestetik, PBL Modified sama baiknya dengan PBL, PBL sama baiknya dengan konvensional, tetapi PBL Modified lebih baik daripada konvensional.
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika pokok bahasan sifat-sifat bangun datar kelas VII MTs Al-Hidayah Lajo Kidul tahun pelajaran 2019/2020 Madinatur Rohmah; Nur Rohman; Anita Dewi Utami
Educatif Journal of Education Research Vol 2 No 3 (2020): July
Publisher : Kreasi Teknologi Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36654/educatif.v2i3.16

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a matchterhadap prestasi belajarsiswa pada mata pelajaran Matematika pokok bahasan Sifat-sifat bangun datar kelas VIIMTsAL-Hidayah Lajo Kidul tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat eksperimen. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester II MTs AL-Hidayah Lajo Kidul tahun pelajaran 2019/2020 dengan jumlah populasi sebanyak 46 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah jenis sampling jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan uji prasyarat yang berupa uji normalitas menggunakan metode liliefors, uji homogenitas menggunakan uji F serta uji keseimbangan atau uji hipotesis menggunakan uji t. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari pelaksanaan tes prestasi belajar didapatkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu (X₁) ̅ = 77,95 dan rata-rata kelas kontrol yaitu (X₂) ̅ = 69,17. Harga thitung sebesar 3,006, dk = 44 dan taraf signifikasi α = 5% dengan rumus interpolasi didapat harga ttabel sebesar 2,017. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa thitung> ttabel, dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make amatchterhadap prestasi belajarsiswa pada mata pelajaran Matematika pokok bahasan Sifat-sifat bangun datar kelas VII MTsAL-Hidayah Lajo Kidul tahun pelajaran 2019/2020.
Perubahan konseptual siswa dalam memahami konsep fungsi ditinjau dari gaya kognitif field dependent dan field independent dalam pembelajaran daring Anita Dewi Utami; M. Zainudin; Leilita Anggraini
Educatif Journal of Education Research Vol 2 No 4 (2020): October
Publisher : Kreasi Teknologi Informasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36654/educatif.v2i4.23

Abstract

Proses perubahan konseptual memiliki keterkaitan dengan pemahaman konsep, hal ini melibatkan siswa dalam mengkonstruksi pemahamannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perubahan konseptual siswa dalam memahami konsep fungsi ditinjau dari gaya kognitif field dependent (FD) dan gaya kognitif field independent (FI). Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penentuan subjek dalam penelitian ini berdasarkan teknik purposive sampling dengan kriteria memiliki kecenderungan terkuat dari masing-masing gaya kognitif field dependent dan field independent, juga memperhatikan pertimbangan guru. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes GEFT, tes pemahaman konsep, dan wawancara. Analisis data dimulai dengan tahap reduksi data, tahap penyajian data, tahap verifikasi, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan konseptual siswa dalam memahami konsep fungsi dengan gaya kognitif field dependent sudah cukup baik, meskipun ada materi yang belum dikuasai oleh siswa dengan baik. Untuk selanjutnya perubahan konseptual siswa dalam memahami konsep fungsi dengan gaya kognitif field independent sudah sangat baik. Siswa memahami materi demi materi yang ada dengan sangat baik. Perubahan konseptual siswa dengan gaya kognitif field independent lebih baik dari pada siswa dengan gaya kognitif field dependent.