Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MODERASI BERAGAMA DALAM BINGKAI TOLERANSI MHD. ABROR
RUSYDIAH: Jurnal Pemikiran Islam Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/rsd.v1i2.174

Abstract

Pembahasan ini hendak menelaah lebih dalam tentang moderasi beragama di tinjau dari aspek toleransi. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan gambaran yang jelas, bagaimana sebenarnya moderasi beragama dan toleransi serta batas-batasnya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu suatu penelitian yang data-datanya berasal dari literatur-literatur yang terkait dengan obyek penelitian, kemudian dianalisis muatan isinya. Dari kajian ini menegaskan bahwa, moderasi dalam kerukunan beragama haruslah dilakukan, karena dengan demikian akan terciptalah kerukunan umat antar agama atau keyakinan. Untuk mengelola situasi keagamaan di Indonesia yang sangat beragam, kita membutuhkan visi dan solusi yang dapat menciptakan kerukunan dan kedamaian dalam menjalankan kehidupan keagamaan, yakni dengan mengedepankan moderasi beragama, menghormati keragaman, serta tidak terjebak pada Intoleransi, ekstremisme dan Radikalisme. Toleransi beragama bukanlah untuk saling melebur dalam keyakinan. Tidak juga untuk saling bertukar keyakinan dengan kelompok agama yang berbeda-beda. Toleransi di sini adalah dalam pengertian mu’amalah (interaksi sosial), sehingga adanya batas-batas bersama yang boleh dan tak boleh dilanggar. Inilah esensi moderasi dalam bingkai toleransi di mana masing-masing pihak diharapkan bisa mengendalikan diri dan menyediakan ruang untuk saling menghormati keunikannya masing-masing tanpa merasa terancam keyakinan maupun hak-haknya.
PELATIHAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF DAN MENYENANGKAN BERBASIS STEAM BAGI GURU PAUD SE-KECAMATAN GUNUNG KIJANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU Mhd Abror; Lina Eka Retnaningsih; Nadya Nela Rosa; Syukri Ernayati Nurintan Sahri Sinaga
JCE (Journal of Childhood Education) Vol 5, No 2 (2021): September-February
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jce.v5i2.634

Abstract

Pembelajaran di tengah pandemi covid 19 membawa banyak perubahan pada suasana pembelajaran anak usia dini. Anak-anak menjadi tidak bersemangat dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, bergantung dengan guru dan tidak antusias mengerjakan tugas. Pengetahuan guru tentang metode pembelajaran yang membuat anak lebih antusias masih terbatas. Kualifikasi akademik guru PAUD se-kecamatan Gunung Kijang sebagian besar lulusan SMA. Setelah dilaksanakan pelatihan diharapkan bisa meningkatkan kemampuan dan skill guru PAUD dalam menerapkan metode pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, sehingga bisa menjawab solusi permasalahan yang dialami guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah. Metode yang dipakai yaitu Asset Based Community-Driven Development (ABCD), merupakan metode yang berupaya memberdayakan masyarakat dengan mengenali aset-aset yang dimilikinya baik yang bersifat materi maupun imateri. Setelah dilaksanakan pelatihan, praktik pelaksanaan STEAM di sekolah, evaluasi pelaksanaan STEAM dan monitoring penerapan STEAM di beberapa lembaga PAUD, bisa dilihat bahwa pengetahuan dan kemampuan guru terhadap penerapan metode pembelajaran yang aktif dan menyenangkan bisa meningkat. Penggunaan  metode STEAM dengan bahan loose parts membuat anak-anak tampak antusias menerangkan bahan loose parts serta dapat mengenal keanekaragaman alam sekitar baik ciri, tekstur maupun fungsinya (Science), peralatan yang digunakan membantu anak mengembangkan kordinasi tangan dan mata, melatih otot tangan dan jari (Technology), meningkatkan kemampuan anak usia dini dalam merangkai atau membangun suatu bentuk dengan menggunakan media loose parts (Engineering), meningkatkan kemampuan anak mendesain sebuah hasil karya dan mengeksplorasi benda-benda yang dapat digunakan disekitar untuk menghasilkan karya seni (Art), meningkatkan kemampuan matematika (Mathematics) anak usia dini dengan bermain loose parts yang tersedia disekitarnya.
Kepemimpinan Wanita Perspektif Hukum Islam Mhd. Abror
TERAJU: Jurnal Syariah dan Hukum Vol 2 No 01 (2020)
Publisher : P3M dan Jurusan Syariah dan Ekonomi Bisnis Islam STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1155.847 KB) | DOI: 10.35961/teraju.v2i01.89

Abstract

Pembahasan ini hendak menelaah lebih dalam tentang kepemimpinan perempuan di tinjau dari aspek hukum syariah. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan gambaran yang jelas, bagaimana sebenarnya tuntunan syariah tentang kepemimpinan perempuan serta batas-batasnya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu suatu penelitian yang data-datanya berasal dari literatur-literatur yang terkait dengan obyek penelitian, kemudian dianalisis muatan isinya. Dari kajian ini menegaskan bahwa, terdapat kesepakatan ulama fiqih (ijmak) dari keempat madzhab dan lainnya, salaf dan kontemporer, bahwa perempuan tidak boleh menduduki jabatan al-khilafah al-ammah atau al-imamah al-udzma. Namun, tidak dipungkiri defenisi kedua istilah ini memiliki perbedaan pandangan. Mayoritas memaknai kata al-khilafah al-ammah atau al-imamah al-udzma sebagai kepala negara yang membawahi wilayah Islam di seluruh dunia seperti yang terjadi pada zaman empat khalifah pertama (khulafaur rasyidin), masa khilafah Abbasiyah dan Umayyah. Pada umumnya Ulama fiqih klasik melarang perempuan menjadi hakim, kecuali Ibnu Hazm, Ibnu Jarir At-Tabari dan imam Abu Hanifah mereka membolehkan perempuan menduduki posisi apapun. Pandangan ketiga ulama terakhir ini menjadi salah satu alasan ulama kontemporer atas bolehnya wanita menjabat posisi apapun asal memenuhi syarat.
Meningkatkan Pemahaman Guru Melalui Pelatihan Online Pembuatan APE pada Kondisi Covid-19 di RA Al Falah Tanjungpinang Ramli Muasmara; Mhd. Abror; Syukri Ernayati Nurintan Sahri Sinaga; Nadya Nela Rosa; Mukarramah Mukarramah
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan Riau (JPPM Kepri) Vol 1 No 1 (2021): Volume 1 Nomor 1, 2021
Publisher : STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.758 KB) | DOI: 10.35961/jppmkepri.v1i1.180

Abstract

Anak usia dini dapat dioptimalkan tumbuh kembangnya dengan baik dengan upaya memberikan pendidikan, salah satunya melalui Raudhatul Athfal. Akan tetapi semenjak merebaknya wabah covid-19, pemerintah mengambil kebijakan memberlakukan social distancing guna pencegahan virus. Instansi pendidikan kemudian mengalihkan pertemuan di kelas dengan pertemuan daring (online). Guru sangat menyadari bahwa dengan adanya kondisi ini pembelajaran dan materi yang disampaikan melalui grup WA orangtua siswa masih belum maksimal, ditambah lagi dengan media pembelajaran yang sulit untuk didapatkan. Padahal, ada beragam media alternatif yang dapat digunakan guru pada masa covid-19 seperti ini, diantaranya dengan membuat APE (Alat Pemainan Edukatif) . Alat Permainan Edukatif adalah alat yang sengaja dibuat dengan bahan sederhana untuk keperluan pendidikan, bisa dari bahan bekas, alam dan sebagainya. Sebagai seorang guru, mengetahui berbagai media alternatif pembelajaran merupakan suatu tuntutan yang harus dikuasai guru. Adanya pelatihan online pembuatan APE pada kondisi covid-19 saat ini menjadi satu langkah inisatif dalam upaya meningkatkan pemahaman guru terhadap media pembelajaran anak usia dini yang memiliki nilai-nilai keislaman. Selama melakukan kegiatan, metode yang digunakan adalah ABCD. Berdasarkan hasil Pre Test dan Post Test dari kegiatan tersebut, diketahui bahwa pemahaman guru terhadap APE semakin meningkat. Kemudian melalui pelatihan online ini guru tidak hanya memiliki wawasan tentang APE namun juga bisa menerapkannya kepada para peserta didik nantinya.