Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN DI DESA LOPANA KECAMATAN AMURANG TIMUR PROPINSI SULAWESI UTARA Watung, Nadia; Dien, Christian R.; Kotambunan, Olvie V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 1, No 2 (2013): (Oktober 2013)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.1.2.2013.13327

Abstract

Abstract The study examines the social economics characters of fisherman in Lopana southern of Minahasa north Sulawesi province. This study aims to identify and assess fisherman lifes that includes economics and social, the fisherman society in Lopana, fish distribution, education, etc. The result of the study, people in Lopana mostly works as fisherman for their life, the catch is classified as pelagic fish. Marketing system of fishermen, wholesaler, fish traider and consumers. But if it catches a bit of a marketing system directly to consumers. Sharing system 50% for owners and 50% for fishermen workers. Keywords: Social economics character of fisherman, Lopana   Abstrak Penelitian ini mengkaji tentang karakteristik sosial ekonomi masyarakat nelayan di Desa Lopana Kecamatan Amurang Timur Propinsi Sulawesi Utara. Penelitian bertujuan untuk mempelajari aspek sosial dan ekonomi masyarakat nelayan yang mencakup masyarakat nelayan, pendidikan, dll. Kebanyakan masyarakat di Lopana bekerja sebagai nelayan untuk kehidupan mereka, hasil tangkapan yang diperoleh kebanyakan ikan pelagis.Sistem pemasaran dari nelayan, pedagang besar, pedagang pengecer, konsumen. Tetapi jika hasil tangkapan sedikit, sistem pemasaran yang dilakukan dari nelayan langsung kepada konsumen. Sistem bagi hasil 50% untuk nelayan pemilik soma dampar dan 50% untuk nelayan pekerja. Kata Kunci: Karakteristik sosial ekonomi, Soma Dampar Pancing ulur, Desa Lopana
MANAJEMEN TENAGA KERJA TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) AERTEMBAGA KOTA BITUNG Lengkong, Amelia; Dien, Christian R.; Aling, Djuwita R.R
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 1, No 1 (2013): (April 2013)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.1.1.2013.13308

Abstract

Abstract The purpose of this research is to study labour management at the fish auction place Aertembaga Bitung city. The research was conducted at the office of the Regional Technical Implementation Unit / Fish Auction Aertembaga, Bitung City. The data obtained was analyzed using descriptive analysis method, which analyzes the data through a depiction of what the results of their research. Organizational structure in UPTD/TPI indicates that the process of division of labour can be divided broadly upright (vertical) and the horizontal line (horizontal). In this case is the Head of the Department of Marine and Fisheries and the head UPTD / TPI. While the horizontal division of labour based on the specificity of horizontal work based on the specificity of the work that is sub section administration, data collection sexy Fish (sub-section of facilities/infrastructure, marine and sub ​​sections of facilities/infrastructure land). At this time in the labour UPTD/TPI totalling 5 people. The main duties and functions of the head UPTD/TPI are as follows: coordination functions for all existing activities. Each section or sub-section, it will directly accountabel for the results of their work through written reports each month or as requested by the Head of the Department of Marine and Fisheries. Keywords: fish auction, management, labour, duties and functions.   Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari manajemen tenaga kerja di Tempat Pelelangan Ikan Aertembaga Kota Bitung. Penelitian ini dilaksanakan di kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah/Tempat Pelelangan Ikan Aertembaga, Kota Bitung. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu menganalisis data-data hasil penelitian melalui penggambaran apa adanya. Struktur organisasi di UPTD/TPI menunjukkan proses pembagian kerja yang dapat dibagi-bagi secara garis tegak (vertikal) maupun pada garis mendatar (horizontal). Dalam hal ini adalah Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dan Kepala UPTD/TPI. Sedangakan pembagian kerja secara horizontal didasarkan atas spesialisasi kerja secara horizontal didasarkan atas spesialisi kerja yaitu Sub Bagian Tata Usaha, seksi Pendataan Ikan (sub seksi sarana/prasarana laut dan sub seksi sarana/prasarana darat). Pada saat ini tenaga kerja di UPTD/TPI berjumlah 5 orang. Adapun tupoksi dari kepala UPTD/TPI adalah sebagai berikut : menjalankan fungsi koordinasi untuk semua kegiatan yang ada di masing-masing seksi maupun sub seksi dan secara langsung akan mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya melalui laporan tertulis tiap bulan atau sesuai dengan permintaan kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan. Kata Kunci:pelelangan ikan, manajemen, tenaga kerja, tugas pokok dan fungsi
PROFIL USAHA PERIKANAN PANCING FUNAE DI KELURAHAN BUNAKEN KOTA MANADO PROVINSI SULAWESI UTARA Karimba, Christian; Dien, Christian R.; Pontoh, Otniel
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 2, No 3 (2014): (April 2014)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.2.3.2014.13376

Abstract

Abstract Funae fishery using fishing technology modified from skipjack pole-line fishery. However, the target of fishing remains similar i.e. Skipjack Tuna. The modification purpose is to reduce cost according to the financial capital owned by the local small-scale fisherman. How far this modification was done by the fisherman is the question which needs answer through this study. The study performed at Bunaken fishing base aimed at to learn and describe profile of funae fishery in term of boat performance, fishing gear, fishing operation process, income share system and financial analysis. Study performed based on survey method was primary data collected using interview with boat owners and his crews. While secondary data gathered from related institutions. The result of study indicated that the funae fishery is typical of small-scale fishery in term of smaller boat performance compared those of pole-line fishery, small size of gear, daily operation process mixed income share system and financially profitable fishery. Keywords: Profile, Business, Funae, Fishery Abstrak Usaha perikanan funae merupakan hasil modifikasi dari alat tangkap usaha perikanan Huhate. Walau demikian, target operasi penangkapan tetap sama yaitu ikan Cakalang dan Tuna. Tujuan modifikasi adalah penghematan biaya sesuai dengan kemampuan modal yang dimiliki oleh nelayan lokal. Sampai berapa jauh modifikasi itu dilakukan oleh nelayan merupakan pertanyaan yang membutuhkan jawaban melalui penelitian ini. Penelitian telah dilaksanakan di pangkalan perikanan desa Bunaken bertolak dari tujuan untuk mempelajari dan mengkaji proil perikanan funae melalui telaah beberapa variabel seperti penampilan perahu dan alat tangkap, proses operasi penangkapan, sistem bagi hasil, dan analisis keuangan. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode survei dimana data primer dikumpulkan langsung dari pemilik dan awak perahu. Sedangkan data sekunder diambil dari berbagai instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perikanan funae adalah khas usaha perikanan skala kecil. Hal ini nampak dari penampilan perahu dan alat tangkap yang lebih kecil dibandingkan dengan usaha perikanan Huhate. Di samping alat tangkap kecil juga proses penangkapan harian, sistem bagi hasil campuran dan secara finansial memberi laba. Kata Kunci : Profil, Usaha Perikanan, Pancing, Funae
PENGARUH KUALITAS LAYANAN PENGUSAHA MANDIRI “YUSUF KASIM” TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM USAHA PERDAGANGAN IKAN DEMERSAL ANTAR KOTA MANADO Daud, Juan Romel; Andaki, Jardie A.; Dien, Christian R.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 4, No 7 (2016): (April 2016)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.4.7.2016.13007

Abstract

Abstract In carrying out the demersal fish trading business between cities many owners of capital or entrepreneurs who are less concerned about the quality of services provided to customers in various aspects. The problem formulation in this study, namely how to influence the quality of inter-city services independent entrepreneurs "Yusuf Kasim" to customer satisfaction demersal fish in Manado City? The purpose of this study was to determine the variables that affect what services the customer satisfaction demersal fish in the city of Manado. The method used in this study is a survey method. Survey method is a study that takes a sample of the population and the questionnaire as a data collection tool that principal (Singarimbun and Effendi, 1995). The final result of the data collection form a complete picture of the issues presented in the form of tables of data and variables were analyzed quantitatively. The variables measured in this study are: 1) timeliness in deliveries of fish, namely the difference between the time of booking and arriving fish were booked (the day), 2) the stability of the price of fish, namely fluctuations in the price of fish were booked (RM), 3 ) quality of the fish is requested, namely the level of freshness of the fish orders, and 4) the suitability of fish products, which match the ordered fish and fish received. In order to determine the model of customer satisfaction, which marked a long time consumers patronize demersal fish, used multiple regression analysis. Based on the results and discussion can be concluded as follows: 1) customer satisfaction products demersal fish between cities is generally determined by the stability of prices and quality of fish order, 2) linear regression equation for inventory decisions demersal fish in the city of Manado, namely: Y = 1, 40 to 1.15 X1 + 0.875 X2 + 1.28 + 0.25 X3 X4 with the relationship (R2 = 0.84), 3) the variable X1 (Timeliness), X2 (price stability), X3 (Fish Quality) and X4 (Product Conformity) jointly affect Y, 4) partial effect variables are variables X2 and X3, namely price stability and the quality of fish order to customer satisfaction. Keyword: demersal, trade, service, satisfaction Abstrak Dalam menjalankan usaha perdagangan ikan demersal antar kota banyak pemilik modal atau pengusaha yang kurang memperhatikan mengenai kualitas layanan yang diberikan kepada para pelanggan dalam berbagai aspek. Perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu bagaimana pengaruh kualitas layanan antar kota pengusaha mandiri “Yusuf Kasim” terhadap kepuasan pelanggan ikan demersal di Kota Manado? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variable-variabel layanan apa saja yang berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan ikan demersal di kota Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1995). Hasil akhir pengumpulan data berupa gambaran lengkap permasalahan yang disajikan dalam bentuk tabel-tabel data dan variabel-variabel yang dianalisis secara kuantitatif. Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini ialah : 1) ketepatan waktu dalam mengantar pesanan ikan, yaitu selisih waktu pemesanan dan waktu tiba ikan yang dipesan (hari), 2) kestabilan harga ikan, yaitu fluktuasi harga ikan yang dipesan (Rp), 3) kualitas ikan yang diminta, yaitu tingkat kesegaran ikan pesanan, dan 4) kesesuaian produk ikan, yaitu kecocokan ikan yang dipesan dan ikan yang diterima. Guna menentukan model kepuasan konsumen, yang ditandai lama waktu berlanggan konsumen ikan demersal, digunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) kepuasan pelanggan produk ikan demersal antar kota pada umumnya ditentukan oleh kestabilan harga dan kualitas ikan pesanan, 2) persamaan regresi linear untuk keputusan persediaan ikan demersal di Kota Manado, yaitu : Y = 1,40 - 1,15 X1 + 0,875 X2 + 1,28 X3 + 0,25 X4 dengan keeratan hubungan (R2 = 0,84), 3) variabel X1 (Ketepatan Waktu), X2 (Kestabilan Harga), X3 (Kualitas Ikan) dan X4 (Kesesuaian Produk) secara bersama-sama mempengaruhi Y, 4) variabel yang berpengaruh secara parsial adalah variable X2 dan X3, yaitu kestabilan harga dan kualitas ikan pesanan terhadap kepuasan pelanggan. Kata kunci : demersal, perdagangan, layanan, kepuasan
KARAKTERISTIK BURUH WANITA PENGANGKUT IKAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) TUMUMPA KOTA MANADO Rumbewas, Ferdinand; Andaki, Jardie A.; Dien, Christian R.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 3, No 5 (2015): (April 2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.3.5.2015.13409

Abstract

Abstract Women's participation is absolutely necessary, because it is the basic capital in development. The use of female labor is aimed at increasing the participation or the role of women in society (Aninomous, 2000). Most women in Indonesia seek to cover the shortfall because of the husband's income needs of families of small and erratic. They are also forced to work because her husband got a disaster, illness and accidents so that women become heads of households. Women should be wise in managing household spending. Daily routine expenditures are basic needs such as food and school transport must be arranged properly. This study aims to determine the characteristics of women workers in share time with duties as a housewife, and identify factors driving and inhibiting female workers in carrying out his job as a laborer women in TPI Tumumpa Manado North Sulawesi. Data collection is done on women workers transporting fish from fishing boats catching pajeko, by observation, interviews, and questionnaires. The data obtained were processed and analyzed descriptively. Descriptive analysis performed for the interpretation of the data for the conclusion. Descriptive data analysis will provide an overview description of the sentences that are connected with the existing theory, through simple calculations like; the sum, average, and percentage. Based on the results of research and discussion, it can be concluded: 1) general factors that encourage women to work as laborers because of the economic needs of the family are insufficient, 2) work as a carrier of the fishery conducted on the sidelines of time between work as a housewife and opportunities of labor demand increases during the season good fish, 3) factors inhibiting women workers in doing their jobs is job competition with male workers, and 4) women fish transport has an important economic role for the family to actively participate in productive activities and earn income which can add to the family income, but still play a role as housewife and community activities. Keywords: characteristics, women laborers, driving factors, factors inhibiting Abstrak Partisipasi perempuan mutlak diperlukan, karena merupakan modal dasar dalam pembangunan. Penggunaan tenaga kerja perempuan bertujuan untuk meningkatkan partisipasi atau peranan perempuan dalam masyarakat (Aninomous, 2000). Sebagian besar perempuan di Indonesia berupaya menutupi kekurangan kebutuhan keluarga karena penghasilan suami kecil dan tidak menentu. Mereka juga terpaksa bekerja karena suami mendapat musibah, sakit serta kecelakaan sehingga perempuan menjadi kepala rumah tangga. Perempuan harus bijak dalam mengatur belanja rumah tangga. Pengeluaran rutin sehari-hari merupakan kebutuhan pokok seperti makanan dan transport sekolah haruslah diatur dengan baik. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik buruh wanita dalam membagi waktu dengan tugas sebagai ibu rumah tangga, dan mengetahui  faktor pendorong dan penghambat buruh wanita dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai buruh wanita di TPI Tumumpa Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara. Pengumpulan data dilakukan pada wanita buruh pengangkut ikan hasil penangkapan kapal ikan pajeko, dengan cara observasi, wawancara, dan kuisioner. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis secara deskriptif. Analisis deskriptif dimaksud untuk memberikan bahasan atau penafsiaran terhadap data-data untuk memperoleh kesimpulan. Analisis data deskriptif akan memberikan gambaran keterangan dengan kalimat-kalimat yang dihubungkan dengan teori yang ada, melalui perhitungan sederhana seperti; penjumlahan, rata-rata dan persentase. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan : 1) secara umum faktor yang mendorong wanita bekerja sebagai buruh karena kebutuhan ekonomi keluarga yang tidak mencukupi, 2) pekerjaan sebagai pengangkut hasil perikanan dilakukan di sela-sela waktu antara pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dan peluang permintaan tenaga kerja meningkat saat musim ikan baik, 3) faktor penghambat buruh wanita dalam melakukan pekerjaannya adalah persaingan pekerjaan dengan buruh laki-laki, dan 4) wanita pengangkut ikan memiliki peran ekonomi yang cukup penting bagi keluarga dengan turut aktif pada kegiatan produktif dan memperoleh penghasilan yang dapat menambah pendapatan keluarga, namun tetap menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga dan kegiatan kemasyarakatan. Kata kunci : karakteristik, buruh wanita, faktor pendorong, faktor penghambat
GENDER PADA RANTAI NILAI PRODUK NELAYAN DI DESA TATELI WERU KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA Tampi, Giovana H.P.; Andaki, Jardie A.; Dien, Christian R.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 6, No 12 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.6.12.2018.22607

Abstract

AbstractThe purpose of this research determine the gender implications of the fishery product value chain in Tateli Weru Village, Mandolang District, Minahasa Regency.Methode to be used is purposive sampling method in fishermen. Thesimple were taken 10 males and 10 females, both those who worked as fisherman, fish sellers and business administration, the female worked based on their involvement in fishingrelated businesses, fish sellers, processing and administration.This research can be concluded that thegender aredifferences in each fishery product value chain in Tateli Weru Village.Their activities were equally involved and it can be seen that the role of gender in the division of labour family has settled and male is more extra energy while the important role of female requires precision, patience.Keywords: Gender, value chain, fisheries products, role devision. AbstrakTujuan penelitian ini antara lain mencari berbagai peran, menentukan cara pembagian, menentukan implikasi gender pada rantai nilai produk nelayan di Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa Desa Tateli Weru.Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu nelayan yang ada di Desa Tateli Weru Kecamatan Madolang Kabupaten Minahasa. Sampel nelayan akan diambil sebanyak 10 laki-laki dan 10 perempuan. Sampel laki-laki diambil baik yang bekerja sebagai nelayan, penjual ikan dan administrasi usaha.Sampel perempuan diambil berdasarkan keterlibatan mereka pada usaha yang berkaitan dengan penangkapan ikan, yaitu penjual ikan, pengeloah ikan dan administrasi usaha.Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan gender pada setiap rantai nilai produk nelayan di Desa Tateli Weru Kecamatan Mandolang.Pada aktivitas penangkapan ikan, peran laki-laki dan perempuan sama-sama ikut terlibat dan dapat dilihat bahwa peran gender dalam pembagian kerja kelurga nelayan memiliki pola yang jelas, tanpa merugikan salah satu pihak.Peranan laki-laki lebih banyak pada pekerjaan yang membutuhkan tenaga ekstra, sedangkan perempuan berperan penting pada pekerjaan ringan sampai sedang, pada karakteristik pekerjaan yang membutuhkan ketelitian, kesabaran dan berulang-ulang.Kata kunci: Gender, rantai nilai, produk nelayan, pembagian peran
PERANAN PEREMPUAN DALAM USAHA PENGOLAHAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis L) ASAP DI KELURAHAN GIRIAN ATAS KECAMATAN GIRIAN KOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA Tempomona, Daniel; Aling, Djuwita R.R.; Dien, Christian R.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16994

Abstract

AbstrakKota Bitung menjadi kawasan yang sangat potensi untuk dikembangkan usaha perikanan tangkap, atas dasar itu pula Kota Bitung dikenal sebagai Kota Cakalang. Besarnya potensi sumberdaya ikan cakalang di Kota Bitung menyebabkan tingginya minat masyarakat untuk mengolah ikan, salah satunya pegolahan ikan cakalang asap atau yang dalam bahasa lokalnya dikenal dengan istilah cakalang fufu. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui keadaan kelompok usaha pengolahan ikan cakalang asap, Untuk mengetahui apa saja peran perempuan dalam usaha pengolahan ikan cakalang asap di Kelurahan Girian Atas, Kecamatan Girian, Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara. Manfaat dari penelitian ini adalah Sebagai saran bagi penulis untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama kuliah melalui penelitian yang dilakukan langsung di lapangan. Tempat penelitian bertempat di Kampung Loyang, Rt 18, Lingkungan 06, Kelurahan Girian Atas, Kecamatan Girian, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara. Waktu penelitian kurang lebih 4 bulan yaitu dimulai dari bulan Mei 2017 sampai dengan bulan Agustus 2017. Teknik pengumpulan data digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi, Wawancara, dan Purposive Sampling yaitu kelompok usaha ikan cakalang asap di Kelurahan Girian Atas berjumlah 16 orang perempuan.Hasil menunjukan bahwa Usaha ikan cakalang asap di Kampung Loyang, Kelurahan Girian Atas, Kota Bitung  masih dalam tahap “home industry” atau industri rumah tangga. Perempuan dalam kelompok usaha pengolahan ikan cakalang asap mempunyai peranan penting, mulai dari proses ketersediaan bahan baku, penyediaan peralatan dan bahan pengolahan, pencucian, pembelahan, pemasangan pada bambu (dijepit), proses pengasapan sampai, dan pemasaran hasil pengolahan ikan cakalang asap, melibatkan peran perempuan. Proses pengolahan ikan cakalang asap dilakukan 20 kali produksi dalam sebulan, dalam 1 x produksi apabila bahan baku ikan 80- 200 Kg, tenaga kerja yang dibutuhkan 2-4 orang. Apabila ikan sebanyak 100 ekor setelah diolah akan menjadi 200 jepit. Dari hasil wawancara, curahan waktu kerja perempuan di tempat pengolahan ikan cakalang asap 3-4 jam  berjumlah 3 orang, 5-6 jam berjumlah  8 orang dan >6 berjumlah 5 orang.  Pengupahan disesuaikan dengan tenaga kerja dalam sehari Rp. 100.000Kata kunci: ikan asap, pengolahan ikan, cakalang, peranan wanita
ANALISIS SENSITIVITAS USAHA BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI DESA TATELU KECAMATAN DIMEMBE KABUPATEN MINAHASA UTARA Japsamsah, Christy Indrisuwarni; Dien, Christian R.; Andaki, Jardie A.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 2, No 4 (2014): (Oktober 2014)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.2.4.2014.13400

Abstract

Abstract This research and study aims to identify and analyze the constraints on farming Tilapia fish. With this study, fish farmers in Tatelu village are expected to be able to avoid obstacles that could occur in the future and be able to know how feasible the Tilapia fish farming in Tatelu village when confronted with such obstacles. The feasibility analysis results of the Tilapia fish farming in the Tatelu village with NPV value (185.492.052,61), IRR (109,99%), and B/C Ratio (1,49), which means the business is feasible to run. The sensitivity analysis results on the component cost reduction and decrease in production at a rate of 5; 10; 15% have not affected the eligible value of NPV, IRR and B/C Ratio. The decline in prices as well as production at a rate of 34% led to the cultivation of Tilapia fish in the Tatelu village is not feasible. While the sensitivity analysis on the increase in fixed costs and variable costs at a rate of 5; 10; 15% have not affected the eligible value of NPV, IRR, and B/C Ratio. Increased fixed costs do not have a significant impact on business continuity and the increase in variable costs 54% could affect the continuity of farming. Key words : constraint, fish farmer, eligible value, sensitivity analysis Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala-kendala pada usaha budidaya ikan nila dan menganalisis kendala-kendala pada usaha budidaya ikan nila. Penelitian ini diharapkan para petani ikan di desa Tatelu dapat menghindari kendala-kendala yang dapat terjadi dikemudian hari dan dapat mengetahui budidaya ikan nila di desa Tatelu seberapa layak untuk tetap dilaksanakan saat dihadapkan pada kendala-kendala usaha budidaya. Hasil analisis kelayakan usaha budidaya ikan nila di desa Tatelu dengan nilai NPV (185.492.052,61), IRR (109,99%), dan B/C Ratio (1,49) sehingga usaha ini layak untuk dijalankan. Hasil analisis sensitivitas pada komponen penurunan biaya dan penurunan produksi pada tingkat 5 ; 10 ; 15% belum mempengaruhi nilai NPV, IRR dan B/C Ratio yang layak. Penurunan harga dan penurunan produksi pada tingkat 34% menyebabkan usaha budidaya ikan nila di desa Tatelu menjadi tidak layak untuk dijalankan. Sedangkan analisis sensitivitas pada kenaikan biaya tetap dan biaya variabel pada tingkat 5 ; 10 ; 15% belum mempengaruhi nilai NPV, IRR dan B/C Ratio yang layak. Peningkatan biaya tetap tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap kelangsungan usaha dan peningkatan biaya variabel 54% dapat mempengaruhi kelangsungan usaha budidaya. Kata Kunci : kendala, petani ikan, nilai kelayakan, analisis sensitivitas
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENANGKAPAN IKAN NIKE (Ophieleotris aporos) DI DANAU TONDANO DESA KAIMA KECAMATAN REMBOKEN KABUPATEN MINAHASA Pieter, Sandi; Pangemanan, Jeannette F.; Dien, Christian R.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28149

Abstract

AbstractThis study aims to determine the Lake Tondano nike fishing effort in Kaima Village is feasible or not feasible. This research was conducted in Kaima Village, Remboken District, Minahasa Regency. This research lasts for ± 6 months, starting from August 2019 until January 2020. Based on the results and discussion of the study, several conclusions can be obtained as follows: (1) The number of nike fishing fishermen in Kaima Village is 20 fishermen and has own fishing gear, with the following educational levels; There are 7 elementary schools (35%), 3 junior high schools (15%), 9 senior high schools (45%), and 1 graduate (15%) graduates. The nike fishermen in the village of Kaima with the youngest age are 21 years and the oldest is 61 years. (2) The results of the analysis of Lake Tondano nike fishing business in Kaima Village, Remboken District, Minahasa Regency, show that the fishing effort is feasible to be undertaken with an NPV value of Rp. 255,824,677.82. IRR obtained153%. BCR obtained 2.62 (B / R> 1). BEP production is 861 kg and BEP prices are Rp.7,751,328. With a return on investment of 0.31 or is 3 months 3 days.Keywords: nike fish; Tondano lake; fisibilty  AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui usaha penangkapan ikan nikeDanau Tondano di Desa Kaima layak atau tidak layak. Penelitian ini  dilaksanakan di Desa Kaima Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa. Penelitian ini berlangsung selama ± 6 bulan, yaitu dimulai dari bulan Agustus 2019 sampai dengan bulan Januari 2020. Berdasarakan hasil dan pembahasan penelitian, dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut yaitu (1) Jumlah nelayan penangkap ikan nike di Desa Kaima berjumlah 20 orang nelayan dan memiliki alat penangkapan sendiri, dengan tingkat pendidikan sebagai berikut; SD berjumlah 7 orang (35%), SMP berjumlah 3 orang (15%), SMA berjumlah 9 orang (45%), dan Sarjana berjumlah 1 orang (15%). Nelayan penangkap ikan nike di Desa Kaima dengan umur yang paling muda adalah 21 tahun dan yang paling tua 61 tahun. (2) Hasil dari analisis usaha penangkapan ikan nike Danau Tondano di Desa Kaima Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa, menunjukan usaha penangkapan tersebut layak untuk diusahakan dengan nilai NPV sebesar Rp. 255.824.677,82. IRR yang didapat315%. BCR yang didapat 2,62 (B/R>1). BEP produksi 861 kg dan BEP harga Rp.7.751.328. Dengan pengembalian investasi 0,31 atau adalah 3 bulan 3 hari.Kata kunci : ikan nike; danau Tondano; kelayakan
STRATEGI AGROBISNIS BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA BUKU UTARA KECAMATAN BELANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA PROVINSI SULAWESI UTARA Himo, Romario; Durand, Swenekhe S.; Dien, Christian R.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.1.2019.24394

Abstract

AbstrakKKP telah menetapkan antara lain menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang bertanggung jawab, berdaya saing, dan berkelanjutan. Salah satu langkah operasional yang perlu dilakukan adalah mengembangkan budidaya rumput laut. Tujuan  penelitian ini untuk mengetahui strategi agrobisnis budidaya rumput laut di Desa Buku Utara Kecamatan Belang Kabupaten Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dengan cara mempelajari/mendalami suatu kasus tertentu dengan mengumpulkan beragam sumber informasi (Raco, 2010). Data dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data hasil penelitian dibedakan dalam dua macam, yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif (Fathoni, 2006). Hasil penelitian bahwa rumput laut jenis Eucheuma cottonii yang dibudidayakan, secara geografis perairan memiliki tingkat keterlindungan arus yang baik dan tingkat kadar garam bagus. Penggunaan metode rawai (long line) yang paling baik, karena dasar perairan yang tidak cocok dengan metode lain. Penyediaan benih sudah dipisahkan ± 500 kg bibit dalam satu kali penanaman, untuk penanaman sampai pemanenan rumput laut yaitu 45 hari, sedangkan pemasaran dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi membeli langsung di lokasi pembudidaya rumput laut. Keuntungan yang diperoleh dari usaha budidaya rumput yaitu Operation Profit (OP) = Rp 106.160.000,- dan Keuntungan π =   Rp 101.688.000,-, dengan jangka waktu pengembalian kuarang lebih 3 tahun 4 bulan.