Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Proses Strategi Pull Marketing Public Relations Planter Craft Reinatya Ghaida Hardisty; Feliza Zubair; Heru Ryanto Budiana
J-IKA : Jurnal Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas BSI Bandung Vol 5, No 1 (2018): JURNAL J-IKA
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.944 KB) | DOI: 10.31294/kom.v5i1.3621

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Proses Strategi Pull Marketing Public Relations Planter Craft”. Topik yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi strategi pull marketing public relations Planter Craft dalam upaya mengenalkan Boneka Lumut yang telah dilakukan selama dua tahun namun belum memberikan hasil yang diinginkan. Penentuan sumber data yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis data kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui wawancara, observasi, studi kepustakaan, dan penelusuran data online. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan (planning) strategi pull dilakukan Planter Craft dengan menentukan tujuan, publik kunci, dan pesan mengenai produk. Pada tahap pelaksanaan (executing), Planter Craft mengimplementasikan strategi pull dengan aspek komunikasi berupa penggunaan media sosial, bazaar, dan workshop pembuatan Boneka Lumut. Evaluasi strategi pull yang dilakukan Planter Craft dilihat dari dua hal yaitu pengetahuan konsumen yang mengunjungi gerai pada bazar dan jumlah like dan komentar di Instagram. Kata Kunci: Marketing Public relations, pull strategy, planning, executing, evaluation ABSTRACT The title of this research is “The Process of Pull Strategy Marketing Public relations by Planter Craft”. The topic raised in this research is about the planning, implementation, and evaluation process of pull marketing public relations strategy by Planter Craft in an effort to introduce Boneka Lumut that has been done for two years but has not given the desired result. The data source in this research is obtained by using purposive sampling technique. The method used for this research is descriptive study with qualitative data type. The data collection was held through interviews, observation, literature study, and online data searching The results showed that the planning of pull strategy that was conducted by Planter Caft is done by setting a goal, key publics, dan messages about the product. In the executing phase, Planter Craft implement the pull strategy by focusing on communication aspect such as the use of social media, bazaar and crafting Boneka Lumut workshop. The evaluation phase was done by observing the knowledge of stand visitors in bazaar and the amount of like and comment on Instagram. Keywords: Marketing Public relations, pull strategy, planning, executing, evaluatio
Kearifan Lokal Ulun Lampung Kajian PR Budaya Melalui Pendekatan Etnografi PR Dasrun Hidayat; Engkus Kuswarno; Feliza Zubair; Hanny Hafiar
J-IKA Vol 4, No 1 (2017): JURNAL J-IKA
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/kom.v4i1.1796

Abstract

ABSTRAKArtikel ini fokus pada ritual mupakat adat prosesi pemberian gelar atau Juluk Adok. Aspek-aspek yang dikaji meliputi simbol pada sistem dan status pernikahan sebagai gerbang pemberian gelar. Simbol sistem dan status pernikahan yakni simbol atribut adat yang digunakan pada prosesi pemberian gelar. Simbol tersebut terdiri dari simbol Mupakat Kamar, Mupakat Pandia Paku Sakha dan Mupakat Balak sebagai pedoman prosesi pemberian gelar. Penelitian dilaksanakan di Desa Banjar Negeri Kecamatan Gunung Alip Kabupaten Tanggamus Lampung. Penelitian ini menggunakan studi Etnografi PR yang berfokus pada perilaku komunikasi Jakhu Suku sebagai PR Budaya. Penelitian bersifat kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara dengan melibatkan delapan informan perangkat adat. Hasil penelitian menemukan bahwa mupakat adat menjadi simbolisasi ritual pemberian gelar. Simbolisasi meliputi Mupakat Kamar, Mupakat Pandia Paku Sakha dan Mupakat Balak. Mupakat adat terjadi secara khas dan berulang sehingga membangun Pola Kerja Jakhu Suku pada prosesi mupakat adat pemberian gelar. Kata kunci: PR Budaya, Kearifan Lokal, Pola Mupakat Adat. ABSTRACTThis article focuses on the traditional mupakat rituals of giving title procession named juluk adok. These aspects are examined include the symbol on the system and the status of marriage as a gate of giving title. Symbols on the system is the custom attributes symbols used in giving title procession. The symbol consists of Mupakat Kamar symbols, Mupakat Pandia Paku Sakha, and Mupakat Balak as guidelines for giving title procession. The research was conducted in the village of Banjar Negeri in District Gunung Alip Tanggamus Lampung. This study used Ethnographic PR studies that focus on Jakhu Suku’s communication behavior as a Culture PR. The research is qualitative with the constructivist paradigm. The technique of collecting data through observation and interviews with eight informants of custom devices. The study found that traditional mupakat become a symbolization of giving title ritual. Symbolization includes Mupakat Kamar, Mupakat Pandia Paku Sakha, and Mupakat Balak. Traditional mupakat be typically and repeatedly so as to build a work pattern of Jakhu Suku in traditional mupakat of giving title procession. Keywords: Culture-PR, Local Wisdom, Traditional Mupakat Pattern.
MESSAGE PLATFORM ATRIBUT SIGER LAMPUNG DI DALAM KEBHINEKAAN MULTIKULTUR Dasrun Hidayat; Engkus Kuswarno; Feliza Zubair; Hanny Hafiar
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 5, No 1 (2017): June 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.852 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v5i1.9481

Abstract

Penelitian ini fokus pada pengelolaan keberagaman dan kebinekaan di tengah masyarakat Lampung yang multikultur. Aspek yang dikaji yakni pesan komunikasi dan negosiasi nilai keragaman untuk mencapai kebbinekaan yang terdapat pada makna Siger. Menggunakan studi kasus dengan paradigma konstruktivis, penelitian ini menemukan bahwa bentuk Siger sebagai lambang kebesaran gelar yang dimiliki masyarakat adat Saibatin Lampung. Siger dengan 7 lekukan menggambarkan tentang posisi, perang dan tanggung jawab setiap gelar atau Juluk Adok. Lekukan pertama berukuran paling tinggi, artinya posisi paling depan menggambarkan posisi gelar tertinggi. Lekukan berikutnya dengan ukuran semakin pendek artinya posisi gelar yang berada di bawah posisi gelar sebelumnya dan seterusnya. Adat Saibatin mempunyai 7 gelar dengan pembagian dua wilayah Ke-Bandandakhan dan Ke-Sebatinan. Ke-Bandakhan terdiri dari gelar Sultan, Pangikhan, Dalom/Batin, Khaja, Khadin, Minak dan Kimas. Ke-Sebatinan meliputi gelar Dalom/Batin, Khaja, Khadin, Minak, Kimas, Mas, dan Layang. Message Platform yang ada pada atribut siger menonjolkan tentang identitas budaya yang menghasilkan integrasi budaya melalui pernikahan antar suku yang harus dikelola oleh setiap penerima gelar. Tanggung jawab untuk mengelola keberagaman adat istiadat di tengah kebinekaan masyarakat multikultur. Reputasi bahwa masyarakat Lampung ramah dan terbuka menjadi salah satu faktor perekat keberagaman menjadi kebinekaan.
Utilization of News on Television Media in the Promotion of Potential Tourism Objects in the Era of Media Convergence Aat Ruchiat Nugraha; Susie Perbawasari; Feliza Zubair
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol 24, No 2 (2020): JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK - Desember 2020
Publisher : BPSDMP Kominfo Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33299/jpkop.24.2.2146

Abstract

Perkembangan destinasi wisata baru dapat terungkit dengan adanya informasi yang tersebar secara viral melalui media massa televisi maupun media sosial. Salah satu destinasi wisata yang menggunakan strategi promosi berita televisi yaitu wisata Geoculture Track Gunung Batu Lembang yang berwawasan masyarakat, budaya dan lingkungan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai pro-kontra pemberitaan promosi destinasi wisata baru geoculture track pada televisi swasta nasional yang terjadi di masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang di mana peneliti memaparkan fakta-fakta yang terjadi untuk kemudian dilakukan pengkajian dan pembahasan berdasarkan elemen teori Agenda Setting sebagai pedoman analisis fenomena pemberitaan yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi mengenai destinasi wisata baru geoculture track yang dipublikasikan merupakan hasil liputan media yang bersumber dari sekelompok masyarakat yang menyelenggarakan event pariwisata kontemporer daerah Lembang dan sekitarnya yang mengandung nilai kebersamaan, pelestarian budaya lokal, dan penataan pesona alam yang pegunungan menjadi bernilai ekonomis. Kesimpulan penelitian ini adalah informasi pemberitaan destinasi wisata baru geoculture track telah memberikan penambahan khasanah pariwisata di wilayah kabupaten Bandung Barat walaupun dalam perjalanannya masih ada sebagian besar masyarakat di sekitar destinasi wisata baru geoculture track kurang setuju terhadap pembukaan destinasi wisata baru yang mengarah pada eksploitasi alam yang dapat merusak harmonisasi manusia dengan lingkungannya. 
Pemahaman komunitas terhadap program community relations di Palimanan dan Citeureup Feliza Zubair
PRofesi Humas Vol 5, No 1 (2020): PRofesi Humas Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 10/E/KPT/2019
Publisher : LP3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.97 KB) | DOI: 10.24198/prh.v5i1.25901

Abstract

Community relations dalam konteks Public Relations merupakan implementasi dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sekitar atau pihak-pihak yang terdampak kegiatan perusahaan yang disebut komunitas. Kegiatan yang mutlak perlu dilaksanakan oleh perusahaan khususnya perusahaan pertambangan seperti PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk., salah satu produsen semen terbesar di Indonesia, yang kerap memberikan dampak kekeringan serta lahan tandus akibat kegiatan penambangan. Sebagai tanggung jawabnya maka perusahaan melakukan revitalisasi lahan bekas galian tambang yaitu pelaksanaan program budidaya tanaman jarak pada lahan pasca tambang. Perusahaan berusaha melihat dari dua sisi kepentingan: yaitu kepentingan perusahaan dan kepentingan komunitas dimana keduanya harus saling mengisi. Namun berkaitan dengan penanganan perusahaan terhadap lahan-lahan bekas galian  tambang tersebut, timbul berbagai pemahaman berbeda dari masyarakat baik di Palimanan maupun Citeureup. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pemahaman komunitas terhadap pelaksanaan program budidaya tanaman Jarak pada lahan bekas galian tambang. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan paradigma konstruktivisme, dan jenis studi adalah studi kasus. Subjek penelitian adalah dipilih secara purposif. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi langsung, serta analisis dokumen. Hasil dan pembahasan dimana komunitas mempersepsi tanggung jawab perusahaan dalam bentuk materi atau uang (jangka pendek), sedangkan perusahaan mempersepsi tanggung jawab moral dalam upaya memperkecil dampak buruk dan memperbaiki kondisi yang merugikan akibat operasional perusahaan (jangka panjang). Simpulan menunjukkan bahwa pemahaman terjadi berdasarkan pengalaman dan pengetahuan komunitas mengenai situasi serta kondisi yang terjadi pada lingkungan sekitar akibat kegiatan produksi dari perusahaan.
Fungsi peran dan teknik komunikasi humas dalam program Sabilulungan Bersih Kabupaten Bandung Iriana Bakti; Feliza Zubair; Yustikasari Yustikasari
PRofesi Humas Vol 6, No 1 (2021): PRofesi Humas Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 10/E/KPT/2019
Publisher : LP3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.676 KB) | DOI: 10.24198/prh.v6i1.33159

Abstract

Praktik humas pemerintah memegang peranan penting dalam mensosialisasikan kebijakan pemerintah dibidang lingkungan hidup sebagai salah satu koridor pembangunan di Kabupaten Bandung. Praktik ini memperjelas fungsi, peran, dan teknik komunikasinya pada saat menjalankan tugasnya ketika berinteraksi dengan para pemangku kepentingan dalam pelaksanaan kegiatan Sabilulungan Bersih (saber). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi, peran humas pemerintahan, serta teknik komunikasi yang dilaksanakan dalam melaksanakan kegiatan Sabilulungan Bersih di Kabupaten Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif dengan sifat datanya kualitatif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Teknik analisis data melalui reduksi data, display data, mencari simpulan, dan verifikasi. Teknik penentuan sumber data didasarkan pada kriteria kemandirian masyarakatnya dalam memahami, mencari solusi atas permasalahan, dan kemampuannya dalam mengelola lingkungan hidup, di mana dari 10 desa yang dilibatkan dalam program Sabilulungan Bersih, ditentukan secara purposif 1 kelurahan, dan 2 desa. Informan dalam penelitian ini adalah aparat pemerintahan kecamatan, kelurahan, dan desa, serta para kader sebanyak 7 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi humas pemerintah dalam pelaksanaan program Saber adalah menjadi kepada kepentingan umum, dan memelihara komunikasi yang baik. Peran Humas pemerintahan sebagai fasilitator komunikasi, dan teknisi komunikasi. Komunikasi partisipatif yang terbangun berlangsung secara dialogis yang dilandasi oleh keterbukaan para pesertanya.
Pendampingan Pemanfaatan Taman Herbal Bejo Kelurahan Batununggal Kota Bandung sebagai Sarana Literasi Informasi Kesehatan Tradisional Henny Sri Mulyani; Feliza Zubair; Yanti Setianti; Ipit Zulfan
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v4i2.1830

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian pemanfaatan "Taman Herbal Bejo" Kelurahan Batununggal Kota Bandung adalah memberikan informasi tentang pemanfaatan taman herbal di lingkungan warga sebagai sarana literasi informasi kesehatan tradisional. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui ceramah dan diskusi. Kelompok sasaran Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah ibu-ibu warga di sekitar "taman herbal Bejo" Kelurahan Batununggal Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung. Manfaat kegiatan ini adalah: pertama, meningkatkan keterampilan warga dalam memanfaatkan pekarangan rumah dengan tanaman obat keluarga atau herbal, khususnya jahe merah sebagai salah satu tanaman obat keluarga; kedua, memfungsikan "taman herbal bejo" sebagai media literasi informasi kesehatan tradisional; ketiga, menata kembali fungsi taman dengan pemberian label nama untuk setiap tanaman obat keluarga yang sudah ada. Hasil evaluasi menunjukkan, peserta pelatihan yang tinggal di sekitar "taman herbal bejo" mulai mengetahui manfaat beberapa tanaman herbal dan tertarik untuk membudidayakannya. Namun, dalam hal budidaya masih perlu diadakan pelatihan lebih lanjut. Secara keseluruhan, kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat "taman herbal Bejo" Kelurahan Batununggal berjalan lancar dan mendapat respon positif.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Komunikasi Efektif Berbasis Potensi Wisata dan Kearifan Lokal Aat Ruchiat Nugraha; Susie Perbawasari; Feliza Zubair; Evi Novianti
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 3 NOMOR 1 MARET 2019 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.754 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v3i1.3546

Abstract

Untuk membangun pola komunikasi yang terus berkelanjutan dalam hal kepariwisataan, masyarakat perlu dirangsang melalui program skema komunikasi pemberdayaan pada kegiatan-kegiatan yang terkait dengan event pariwisata, seperti pelatihan komunikasi efektif. Program pelatihan komunikasi efektif tentang kepariwisataan dilakukan berdasarkan potensi keragaman pariwisata yang terdapat di desa Bongas kecamatan Cililin yang memiliki adat, tradisi, budaya dan seni lokal. Pelatihan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan secara lisan dan tulisan yang dihadapi oleh masyarakat dalam menyampaikan pesan kepariwisataan ke pihak luar. Pendekatan kegiatan pelatihan ini menggunakan metode ceramah, diskusi, dan simulasi dengan peserta berasal dari pelaku UMKM dan kelompok sadar wisata. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta terhadap pentingnnya komunikasi efektif dalam bentuk pengemasan pesan beserta teknik publikasinya bagi pelaku UMKM dan kelompok sadar wisata di desa Bongas. Kesimpulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah bahwa potensi keragaman pariwisata akan semakin terkelola dengan baik apabila dilakukan dengan penyampaian pesan secara efektif mengenai objek wisata ke masyarakatmelalui skema pemberdayaan masyarakat yang partisipatif
Analysis of the Government's Crisis Communication Strategy Discourse to Defend Covid-19 Anton Surahmat; Susanne Dida; Feliza Zubair
Jurnal Komunikasi Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v13i1.9272

Abstract

Crisis communication is one of the most important instruments in crisis management. Unfortunately, there is a lot of criticism about how the Indonesian government implemented its crisis communication strategy during the Covid-19 pandemic season. This study aims to uncover the government's crisis communication strategy from the perspective of Van Dijk's critical discourse analysis. Based on the Situational Crisis Communication Theory (SCCT), researchers study the structure of discourse in texts consisting of macro, superstructure, and micro. There were 6 press releases from President Jokowi, Minister of Health Terawan Agus Putranto, and Spokesperson dr. Achmad Yurianto was collected using a purposive sampling method to describe the government's crisis communication strategy at the beginning of pre-crisis and crisis. The results show a significant dynamic crisis communication strategy on how the government implemented it in the pre-crisis and crisis phases. In the pre-crisis phase, they were statements from public officials especially in this case coming from President Jokowi and Minister of Health Terawan Agus Putranto. Both of these statements tend to lead to Deny and Diminish's strategy while still delivering messages in the form of Adjustments and Instructive Information so that the public remains alert and calm. However, in the crisis phase, government communication shifted towards Diminishes' statement, in the view of Justification that the crisis was actually not so terrible and bad. This is the biggest idea that emerged in the statement of President Jokowi and Spokesperson dr. Achmad Yurianto. Broadly speaking, this phase also provides a greater perspective on projections of government policy in the Covid-19 arrangement.
Negosiasi Citra Budaya Masyarakat Multikultural Dasrun Hidayat; Engkus Kuswarno; Feliza Zubair; Hanny Hafiar
Jurnal ASPIKOM - Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 2 (2017): Januari 2017
Publisher : Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.708 KB)

Abstract