Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

DISTRIBUSI KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN ZOOPLANKTON DI PERAIRAN PESISIR YAPEN TIMUR, PAPUA Paiki, Kalvin; Kalor, John D; Indrayani, Ervina; Dimara, Lisiard
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 10, No 2 (2018): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.057 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v10i2.5953

Abstract

Perairan Pesisir Yapen Timur merupakan tipe perairan terbuka, berhubungan dengan samudera Pasifik, memiliki tingkat keanekaragaman zooplankton yang sangat tinggi dan terletak di Pesisir Utara Papua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi kelimpahan dan keanekaragaman zooplankton di Perairan Pesisir Yapen Timur. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Hasil ditemukan komposisi zooplankton terdiri 6 kelas dan 34 spesies, tertinggi ditemukan oleh Crustaceae yaitu 28 spesies, dan terendah ditemukan oleh Ubur-ubur Rotifers, Dictyocysta, Polyhymenophorea dan Monogononta yaitu 1 spesies.  Kelimpahan zooplankton 856.689 ind/m³, kelimpahan tertinggi di titik 11 yaitu 82,166 ind/m³ dan terendah di titik 8 yaitu 31,210 ind/m³. Rata-rata keanekaragaman tergologn tinggi yaitu 3,35, keseragaman tergolong merata yaitu 0,88 dan dominansi tergolong rendah yaitu 0,05.
PENDUGAAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DARI CITRA SATELIT LANDSAT 8 DI PERAIRAN KOTA JAYAPURA Hamuna, Baigo; Dimara, Lisiard
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 9, No 2 (2017): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2056.226 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v9i2.4483

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menduga dan menganalisis konsentrasi klorofil-a dari citra datelit Landsat 8 di perairan Kota Jayapura, Provinsi Papua dan mengkaji tingkat akurasinya dengan nilai klorofil-a hasil pengujian laboratorium. Penelitian ini telah menghasilkan algoritma untuk pendugaan konsentrasi klorofil-a dari citra satelit Landsat 8 untuk perairan Kota Jayapura dalam bentuk persamaan polynomial orde 3 dengan menggunakan kombinasi rasio band 4, 5 dan 6 dengan tingkat akurasi 0.9242. Konsentrasi klorofil-a di perairan Kota Jayapura dari citra satelit Landsat 8 berkisar antara 1.306 – 15.072 mg/m3, dimana perairan pesisir cenderung memiliki konsentrasi klorofil-a yang lebih tinggi dibandingkan perairan lepas pantai. Hasil uji akurasi menunjukkan bahwa konsentrasi klorofil-a citra satelit akurat dengan RMSE yang kecil yaitu 0.283761. Sedangkan dari hasil uji-t dapat diketahui bahwa konsentrasi klorofil-a dari hasil pengolahan citra satelit dan hasil analisis laboratorium relatif sama dengan nilai signifikan 0.957.KATA KUNCI: Algoritma, korofil-a, Landsat 8, Perairan Kota Jayapura.
HAMBUR BALIK AKUSTIK PERMUKAAN SUBSTRAT DASAR PERAIRAN MENGGUNAKAN ECHOSONDER BIM TUNGGAL Baigo Hamuna; Lisiard Dimara; Sri Pujiyati; Nyoman Metta N Natih
Jurnal Kelautan Vol 11, No 1 (2018)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v11i1.2892

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai hambur balik permukaan dasar perairan berupa pasir dan lumpur. Echosounder bim tunggal Simrad EK15 frekuensi 200 kHz digunakan untuk perekaman hambur balik akustik permukaan dasar perairan. Hasil penelitian ini menggambarkan nilai rata-rata hambur balik permukaan substrat perairan pasir bervariasi antara -37.48 dB sampai -36.03 dB, dan lumpur bervariasi antara -46.98 dB sampai -45.15 dB. Hal ini juga menunjukkan bahwa substrat pasir memiliki tingkat kekerasan dan ukuran butir yang lebih besar dibandingkan jenis substrat lumpur substratSURFACE BACKSCATTERING STRENGTH OF SEABED SUBSTRATE USING SINGLE BEAM EHOSOUNDERABSTRACTThe objectives of this research are to analyze the surface backscattering strength of seabed. The single beam echosounder Simrad EK15 with 200 kHz of frequencies was used for recordings of seabed acoustic backscattering. Data collection was conducted in April 29 – Mei 2 2017 which located in the Yos Sudarso Bay, Jayapura, Papua Province. Sampling substrate was taken for ground truth data using sedimen grab. The results show that average value of surface backscattering strength of sand varied between -37.48 dB up -36.03 dB, and mud varied between -46.98 dB up -45.15 dB. It shows also that sand has a high substrate roughness, hardness, and grain size larger than the type of mud substrate. In acoustic backscattering values of sand were greater than mud.Keyword: Surface scattering, Sand, Mud, Single beam echosounder,
ANALISIS HAMBUR BALIK AKUSTIK UNTUK KLASIFIKASI DAN PEMETAAN SUBSTRAT DASAR PERAIRAN DI TELUK YOS SUDARSO, KOTA JAYAPURA Baigo Hamuna; Sri Pujiyat; Nyoman Metta N. Natih; Lisiard Dimara
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2008.955 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v10i2.24045

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik kuat hambur balik akustik dasar perairan. Echosounder bim tunggal Simrad EK15 frekuensi 200 kHz digunakan untuk perekaman data hidroakustik yang dilaksanakan pada tanggal 29 April sampai 2 Mei 2017 di perairan Teluk Yos Sudarso, Kota Jayapura, Provinsi Papua. Pengambilan contoh substrat digunakan untuk data validasi menggunakan sedimen grab. Pengolahan data hasil rekaman akustik menggunakan satuan dasar pencuplikan sebesar 100 ping data perekaman dengan ambang batas nilai E1 adalah -50 dB dan E2 adalah -70 dB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan nilai hambur balik akustik antar tipe substrat dasar perairan. Nilai E1 karang -15,62 dB dan E2 -30,70 dB, untuk substrat pasir E1 berkisar antara -28,40 dB sampai -27,36 dB dan E2 berkisar antara -50,96 dB sampai -47,44 dB, sedangkan substrat lumpur E1 berkisar antara -37,81 dB sampai -35,99 dB dan E2 berkisar antara -62,85 dB sampai -54,12 dB. Ukuran butiran substrat sangat berpengaruh terhadap kuat hambur balik akustik dasar perairan. Berdasarkan hasil deteksi akustik, substrat karang berada pada kedalaman 2-3 m, substrat pasir pada kedalaman 2-10 m, dan substrat lumpur dominan pada kedalaman lebih dari 10 m.
DISTRIBUSI KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN ZOOPLANKTON DI PERAIRAN PESISIR YAPEN TIMUR, PAPUA Kalvin Paiki; John D Kalor; Ervina Indrayani; Lisiard Dimara
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 10, No 2 (2018): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.057 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v10i2.5953

Abstract

Perairan Pesisir Yapen Timur merupakan tipe perairan terbuka, berhubungan dengan samudera Pasifik, memiliki tingkat keanekaragaman zooplankton yang sangat tinggi dan terletak di Pesisir Utara Papua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi kelimpahan dan keanekaragaman zooplankton di Perairan Pesisir Yapen Timur. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Hasil ditemukan komposisi zooplankton terdiri 6 kelas dan 34 spesies, tertinggi ditemukan oleh Crustaceae yaitu 28 spesies, dan terendah ditemukan oleh Ubur-ubur Rotifers, Dictyocysta, Polyhymenophorea dan Monogononta yaitu 1 spesies.  Kelimpahan zooplankton 856.689 ind/m³, kelimpahan tertinggi di titik 11 yaitu 82,166 ind/m³ dan terendah di titik 8 yaitu 31,210 ind/m³. Rata-rata keanekaragaman tergologn tinggi yaitu 3,35, keseragaman tergolong merata yaitu 0,88 dan dominansi tergolong rendah yaitu 0,05.
PENDUGAAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DARI CITRA SATELIT LANDSAT 8 DI PERAIRAN KOTA JAYAPURA Baigo Hamuna; Lisiard Dimara
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 9, No 2 (2017): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2056.226 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v9i2.4483

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menduga dan menganalisis konsentrasi klorofil-a dari citra datelit Landsat 8 di perairan Kota Jayapura, Provinsi Papua dan mengkaji tingkat akurasinya dengan nilai klorofil-a hasil pengujian laboratorium. Penelitian ini telah menghasilkan algoritma untuk pendugaan konsentrasi klorofil-a dari citra satelit Landsat 8 untuk perairan Kota Jayapura dalam bentuk persamaan polynomial orde 3 dengan menggunakan kombinasi rasio band 4, 5 dan 6 dengan tingkat akurasi 0.9242. Konsentrasi klorofil-a di perairan Kota Jayapura dari citra satelit Landsat 8 berkisar antara 1.306 – 15.072 mg/m3, dimana perairan pesisir cenderung memiliki konsentrasi klorofil-a yang lebih tinggi dibandingkan perairan lepas pantai. Hasil uji akurasi menunjukkan bahwa konsentrasi klorofil-a citra satelit akurat dengan RMSE yang kecil yaitu 0.283761. Sedangkan dari hasil uji-t dapat diketahui bahwa konsentrasi klorofil-a dari hasil pengolahan citra satelit dan hasil analisis laboratorium relatif sama dengan nilai signifikan 0.957.KATA KUNCI: Algoritma, korofil-a, Landsat 8, Perairan Kota Jayapura.
Nilai Ekonomi Ikan Pelagis Hasil Tangkapan Nelayan Di Perairan Teluk Youtefa, Kota Jayapura Tamara L.J. Kainama; Baigo Hamuna; Lisiard Dimara
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.613 KB) | DOI: 10.31957/acr.v2i2.1068

Abstract

Youtefa Bay is one of the coastal areas which is rich in fisheries and marine resources. The activity which commonly carries out at the Youtefa Bay is pelagic fish fisheries. Pelagic fish that is occurred in the waters of Youtefa Bay, has a high economic value which is adequate to comply with the income of society. The aims of this research were to determine the economic value of pelagic fish in the waters of Youtefa Bay, Jayapura City, Papua. This research was done from December 2018 to May 2019, located at Youtefa Bay, Jayapura City. The methods used were through field observation and interviews with the fishermen and society. The results of this research show that the pelagic fish in the Youtefa Bay dominated by small and medium fish. The pelagic fish which is found in the waters of Youtefa Bay has a high economic value. The types of pelagic fish, e.g. Caranx ignobilis, Caranx bartholomaei, Rastrelliger, Hemiramphus brasiliensis, Euthynnus affinis, Sardinella, and Scomberomorini.Key Words: Pelagic fish; Economic value; Papuan fisherman; Youtefa bay
Keanekaragaman dan Asosiasi Intra-Spesies Tumbuhan Lamun di Perairan Manggari Pulau Numfor Miryam Baransano; Ervina Indrayani; Lisiard Dimara
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (929.363 KB) | DOI: 10.31957/acr.v2i2.1064

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan asosiasi intra-spesies tumbuhan lamun. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai Januari 2016, di perairan laut Kampung Manggari, Pulau Numfor. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan kuantitatif dengan teknik penelitian observasi, puporsive sampling dam transek kuadrat. Hasil penelitian ditemukan 8 jenis lamun yaitu Enhalus acoroides, Halopila minor, Halopila ovalis, Halodule uninervis, Halodule pinifolia, Cymodocea serullata, Cymodocea rotundata dan Syringodium isoetifolium. Indeks keanekaragaman (H¢) jenis lamun tertinggi terdapat pada transek 1 dengan nilai 1,66, sedangkan terendah pada transek 3 dengan nilai 0,94. Terdapat 28 pasangan asosiasi jenis lamun dan hanya 15 pasangan asosiasi yang bersifat nyata, dimana 8 pasangan asosiasi jenis lamun yang bersifat nyata pada taraf kepercayaan 5% yaitu 3,48, dan 7 pasangan asosiasi jenis lamun bersifat nyata pada taraf  kepercayaan 1% yaitu 6,63 (X2 hitung > X2 tabel). Berdasarkan analisis tipe asosiasi terhadap 15 pasangan asosiasi yang bersifat nyata dari hasil uji chi-square, diketahui bahwa 7 pasangan asosiasi lamun memiliki tipe berasosiasi positif dan 8 jenis berasosiasi negatif. Tiga jenis lamun yang memiliki asosiasi kuat adalah Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata dan Cymodocea serullata.Kata Kunci: Keanekaragaman; Asosiasi intra-spesies; Lamun; Uji chi-square; Kampung Manggari
Hubungan Kelimpahan Fitoplankton dan Zooplankton di Teluk Tanah Merah Distrik Depapre Kabupaten Jayapura Kalvin Paiki; Lisiard Dimara; Ervina Indrayani; Vera Kostansie Mandey; Tien Nova Yenusi
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (858.444 KB) | DOI: 10.31957/acr.v1i2.931

Abstract

Plankton merupakan organisme akuatik yang berperan sebagai dasar dalam rantai makanan dan berperan penting pada ekosistem perairan. Kajian penelitian plankton di perairan Teluk Tanah Merah belum banyak dilakukan sehingga penting untuk dilakukan. penelitian mengeanalisis Kelimpahan Plankton dan Hasil Tangkapan Ikan Pelagis Kecil di Teluk Tanah Merah Kabupaten Jayapura perlu untuk dilakukan. Penelitian menggunakan metode purposive sampling, pengambilan sampel dilakukan pada 9 titik yang di kelompokan kedalam 3 stasiun pengamatan. Analisis data penelitian menggunakan Regresi linier sederhana, APHA dan Shannon – Wiener. Hasil penelitian ditemukan fitoplankton terdiri dari 4 kelas yaitu Bacillariphyceae, Desmidiaceae, Clorophyceae, Cyanophyceae dan 56 genus. Zooplankton terdiri dari 3 kelas yaitu Crustaceae, Ciliatea, Monogononta dan 39 genus. Total kelimpahan fitoplankton 1.149,95 ind/m3, dan zooplankton 1.149,95 ind/m3. Hasil analisis koefisien korelasi diperoleh nilai Sig hitung 0.002 < 0.05 maka dikatakan bahwa terdapat hubungan antara fitoplankton dan zooplankton.Kata Kunci: Kelimpahan; Keanekaragaman;Plankton; Teluk Tanah Merah
Nilai Ekologis dan Ekonomi Kawasan Sisen Ekosistem Lamun Kampung Syoribo dan Dafi di Pulau Numfor, Papua Lisiard Dimara; Popi Ida Laila Ayer
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Cenderawasih University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.575 KB) | DOI: 10.31957/acr.v4i2.1903

Abstract

Sisen or Sasisen is a tradition of closing the sea by indigenous Biak tribes in Biak Numfor and Raja Ampat. The purpose of this study is: (1) assessing the chemical chemical quality of the waters of the seagrass ecosystem sisen region, (2) reviewing the ecological index of the sisen area of seagrass ecosystems; a) diversity of seagrass species, b) the structure of seagrass fish communities, (3) examine the role of sisen in the management of seagrass ecosystems, and (4) analysis of the economic value of seagrass sisen areas. The research methods used are surveying and data collection through interview techniques (questionnaires and FGD), direct analysis, line transect, quadrat plot and VES. The results of the research obtained are: (1) the chemical chemical quality of the waters of the seagrass ecosystem sisen area in Kampung Syoribo and Dafi, Numfor Island is in good condition and suitable for marine life; (2) the diversity of seagrass species is classified as moderate with a value of H' = 1.44; (3) the structure of the seagrass fish community consists of a) diversity of 2.62, b) density of 14.89 individuals/m2, c) uniformity of 0.81, and d) dominance of 0.02; (3) the role of sisen systems in the management of seagrass ecosystems is: a) excellent understanding of sisen (93%), b) awareness of the benefits of sisen is very good (100%), c) knowledge of the sisen area is very good (100%), d) very good in the application of sisen (97%), e) very good in complying with sisen regulations (90%), and f) participation rates keep the sisen area very good (93%); (4) the economic value of sisen seagrass area for: a) fishing activities IDR 116,192,104, b) Siganus spp fish farming IDR 103,185,055, c) seaweed cultivation IDR 17,152,021, d) beach tourism IDR 13,562,671, and e) snorkeling tourism to IDR 10,356,852. The application of sisen in seagrass ecosystem areas provides excellent ecological and economic benefits.Key Words: Ecology's Value; Economics Value; Sisen Areas; Numfor Island