Garuda - Garba Rujukan Digital

p-Index From 2019 - 2024

1.452

P-Index

This Author published in this journals

All Journal E-Journal of Tourism Jurnal Pariwisata Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Tourism Reserch Journal Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Journal of Tourism and Economic

Erlangga Brahmanto

Universitas Bina sarana Informatika

Author-ID : 2543863

Arts Humanities Economics, Econometrics & Finance Education Environmental Science Languange, Linguistic, Communication & Media Library & Information Science Social Sciences Transportation Other

Published : 7 Documents Claim Missing Document

Claim Missing Document

Articles

STRATEGI PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA KULONPROGO MENGHADAPI PEMBUKAAN YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT Erlangga Brahmanto
Jurnal Pariwisata Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

ABSTRAK Bandara merupakan elemen penting dalam pariwisata. Tanpa bandara, akses ke tempat-tempat wisata akan terganggu dan akan menghasilkan lebih sedikit wisatawan. Yogyakarta adalah salah satu tujuan wisata idola bagi wisatawan. Dengan dibukanya bandara baru Yogyakarta International Airport (YIA) dan menjadi bandara berkelas internasional, menjadi tantangan tersendiri bagi daerah Kulon Progo untuk mengembangkan potensi pariwisatanya. Potensi wisata Kulon Progo sangat banyak, misalnya wisata desa Pule Payung, kerajinan batik di Lendah ada bendungan Kamijoro dan sebagainya yang dapat dikembangkan menjadi destinasi andalan Kulon Progo. Kelompok sadar pariwisata di Kulon Progo telah sepakat untuk menggabungkan paket wisata agar lebih menarik. Pemerintah dalam hal ini sebagai agen pariwisata membantu mengembangkan destinasi pariwisata di Kulon Progo dalam konteks pembukaan bandara internasional baru. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa destinasi wisata di Kulon Progo dengan strategi analisis SWOT dapat dikembangkan menjadi objek wisata yang menarik melalui peran serta pemerintah, perangkat desa dan masyarakat sadar wisata. Kata kunci: Bandara, Strategi Pengembangan, Accesbility ABSTRACT Airport is an important element in tourism. without the airport, access to tourist attractions will be disrupted and will result in fewer tourists. Yogyakarta is one of the idol tourism destinations for tourists. With the opening of a new airport Yogyakarta International Airport (YIA) and becoming an international-class airport it becomes a challenge for the Kulon Progo area to develop its tourism potential. Kulon Progo tourism potential is very much, for example the village tourism Pule Payung, batik crafts in Lendah there is the Kamijoro dam and so on that can be developed into a Kulon Progo mainstay destination. Tourism conscious groups in Kulon Progo have agreed to combine travel packages to make it more interesting. The government in this case the tourism agency helped to develop tourism destinations in Kulon Progo in the context of opening a new international airport. This research method uses descriptive qualitative method. The results of this study indicate that tourist destinations in Kulon Progo with a SWOT analysis strategy can be developed into attractive tourist attractions through the participation of the government, village officials and the tourism-conscious community. Keywords : Airport, Development Strategy, Accesbility

Gastronomi Lawang Sewu dan Lumpia Sebagai Icon Kota Semarang Jawa Tengah Erlangga Brahmanto
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Khasanah Ilmu - Maret 2022
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Wisata gastronomi memang terdengar asing di Indonesia. Istilah wisata gastronomi memang lebih bergaung di luar negeri dibanding dalam negeri. Perbedaan wisata gastronomi dibandingkan dengan wisata yang lain adalah lebih menekankan pada budaya lokal dan makanannya. Wisatawan lebih mempelajari sejarah dan budaya dari makanan itu sendiri. Penyedia wisata gastronomi mengaitkan antara budaya lokal setempat serta makanan yang disajikan.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengambilan data yang digunakan adalah pengamatan, wawancara, dokumentasi, studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui bahwa lawang sewu dan lumpia adalah icon dari kota semarang. Selain itu adanya perkawinan budaya antara budaya tionghoa dengan budaya jawa dari asal usul lumpia. Dari sini kita bisa mempelajari bagaimana kentalnya budaya tionghoa pada jaman dahulu di kota semarang. Peran penting Dinas pariwisata Jawa tengah sangat diperlukan agar lawang sewu dan lumpia semakin terkenal dan bagi penjual Lumpia diharapkan untuk menciptakan kreasi rasa ataupun bahan isian yang lebih bervariatif lagi agar lumpia banyak rasa pilihan nya. Wisata gastronomi memang terdengar asing di Indonesia. Istilah wisata gastronomi memang lebih bergaung di luar negeri dibanding dalam negeri. Perbedaan wisata gastronomi dibandingkan dengan wisata yang lain adalah lebih menekankan pada budaya lokal dan makanannya. Wisatawan lebih mempelajari sejarah dan budaya dari makanan itu sendiri. Penyedia wisata gastronomi mengaitkan antara budaya lokal setempat serta makanan yang disajikan.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengambilan data yang digunakan adalah pengamatan, wawancara, dokumentasi, studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui bahwa lawang sewu dan lumpia adalah icon dari kota semarang. Selain itu adanya perkawinan budaya antara budaya tionghoa dengan budaya jawa dari asal usul lumpia. Dari sini kita bisa mempelajari bagaimana kentalnya budaya tionghoa pada jaman dahulu di kota semarang. Peran penting Dinas pariwisata Jawa tengah sangat diperlukan agar lawang sewu dan lumpia semakin terkenal dan bagi penjual Lumpia diharapkan untuk menciptakan kreasi rasa ataupun bahan isian yang lebih bervariatif lagi agar lumpia banyak rasa pilihan nya.

Shopping Tourism Development Through Top Five Products in Yogyakarta City, Indonesia Ani Wijayanti; Amelda Pramezwary; Emmita Devi Hari Putri; Atun Yulianto; R. Jati Nurcahyo; Erlangga Brahmanto
E-Journal of Tourism Volume 8 Number 1 (March 2021)
Publisher : Centre of Excellence in Tourism Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24922/eot.v8i1.67018

Yogyakarta is a city tourism that has no natural tourism potential. Shopping tourism can become an alternative strategy to increase the expenditure and length of tourists stay in Yogyakarta. The research is a qualitative research. The research aims to examine shopping tourism products in Yogyakarta. The research attempts to identify top five products as the main magnetism of shopping tourism in Yogyakarta. Data analysis is conducted through reduction techniques. The research obtained top five culinary products, they are Gudeg, Bakpia, Bakmi Jawa, Kopi Joss, and Kipo, while the top five souvenir products are Batik, Silver, Dagadu, Wayang, and Miniature.

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN NUART SCULPTURE PARK SEBAGAI DESTINASI WISATA MINAT KHUSUS Yuliana Pinaringsih Kristiutami; Erlangga Brahmanto; Swastono Putro Pirastyo
Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah Vol 13, No 3 (2019): Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Nowadays, tourism growth starts to deal with new segmentation of market, which is special interest tourism. Special interest destinations also come with special interest market segment. To face this situation, management has to heedful and wise to develop some policy to cover tourist perception. Because, perception can affect buying decisions (in this case, affect the tourist to visit the destination). Buying decisions, of course, take an effect on the level of visit and the level of satisfaction of the tourist who visits the destination. As a special interest destination, balancing the tourist need and the management goals are also tricky. For this reason, it is necessary to conduct a study about the Policy Implementation To Tourist Perception In NuArt Sculpture Park As Special Interest Destination. This study is qualitative descriptive study. The focus of this study is to observe three elements which are the place, the actors and the activity. This study aims to observe the tourist activity while visiting NuArt Sculpture Park, and also to find out about the motivation to visit this destination. The sampling technique chooses for this study is purposive sampling technique. Data collecting instrument was planned to use observation, interview, documentation and also triangulation technique. The goal of this study is to deliver a policy model to the special interest destination, especially in the promotions aspect.Keywords: Special Interest Tourism; Perception; Implementation; Policy

PEMBERDAYAAN TANAMAN LOKAL SEBAGAI PRODUK MINUMAN DALAM PENGEMBANGAN TEMPAT WISATA TAMAN BRONJONG SRIMARTANI PIYUNGAN BANTUL M.Fathurrahman Nurul Hakim; Erlangga Brahmanto; Atun Yulianto
Journal of Tourism and Economic Vol 3, No 2 (2020): EDISI 3
Publisher : STIE Pariwisata API Yogyakarta

Piyungan Bantul District, Yogyakarta has a very interesting natural tourism potential where there are many plants that can be developed into an attraction, one of which is located in the village of Wanojoyo Kidul, there is a tourist spot called Taman Bronjong. As the name implies, Bronjong is water retaining so that the land on the banks of the river is not eroded by river currents, especially in Kali Gawe. Taman Bronjong has direct views of the Bukit Bintang and has a child-friendly stream. The research method used in this research process is descriptive qualitative supported by quantitative data. The observations show that in this garden there are many plants that can be used for the manufacture of local beverage products such as lemongrass, ginger, turmeric, cinnamon, kencur. With the potential possessed by Taman Bronjong, researchers aim to empower local plants as beverage products in order to develop tourist attraction in the area.

Foto Selfie Sebagai daya Tarik Minat Khusus Di Heha Sky View Patuk Gunung Kidul Yogyakarta Erlangga Brahmanto
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Khasanah Ilmu - September 2022
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/khi.v13i2.13861

Wisata Selfie sekarang ini banyak digandrungi oleh wisatawan baik dari nusantara maupun mancanegara. Hal ini seiring dengan perkembangan teknologi dan banyaknya aplikasi media social yang menjadikan orang – orang ingin update atau mengaktualkan diri serta ingin eksis di dunia maya. Wisata selfie di daerah Yogyakarta sangat banyak sekali dijumpai, hal ini yang menjadikan kota Yogyakarta menjadi destinasi wisata murah nan mempesona. Heha sky view salah satu tempat wisata selfie yang banyak dikunjungi oleh wisatawan . Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengambilan data yang digunakan adalah pengamatan, wawancara, dokumentasi, studi pustaka. Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa Heha Sky View adalah salah satu destinasi wisata selfie yang rame di kunjungi terlebih pada sore hari maupun malam hari dikarenakan di tempat ini kita bisa melihat keindahan kota Yogyakarta dari ketinggian dan bisa melakukan foto selfie nan indah dan mempesona. Peran penting Dinas pariwisata dan pihak pihak swasata sangat diperlukan untuk menjadikan Heha Sky view semakin popular dan menjadi surganya wisata selfie di Yogyakarta.

Favorite Photo Spot for Models of Tourist Destinations and Trends for Tourist Selfies in Special Region of Yogyakarta Atun Yulianto; Erlangga Brahmanto
Jurnal Penelitian Pariwisata Vol 7 No 1 (2023): (TRJ) Tourism Research Journal
Publisher : Institut Pariwisata Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30647/trj.v7i1.206

The growth in the number of tourists to the Special Region of Yogyakarta by students or the current millennial generation is an opportunity for managers of tourist destinations to develop visual spaces that support tourists' desire to take selfies. The purpose of this study is to find out which photo spot models are most in demand by tourists. This study employs a qualitative descriptive method supplemented by a survey, with the photo spot model serving as the research object and a quota sample of 100 tourists who have visited Yogyakarta's Special Region. Data collection system for sampling using a simple random sampling method and polling technique. The results of this study are tourist interest in photo spots that combine nature and man-made in an outdoor tourist destination that has a mountainous landscape and cultural customs of the local community with their distinctive traditions. Keywords: Photo Spots, Selfies, Tourist Destinations

Co-Authors Amelda Pramezwary Ani Wijayanti Atun Yulianto Emmita Devi Hari Putri M.Fathurrahman Nurul Hakim R. Jati Nurcahyo Swastono Putro Pirastyo Yuliana Pinaringsih Kristiutami

Title

Found 7 Documents
Search

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Title Search

Found 7 Documents Search

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Title

Found 7 Documents
Search