Ahidul Asror
Institut Agama Islam Negeri Jember

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kontekstualisasi Wawasan Islam Kebangsaan Kiai Abdul Muchith Muzadi Ahidul Asror
Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam Vol. 6 No. 2 (2016): December
Publisher : Department of Aqidah and Islamic Philosophy, Faculty of Ushuluddin and Philosophy, Sunan Ampel State Islamic University Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.103 KB) | DOI: 10.15642/teosofi.2016.6.2.383-403

Abstract

This article seeks to reveal Kiai Muchith Muzadi’s thought on the Islamic nationalism in Indonesia. It deals with a number of issues such as state form, the meaning of politics within nation-state life, and the relation of Islam and Pancasila. The article also attempts to answer problematic discourse on contemporary Islam which, within recent decades, (re)rises the principles of nationalism into public discussion. Muchith argues that Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI/The Unitary State of the Republic of Indonesia) has been an ultimate state form for the Indonesian people. Therefore, this is a duty for the Indonesian Muslims, as Indonesia’s majority inhabitant, to actively take a role and involve themselves in guarding Indonesia and its unity. Muchith also sees no relevant necessary to replace the state form with other systems such as khil?fah and Islamic state. To him, politics is a mere means to fight for interests carried out with Islamic principles coupled with nationalism values in order to establish national integration and achieve the shared ideals. Muchith maintains that Pancasila along with its values is compatible with Islam and this is why the Indonesian Muslims should accept it as the state ideology.
Strategi Dakwah Ustadz Achmad Nasiruddin Arif dalam Mensyiarkan Ajaran Thoriqoh Naqsyabandiyah Kholidiyah Mujaddidiyah kepada Generasi Muda di Kota Surabaya Luluk Kholiqoh; Ahidul Asror
Meyarsa: Jurnal Ilmu Komunikasi dan Dakwah Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/meyarsa.v2i1.4527

Abstract

Dakwah merupakan upaya atau usaha seseorang untuk mengajak orang lain dalam amar ma’ruf nahi munkar, agar mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Tujuan dakwah adalah untuk membentuk pribadi yang lebih baik dan memiliki iman yang kuat, memahami syariat agama Islam serta mengimplementasikan dalam kehidupan sehati-hari. Untuk mengidentifikasi masalah tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah 1) strategi yang digunakan Ustadz Achmad Nasiruddin Arif dalam berdakwah meliputi : a) memahami khalayak yaitu seorang da’i melihat terlebih dahulu latar belakang kehidupan mad’u. b) merencanakan pesan, yaitu pesan yang disampaikan da’i sesuai dengan pemahaman mad’u mengenai agama Islam. c) menetapkan metode, dan metode yang digunakan adalah dakwah Bil Hal (dakwah melalui tindakan), Bil Lisan (dakwah melalui ucapan), dialog interaktif, diskusi atau kajian. 2) Faktor Pendukung dan Penghambat Aktivitas Dakwah Ustadz Achmad Nasiruddin Arif adalah a) faktor pendukung: penampilan da’i yang menyesuaikan anak muda, terlaksananya kegiatan-kegiatan dalam Thoriqoh. b) faktor penghambat: kurangnya sosialisasi dan dengan masyarakat sekitar, belum ada pondok pesantren untuk para jamaah. 3) ajaran Thoriqoh Naqsyabandiyah Kholidiyah Mujaddidiyah, yang di ajarkan thoriqon ini adalah suluk, Ilmu Tasawuf, Ilmu Tauhid, dan Ilmu Fiqih.