Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

HUBUNGAN JUMLAH OBJEK WISATA, HOTEL DAN BIRO PERJALANAN DENGAN JUMLAH WISATAWAN KE D.I.Y. Atun Yulianto; Citra Unik Mayasari
Jurnal Pariwisata Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.619 KB) | DOI: 10.31294/par.v8i2.11454

Abstract

ABSTRAK Banyaknya jumlah kunjungan wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi peluang besar bagi pelaku industry pariwisata untuk mengembangkan bisnisnya. Namun demikian dibutuhkan konsistensi dalam pengembangan pengelolaan yang berkesinambungan untuk dapat bertahan dalam persaingan. Hal ini  terkait dengan kreativitas pengelola untuk berinovasi dalam industry wisata agar usaha pariwisatanya diminati masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara jumlah objek wisata, hotel dan biro perjalanan dengan jumlah kunjungan wisatawan ke tujuan wisata di D.I. Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan dengan pendekatan diskriptif kualitatif yang didukung analisis data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara jumlah hotel dan biro perjalanan dengan jumlah kunjungan wisatawan. Nilai signifikansi mendekati 0,000 pada tingkat probabilitas 5%. Sementara jumlah objek wisata tidak memiliki hubungan erat dengan jumlah kunjungan, namun jenis objek wisata memiliki potensi hubungan terhadap jumlah kunjungan wisatawan. Kata Kunci: Objek Wisata, Hotel, Biro Perjalanan, Kunjungan Wisatawan ABSTRACT The large number of tourist visits in the Special Region of Yogyakarta is a great opportunity for the tourism industry players to develop their business. However, consistency in the development of sustainable management is needed to survive in the competition. This is related to the creativity of managers to innovate in the tourism industry so that their tourism business is in demand by the community. The purpose of this study was to determine the relationship between the number of tourist objects, hotels and travel agencies with the number of tourist visits to tourist destinations in D.I. Yogyakarta. The research method used is a qualitative descriptive approach supported by quantitative data analysis. The results showed a significant relationship between the number of hotels and travel agencies with the number of tourist visits. The significance value is close to 0.000 at the 5% probability level. While the number of tourist objects does not have a close relationship with the number of visits, the types of attractions have a potential relationship to the number of tourist visits. Keywords: Tourism Object, Hotel, Travel Agency, Tourist Visit
STRATEGI PEMELIHARAAN DAN PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA BAGI KENYAMANAN PENGUNJUNG PULE PAYUNG YOGYAKARTA Atun Yulianto; Ani Wijayanti
Jurnal Pariwisata Vol 7, No 2 (2020): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.056 KB) | DOI: 10.31294/par.v7i2.8932

Abstract

ABSTRAK Pemeliharaan fasilitas wisata sering menjadi faktor yang terabaikan pada destinasi wisata yang sedang berkembang. Pengelola lebih fokus pada upaya pengembangan dan mendatangkan pengunjung. Hal ini karena pemeliharaan fasilitas wisata cenderung mendatangkan biaya dari pada keuntungan. Penelitian ini bertujuan menghasilkan alternatif strategi pemeliharaan dan pengembangan fasilitas wisata bagi kenyamanan pengunjung Pule Payung Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah diskriptif kualitatif dengan metode analisis SWOT sebagai upaya merumuskan strategi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total score pembobotan faktor internal pada matrik IFAS adalah 2,54 lebih kecil dari 3 atau dengan posisi tidak kuat. Dengan rincian total score faktor internal pada unsur kekuatan lebih kecil dari kelemahannya dengan perbandingan 1,26 : 1,28. Hal ini berarti strategi pemeliharaan dan pengembangan dapat dirumuskan dengan memanfaatkan kelemahan fasilitas wisata yang ada. Sedangkan total score pembobotan faktor eksternal pada matrik EFAS menghasilkan 3,09 atau kuat karena berada antara nilai 3-4 (Utama & Mahadewi, 2012). Dengan rincian total score faktor eksternal pada unsur ancaman lebih besar dari pada peluang dengan perbandingan 1,72 : 1,37. Hal ini berarti strategi pemeliharaan dan pengembangan dapat dirumuskan dengan memanfaatkan faktor eksternal ancaman terhadap fasilitas wisata yang ada. Kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan kombinasi kelemahan dan ancaman yang dirumuskan dalam analisis SWOT menghasilkan dua strategi prioritas yaitu (1) membangun kerjasama dengan operator telekomunikasi sebagai upaya preventif untuk meningkatkan kelengkapan fasilitas penerima sinyal telepon selular dan internet melalui pengadaan penguat sinyal telekomunikasi ataupun dengan BTS, (2) menambah kelengkapan fasilitas wisata dengan pemeliharaan preventif  dan represif untuk pagar kayu yang telah lapuk atau dimakan rayap serta pengaman bagian tebing yang mudah longsor dengan bronjong sebagai upaya keamanan bagi pengunjung. Kata Kunci : Pemeliharaan, Pengembangan, Kenyamanan ABSTRACT Maintenance of tourist facilities is often an overlooked factor in developing tourist destinations. Managers are more focused on development efforts and bringing in visitors. This is because maintaining tourist facilities tends to incur costs rather than profits. This study aims to produce an alternative strategy for maintaining and developing tourist facilities for the convenience of visitors to Pule Payung Yogyakarta. The research method used is descriptive qualitative with the SWOT analysis method as an effort to formulate a strategy. The results showed that the total internal factor weighted score in the IFAS matrix was 2.54 smaller than 3 or the position was not strong. With details, the total score of internal factors on the element of strength is smaller than the weakness with a ratio of 1.26: 1.28. This means that maintenance and development strategies can be formulated by taking advantage of the weaknesses of existing tourist facilities. While the total external factor weighted score on the EFAS matrix resulted in 3.09 or strong because it was between the values of 3-4 (Utama & Mahadewi, 2012). With details, the total score of external factors on the element of threat is greater than the opportunity with a ratio of 1.72: 1.37. This means that maintenance and development strategies can be formulated by utilizing external factors of a threat to existing tourist facilities. The conclusion of this study is based on the combination of weaknesses and threats formulated in the SWOT analysis to produce two priority strategies, namely (1) building cooperation with telecommunications operators as a preventive effort to improve the completeness of receiving facilities for cellular phone and internet signals through the provision of telecommunications signal amplifiers or with BTS, ( 2) adding to the completeness of tourist facilities with preventive and repressive maintenance for rotten wooden fences or being eaten by termites as well as protection of landslide cliffs with gabions as security measures for visitors.Keywords: Maintenance, Development, Comfort
STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA TARIK UNTUK MENDUKUNG PROMOSI DESA WISATA PUSPOARDI YOGYAKARTA Atun Yulianto; Emmita Devi Hari Putri
Jurnal Pariwisata Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.024 KB) | DOI: 10.31294/par.v8i1.10125

Abstract

ABSTRAKBelum banyaknya masyarakat mengenal dan beminat untuk berkunjung ke desa wisata Puspoardi dengan ikon-ikon wisatanya yang menarik. Hal ini berdampak pada menurunnya semangat pengelola untuk mengembangkan destinasi agar lebih optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan daya tarik yang mendukung kegiatan promosi untuk mendatangkan wisatawan ke desa wisata Puspoardi. Metode penelitian dalam riset ini adalah diskriptif kualitatif yang didukung dengan metode SWOT analysis untuk merumuskan strategi sesuai tujuan penelitian. Hasil penelitian berdasarkan metode analysis yang digunakan menunjukkan bahwa perbandingan bobot score antara kekuatan dan kelemahan adalah kelemahan lebih besar dari pada kekekuatan. Sedangkan perbandingan antara bobot score peluang dan ancaman adalah peluang lebih besar dari pada ancaman. Dengan hasil analysis ini strategi pengembangan daya tarik wisata yang relevan untuk diterapkan pada desa wisata Puspoardi adalah dengan memanfaatkan kelemahan dan peluang (weakness and oppurtinities), dengan rumusan strategi antara lain : menjalin kerjasama dengan pihak lain seperti perguruan tinggi untuk mendapatkan pendampingan dan pelatihan dalam menyusun strategi informasi dan promosi dengan tehnologi yang ada saat ini, meningkatkan peran serta masyarakat khususnya pengelola desa wisata untuk mengembangkan alat promosi yang relevan dalam versi cetak maupun online, memanfaatkan dukungan pemerintah untuk pembangunan fasilitas pokok yang belum tersedia.Kata Kunci : Strategi, daya tarik, promosi, wisata ABSTRACTNot many people know and are interested in visiting the Puspoardi tourist village with its attractive tourist icons. This has an impact on decreasing the enthusiasm of managers to develop destinations to be more optimal. The purpose of this research is to formulate an alternative strategy to develop attractiveness that supports promotional activities to bring tourists to the Puspoardi tourist village. The research method in this research is a qualitative descriptive supported by the SWOT analysis method to formulate strategies according to the research objectives. The results of the study based on the analysis method used indicate that the comparison of the weight score between strengths and weaknesses is weakness greater than strength. While the comparison between the weight of the opportunity and the threat score is a greater opportunity than the threat. With the results of this analysis, the strategy for developing a tourist attraction that is relevant to the Puspoardi tourist village is to take advantage of weaknesses and opportunities, with strategic formulations including: collaborating with other parties such as universities to get assistance and training in preparing information and promotion strategies with existing technology, increase community participation, especially tourism village managers to develop relevant promotional tools in print and online versions, take advantage of government support for the construction of basic facilities that are not yet available.Key Words: Strategy, Attraction, Promotion, Tourism
Langkah Promosi Objek Wisata Daerah Untuk Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Pada Dinas Pariwisata, Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten Magelang Prio Susilo; Atun Yulianto
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Khasanah Ilmu - September 2018
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.814 KB) | DOI: 10.31294/khi.v9i2.5230

Abstract

Abstract - Magelang Regency has many regional attractions that can be explored by the community, ranging from nature, religion and artificial. Until now, the number of tourist visits to Magelang Regency has not been evenly distributed on all existing tourist objects. This condition is caused by several factors, including the unknown yet other tourist objects besides the Borobudur temple in Magelang Regency. Promotional steps for regional attractions by Dinas Pariwisata, Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten Magelang (DISPARPORA) implemented through several media, both print and electronic. This promotion step is intended to provide knowledge to the general public about the many potentials in the form of regional tourism objects owned by Magelang Regency. The presentation of this study uses descriptive qualitative methods supported by surveys to provide a real picture of activities Dinas Pariwisata, Pemuda Dan Olah Raga in implementing the steps to promote tourism in the region. The results of this study indicate that there is a shift in the promotion steps that have been carried out by DISPARPORA Magelang Regency in promoting its tourist attraction. The shift in the way this promotion lies in the media is used with tendencies carried out through online media rather than conventional (offline) methods for the years now. The way to promote it is very appropriate to use to see the tendency of today's society to use gadget tools for surfing in the virtual world through social media and other online facilities. However, there are still obstacles in carrying out this tourism promotion effort, namely the limited human resources that can manage all kinds of social media accounts and the DISPARPORA website in Magelang Regency. HR (Human Resources) is more preoccupied with formal employment services. This makes the promotion of regional tourist attraction owned by Magelang Regency not yet optimally conveyed to the community. The steps to solve this problem are by organizing training related to information technology that is currently developing. Keyword : Objects, Promotions, Tourism Abstrak - Kabupaten Magelang memiliki banyak objek wisata daerah yang dapat eksplorasi masyarakat, mulai dari alam, religi maupun buatan. Hingga saat ini jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Magelang belum merata pada keseluruhan obyek wisata yang ada. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain belum dikenalnya obyek-obyek wisata lain selain candi Borobudur di Kabupaten Magelang. Langkah promosi bjek wisata daerah oleh Dinas Pariwisata, Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten Magelang (DISPARPORA) dilaksanakan melaui beberapa media, baik cetak maupun elektronik. Langkah promosi ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas tentang banyaknya potensi yang berupa objek wisata daerah yang dimiliki Kabupaten Magelang. Penyajian penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif yang didukung survey untuk memberikan gambaran nyata atas kegiatan Dinas Pariwisata, Pemuda Dan Olah Raga dalam melaksanakan langkah-langkah promosi wisata daerahnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi pergeseran langkah promosi yang telah dilakukan oleh DISPARPORA Kabupaten Magelang dalam mempromosikan daya tarik wisatanya. Pergeseran cara promosi ini terletak pada media yang digunakan dengan kecenderungan dilakukan melalui media online dibanding cara konvensional (offline) untuk tahun-tahun sekarang ini. Cara berpromosi ini sangat tepat digunakan melihat kecenderungan masyarakat jaman sekarang yang lebih banyak menggunakan sarana gadget untuk berselancar didunia maya melalui media sosial dan fasilitas online lainnya. Namun demikian masih ada kendala dalam menjalankan upaya promosi wisata ini yaitu keterbatasan sumber daya manusia yang dapat mengelola dengan baik segala macam account media sosial maupun website DISPARORA Kabupaten Magelang. SDM lebih banyak disibukkan dengan pekerjaan formal kedinasan. Hal ini menjadikan langkah promosi daya tarik wisata daerah yang dimiliki Kabupaten Magelang belum optimal tersampaikan kepada masyarakat. Adapun langkah penyelesaiakan masalah ini adalah dengan penyelenggaraan pelatihan-pelatihan terkait tehnologi informasi yang berkembang saat ini. Kata Kunci: Objek, Promosi, Wisata
Menggali Potensi Wisata Alam Untuk Kegiatan Sport Tourism Di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Wisnu Hadi; Atun Yulianto
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Khasanah Ilmu - September 2021
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.634 KB) | DOI: 10.31294/khi.v12i2.11053

Abstract

Abstrak - Dalam dunia pariwisata banyak sekali jenis-jenis wisata salah satunya Sport Tourism atau wisata olah raga. Kabupaten Sleman salah satu contoh mempunyai potensi wisata alam yang dapat dipetakan untuk wisata olah raga atau sport tourism. Pada masa pandemi covid-19 dan pembatasan sosial terdapat kecenderungan masyarakat memanfaatkan waktu untuk berolahraga dengan tujuan meningkatkan imun, seperti jalan sehat, lari ataupun bersepeda ke spot-spot wisata yang tersebar diwilayah Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali potensi wisata di Kabupaten Sleman sudah menyediakan fasilitas Sport Tourism. Dalam penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif ini, peneliti mengangkat potensi wisata alam di Kabupaten Sleman yang memiliki wahana sport tourism. Hasilnya didapatkan data bahwa disisi utara terdapat lereng gunung Merapi tepatnya di bukit Klangon yang telah dikembangkan wisata olahraga berupa Mountain Bike untuk ajang kejuaraan lokal maupun tingkat nasional. Destinasi dikawasan wisata candi prambanan juga banyak digunakan untuk event nasional dan internasioanal sebagai wisata olah raga seperti marathon, road bike, jalan sehat, sepeda santai dan yoga. Disisi barat pada aliran sungai Progo yang mengalir di wilayah Kabupaten Sleman sudah dimanfaatkan juga untuk sport tourism olah raga arung jeram dan pada aliran sungai Opak di obyek wisata Lava Bantal Berbah Sleman juga digunakan untuk wisata river tubing dan sepeda santai. Kawasan lain yang tidak kalah menarik dalam mengembangkan sport tourism adalah perbukitan yang ada kecamatan Prambanan Sleman. Kawasan ini berada disisi timur Yogyakarta yang memiliki banyak destinasi wisata baik alam maupun sejarah seperti Candi Boko, Tebing Breksi dan Spot Riyadi.  Kawasan wisata ini masih dapat dikembangkan lagi untuk kegiatan wisata olahraga yang menarik wisatawan baik nasional maupun internsional, seperti sport lari lintas alam, marathon, mountain bike, sepeda santai dan jalan santai dengan menjelajahi rute perbukitan yang melewati obyek wisata tersebut. Kata Kunci : Potensi, Wisata Alam, Sport Tourism Abstract – In the world of tourism, there are many types of tourism, one of which is sport tourism. One example of Sleman Regency has the potential for natural tourism that can be mapped for sports tourism or sport tourism. During the COVID-19 pandemic and social restrictions, there is a tendency for people to use their time to exercise with the aim of increasing their immunity, such as healthy walks, running or cycling to tourist spots spread across the Yogyakarta area. The purpose of this research is to explore the tourism potential in Sleman Regency which has provided Sport Tourism facilities. In this qualitative descriptive study, the researcher raised the potential of natural tourism in Sleman Regency which has a sport tourism vehicle. The results obtained data that on the north side there is a slope of Mount Merapi, precisely on the Klangon hill, which has developed sports tourism in the form of Mountain Bikes for local and national championship events. Destinations in the Prambanan temple area are also widely used for national and international events as sports tourism such as marathons, road bikes, healthy walks, relaxing bicycles and yoga. On the west side, the Progo river that flows in the Sleman Regency area has also been used for sport tourism, white water rafting and the Opak river at the Lava Pillow Berbah tourism object, Sleman is also used for river tubing and relaxing bicycles. Another area that is no less interesting in developing sport tourism is the hills in the Prambanan sub-district of Sleman. This area is located on the east side of Yogyakarta which has many natural and historical tourist destinations such as Boko Temple, Breksi Cliff and Riyadi Spot. This tourist area can still be developed again for sports tourism activities that attract both national and international tourists, such as cross-country running sports, marathons, mountain bikes, leisurely bicycles and leisurely walks by exploring hilly routes that pass through these attractions.Keyword : Potential, Nature Tourism, Sport Tourism
Potensi Pengembangan Destinasi Wisata Umbul Pluneng Di Kabupaten Klaten Jawa Tengah Atun Yulianto; Anis Kumalaningrum
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 11, No 1 (2020): Jurnal Khasanah Ilmu - Maret 2020
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.213 KB) | DOI: 10.31294/khi.v11i1.7957

Abstract

Abstrak - Umbul Pluneng di kota Klaten Jawa Tengah merupakan salah satu objek wisata air yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata alternatif di kota Klaten. Namun demikian pemanfaatan Umbul Pluneng sebagai destinasi wisata secara ekonomi belum terlihat optimal, karena masih dibutuhkan pengembangan baik dari sisi fasilitas, pelayanan, pemasaran dan sarana prasarana kepariwisataan yang lebih memadai. Metode penelitian bentuk deskriptif kualitatif dipilih peneliti untuk menjadi alat dalam membuat analisis dan mereduksi pembahasan penelitianmenjadi kesimpulan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Umbul Pluneng sangat berpotensi untuk dikembangkan lagi dengan beberapa strategi, antara lain disimpulkan melalui strategi pengembangan dengan memanfaatkan kreatifitas budaya masyarakat dalam sebuah agenda wisata (festival) yang didiukung kesenian modern untuk mendorong motivasi berkunjung masyarakat melalui promosi digital, meningkatkan peran masyarakat dalam BUMDES Tirta Sejahtera untuk kegiatan pelayanan, kebersihan dan pengelolaan wahana Umbul Pluneng yang didukung pemerintah setempat, meningkatkan jumlah kerjasama dengan tour operator, memanfaatkan peran serta masyarakat dalam pengadaan lahan parkir yang lebih luas, kebersihan dan peningkatan keamanan lingkungan, memanfaatkan internet atau sosial media untuk memposting pentingnya membersihkan diri seperti mandi dan cuci tangan menggunakan air yang jernih dari sumber mata air Umbul Pluneng untuk mengurangi resiko terpapar virus corona, dan  membuat karakteristik pembeda bagi objek wisata Umbul Pluneng melalui peningkatan kebersihan, perbaikan fasilitas, aksesbilitas, layanan serta membangun pusat informasi berbahasa Indonesia maupun asing. Kata Kunci:, Pengembangan, Umbul Pluneng, Wisata Alternatif Potential Development of Umbul Pluneng Tourism Destinations In Klaten Regency Jawa Tengah Abstract - Umbul Pluneng in the city of Klaten Jawa Tengah is one of the water attractions that have the potential to be developed as an alternative tourist destination in the city of Klaten. However, the use of Umbul Pluneng as a tourist destination economically is not yet seen to be optimal, because development is still needed both in terms of facilities, services, marketing and tourism infrastructure facilities that are more adequate. The descriptive qualitative form of research methods chosen by researchers to be a tool in making analysis and reducing the discussion of research into conclusions. Data collection techniques carried out by observation, interviews, and documentation. The results of the study showed that Umbul Pluneng has the potential to be developed further with several strategies, among others, it was concluded through a development strategy by utilizing the cultural creativity of the community in a tourism agenda (festival) supported by modern art to encourage the motivation to visit the community through digital promotion, increasing the role of the community in BUMDES Tirta Sejahtera for service activities, cleanliness and management of the Umbul Pluneng vehicle supported by the local government, increase the amount of collaboration with tour operators, take advantage of community participation in the provision of wider parking lots, cleanliness and increased environmental safety, utilizing the internet or social media to post the importance of cleaning up like bathing and washing hands using clear water from the Umbul Pluneng spring to reduce the risk of corona virus exposure, and create distinguishing characteristics for Umbul Pluneng attractions through improved cleanliness, improved facilities, accessibility, services and building information centers in Indonesian and foreign languages. Keyword : Development, Umbul Pluneng, Alternative tourism
Mengatasi Dampak Negatif Voluntourism Dalam Komunitas Lokal (Studi Kasus Lembaga Kursus Bahasa Jepang Bunka Kenkyuukai Yogyakarta, Indonesia) Devita Widyaningtyas Yogyanti; Emmita Devi Hari Putri; Citra Unik Mayasari; Atun Yulianto; M. Fathurrahman Nurul Hakim
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 12, No 1 (2021): Jurnal Khasanah Ilmu - Maret 2021
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.592 KB) | DOI: 10.31294/khi.v12i1.10437

Abstract

Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif mengenai dampak negatif yang ditimbulkan program voluntourism dalam bidang pendidikan di Bunka Kenkyuukai, sebuah lembaga kursus Bahasa Jepang dan Indonesia di Yogyakarta, yang merupakan destinasi program voluntourism dari agen wisata Jepang. Beberapa efek negatif yang ditimbulkan seperti tidak terpenuhinya kebutuhan Bunka Kenkyuukai, terhambatnya proses belajar mengajar dan gagalnya proses pertukaran lintas budaya yang berguna bagi pendidikan siswa disebabkan karena Bunka Kenkyuukai sebagai local host community tidak memiliki control terhadap jalannya program. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan sejumlah observasi dan wawancara kepada direktur, staff, guru dan siswa di Bunka Kenkyuukai mengenai jalannya program voluntourism. Hasil dari penelitian ini berupa saran yang dapat dilakukan oleh Bunka Kenkyuukai untuk mengambil control terhadap jalannya program, agar program tersebut dapat memberikan manfaat sebagaimana mestinya. Saran yang diusulkan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan serangkaian manajemen internal mulai dari manajemen strategi, manajemen marketing, manajemen operational hingga manajemen finansial. Dengan melakukan perubahan dalam hal manajemen diharapkan program voluntourism di Bunka Kenkyuukai dapat memberikan manfaaat tidak hanya bagi perkembangan pendidikan siswa tetapi juga bagi kelangsungan bisnis Bunka Kenkyuukai. Kata Kunci : Budaya, Program, Voluntourism Taking the Host Community’s Control Back Towards Negatif Impact of Voluntourism. Case Study in Japanese Language Course Bunka Kenkyuukai, Yogyakarta Indonesia. Abstract This research is qualitative research about how to maximize benefit and reduce the negative impacts of voluntourism in Japanese Language Course Bunka Kenkyuukai in Yogyakarta. Some negative impacts that obstructed Bunka Kenkyuukai’s course activities happened because Bunka Kenkyuukai as a localhost community did not have any control in running of voluntourism program. This research was done by doing some observations and interviews with the director, staff, teachers, and students in Bunka Kenkyuukai. The result of this research is a piece of advice that can be done to take control of running the program, so the program can provide more benefits. The proposed suggestion in this research by doing some internal management start from strategy management with adjusting the voluntourism program to the Bunka Kenkyuukai’s purpose, marketing management by making the program as marketing material, operational marketing by redesign the running of voluntourism program, up to financial management by making projections of income and expenditure items related to the voluntourism program. By doing so, the voluntourism program is expected to provide more benefits to Bunka Kyenkyuukai not only in student’s progress but also business continuity of Bunka Kenkyuukai. Keywords : Culture. Programme, Voluntourism
Pelatihan Sadar Wisata Dan Sapta Pesona Bagi Masyarakat Desa Sidomulyo, Pengasih, Kulon Progo Ani Wijayanti; Heni Widyaningsih; Atun Yulianto; Wisnu Hadi
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v4i1.468

Abstract

Abstrak. Sadar wisata merupakan hal mendasar yang harus dipahami oleh setiap lapisan masyarakat. Kesadaran wisata yang tinggi mendorong masyarakat untuk berperan serta aktif dalam pembangunan pariwisata. Upaya peningkatan sadar wisata bagi masyarakat di desa Sidomulyo sangat penting, karena desa ini sedang mengembangkan pariwisata. Desa Sidomulyo mempunyai potensi wisata yang sangat kuat, namun belum didukung dengan kesiapan sumber daya manusia. Selain itu, tingkat sandar wisata masyarakat Sidomulyo juga masih sangat rendah. Penyiapan sumber daya manusia dilakukan melalui berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga bisa menjadi penggerak utama pengembangan desa wisata dan mengalami peningkatan dari aspek perekonomian. Pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas SDM dalam rangka meningkatkan sadar wisata. Metode yang digunakan yakni teknik ceramah dan pendekatan partisipatif. Masyarakat terlibat langsung dalam pelatihan melalui diskusi yang interaktif. Dari hasil pelatihan ini, masyarakat mempunyai pemahaman yang kuat tentang pentingnya pengembangan desa wisata dan meningkatkan kesadaran untuk terlibat aktif dalam pengelolaan desa wisata.Kata Kunci: Sadar wisata, wisata desa, Pentahelix, Pemberdayaan Abstract. Tourism awareness is an essential thing that must be understood by every level of society. High tourism awareness encourages people to participate in tourism development actively. Efforts to increase awareness of tourism of the community in the village of Sidomulyo is significant because this village is developing tourism. Sidomulyo village has powerful tourism potential but has not been supported by the readiness of human resources. Besides, the level of tourism restoration for the people of Sidomulyo is still shallow. The preparation of human resources is done through various training to improve the quality of human resources. It can be a significant driver of the development of tourist villages and an increase in the economic aspects. This community service is an effort to improve the quality of human resources to increase tourism awareness. The method used is the lecture technique and participatory approach. The community is directly involved in the training through interactive discussions in this program. From the results of this training, the community has a strong understanding of the importance of developing tourist villages and raising awareness to be actively involved in the management of tourism villages.Keywords: Tourism Awareness, Village Tourism, Pentahelix, Empowerment
Shopping Tourism Development Through Top Five Products in Yogyakarta City, Indonesia Ani Wijayanti; Amelda Pramezwary; Emmita Devi Hari Putri; Atun Yulianto; R. Jati Nurcahyo; Erlangga Brahmanto
E-Journal of Tourism Volume 8 Number 1 (March 2021)
Publisher : Centre of Excellence in Tourism Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24922/eot.v8i1.67018

Abstract

Yogyakarta is a city tourism that has no natural tourism potential. Shopping tourism can become an alternative strategy to increase the expenditure and length of tourists stay in Yogyakarta. The research is a qualitative research. The research aims to examine shopping tourism products in Yogyakarta. The research attempts to identify top five products as the main magnetism of shopping tourism in Yogyakarta. Data analysis is conducted through reduction techniques. The research obtained top five culinary products, they are Gudeg, Bakpia, Bakmi Jawa, Kopi Joss, and Kipo, while the top five souvenir products are Batik, Silver, Dagadu, Wayang, and Miniature.
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN DAN TINGKAT HUNIAN KAMAR HOTEL D.I. YOGYAKARTA Atun Yulianto; Emmita Devi Hari Putri; Dyah Mustika Wardani
Jurnal Pariwisata Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.764 KB) | DOI: 10.31294/par.v9i1.12331

Abstract

Pandemi covid-19 yang melanda hampir seluruh belahan dunia menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya jumlah kunjungan wisatawan dan menginap di hotel yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi DIY tahun 2021 dalam laporannya menyampaikan bahwa secara umum jumlah tamu yang datang untuk menginap di hotel pada tahun 2020 mengalami pengurangan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak covid-19 terhadap tingkat hunian kamar hotel melalui jumlah kunjungan wisatawan ke D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan analisis jalur model regresi sederhana untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat melalui variabel intervening. Metode pengumpulan data adalah observasi dan pustaka dengan pengambilan sampel data melalui data sekunder dari pihak lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa covid-19 secara langsung dan signifikan berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan maupun tingkat hunian kamar hotel di D.I. Yogyakarta. Namun demikian covid-19 secara tidak langsung melalui jumlah wisatawan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat hunian kamar hotel di D.I. Yogyakarta. The COVID-19 pandemic, which has hit almost all parts of the world, is one of the factors causing the decline in the number of tourist visits and hotel stays in the Special Region of Yogyakarta. According to data from the Central Statistics Agency of DIY Province in 2021, in its report, it said that in general the number of guests who came to stay at hotels in 2020 had decreased compared to the previous year. The purpose of this study was to determine the impact of covid-19 on hotel room occupancy rates through the number of tourist visits to D.I. Yogyakarta. This study uses quantitative methods, with a simple regression model path analysis to measure how much influence the independent variable has on the dependent variable through the intervening variable. The data collection method is observation and literature by taking data samples through secondary data from other parties. The results of this study indicate that COVID-19 directly and significantly affects the number of tourist visits and the occupancy rate of hotel rooms in D.I. Yogyakarta. However, covid-19 indirectly through the number of tourists does not have a significant influence on the occupancy rate of hotel rooms in D.I. Yogyakarta. Keywords : Covid-19, tourism visits, room occupancy