Anne Agustina Suwargiani
Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat

Published : 38 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Perubahan pengetahuan setelah edukasi foto ronsen di bidang kedokteran gigi pada siswa Sekolah Menengah Atas menggunakan media animasi Nur Alya Nazerin; Lusi Epsilawati; Anne Agustina Suwargiani
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 2, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v2i2.21428

Abstract

Pendahuluan: Radiografi gigi merupakan salah satu pemeriksaan wajib yang digunakan di kalangan dokter gigi untuk membantu dalam menentukan diagnosis yang tepat dalam rongga mulut. Namun, radiografi gigi menghasilkan bahaya yang tidak terduga yaitu radiasi sinar-X yang memberi dampak buruk ke tubuh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan pengetahuan setelah edukasi radiografi gigi di kalangan siswa SMAN 1 Cipatat menggunakan media animasi. Metode:Penelitian ini dirancang dengan metode deskriptif. 32 siswa kelas VI MIPA 2 di SMAN 1 Cipatat dipilih menjadi responden berdasarkan teknik total sampling. Perubahan pengetahuan setelah edukasi menggunakan media animasi diukur dengan memberikan kuesioner sebelum dan sesudah edukasi. Hasil: Perubahan pengetahuan setelah menerima pendidikan radiografi gigi yang 24 responden (75%) meningkat karena mereka memperhatikan selama pendidikan dan memiliki perilaku yang menentukan untuk belajar. Selain itu,6 responden  (18.75%) tidak mengalami perubahan pengetahuan radiografi gigi. Simpulan: Adanya peningkatan pengetahuan radiografi gigi yang signifikan setelah edukasi menggunakan media animasi.Kata kunci: Pengetahuan, radiologi kedokteran gigi, edukasi, media animasi
Pengalaman karies, penyakit periodontal, dan keadaan sistemik pada ibu hamilCaries experience, periodontal disease, and systemic conditions of pregnant women Revi Sarah Fadhilah; Anne Agustina Suwargiani; Netty Suryanti
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 6, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v6i1.28475

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Kehamilan akan memengaruhi hampir setiap aspek kehidupan wanita. Selama kehamilan, terjadi beberapa perubahan sistemik seperti perubahan hormon dan sistem imun yang dapat meningkatkan kerentanan ibu hamil terhadap penyakit gigi dan mulut seperti karies dan penyakit periodontal. Perubahan tersebut dapat juga menimbulkan komplikasi pada ibu hamil seperti timbulnya penyakit sistemik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengalaman karies, penyakit periodontal, dan keadaan sistemik pada ibu hamil. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif cross-sectional. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 50 ibu hamil. Variabel pengalaman karies diukur menggunakan indeks DMF-T. Penyakit periodontal diukur menggunakan Community Periodontal Index, dan keadaan sistemik diambil dari rekam medis. Hasil: Indeks DMF-T ibu hamil 9,9 termasuk kategori sedang, Hasil CPI yaitu periodontal sehat 0%, perdarahan gusi 2%, kalkulus 84%, poket 4–5 mm 14%, poket ≥6 mm 0%. Keadaan sistemik ibu hamil 70% sehat, 18% anemia, dan 12% hipertensi. Simpulan: Pengalaman karies ibu hamil berada pada kriteria sedang, sedangkan penyakit periodontal paling banyak adalah gingivitis. Keadaan sistemik ibu hamil paling banyak ditemukan dalam keadaan sehat dan hanya terdapat sedikit ibu hamil yang memiliki penyakit sistemik seperti anemia dan hipertensi.Kata kunci: ibu hamil; indeks DMF-T; Community Periodontal Index; keadaan sistemik ABSTRACT Introduction: Pregnancy will affect almost every aspect of a woman’s life. During pregnancy, there are several system-ic changes such as hormonal and immune system changes that can increase the susceptibility of pregnant women to oral diseases such as caries and periodontal disease. These changes can also cause complications in pregnant women, such as the emergence of systemic diseases. This study aimed to determine the caries experience, periodontal disease, and systemic conditions of pregnant women. Methods: A descriptive cross-sectional study with a purposive sampling technique was conducted on 50 pregnant women. The caries experi-ence variable was measured using the DMF-T index; periodontal disease was measured using the Community Periodontal Index; systemic conditions were taken from medical records. Results: DMF-T index of pregnant women (9.9) was in the moderate category; CPI results were 0% healthy periodontal, 2% gingival bleeding, 84% calculus, 14% 4-5 mm pocket, 0% 6 mm pocket. The systemic condition of pregnant women was 70% healthy, 18% anaemic, and 12% hypertension. Conclusions: The caries experience of pregnant women is in moderate criteria, while gingivitis is the most common periodontal disease. The systemic condition of pregnant women is mainly healthy, while there are only a few pregnant women with systemic diseases such as anaemia and hypertension.Keywords: pregnant women; DMF-T index; Community Periodontal Index (CPI); systemic conditions
Perbedaan risiko karies pada anak usia 6-7 tahun antara dua Sekolah Dasar di daerah Jatinangor Sita Aulia; Anne Agustina Suwargiani; Sri Susilawati
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 2, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v2i1.21431

Abstract

Pendahuluan: Karies gigi merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh demineralisasi email dan dentin yang erat hubungannya dengan konsumsi makanan yang kariogenik. Masalah utama kesehatan gigi dan mulut di Indonesia adalah karies gigi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menanggulangi masalah karies yaitu dengan penilaian risiko karies. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan risiko karies pada anak usia 6-7 tahun di SDN Cibeusi dan SDN Sirnagalih daerah Jatinangor agar dapat melakukan perawatan dan pencegahan dini. Metode Penelitian: Metode penelitan adalah cross sectional jenis penelitian analitik. Pengambilan sampel dengan cara “total sampling” dan menggunakan kuisioner risiko karies dari AAPD. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney. Penelitian dilakukan pada anak usia 6-7 tahun di SDN Cibeusi dan SDN Sirnagalih daerah Jatinangor dengan menggunakan kuisioner. Hasil: Hasil penelitian didapat 122 responden pada anak usia 6-7 tahun menunjukkan bahwa risiko tinggi pada SDN Cibeusi 55,74%, risiko sedang 21,31%, risiko rendah 22,95% sedangkan risiko tinggi pada SDN Sirnagalih 67,21%, risiko sedang 11,48%, risiko rendah 21,31%. Simpulan: Simpulan penelitian yaitu menunjukkan bahwa risiko karies usia 6-7 tahun di SDN Cibeusi dan SDN Sirnagalih berisiko tinggi dan tidak terdapat perbedaan risiko karies yang signifikan antara SDN Cibeusi dan SDN Sirnagalih dengan tingkat risiko kariesKata kunci: Penilaian risiko karies, anak, usia 6-7 tahun
Perbedaan risiko karies pada anak usia 11– 2 tahun antara dua Sekolah Dasar di Jatinangor Putri Sundari; Anne Agustina Suwargiani; Riana Wardani
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 2, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v3i1.21432

Abstract

Pendahuluan: Risiko karies adalah kemungkinan berkembangnya karies pada individu atau terjadinya perubahan status kesehatan yang mendukung terjadinya karies pada suatu periode tertentu. Risiko karies bervariasi pada setiap individu tergantung pada keseimbangan faktor pencetus dan penghambat terjadinya karies. Tujuan penelitian adalah mengetahui ada atau tidaknya perbedaan risiko karies pada anak usia 11 – 12 tahun di SDN Sirnagalih dan SDN Cibeusi. Metode: Jenis penelitian ini merupakan analitik dengan menggunakan metode cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan total sampling, dan risiko karies diukur dengan caries risk assessment tool (CAT) dari American Academy of Pediatric Dentistry. Hasil: Sampel penelitian berjumlah 168 anak berusia 11 – 12 tahun yang bersekolah di SD Negeri Sirnagalih, dan SD Negeri Cibeusi, jatinangor. Hasil: hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata responden memiliki risiko karies yang sedang. Perhitungan secara statistik menggunakan uji Man-Whitney Test didapatkan nilai Zhitung= -3,21 dan p-value sebesar 0,0013. Simpulan: Terdapat perbedaan risiko karies pada anak usia 11 – 12 tahun di SDN Sirnagalih dan SDN Cibeusi, jatinangor.Kata kunci: Risiko karies, penilaian risiko karies, caries risk assessment tool (CAT), American Academy of Pediatric Dentistry, anak
Pengalaman karies dan status periodontal pada ibu hamilCaries experience and periodontal status of pregnant women Ajeng Pinanty; Anne Agustina Suwargiani; Sri Susilawati
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 4, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v4i1.24847

Abstract

Pendahuluan: Kehamilan dapat menyebabkan perubahan pada beberapa anggota tubuh, termasuk rongga mulut. Kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan sangat perlu dijaga, agar ibu hamil terhindar dari peningkatan resiko terjadinya karies dan penyakit periodontal. Upaya ini akan menghindari terjadinya resiko yang menyebabkan prematur dan kelahiran berat bayi lahir rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman karies dan status periodontal ibu hamil agar dapat melakukan perawatan dan pencegahan dini. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan teknik survei. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang dan sedang memeriksakan kehamilannya ke poli KIA Puskesmas Sukajadi Bandung. Pengambilan responden menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 65 ibu hamil di Puskesmas Sukajadi Bandung. Pengalaman karies diukur dengan indeks DMFT, status periodontal dengan Community Periodontal Index (CPI). Hasil: Indeks DMF-T ibu hamil sebesar 6,82. Hasil CPI yaitu periodontal sehat 3,08%, perdarahan gusi 1,54%, terdapat kalkulus 26,15%, poket 4–5 mm 63,08%, poket  ≥ 6 mm 6%. Simpulan: Pengalaman karies pada ibu hamil termasuk pada kriteria rendah, sedangkan status jaringan periodontal yang paling banyak ditemui pada ibu hamil di Puskesmas Sukajadi yaitu terdapat poket 4-5 mm.Kata kunci: Ibu hamil, indeks CPI, indeks DMFT, Puskesmas. ABSTRACTIntroduction: Pregnancy can cause changes in the body, including the oral cavity. Dental and oral health during pregnancy is essential to reduce the risk of caries and periodontal disease. This effort is expected to prevent the risk of premature birth and low birth-weight babies. This study was aimed to determine the caries experience and periodontal status of pregnant women to obtain early treatment and prevention. Methods: Descriptive method using a survey technique was used in this study. The population of this study were all pregnant women who came and checked their pregnancy to the Maternal and Child Health Centre of Sukajadi Community Health Centre Bandung. A total sample of 65 pregnant women at Sukajadi Community Health Centre Bandung was obtained through purposive sampling. The caries experience and periodontal status was measured using the DMFT index and Community Periodontal Index (CPI), respectively. Results: Pregnant women showed DMF-T index of 6.82, the CPI state showed healthy periodontal status with 3.08% of gingival bleeding, 1.54% of calculus, 26.15% of 4-5 mm pocket, and 63.08% of ≥ 6 mm pocket. Conclusion: Caries experience in pregnant women at the Sukajadi Community Health Centre is categorised as low. At the same time, the presence of 4-5 mm pockets is most commonly found in the periodontal status of pregnant women.Keywords: Pregnant women, CPI index, DMFT index, Community Health Centre.
Pengalaman karies dan tingkat nyeri pada gigi akibat karies pada ibu hamilCaries experience and level of caries-induced dental pain in pregnant women Melissa Afifah; Gilang Yubiliana; Anne Agustina Suwargiani
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 6, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v6i1.28474

Abstract

Pendahuluan: Kehamilan merupakan keadaan ketika seorang ibu sedang mengandung janin di dalam perutnya. Selama masa kehamilan, ibu hamil biasanya mengalami beberapa perubahan pada tubuhnya, seperti perubahan psikologis dan hormonal. Perubahan tersebut dapat memicu munculnya penyakit gigi dan mulut seperti karies. Karies pada ibu hamil dapat menimbulkan rasa nyeri dengan intensitas yang berbeda. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengalaman karies dan tingkat nyeri pada gigi yang dirasakan oleh ibu hamil di Puskesmas Garuda. Metode: Jenis penelitian bersifat deskriptif cross-sectional. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel consecutive sampling. Penentuan jumlah sampel berdasarkan rumus Lemeshow sebanyak 50 ibu hamil. Pengukuran tingkat nyeri menggunakan Verbal Rating Scale (VRS) dengan bantuan Mnemonik PQRST yang terdiri dari Palliative, Quality, Regio, Subject dan Temporal dalam bentuk kuesioner serta pemeriksaan indeks DMF-T. Hasil: Hasil nilai DMF-T sebesar 7,26 dan masuk ke dalam kategori rendah serta persentase hasil tingkat nyeri pada ibu hamil menunjukkan sebanyak 30 orang (60%) tidak merasakan nyeri, sebanyak 11 orang (22%) merasakan nyeri ringan, sebanyak 8 orang (16%) merasakan nyeri sedang dan 1 orang (2%) merasakan nyeri berat.  Simpulan: Pengalaman karies yang diukur melalui indeks DMF-T termasuk ke dalam kategori rendah dan ibu hamil tidak merasakan nyeri pada gigi akibat karies dengan kriteria keparahan rendah.Kata kunci: indeks dmf-t; karies; nyeri gigi; ibu hamil ABSTRACTIntroduction: Pregnancy is a state when a woman carries a foetus in her womb. During pregnancy, women usually experience several changes in their bodies, such as psychological and hormonal changes. These changes can lead to the emergence of oral diseases such as Caries. Caries in pregnant women can induce dental pain with different intensities. The purpose of this study was to determine the caries experience and the level of caries-induced dental pain in pregnant women at the Garuda Community Health Centre. Methods: A descriptive cross-sectional research with a consecutive sampling method. Determination of the number of samples was carried out with the Lemeshow formula, resulted in 50 pregnant women. Dental pain level was measured using the Verbal Rating Scale (VRS) with the assistance of PQRST mnemonics consisting of Palliative, Quality, Region, Subject and Temporal in the form of a questionnaire and examination of the DMF-T index. Results: The DMF-T value was 7.26, which was included in the low category. In addition, the percentage of the pain level of pregnant women were no pain in 30 individuals (60%), mild pain in 11 individuals (22%), moderate pain in 8 individuals (16%), and severe pain was only found in 1 pregnant woman (2%). Conclusions: The caries experience of pregnant women as measured by the DMF-T index, is in a low category, and most of them feel no caries-induced dental pain with low severity criteria.Keywords: DMF-T index; caries; dental pain; pregnant women
Pengaruh pelatihan pemeliharaan kesehatan gigi pada guru sekolah dasar sistem full day terhadap perubahan status kebersihan mulut siswa Anne Agustina Suwargiani; Riana Wardani; Netty Suryanti; Asty Samiaty Setiawan
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia Vol 3, No 1 (2017): April
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.748 KB) | DOI: 10.22146/majkedgiind.12464

Abstract

Effect of dental care training on primary full day school teachers towards student’s oral hygiene status alteration. Elementary School age is the most appropriate age of having proper toothbrush technique teaching, because at this age children are entering mixed dentition period, so they should be able to do proper toothbrush technique. The practice of brushing teeth in full-day system elementary school is fundamental because most of the student’s time was spent in school, and they were also having lunch there, so the students should have been able to maintain the health of their teeth, which can only be implied with active role of teachers. The objective of this study was to analyze the effect of dental care training towards student’s oral hygiene status alteration. The method of this research was mixed methods that consisted of quantitative research phase that was done by providing questionnaires about knowledge, attitudes and behaviours of teachers after toothbrushing training, and the student’s toothbrushing skill that was measured through the oral hygiene status (OHIS green Vermillion). Whilst the phase of qualitative research was done by observation using observation checklist to identied the inhibiting factors of delivering the training results to the students. The sampling technique was total sampling, with all the teachers were taken as samples. The results from linear regression test showed that there was a moderate relation between the training effect towards student’s oral hygiene status alteration (R : 0.43). The contribution percentage of teacher’s knowledge, attitude and action variable used in the research model was seen on R square value that was 18.5%, whilst on the value of 81.5% was inuenced by other variables not included in the research. This value was the result of students’ variety perceptions about toothbrushing; the unconducive situation of the classrooms; difculties of teachers to delivered the counselling materials; teacher’s feeling of knowledge limitations; and forgetfulness of the usage of the dental model replica. There was a signicant effect of the action towards the oral hygiene status of the students, but there was no signicant inuence of knowledge and attitude towards the oral hygiene status of the students. Conclusions: Dental care training on full-day primary school teachers did not signicantly change their knowledge and attitude of toothbrushing, but continuous and proper practice after training, however, gave signicant effect on student’s oral hygiene status. Inhibiting factors of alteration were coming from internal environment of both teachers and students, and also due to lack of facilities. ABSTRAKUsia Sekolah Dasar merupakan usia yang tepat untuk mengajarkan teknik menyikat gigi  yang  baik  dan  benar, karena pada usia ini anak sedang dalam memasuki periode gigi campuran  dan sudah harus mampu menyikat  gigi baik dan benar. Penerapan penyikatan gigi di Sekolah Dasar dengan sistem full day sangat diperlukan, mengingat waktu anak di sekolah lebih lama dan melewati waktu makan siang sehingga anak harus mampu menjaga kesehatan giginya sendiri. Penerapan tersebut sangat membutuhkan peran guru. Tujuan penelitian yaitu menganalisis pengaruh pelatihan penyikatan gigi pada guru terhadap status kebersihan mulut siswa. Mixed methode terdiri dari tahap penelitian kuantitatif dengan pemberian kuisioner pengetahuan, sikap dan tindakan guru setelah pelatihan penyikatan gigi dan keterampilan menyikat gigi siswa diukur melalui status kebersihan mulut (OHIS green Vermillion) dan tahap penelitian kualitatif dengan melakukan observasi menggunakan cek list observasi untuk mengetahui faktor penghambat transfer hasil pelatihan pada siswa. Metode penelitian deskriptif analitik. Sampel penelitian diambil dari seluruh populasi, dimana semua guru diambil sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian melalui uji korelasi linier menunjukkan hubungan antara pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap status kebersihan gigi dan mulut adalah sedang (R:0.43). Prosentase sumbangan variabel pengetahuan, sikap dan tindakan guru yang digunakan dalam model terlihat pada nilai R square yaitu sebesar 18,5%, sedangkan sisanya sebesar 81,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian. ada pengaruh signikan tindakan terhadap status kebersihan mulut siswa, namun tidak ada pengaruh secara signikan pengetahuan dan sikap terhadap status kebersihan mulut siswa. Faktor internal guru dan siswa serta faktor eksternal berupa penyediaan fasilitas. Simpulan penelitian mixed methode ini adalah pelatihan penyikatan gigi pada guru sekolah dasar sistem full day berpengaruh sebesar 18,5%, terhadap status kebersihan mulut siswa. Faktor penghambat menerapkan hasil pelatihan yaitu faktor internal dan eksternal guru dan siswa.
Perilaku orang tua terhadap pemeliharaan kesehatan gigi anak pada Sekolah Dasar Negeri MekarjayaParents' behaviour on the children's oral health care at Mekarjaya State Elementary School Adhya Rizaldy; Sri Susilawati; Anne Agustina Suwargiani
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 29, No 2 (2017): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.163 KB) | DOI: 10.24198/jkg.v29i2.18577

Abstract

Pendahuluan: Orang tua sangat mendasari terbentuknya perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak. Orang tua dianggap memiliki pengetahuan untuk mengajarkan anaknya berbagai hal dasar mengenai menjaga kesehatan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku orang tua tentang pemeliharaan kesehatan gigi pada anak Sekolah Dasar Negeri Mekarjaya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitan deskriptif dengan metode survei berupa pengisian kuisioner. Metode pengambilan menggunakan teknik sampling jenuh (total sampling). Sampel merupakan orang tua (Ibu) murid SDN Mekarjaya yang berjumlah 55 orang. Hasil: Perilaku orang tua tentang pemeliharaan kesehatan gigi pada anak yang meliputi pengetahuan adalah sebesar 55% termasuk dalam kategori kurang baik, sikap sebesar 77,37% termasuk dalam kategori baik, dan tindakan sebesar 75,38% termasuk dalam kategori baik. Simpulan: Perilaku orang tua tentang pemeliharaan kesehatan gigi pada anak Sekolah Dasar Negeri Mekarjaya yang meliputi pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi memperlihatkan hasil yaitu kurang baik sedangkan sikap dan tindakan dikategorikan baik.Kata kunci: Perilaku, orang tua, pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. ABSTRACTIntroduction: Parents strongly underlie the formation of children’s oral health care behavior. Parents are considered to have the knowledge to teach their children various basic things about maintaining a healthy body. This study aims to determine the description of parents’ behavior about dental health maintenance in children of Mekarjaya State Elementary School. Methods: This research is a descriptive research with a survey method in the form of filling out a questionnaire. The retrieval method uses saturated sampling technique (total sampling). The sample is the parents (Mothers) of 55 Mekarjaya Elementary School students. Result: Parents’ behavior about dental health maintenance in children which includes knowledge is 55% included in the unfavorable category, attitudes of 77.37% are in the good category, and actions of 75.38% are in the good category. Conclusion: Parents’ behavior about dental health maintenance in children of Mekarjaya Elementary School which includes knowledge of dental health maintenance shows results that are not good while attitudes and actions are categorized as good.Keywords: Behaviour, parents, oral health care.
Indeks PUFA pada ibu hamil yang datang ke Puskesmas Puter, Bandung, IndonesiaPUFA index of pregnant women who came to the Puter Community Health Centre, Bandung, Indonesia Nury Raynuary; Anne Agustina Suwargiani; Netty Suryanti
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 29, No 2 (2017): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.12 KB) | DOI: 10.24198/jkg.v29i2.18572

Abstract

Pendahuluan: Kesehatan gigi dan mulut yang buruk pada ibu hamil dapat memberikan dampak negatif pada perkembangan janin. Indeks yang digunakan untuk menilai akibat klinis dari karies yang tidak dirawat yaitu Indeks PUFA yang mencatat keparahan karies gigi dengan keterlibatan pulpa (P), ulser akibat trauma dari gigi (U), fistula (F) dan abses (A). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria Indeks PUFA pada ibu hamil di Puskesmas Puter Bandung. Metode: Penelitian deskriptif dengan metode survei dan pengambilan sampel yang dilakukan dengan teknik simple random sampling. Jumlah sampel penelitian 96 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Puter Bandung. Data diperoleh dengan cara pemeriksaan klinis terhadap rongga mulut ibu hamil dan dicatat pada formulir pemeriksaan untuk Indeks PUFA lalu diolah dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil: Sebanyak 90,95% hasil penelitian menunjukkan subjek dengan komponen P, sebanyak 6,38 komponen U, sebanyak 2,12% komponen F, dan sebanyak 0,53 komponen A. Simpulan: Mayoritas ibu hamil di Puskesmas Puter memiliki indeks PUFA dengan kategori buruk.Kata kunci: Indeks PUFA, karies tidak terawat, ibu hamil. ABSTRACTIntroduction: Poor oral and dental health in pregnant women can have a negative impact on fetal development. The index used to assess the clinical consequences of untreated caries is the PUFA Index which records the severity of dental caries with pulp involvement (P), ulcer due to trauma from the tooth (U), fistula (F) and abscess (A). This study aims to determine the PUFA Index criteria for pregnant women in Bandung Puter Health Center. Methods: Descriptive research with survey and sampling methods carried out by simple random sampling technique. The number of samples of the study were 96 pregnant women who came to have a pregnancy check up at the Bandung Puter Health Center. Data obtained by clinical examination of the oral cavity of pregnant women and recorded on the examination form for the PUFA Index then processed and presented in table form. Result: A total of 90.95% of the results showed subjects with component P, as many as 6.38 components of U, as much as 2.12% of component F, and as many as 0.53 components of A. Conclusion: The majority of pregnant women in Puter Health Center had a PUFA index with bad category.Keywords: PUFA index, untreated caries, pregnant women.
Pengalaman karies dan kesehatan periodontal serta kebutuhan perawatan ibu hamilCaries experience, periodontal health, and oral treatment needs of pregnant women Anne Agustina Suwargiani; Indra Mustika Setia Pribadi; Wahyu Hidayat; Riana Wardani; Tadeus Arufan Jasrin; Cucu Zubaedah
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 30, No 1 (2018): April
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.191 KB) | DOI: 10.24198/jkg.v30i1.16282

Abstract

Pendahuluan: Kesehatan gigi Ibu hamil  sangat perlu dijaga, untuk menghindarkan terjadinya infeksi pada gigi dan gusi. Upaya ini akan menghindarkan dari infeksi yang berisiko yang menyebabkan prematur dan kelahiran berat bayi lahir rendah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengalaman karies dan kesehatan periodontal dan kebutuhan perawatan ibu hamil. Metode: Metode penelitian yang digunakan deskriptif. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang datang ke Klinik Cantik Banjaran Bandung. Sampel penelitian yaitu ibu hamil yang bersedia menjadi subjek penelitian dan tidak mempunyai kelainan sistemik. Teknik pengambilan sampel adalah convinience sampling. Variabel penelitian pengalaman karies diukur dengan indeks DMFT, Kebutuhan perawatan karies adalah perhitungan kebutuhan perawatan berdasarkan penilaian persen kebutuhan perawatan dan kebutuhan perawatan periodontal diukur dengan indeks Community Periodontal Index and Treatment Needs (CPITN). Analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi relatif. Hasil: Indeks DMFT ibu hamil 4,4 termasuk kriteria sangat rendah. Hasil CPITN yaitu periodontal sehat 0%; bleeding on probing (BOP), 43%; kalkulus, 53%; poket 4-5 mm, 3,3%; poket 6 mm, 0%. Kebutuhan perawatan gigi berlubang pada ibu hamil 30,9%. Kebutuhan perawatan jaringan periodontal diperlukan pada semua ibu hamil, berupa perbaikan oral hygiene 43%, perbaikan oral hygiene dan skeling 56%, Simpulan: Pengalaman karies ibu hamil pada kriteria sangat rendah, sedangkan kondisi jaringan periodontal ibu hamil semuanya memerlukan perawatan jaringan periodontal tetapi bukan perawatan periodontal kompleks.Kata kunci: Ibu hamil, indeks DMFT, indeks CPITN. ABSTRACTIntroduction: The oral health of pregnant women needs to be maintained to avoid infection of the teeth and gums. This effort will avoid dangerous infections that can cause premature and low birth weight babies. The purpose of this study was to determine the caries experience, periodontal health, and the oral treatment needs of pregnant women. Methods: The research method was descriptive. The study population was pregnant women who came to the Cantik Clinic of Banjaran, Bandung, whom willing to be the subject of research with no systemic abnormalities. The sampling technique was convenience sampling. The caries experience was measured by DMFT index. Caries treatment needs were the calculation of treatment needs based on the assessment of general and periodontal treatment needs to be measured by the Community Periodontal Index and Treatment Needs (CPITN) index. Data analysis used was the relative frequency distribution. Results: DMFT index of pregnant women was 4.4, included in the very low criteria. CPITN index measurement results were 0% healthy periodontal; 43% bleeding on probing (BOP); 53% calculus; 3.3% pocket of 4-5 mm; and 0% 6 mm pocket. General treatment needs of pregnant women mostly were tooth decay treatment (30.9%). Periodontal treatment needs were needed for all pregnant women, in the form of oral hygiene improvement only (43%), oral hygiene improvement and scaling (56%). Conclusion: The caries experience of pregnant women was very low, while the periodontal conditions require a non-complex periodontal treatment.Keywords: Pregnant women, DMFT Index, CPITN index.